BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata,

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian mislanya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dan cara menarik kesimpulan yang bertujuan memperbaiki. prosedur dan kriteria baku dalam penelitian ilmiah.

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk angka atau data data kuantitatif yang diangkakan.. datanya berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

III. METODE PENELITIAN. peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan manusia itu berlangsung cepat dan dinamis. Manusia memerlukan kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi guna mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dibagi menjadi tiga yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Kebutuhan yang paling harus dipenuhi adalah kebutuhan primer terutama kebutuhan akan pangan. Manusia selalu berusaha untuk memperbaiki nasibnya atau sekurangkurangnya berusaha untuk mempertahankan hidupnya. Dalam usahanya itu, antara lain dengan jalan berjualan mie ayam. Usaha ini walau skala kecil namun memiliki prospek usaha yang bagus. Dengan laba yang lumayan menggiurkan. Karena itu banyak penjual mie ayam di sekitar Kampus Universitas Sebelas Maret. Baik di dalam kawasan kampus atau di luar lingkungan kampus. Dengan berjualan mie ayam tentu akan menambah pemasukan keluarga. Dengan begitu maka kebutuhan keluarga dapat terpenuhi. Dengan adanya PKL mie ayam ini mahasiswa turut terbantu. Akses untuk mendapatkan kebutuhan primer yaitu kebutuhan pangan lebih mudah, yaitu lebih dekat dari gedung tempat kuliah dan tidak perlu repot untuk keluar kampus hanya untuk mencari makan siang. Jika jarak yang ditempuh lebih dekat maka waktu pun tidak akan terbuang percuma hanya untuk perjalanan. Cukup berjalan lima menit sudah sampai. Dengan adanya PKL mie ayam di dalam lingkungan kampus maka mahasiswa pun sangat terbantu. Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul Persepsi Mahasiswa Terhadap Mie Ayam. 1

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah deskripsi daerah penelitian di FKIP UNS? 2. Bagaimanakah perkembangan PKL mie ayam di FKIP UNS? 3. Bagaimanakah persepsi mahasiswa terhadap mie ayam? C. Tujuan Penelitian Dalam kaitannya dengan rumusan masalah yang dikemukakan maka penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu : 1. Untuk mengetahui deskripsi daerah penelitian di FKIP UNS. 2. Untuk mengetahui perkembangan PKL mie ayam di FKIP UNS. 3. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap mie ayam. D. Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat, yaitu : 1. Manfaat Teoritis a. Menambah khazanah pustaka mengenai pedagang kaki lima terutama PKL mie ayam. b. Bagi perkembangan ilmu sejarah perekonomian dan studi masyarakat Indonesia adalah untuk mengkaji tentang kodisi sosial ekonomi masyarakat. 2. Manfaat Praktis a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi rektrorat UNS untuk membantu dalam mengatasi masalah peningkatan fasilitas bagi mahasiswa. b. Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa FKIP UNS tentang mie ayam. 2

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kebutuhan Pangan Kebutuhan manusia terhadap benda dan jasa itu tidak terbatas sedang benda dan jasa terbatas. Dengan kata lain antara kebutuhan manusia dan alat pemuas kebutuhan tidak terdapat keseimbangan. Kebutuhan manusia merupakan semua keinginan akan benda dan jasa atau yang oleh manusia dirasakan perlu untuk dipenuhi. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas baik macam maupun jumlahnya sangat dipengaruhi oleh sifat alami manusia, lingkungan dan kebudayaan. Kebutuhan manusia menurut Soemitro Djojohadikusumo (1998 : 13) diklasifikasikan menurut intensitasnya/urutan kepentingan dengan dirangkum sebagai berikut : 1. Kebutuhan primer : kebutuhan alamiah yang mutlak untuk dipenuhi, tidak dapat dihindarkan untuk pemuasannya (terhadap kebutuhan pangan, sandang, rumah). 2. Kebutuhan sekunder : kebutuhan yang akan dipenuhi bila kebutuhan primer telah dipenuhi, akibat peradaban manusia misal : buku, sepatu,dan sebagainya. 3. Kebutuhan tersier : kebutuhan yang baru terpenuhi bila kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi, misal : mobil dan sebagainya. Menurut Gunawan (1996 : 7) pangan adalah bahan organik hasil pertanian yang diperlukan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pangan terdiri dari komponen-komponen yang secara fisiologis amat dibutuhkan bagi metabolisme tubuh yang sehat yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Dalam istilah sehari-hari pangan diidentikkan dengan beras, palawija, sayuran, buah-buahan, ikan, daging, susu dan telur. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan fisiologis yang paling kuat menuntut pemuasannya sesuai dengan intensitasnya/urutan kepentingan. 2. Hakekat Pedagang Kecil Pedagang kecil (eceran) seringkali disamakan dengan pedagang kaki lima, dan hal ini memang dapat dibenarkan karena pedagang kaki lima merupakan pedagang kecil yang sering berpindah tempat untuk mencari tempat yang laris bagi 3

