ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA LEASING DENGAN ANGSURAN (KREDIT) MOBIL PADA USAHA RENTAL MOBIL PT. WAHANA INDONESIA TRANSPORT

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditahan, modal saham, dan lain-lain yang berasal dari sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan ketat dalam perekonomian saat ini juga terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

PINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA GUNA USAHA

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

ABSTRAK. Kata kunci : Leasing, kredit dari bank. Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

Modul ke: Manajemen Perpajakan 06FEB. Samsuri, SH, MM. Fakultas. Program Studi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring tumbuhnya industri otomotif dan bertambahnya permintaan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

AKUNTANSI UNTUK LEASING

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya era globalisasi atau era dimana tidak adanya pembatasan antar

ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

I. PENDAHULUAN. pergeseran persepsi mengenai mobil sebagai suatu icon yang menandakan suatu

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN SUB SEKTOR LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS METODE PERHITUNGAN BUNGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang bergerak di bidangnya masing masing, baik

ANALISIS PENURUNAN PEMBIAYAAN KREDIT MOBIL PADA PT. BATAVIA PROSPERINDO FINANCE CABANG PALEMBANG

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING

Lembaga Pembiayaan. Copyright by Dhoni Yusra

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti mesin Photo Copy merupakan hal yang harus

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

BAB I PENDAHULUAN. satu tahun periode kebelakang, memperlihatkan posisi finansial perusahaan, dan

BAB II LANDASAN TEORI. 4 adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA CAPITAL LEASE DALAM RANGKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL SKRIPSI

MAKALAH HUKUM PERIKATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan budaya maupun pertahanan dan keamanan. Salah satu indikasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara perolehan aktiva operasi adalah dengan Sewa Guna Usaha (SGU) atau

Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing)

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN

Gerson Philipi Rianto F

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN SUKU BUNGA EFEKTIF UNTUK PENENTUAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN KENDARAAN MOTOR PADA LEASING DAN BANK DENGAN METODE INTERPOLASI LINIER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

BAB I PENDAHULUAN. pada khususnya, maka kebutuhan akan pendanaan menjadi hal yang utama bagi

BAB II LANDASAN TEORI. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui

ALTERNATIF PEMBIAYAAN UNTUK PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL ANTARA LEASING DAN KREDIT BANK

ANALISIS PEMILIHAN SUMBER DANA DALAM PENAMBAHAN AKTIVA TETAP ANTARA LEASING DENGAN KREDIT BANK PADA PENTA MEDICA

ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN DENGAN METODE SISA HARGA KONTRAK DAN METODE LONG END INTEREST PADA PT. BII FINANCE DAN PT. MANDIRI TUNAS FINANCE

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR. OLEH Dyani Christy

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. a. Pengertian Lembaga Pembiayaan. Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan, Lembaga Pembiayaan adalah

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. besar seperti Medan. Selain itu tingkat konsumsi masyarakat mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

Dosen Pembimbing : NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kesempatan di bidang keuangan. Perkembangan lembaga pembiayaan

ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. ISAK 8 merupakan panduan untuk menentukan apakah suatu perjanjian

MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING)

BAB I PENDAHULUAN. Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan Infrastruktur. Dijelaskan juga bahwa sampai dengan akhir tahun

I. PENDAHULUAN. yang melibatkan para investor dan kontraktor asing. Kalau jumlah proyek-proyek skala besar yang berorientasi jangka panjang

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG LEASING DAN PELAPORANNYA PADA PT. ASTRA SEDAYA FINANCE DI MANADO

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

I. PENDAHULUAN. Bisnis alat berat / alat konstruksi semakin bergairah seiring dengan

Universitas Tarumanagara 19 September 2014

Analisis Perlakuan Akuntansi Transaksi Sewa Guna Usaha PT XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. pasca krisis tahun 1997, dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha

Accounting for Leases. Chapter. AA YKPN,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA LEASING DENGAN ANGSURAN (KREDIT) MOBIL PADA USAHA RENTAL MOBIL PT. WAHANA INDONESIA TRANSPORT Nama : Harun Alrasyid NPM : 23212342 Jurusan : S1 Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSi

Pendahuluan Latar Belakang Pesatnya perkembangan dan persaingan ekonomi yang semakin kuat di tingat nasional maupun internasional saat ini, mengharuskan pengusaha di Indonesia untuk lebih kompetitif dan inovatif. Sehingga, selain membuka usaha di dalam sektor produksi, sektor jasa pun menjadi salah satu alternatif usaha yang saat ini dilaksanakan. Untuk menjalankan usaha jasa ini, dibutuhkan berbagai bentuk pembiayaan modal usaha. Secara umum, pembelian modal usaha dapat dilakukan dengan cara cash mapun kredit. Namun, saat ini terdapat alternatif pembiayaan yang sering digunakan yaitu leasing. Dengan hadirnya alternatif pembiayaan leasing dalam memenuhi modal usaha, maka penulis kemudian ingin melihat bagimana perbandingan pembiayaan diantara leasing dan kredit, yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur pengusaha di dalam melakukan pembelian barang modal.

