BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
V FUNGSI PERUSAHAAN 5.1. PERSONALIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Sumber Daya Manusia

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH

A. Pengertian Gaji dan Upah

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan administrasi kompensasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. terpenting yang mampu digunakan menjalankan setiap proses di dalamnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A;Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

MENGELOLA ADMINISTRASI GAJI DAN UPAH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

HR Procurement. Rekruitmen Seleksi Penempatan Orientasi Induksi. Psikologi Sumber Daya Manusia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB I PENDAHULUAN. hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

MEET 5 FOR E - LEARNING BIAYA TENAGA KERJA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

KOMPENSASI. Pengertian. Tujuan Administrasi Kompensasi 23/12/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi termasuk

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

1. Agung (2006) skirpsi Hubungan Kompensasi Terhadap. terhadap kualitas kerja karyawan yaitu sebesar 89,2%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

Peraturan Perusahaan

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

LAPORAN PERKEMBANGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB III PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN. yang terampil, cerdas dan ahli dalam bidangnya masing-masing.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap para pekerja dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, juga merupakan

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perusahaan untuk meningkatkan loyalitas kerja karyawan salah

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

Materi 10 Mengelola Sumber Daya Manusia & Hubungan Tenaga Kerja. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG KEEFISIENAN PEMBERIAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN. (Studi kasus pada PT.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Kompensasi yang diberikan PT Asuransi Jasa Indonesia kepada. karyawan adalah Kompensasi langsung dan Kompensasi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia dengan terus diiringi oleh perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II BAHAN RUJUKAN

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DEDE PURWANDI ( ) KEVIN ALLEN (2B217842) LISNA APRILIANTI ( ) RIZKY AKBAR ( )

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INSENTIF DAN GAIN SHARING

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

Transkripsi:

BAB 6 Manajemen Personalia Agar supaya pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan personalia-personalia yang handal dan cakap. Personaliapersonalia ini diberi wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban. Wewenang, tanggung jawab dan pertanggung jawaban tersebut di atas merupakan motor dan katalisator pelaksanaan tugas yang diberikan kepada setiap pelaksana di dalam organisasi. Oleh karena itu para pelaksana dituntut untuk mampu melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. 6.1. Macam Personalia Pada dasarnya, di dalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja, yaitu: a. Tenaga Eksekutif Memiliki 2 tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen: merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi. Tenaga eksekutif ini harus merupakan tenaga yang ahli dalam bidangnya, menguasai manajemen dengan baik dan mempunyai visi ke depan dengan baik pula. b. Tenaga Operatif Merupakan tenaga terampil yang menguasai bidang pekerjaannya sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Tenaga operatif ini ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: - Tenaga terampil (skilled labor) - Tenaga setengah terampil (semi skilled labor) 37

- Tenaga tidak terampil (unkilled labor) 6.2. Seleksi Tenaga Kerja Agar dapat memperoleh personalia sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan maka perlu adanya seleksi terlebih dahulu. Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih di antara sekian banyak calon, personalia yang benar-benar memenuhi syarat. Sebelum proses seleksi dilakukan dua masalah penting yang harus diatasi terlebih dahulu, yaitu: penentuan jenis tenaga kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja. a. Penentuan Jenis (kualitas) Tenaga Kerja Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain: - Batas minimum-maksimum usia - Pendidikan minimal yang dimiliki - Pengalaman kerja yang diperoleh - Bidang keahlian yang dimiliki - Keterampilan lain yang dimiliki - Pengetahuan-pengetahuan lainnya - Dsb Untuk menentukan kualitas tenaga kerja ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat suatu analisa jabatan, deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan tertentu. b. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Penentuan jumlah tenaga kerja meliputi dua hal pokok yaitu: 1. Analisa beban kerja yang meliputi: peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang. Hasil analisis ini akan menjadi dasar penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan satu beban kerja pada satu periode tertentu. 38

2. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu. Hal ini dibuat mengingat tidak semua tenaga kerja yang tersedia dapat sepenuhnya bekerja, sesuai dengan tata waktu yang telah ditetapkan karena berbagai alasan, seperti: absen, pelepasan, pensiun dan sebagainya. Atas dasar kedua hal pokok di atas dapat ditentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang cukup untuk melaksanakan beban kerja tersebut. c. Proses Seleksi Setelah penentuan jumlah dan prasyarat yang harus dipenuhi dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk 2. Wawancara pendahuluan 3. Psikotes 4. Wawancara lanjutan 5. Pengujian referensi 6. Pengujian kesehatan 7. Masa orientasi 6.3. Pengembangan Karyawan Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja masih perlu dikembangkan lebih lanjut, di samping untuk lebih meningkatkan keterampilan kerja dengan harapan agar: 1. Meningkatkan produktivitas 2. Mengurangi tingkat kecelakaan 3. Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil) 4. Meningkatkan semangat kerja Pada dasarnya ada 2 metode pengembagan karyawan, yaitu: 39