dagagannya atau berdagang di tempat sementara. Menurut bentuk tempat usaha (retail outlet) pedagang eceran terdiri atas : 1) Pedagang eceran skala besar, yang bertujuan memenuhi kebutuhan massal, misalnya toko serba ada, pasar swalayan, rangkaian toko-toko khusus (specially) dan pasar induk, 2) Pedagang eceran skala kecil, yang memenuhi kebutuhan non massal, misalnya warung di rumah sendiri, pedagang keliling dan pedagang kaki lima, pasar berkala yang aktif selama satu atau dua kali dalam satu minggu, pasar dan kios (Magdalena Lumbantoruan, 1987). Menurut bentuk kepemilikan pedagang kecil atau pengecer digolongkan menjadi : 1) Milik pribadi, misalnya toko-toko kecil dan warung-warung. 2) Toko rangkaian yaitu serangkan toko yang dimiliki oleh satu atau beberapa orang dan dioperasikan secara bersama-sama di bawah satu organisasi. Dalam hal ini cenderung menyebut pedagang mie ayam sebagai pedagang eceran skala kecil yang merupakan pedagang kaki lima. B. Kerangka Berpikir Sejalan dengan meningkatnya tingkat penjualan mie ayam maka hal itu akan berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga. Selain itu dengan adanya penjual mie ayam maka mahasiswa akan terbantu. Selain memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan kebutuhan primer, yaitu makan, juga tempat berjualan mie ayam sebagai fasilitas untuk bersosialisasi dan aktualisasi diri. Untuk memperjelas kerangka berpikir peneliti, maka dapat dibuat alur kerangka berpikir sebagai berikut : Kebijakan universitas Kebijakan fakultas Peningkatan pendapatan Adanya penjual 1. Memudahkan mahasiswa 2. Bersosialisasi 3. Aktualisasi diri Persepsi mahasiswa 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian sangat menentukan diperolehnya informasi untuk menyampaikan kebenaran dari suatu penelitian. Tempat penelitian yang akan peneliti gunakan adalah desa yang akan dijadikan obyek atau yang akan diteliti, yaitu kawasan FKIP UNS. Pemilihan kawasan FKIP UNS sebagai obyek penelitian dengan alasan bahwa fakultas tersebut bersedia dijadikan sebagai tempat penelitian dan juga berseida untuk memberikan data secara lengkap yang dibutuhkan peneliti. Untuk menunjang penelitian ini, maka peneliti juga membaca buku-buku referensi di Perpustakaan Pusat UNS Surakarta, Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS, Perpustakaan Program Pendidikan Sejarah UNS Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian merupakan jangka yang peneliti gunakan untuk keperluan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini waktu yang digunakan pada bulan Januari 2008 sampai bulan Juni 2008. B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian adalah usaha menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah (Hadari Nawawi, 1995). Adapun yang dimaksud dengan penelitian, menurut Florence M.A. Hilbish (1952) adalah penyelidikan yang seksama dan teliti terhadap suatu masalah atau untuk menyokong atau menolak suatu teori. Oleh karena itu bentuk penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu bentuk penelitian yang menghasilkan karya ilmiah dengan menggunakan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati terhadap status sekelompok orang atau manusia suatu obyek atau suatu kelompok kebudayaan (Lexy J. Moleong, 1991). 5

