Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

dokumen-dokumen yang mirip
DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

CATALOG LED. Lamp. Indusrtial. Office Home PT. CLEAR ENERGY PRODUCT 2016

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

LED dapat menyala pada arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC), yang membedakan adalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

Aplikasi Android Bluetooth Monitoring LED RGB Pada Penerangan Panggung

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DESIGN INTERFACE PADA AT89S52 8k Byte In-System Programmable 8bit Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

PWM (PULSE WIDTH MODULATION)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

Politeknik Gunakarya Indonesia

PERANCANGAN PROGRAMMABLE POWER SUPPLY 30 V 10 A BERBASIS MICROCONTROLLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

Dioda-dioda jenis lain

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan

Transkripsi:

Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena beberapa keunggulan lampu led dari yang lainnya. Led ini sebenarnya adalah dioda (komponen semikonduktor) tetapi bisa menghasilkan/mengeluarkann cahaya ketika dialiri arus maju dari kutub anoda ke katoda. Led sudah lama ditemukan yaitu sekitar 40 tahun yang lalu, cuma belakangan n menjadi terkenal karena telah bisa dibuat led chip daya tinggi yaitu hingga W per chipnya. Dan intensitas cahaya yang dihasilkan mencapai 180lm (lumen) per chip. Aplikasi led sekarang sudah banyak sekali antara lain: display raksasa, TV, lampu rumah, lampu jalan, tataa lampu panggung/theatre, proyektorr dll. Dalam dunia tataa lampu panggung led yang digunakan adalah jenis High Power Led W karena memiliki kelebihan antara lain: Menghasilkan intensitas tertinggi diantaraa jenis led-led lain. Umur pakai sangat lama hingga 100 000 jam. Tersedia warna Red, Yellow, Green, Blue dan White. Pola pancaran yang tidak terlalu menyebar (lambertian). Jauh lebih efiesien dari sisi energi listrik yang dibutuhkan dibanding lampu pijar halogen atau incandescent (TL). Bekerja pada tegangan DC yang rendah. Berkas sinar tidak panas dan aman jika disentuh. Bisa diredupkan secara penuh. Tidak menghasilkan sinar UltraViolet. Kemasan dengan proteksi yang kuat. Sedikit sekali menghasilkan panas. Bisa menyala secaraa instan yaitu kurang dari 100ns (nano sekon). Tabel berikut adalah datasheet High Power Led W. Parameter Material Forward Voltage Reverse Voltage Recommend Forward Current Reverse Current Power Dissipation Luminious Intensity Wave Length 0% Power Angle Satuan Volt Volt Ampere Ampere Watt Lumen nm Derajat Red Ga Al In P Yellow Green Ga Al In P In Ga N 2.0 2.8 2.0 2.8.0.8 0..7 0 80 0 80 120 160 620 60 80 9 20 0 110 140 110 140 110 140 Blue White Min Max In Ga N In Ga N.0.8. 2 4.0 20 460 110 0 470 140 160 6000 110 180 600 140 PAR LED Aplikasi Led W salah satunya adalah untuk tata cahaya panggung sebagai lampu PAR(abolic). Konfigurasi Par Led antara lain isi 6 led chip dengan 12 led Red, 12 led Green dan 12 led Blue. Dengann kombinasi pengaturan nyala led R, G dan B dapat dihasilkan banyak sekali warna. Karena led chip ini bekerja dengan listrik DC dengan tegangan yang bervariasi (lihat tabel di atas). Sayangnya pengaturann tegangan atau arus yang lewat led chip tidak dapat memberikan pengaturan terang-redup yang linear. Oleh karena itu caraa pengaturan terang-redup led chip (dimmer) dilakukan dengan teknik lain yaitu PWM atau Pulse Width Modulation atau modulasi lebar pulsa. Caraa ini sangat umum dipakai karena memberikan hasil pengaturan dimmer yang linear dan lebar. Led chip bisa diatur dengan linear dari mati hingga terang Iwan B Pratama Hal 1

Par LED W penuh. Cara PWM yaitu dengan membuat led chip nyala (On) mati (Off) dalam satu periode tertentu (T). Keadaan On-Off ini dilakukan terus-menerus dengan kecepatan yang tinggi yaitu kira-kira 2 60 kali per detiknya. Jika lamanya waktu On jauh lebih singkat daripada waktu Off maka led chip akan mati atau nyala redup. Sebaliknya jika waktu On jauh lebih lama dibanding waktu Off maka led chip akan nyala terang. Dengan mengatur prosentasi lamanya On terhadap Off dalam periode tertentu T, maka bisa diatur dimmer led chip ini. Berikut adalah contoh bentuk gelombang PWM dari 0% hingga 100%. 1 Periode (T) = waktu ON + waktu OFF Frekuensi (f) = 1/T PWM (%) = (waktu ON) / T Led nyala penuh (100%) Led nyala terang (80%) Led nyala setengah (0%) Led nyala redup (20%) Led mati (0%) Simbol elektronika untuk led adalah Blok Diagram Par LED seperti gambar berikut: DMX Terdapat sub bagian, yaitu: 1. DMX unit PSU Iwan B Pratama Hal 2