1. On the job trainning 2. Off the job trainning 6.4. Kompensasi Adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompensasi dapat berupa upah dan gaji. Dalam pengupahan, terdapat 3 macam teori upah ekonomi, yaitu: 1. Teori pasar Konsep ini menganggap bahwa upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya. Tingkat upah yang diterima ditentukan oleh ketentuan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Dalam teori ini, buruh diperlakukan sebagai barang. 2. Teori standar hidup Teori ini menyatakan bahwa upah harus dapat memberikan jaminan kepada buruh untuk menikmati hidup dengan layak, dan pengusaha harus memberikan upah cukup tinggi, memberikan servis lain seperti jaminan hari tua, pendidikan, tabungan dan hiburan. 3. Teori kemampuan untuk membayar Teori ini beranggapan bahwa tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar. Artinya, besar kecilnya upah dipengaruhi oleh laba yang diterima oleh perusahaan. 6.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain: 1. Pasar tenaga kerja 2. Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan 40

3. Tingkat keahlian yang diperlukan 4. Situasi laba perusahaan 5. Peraturan pemerintah 6.6. Metode Pengupahan Metode-metode yang bisa dipakai oleh perusahaan dalam pengupahan antara lain: 1. Upah langsung Diwujudkan dalam bentuk sejumalh uang yang dibayarkan atas dasar satuan waktu tertentu, harian, mingguan, bulanan dan bahkan tahunan. Metode ini biasanya tidak termasuk upah lembur. 2. Gaji Dasar pembayaran gaji adalah lama waktu mengerjkan suatu pekerjaan atau dihitung menurut tingkat upah per jam, tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Upah lembur diperhitungkan dalam metode ini. 3. Upah satuan Pada metode ini, upah yang dibayarkan kepada para karyawan menurut jumlah produk yang dihasilkan. Biasanya perusahaan menjamin adanya tingkat upah minimum. 4. Komisi Merupakan jumlah uang yang dibayarkan (biasanya didasarkan atas presentase dan harga jual) untuk setiap unit harang yang terjual dan bukannya unit yang dapat diproduksi. 5. Premi shift kerja Merupakan upah yang diberikan kepada para karyawan karena bekerja di luar jam kerja normal, misalnya pada malam hari. Pemberian upah ini dimaksudkan agar mereka yang bekerja di luar jam kerja normal tetap 41

bergairah melakukan pekerjaannya. Premi shift ini biasanya lebih tinggi daripada tarif upah biasa. 6. Tunjangan tambahan Diberikan untuk menarik agar supaya karyawan bersedia bekerja di perusahaan dalam waktu yang lama, seringkali perusahaan memberikan tunjangan tambahan di luar upah yang biasa mereka terima seperti: asuransi, THR, hari libur, cuti, pesangon, pakaian dinas, perumahan, kendaraan, fasilitas penjemputan dan pensiun. 6.7. Upah Insentif Maksud dari upah insentif ini adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif. Penentuan upah insentif memerlukan tingkat keahlian, pengetahuan, kebijaksanaan tentang proses produksi yang harus dilakukan: Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah: 1. Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka 2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak 3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah Macam-macam Bentuk Upah Insentif 1. Full participation plan Merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik di mana kegiatan ekstra pada tugas mereka dapat menghasilkan produksi tambahan. Karyawan diberi insentif apabilan mereka dianggap bekerja dengan efisien, yang diukur dengan ratio produk yang dihasilkan dengan standardnya (100%). Contoh: 42

Standar waktu pengerjaan per unit barang adalah 2 jam. Tarif upah per jam = Rp. 80,- Jika seorang karyawan mengerjakan hanya dalam waktu 1,6 jam untuk per unit barang, maka tingkat efisiensinya : 2,00/1,60 x 100% = 123% dengan kelebihan tingkat efisiensi 25% itu, maka tingkat penghasilan karyawan tersebut perjam = Rp. 80,- + (25% x 80) = Rp. 100,- 2. Group insentif plan Insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan bilama terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti: a. Peningkatan produktivitas b. Penurunan biaya tenaga kerja per unit c. Perbaikan kualitas produk d. Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan 43