BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau memprediksikan apa yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

Institut Manajemen Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Sebagai bahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ( )

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 2,76% per tahun terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

IX. HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Fungsi Linier & Grafik Fungsi Aplikasi dalam Ekonomi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bersama masyarakat. Dalam hal ini pemerintah menyelenggarakan pengaturan,

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti diketahui bersama, perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah memerlukan data agar sasarannya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi: tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan yang sangat serius untuk diperhatikan dan dikaji

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

PEMODELAN STATISTIK HUBUNGAN DEBIT DAN KANDUNGAN SEDIMEN SUNGAI Contoh Kasus di Das Citarum Nanjung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi yang

PREDIKSI KEBUTUHAN BERAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN METODE FUZZY REGRESI BERGANDA. Ristauli Pakpahan, Tulus, Marihat Situmorang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. secara materil, baik dilihat dari segi kesusilaan, kesopanan dan ketertiban. juga mengalami keugian kesusilaan dan kesusahan.

METODE PENELITIAN. daerah yang prosfektif untuk mengetahui ketersediaan dan konsumsi pangan strategis

Volume : XI, Nomor : 1, September 2016 Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: X

METODOLOGI PENELITIAN. Data sekuder adalah data yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansiinstansi

BAB III METODE PENELITIAN

X. ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2014)

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Pengenalan Analisis Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

Modul Matematika MINGGU 4. g. Titik Potong fungsi linier

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesempatan kerja bagi setiap warga Negara Indonesia merupakan hak yang dijamin

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Metode Peramalan Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan pada masa lampau. Peramalan tingkat produksi beras bertujuan untuk melihat kedepan hasil produksi beras dengan melihat peningkatan produksi beras dari tahun-tahun sebelumnya. Selain meramalkan tingkat produksi beras, penulis juga meramalkan perkembangan jumlah penduduk untuk mengetahui tingkat kebutuhan penduduk akan komoditas beras. 2.2 Pengertian Pertumbuhan Penduduk Eksponensial dan Regresi Linier Sederhana 2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung terus-menerus (continous). Ukuran penduduk eksponensial ini lebih tepat digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk karena dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung terus-menerus.

Metode ini digunakan untuk melihat tingkat perkembangan penduduk pada tahun yang akan datang dengan melihat perkembangan penduduk pada tahun-tahun sebelumnya yang menjadi tahun dasar dalam proses pendugaan. Dengan rumus yang digunakan adalah 2.2.2 Pengertian Regresi Linier Sederhana Regresi linier adalah regresi yang variabel bebas (variabel X) berpangkat paling tinggi satu (Ir. M. Iqbal Hasan1999:246). Untuk regresi linier sederhana, yaitu regresi linier yang hanya melibatkan dua variabel (variabel X dan Y). Analisis regresi linier sederhana dipakai untuk meramalkan pengaruh sebuah variabel bebas terhadap sebuah variabel terikat atau untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya. Variabel ini digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai variabel yang lalin. Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang nilainya diramalkan. Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana yang menunjukkan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel bebas dan variabel Y sebagai variabel terikat adalah + b X... 2.1 persamaan 2.1 dapat digunakan untuk menaksir nilai Y jika nilai, b dan X diketahui. Nilali pada persamaan 2.1 merupakan intersep atau nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y atau adalah nilai Y jika X0. Nilai b adalah

kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat dari perubahan setiap unit nilai X. Besarnya dan b konstan sepanjang kurva linier. Koefisien arah regresi linier dinyatakan oleh niali b yang juga menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian yang apabila harga b positif, maka variabel Y akan mengalami kenaikan atau pertambahan. Sebaliknya bila b negatif, maka variabel Y akan mengalami penurunan. 2.3 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk dan Produksi Padi 2.3.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk Rumusan matematik yang digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk tahun 2009-2013 di Propinsi Sumatera Utara adalah dengan menggunakan metode laju pertumbuhan penduduk eksponensial. Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut : rt

rt r Keterangan : banyaknya penduduk pada tahun akhir banyaknya penduduk pada tahun awal r t angka pertumbuhan penduduk jangka waktu e angka eksponensial (2,71828) Dengan rumusan diatas, penulis melakukan suatu pendugaan/ peramalan jumlah penduduk tahun 2009-2013 di Propinsi Sumatera Utara. 2.3.2 Perumusan Peramalan Produksi Padi Rumusan matematik yang digunakan untuk merumuskan peramalan produksi padi pada tahun 2009-2013 di Propinsi Sumatera Utara adalah metode regresi linier sederhana. Dengan rumusan sebagai berikut : + b X Dimana :

b Keterangan : hasil peramalan produksi padi variabel konstanta n b X banyak sampel koefisien variabel X variabel bebas (periode) jumlah variabel bebas jumlah variabel terikat (tidak bebas) jumlah perkalian antara variabel bebas dan variabel tak bebas Dengan rumusan tersebut, penulis melakukan peramalan jumlah produksi padi tahun 2009-2013 di Propinsi Sumatera Utara. 2.4 Analisa Peramalan Jumlah Produksi Beras dan Jumlah Kebutuhan Beras Dengan menggabungkan perhitungan peramalan produksi padi dan peramalan jumlah penduduk, maka dapat dilakukan suatu analisa untuk mengetahui tingkat kebutuhan penduduk akan beras di Propinsi Sumatera Utara untuk tahun 2009 sampai tahun 2013. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan beras penduduk Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2009-2013 maka diperlukan suatu ketetapan akan jumlah beras yang dikonsumsi. Menurut data yang diperoleh dari kantor Badan Ketahanan Pangan

Propinsi Sumatera Utara diketahui bahwa jumlah beras yang dikonsumsi oleh penduduk sumatera utara adalah 136,85 Kg Perkapita/tahun. Berdasarkan asumsi di atas, kebutuhan beras penduduk Propinsi Sumatera Utara setiap tahunnya dapat dihitung dengan rumus: Jumlah Kebutuhan Beras 136,85 Jumlah Penduduk Sebelum melakukan perhitungan terhadap kebutuhan penduduk akan beras, terlebih dahulu diketahui jumlah beras yang dihasilkan dari produksi padi. Menurut data yang diperoleh dari kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara diperoleh ketentuan bahwa 1 Kg gabah kering menghasilkan beras sebanyak 0,63 Kg sampai dengan 0,65 Kg beras. Dari data ini diperoleh bahwa rata-rata beras yang dihasilkan dari 1 Kg gabah kering adalah 0,64 Kg beras. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan perhitungan untuk jumlah produksi beras setiap tahunnya dengan rumus: Jumlah Produksi Beras 0,64 Jumlah produksi Padi