Par LED W 2. Mikrokontroler unit. Panel Unit 4. Power Supply Unit. Main LED unit DMX Unit DMX atau DMX12 adalah singkatan dari Digital MultiPlex yaitu standard protokol untuk kendali lighting yang berisi 12 channel data 8 bit. Data DMX diterima oleh unit DMX. Walaupun sinyal data DMX dan sinyal data di mikrokontroler adalah sama-sama digital, tetapi data DMX tidak bisa diterima langsung oleh mikrokontroler. Hal ini karena sinyal DMX ditransmisikan dengan standard sinyal RS48, yaitu data ditransmisikan dalam 2 level yaitu Data + dan Data -. Sehingga sinyal transmisi DMX berisi 2 jalur data selain jalur ground. Standard sinyal RS48 seperti yang bisa mengirimkan sinyal dengan jarak yang jauh bahkan dengan sistem konektor dan kabel yang baik bisa mencapai panjang kabel 1,2km. DMX unit ini yang bertugas menerima sinyal DMX standard RS48 dengan data + dan data untuk diubah menjadi data digital yang cocok dengan mikrokontroler. Mikrokontroler Unit Mikrokontroler unit adalah jantung dari pengoperasian par led ini. Mikrokontroler ini adalah sebuah komputer skala sangat kecil (mikro) tetapi bisa mengerjakan berbagai fungsi seperti halnya komputer dengan beberapa penyederhanaan agar bisa dibuat dalam satu chip (IC) sehingga kecil dan murah. Untuk bisa bekerja, mikrokontroler ini harus diprogram lebih dahulu. Cara memprogram dan bahasa program untuk mikrokontroler pun khusus sehingga perlu belajar tersendiri untuk bisa memahami cara kerja detail sebuah mikrokontroler. Fungsi mikrokontroler unit di sini adalah: a. Men-dekode data DMX yang diterima untuk mengatur Main led. b. Menerima perintah dari tombol Menu-Up-Down-Enter dari panel unit sesuai menu program c. Menampilkan display angka atau huruf di led display 4 angka di bagian panel unit d. Membangkitkan gelombang PWM dari data DMX 8 bit yang diterima untuk masing-masing main led Red, Green dan Blue. Karena data digitalnya 8 bit berarti bisa dihasilkan 26 angka dari 0 hingga 2 dan korelasi terhadap gelombang PWM yang dari 0% hingga 100%. Jadi hasil PWM adalah : [(data 8 bit)/2] x 100%. Jadi kalau data bit yang di-dekode 0, maka PWM = (0/2)x100% = 19,6% dst. Artinya kalau data DMX yang diterima kecil, maka Main Led akan menyala redup dan kalau data DMX besar maka nyala Main led akan semakin terang. Secara teori akan didapatkan gradasi intensitas main led adalah 26 tingkat kecerahan untuk setiap warna. e. Fungsi-fungsi tambahan untuk main led seperti: menghasilkan strobo (nyala-mati dengan kecepatan yang bisa diatur), demo yaitu main led berubah-ubah warna sendiri dengan kecepatan yang bisa diatur tanpa kendali dari data DMX. Panel Unit Panel unit berisi display led 7 segmen sebanyak 4 digit untuk menampilkan informasi mode kerja, alamat channel DMX atau nilai-nilai lain sesuai menu yang tersedia. Display ini sepenuhnya menerima sinyal dan dikendalikan dari mikrokontroler unit. Panel unit juga berisi 4 tombol Menu-Up-Down-Enter sebagai input bagi mikrokontroler sehingga pemakai bisa mengatur mode kerja, memilih channel awal DMX yang akan diterima, mengatur demo led dan lain sebagainya sesuai menu program yang tersedia. Main Led Main led terdiri rangkaian seri 6 led. Setiap 6 seri led ini kemudian bisa diparalel yang dalam kasus ini diparalel 2 untuk setiap warna led. Jadi total led yang dipasang adalah 6serial x 2paralel x warna = 6 led. Semua led memakai standard W. Karena 6 seri led R berbeda kebutuhan tegangan listriknya dengan warna G dan B maka agar semua led ini bisa di-supply dengan tegangan yang sama, maka ditambahkan 1 resistor di masing-masing warna untuk menyamakan kebutuhan tegangan listrik. Dengan tambahan resistor ini maka kebutuhan tegangan listriknya bisa dibuat sama yaitu 24V. Kebutuhan daya listrik maksimum setiap led untuk led: Red (2,8V x 0,8A) x 12 led = 27W Iwan B Pratama Hal

Par LED W Green (,8V x 0,8A) x 12 led = 6,W Blue (,8V x 0,8A) x 12 led = 6,W Jadi total kebutuhan daya listrik adalah = 100W. Pada kondisi ini, tingkat kecerahan led yang dihasilkan: Red 80lm x 12 = 960lm Green 160lm x 12 = 1920lm Blue 0lm x 12 = 600lm RGB (jadi putih) = 480lm atau hampir 00lm. Untuk menyambung dan memutus arus yang lewat led digunakan transistor N-mosfet. Mosfet dipilih karena untuk bisa membuat transistor ini menyambungkan dan memutus arus led hanya dibutuhkan tegangan yang berarti bisa langsung digerakkan dari mikrokontroler. Kelebihan lain karena mosfet ketika menyambung hanya menghasilkan tahanan dalam yang sangat kecil (berkisar 0,Ohm) sedangkan ketika memutus arus hampir tidak membocorkan arus sama sekali ( 1µA). Kelebihan ini membuat mosfet sangat ideal digunakan sebagai switch arus DC dan panas yang dihasilkan juga cukup kecil sehingga tidak memerlukan pendingin transistor yang besar. PSU (Power Supply Unit) PSU dibutuhkan untuk mensuplai kebutuhan listrik di semua unit. Kebutuhan listrik terbesar adalah untuk main led yaitu 100W sendiri. Dan jika ditambah untuk kebutuhan kipas dan suplai ke unit-unit lainnya maka daya listrik yang diperlukan paling tidak 120W. Tegangan listrik yang dibutuhkan adalah 24V. Jadi spesifikasi PSU adalah P = 120W, V=24V jadi A = P/V = 120/24 = A. Iwan B Pratama Hal 4

Par LED W Iwan B Pratama Hal

Par LED W Iwan B Pratama Hal 6