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menggali serta mengkaji sejauh mana persepsi mahasiswa terhadap mie ayam. 2. Strategi Penelitian Metode ditinjau dari segi etimologis, berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan. Sehubungan dengan cara ilmiah maka metode menyangkut pula cara kerja, yaitu cara untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmiah yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1983). Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode diskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan sebagainya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 1991). Adapun ciri-ciri pokok dari metode deskriptif sebagai berikut : a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang aktual. b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diteliti sebagaimana adanya. Penelitian diskriptif biasanya mempunyai dua tujuan, yaitu : 1. Untuk mengetahui perkembangan sarana. 2. Untuk mendiskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu (Masri Singarimbun, Sofyan Effendi, 1981). Dengan demikian penelitian kualitatif adalah suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang dengan menggunakan data-data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang tertentu atau perilaku yang diamati serta menggunakan langkah-langkah tertentu. Subyek penelitian dapat berupa individu, kelompok, lembaga, manusia maupun masyarakat. Dalam studi kasus, latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subyek tersebut merupakan pusat perhatian. Maka strategi yang digunakan adalah studi kasus terpancang tunggal yaitu sasaran atau tujuan yang akan diteliti sudah dibatasi dan terpusat pada satu lokasi, yakni dilakukan di satu tempat yaitu kawasan FKIP UNS dengan pencatatan secara rinci aspekaspeknya. 6

C. Sumber Data Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan data. Data dikumpulkan berdasarkan tujuan penelitian, sehingga sumber datanya juga berdasarkan penelitian serta pertanyaan peneliti sebagai arahan penelitian. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Informan Informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi atau keterangan mengenai seluk beluk permasalahan yang diperlukan dalam penelitian (HB. Sutopo, 1988). Data yang sesuai dengan obyek yang diteliti, hendaknya memenuhi syarat-syarat untuk mencari informasi yang jujur dan dapat dipercaya dalam memberikan keterangan kepada peneliti. Adapun cara yang ditempuh adalah melalui keterangan orang yang berwenang baik secara formal maupun informal. Secara formal melalui pemerintah, sedangkan secara informal melalui tokoh masyarakat setempat. 2. Tempat dan Peristiwa Dalam penelitian ini tempat dimana obyek penelitian berada merupakan sumber data yang penting. Dari tempat penelitian akan muncul fenomena dan data yang sangat diperlukan bagi peneliti. Fenomena dan data tersebut diperoleh dari pedagang mie ayam dan mahasiswa dan dalam hal ini yang diamati adalah persepsi yang muncul dari para mahasiswa dengan adanya pedagang mie ayam di sekitar kawasan FKIP UNS. D. Teknik Sampling Teknik sampling adalah suatu bentuk khusus atau suatu proses yang umum dalam memfokuskan atau pemilihan dalam riset yang mengarah pada seleksi (HB. Sutopo, 1988 : 14). Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Peneliti cenderung memilih informan yang cenderung dapat mengetahui secara mendalam untuk dijadikan sumber data yang dapat dipercaya sebagai sumber data yang mantap. Namun demikian informan yang dipilih dapat menunjukkan informan yang lain yang lebih tahu, maka pemilihan informan dapat berkembang 7

sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Purposive sampling dalam menghadapi subyek yang diteliti, peneliti tidak memandangnya sebagai responden tetapidipandang sebagai informan. Teknik snowball sampling yang digunakan adalah peneliti pertama-tama datang pada seseorang yang menurut pengetahuannya dapat dipakai sebagai informan, tetapi setelah cukup memberikan informasi, informan tersebut menunjukkan subyek lain yang dipandang mengetahui lebih banyak masalahnya sehingga peneliti menunjuk sebagai informan baru, dan demikian seterusnya, sehingga data yang diperoleh semakin banyak dan lengkap. Untuk mendapatkan kualitas data yang diharapkan, peneliti menggunakan time sampling. Time sampling adalah waktu yang dipilih peneliti yang dianggap paling tepat untuk mengunjungi informan guna mendapatkan data yang benar. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data yang diperoleh menjadi sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini jenis datanya adalah kualitatif yang mampu mendiskripsikan secara akurat. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi langsung dilakukan terhadap obyek di tempat berlangsungnya kegiatan, sehingga observer berada bersama obyek yang diteliti (Hadari Nawawi, 1987). Menurut Koentjaraningrat (1983 : 47) Observasi adalah kegiatan perilaku yang relevan dalam kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian. Dalam hal ini, pengamat tidak hanya menonton dan mendengarkan apa yang menarik saja, tetapi juga mencatat dan mengumpulkan keterangan-keterangan dari apa yang dilihat dalam obyek pengamatan di lokasi penelitian. Dengan observasi dapat memudahkan bagi peneliti untuk mendapatkan data secara mendalam, sekaligus peneliti dapat menangkap fenomena-fenomena yang muncul pada saat itu. 8

