III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014.



dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. METODE PENELITIAN

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Lampiran 1 Lay out penelitian I

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta. B.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

x100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

Desikator Neraca analitik 4 desimal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN PH, BAHAN ORGANIK, KTK DAN KB

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

III. BAHAN DAN METODE

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA Riau. Analisis kimia tanah dilakukan di Laboratorium UPT Pengujian Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau. 3.2. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu saringan 5 mm, kertas label, timbangan analitik, kamera, alat tulis, cangkul, sekop, kantong plastik, meteran, oven, cawan aluminium dan perangkat alat labor lainnya. Bahan yang digunakan yaitu keranjang, kertas label, contoh tanah gambut, contoh tanah mineral, pupuk kandang, kompos, aquades, KCl dan larutan kimia lainnya. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dilakukan dengan purposive sampling yang diperoleh dari beberapa perlakukan di lapangan diambil secara komposit kemudian dilakukan analisis sifat kimia tanah untuk mendapatkan data kuantitatif. Adapun sampel yang akan diperoleh dari perlakuan dilapangan untuk dianalisa sebagai berikut : 1. Tanah gambut diinkubasi pupuk kandang 2. Tanah gambut diinkubasi kompos 1

3. Tanah mineral diinkubasi pupuk kandang 4. Tanah mineral diinkubasi kompos 5. Tanah gambut + tanah mineral diinkubasi pupuk kandang 6. Tanah gambut + tanah mineral diinkubasi kompos 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Persiapan Media dan Pengambilan Sampel Media yang dipersiapkan untuk analisis kimia tanah yaitu tanah yang berasal dari beberapa macam tanah yaitu tanah gambut, tanah mineral dan tanah gambut dengan tanah mineral. Untuk kombinasi tanah gambut dan mineral diambil sebanyak 100 g lalu dikeringudarakan (oven) dengan porsi aturan BK (Berat Kering) yang sama lalu dicampur kompos dan pupuk kandang (Lampiran 1) dan dimasukkan di keranjang. Kemudian diinkubasi selama 30 hari. Pengambilan sampel tanah yang akan dianalisis di laboratorium diambil secara komposit pada setiap perlakuan di lapangan lalu dikeringudarakan dan diayak. 3.4.2. Analisis Tanah di Laboratorium Analisis tanah di laboratorium terdiri dari 2 tahap yaitu, pada waktu sebelum ditambah pupuk kadang dan kompos dan setelah ditambahkan pupuk kandang dan kompos. Sampel tanah yang telah diambil dianalisis di laboratorium UPT Pengujian Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau. Parameter yang diamati yaitu ph tanah C-organik tanah, N, P, dan K. 2

3.4.2.1. Penetapan ph tanah (BALITTANAH, 2005) Timbang 10,00 g contoh tanah sebanyak dua kali, masing-masing dimasukkan kedalam botol kocok, ditambah 50 ml air bebas ion ke botol yang satu (ph H 2 O) dan 50 ml KCl 1 M ke dalam botol lainnya (ph KCl). Kocok dengan mesin pengocok selama 30 menit. Suspensi tanah diukur dengan ph meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer ph 7,0 dan ph 4,0. Laporkan nilai ph dalam 1 desimal. 3.4.2.2. C- Organik Metode Walkey and Black (BALITTANAH, 2005) Timbang 0,5 g contoh tanah ukuran < 0,5 mm, dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml. Tambahkan 10 ml K 2 Cr 2 O 7 0.5 N dengan pipet sambil menggoyangkan Erlenmeyer perlahan-lahan agar percampuran yang sempurna dengan tanah. Tambahkan 20 ml H 2 SO 4 pekat, dikocok lalu diamkan selama 30 menit. Diencerkan dengan air bebas ion 100 ml, biarkan dingin. Tambahkan 4 tetes indikator ferroin 0.025 M. Segera titrasi dengan larutan FeSO 4 0.5 N hingga warna berubah menjadi merah anggur. 3.4.2.3. Nirogen Tanah Metode Kjeldahl (BALITTANAH, 2005) Sebanyak 500 mg tanah (lolos saringan 0, 5 mm) dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 25 ml. Setelah itu ditambahkan 1,9 g Se, CuSO 4 dan Na 2 SO 4, 5 ml H 2 SO 4 pekat dan 5 tetes parafin cair ke dalam labu, kemudian panasi labu di kamar asap dengan api kecil hingga diperoleh cairan berwarna terang (hijau biru) lalu ditambahkan aquades 50 ml dan 5 ml NaOH 50% dan lakukan destilasi, kemudian hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer 125 ml yang berisi 3

campuran 10 ml H 3 BO 4 4% dan 5 tetes indikator Conway. Terakhir titrasi destilasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari hijau ke merah. 3.4.2.4. Penetapan P dengan metode Bray (BALITTANAH, 2005) Timbang 2,5 g contoh tanah <2 mm, ditambah pengekstrak Bray dan Kurt I sebanyak 25 ml, kemudian dikocok selama 5 menit. Saring dan bila larutan keruh dikembalikan ke atas saringan semula (proses penyaringan maksimum 5 menit). Dipipet 2 ml ekstrak jernih ke dalam tabung reaksi. Contoh dan deret standar masing-masing ditambah pereaksi pewarna fosfat sebanyak 10 ml, dikocok dan dibiarkan 30 menit. Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm. 3.4.2.5. Penetapan K dengan Ekstrak HCl 25% (BALITTANAH, 2005) Timbang 2,00 g contoh tanah ukuran <2 mm, dimasukkan ke dalam botol kocok dan ditambahkan 10 ml HCl 25% lalu kocok dengan mesin kocok selama 5 jam. Masukan ke dalam tabung reaksi dibiarkan semalam atau disentrifuse. Pipet 0,50 ml ekstrak jernih contoh ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 9,50 ml air bebas ion (pengenceran 20x) dan dikocok. Pipet 2 ml ekstrak contoh encer dan deret standar, dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dibiarkan selama 30 menit diukur dengan AAS. 4

3.5. Analisis Data Pengumpulan data yang diperoleh ada 2 yaitu: 1. Data primer diperoleh berdasarkan hasil penelitian lapangan yang meliputi : Sifat-sifat kimia tanah yaitu ph tanah, C- Organik, N-total, P- tersedia dan Kdd yang akan disajikan dalam bentuk grafik dan tabulasi. 2. Data sekunder seperti data iklim, suhu, dan informasi lain yang menunjang penelitian ini. 5