2. Wawancara Menurut Lexy J. Meleong (1990 : 135) Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan, yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara terbuka, wawancara terstruktur dan wawancara berencana dan tak berencana. Wawancara terbuka karena dalam wawancara tersebut para subyeknya mengetahui maksud dan tujuan dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara berencana dilakukan terhadap informan yang diseleksi, sedangkan wawancara tidak berencana dilakukan dengan orang yang peneliti jumpai secara kebetulan. F. Validitas Data Validitas data adalah kebenaran dalam kancah penelitian, dimana kebenaran data dalam penelitian itu sangat diperlukan agar hasil penelitian tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode triangulasi data dan review informan dalam menguji keabsahan data. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Triangulasi Yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding untuk keperluan pengecekan. Ada empat macam triangulasi yaitu triangulasi data, metode, peneliti dan teori. 2. Review Informan Penelitian ini mengadakan pengecekan data dengan cara mengadakan diskusi dengan para nara sumber data di lapangan guna memeriksa ulang atas informasi yang telah diberikan sebelumnya. Dengan kata lain peneliti akan mencocokkan data yang sudah diperoleh dengan nara sumber yang berada di lapangan. 9

G. Teknik Analisa Data Menurut Lexy J. Moleong (1990 : 103), pengertian analisa data adalah Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam bentuk suatu pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisa data merupakan hal yang paling penting dalam suatu penelitian, karena analisa data sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Peneliti harus berpikir secara komprehensif untuk merangkai data, menyusun data dan mengorganisir data supaya menjadi satu kesatuan data yang logis dan sistematik. Data tersebut kemudian disusun dalam kategori tertentu dan selanjutnya dianalisis. Teknik analisis yang peneliti gunakan adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis data yang didasarkan pada hubungan antara fakta satu dengan fakta yang lain secara hubungan sebab akibat untuk menerangkan suatu peristiwa. Analisis kualitatif yang peneliti gunakan adalah teknik analisis interaktif yang merupakan proses siklus yang paling bergerak diantara ketiga komponen pokok yaitu reduksi atau seleksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun skema model analisis interaktif menurut H.B. Sutopo (1988 : 187) yaitu sebagai berikut : Pengumpulan Data Seleksi Data Penyajian Data Penyimpulan Data Skema Model Analisis Interaktif H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah secara rinci dalam penelitian dari awal sampai akhir. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat berjalan secara teratur, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut : 10

1. Penulisan proposal pengurusan perijinan Setelah judul penelitian disetujui atau ditentukan dilanjutkan dengan penulisan proposal yang berisi garis besar penelitian. Langkah selanjutnya mengadakan langkah pelaksanaan yaitu dengan mengurus perijinan penelitian. 2. Pengumpulan data dan analisis awal Pengumpulan data dilakukan di lokasi penelitian termasuk dalam hal ini mengadakan wawancara dengan informan dan mengadakan observasi terhadap sumber-sumber tertulis yang ada kaitannya dengan topik dalam penelitian sebagai data. 3. Analisis akhir dan penarikan kesimpulan Data yang sudah disusun rapi merupakan bagian dari analisis awal, maka kegiatan selanjutnya merupakan analisa akhir dengan mengorganisasikan dan mengurutkan data pola dalam uraian dasar sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. 4. Penulisan laporan dan perbanyakan laporan Dari data yang sudah disusun berdasarkan pedoman penelitian kualitatif, maka dapat diambil sebuah laporan penelitian sebagai karya ilmiah, yang sebelumnya melalui proses pengujian terlebih dahulu. Dari uraian di atas maka dapat digambarkan skema prosedur penelitian sebagai berikut : Penarikan Kesimpulan Penulisan Proposal Persiapan Pelaksanaan Pengumpulan Data dan Analisis Awal Analisis Akhir Penulisan Laporan Perbanyak Laporan 11

DAFTAR PUSTAKA Aidit Alwi. 1986. Pembangunan Politik dan Beberapa Aspek Perubahan Sosial dan Ekonomi. Yogya : Liberty. Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga. Gunawan S. 1996. Penelitian dan Pengembangan Produk Pangan. Semarang. Hadari N. 1987. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogya : UGM Press. Koentjaraningrat. 1983. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Ghalia. Lexy J. Moleong. 1991. Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja. Soemitro Djojohadikusumo. 1998. Tata Ekonomi Internasional Baru. Jakarta : Kantor MNR. Weiner, Myron. 1989. Modernisasi Dinamika Pertumbuhan. Yogya : UGM Press. 12

13