Pendahuluan Bagaimana perhitungan yang dapat digunakan pada leasing dan angsuran (kredit)? Bagaimana perbandingan pembelian modal secara Leasing dengan angsuran (kredit)? Alternatif apakah yang sebaiknya digunakan perusahaan dalam pembiayaan modal usaha? Di dalam penulisan ilmiah ini, pembahasan dibatasi terhadap pembelian aktiva pada sebuah mobil Daihatsu Ayla tipe Ayla M M/T yang akan digunakan sebagai salah satu mobil rental pada PT. Wahana Indonesia Transpot.

Pendahuluan Untuk mengetahui perhitungan pada pembayaran leasing dan angsuran (kredit) Untuk membandingkan pembiayaan antara leasing dengan angsuran pada rental mobil PT. Wahana Indonesia Transport Mengetahui dan memahami tentang pembiayaan melalui leasing dan pembelian angsuran. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari leasing dan pembelian angsuran. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Wahana Indonesia Transport didalam melakukan pembelian barang usaha, yaitu apakah menggunakan leasing atau pembelian angsuran dengan melihat profit dan penghematan biaya yang akan didapatkan. Bagi pembaca, hasil penelitian didalam penulisan ilmiah ini dapat digunakan sebagai sarana menambah wawasan dan ilmu mengenai perbandingan leasing dan pembelian angsuran dan mampu dikembangkan sebagai bahan penelitian lainnya.

Alat Analisis Metode Bunga Tetap (Flat) Pada Leasing Perhitungan bunga dengan cara bunga dihitung dari limit kredit selama jangka waktu kredit. Besarnya angsuran setiap bulan yang dibayar selalu tetap. Rumus : Bunga yang diperhitungkan dari sisa harga kontrak selama jangka waktu angsuran atau sistem bunga menurun dan angsuran pokok pinjaman tetap. Rumus :

PEMBAHASAN Kredit (Angsuran) Peraturan yang pertama kali menegaskan mengenai kredit adalah pasal 1 SK Menteri Perdagangan dan Koperasi tahun 1980 yang kemudian diperbaharui didalan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan. Sistem kredit atau sewa beli adalah perbuatan saling mengikatkan diri antara para pihak yang berupa penyerahan benda dan pembayaran harga secara angsuran, biasa nya berbentuk barang-barang niaga dan barang menjadi pemilik konsumen ketika kredit telah dilunaskan Leasing Secara legal, kegiatan leasing telah ada sejak tahun 1974 yang kemudian dijelaskan melalui pasal 1 huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tahun 2006 leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu Objek Penelitian PT. Wahana Indonesia Transport atau yang biasa disebut dengan WIT rent car akan melakukan pembelian aktiva usaha berupa satu buah mobil Daihatsu Ayla tipe Ayla M M/T. Pembelian mobil ini ditujukan sebagai salah satu mobil yang akan disewakan didalam usaha rental mobil Pada penelitian ini, penulis ingin memberikan rekomendasi untuk PT. WIT didalam melakukan pembelian aktiva usaha. Rekomendasi ini akan diberikan atas hasil perbandingan antara pembiayaan melalui leasing dengan kredit.

PEMBAHASAN LEASING Ketentuan pembelian Leasing Astra Credit Companies (ACC) Mobil Daihatsu Ayla tipe Ayla M M/T Keterangan Penjelasan Periode Lease 24 Bulan Metode Bunga Tetap Total Angsuran = Periode Lease x Sewa per bulan = 24 x Rp 3.152.500 = Rp 75.660.000 Harga Mobil Rp 95.500.000 Suku Bunga/tahun 17% Bunga = Total Angsuran - %bunga = Rp 75.660.000 34% Bunga Perbulan = Rp 25.724.400 Besaran Sewa per bulan Rp 3.152.500 = Total Bunga / 24 = Rp 25.724.400 / 24 = Rp 1.071.850

PEMBAHASAN LEASING Sisa Hutang Uang Muka = Total Angsuran Total Bunga (Jumlah yang dibayarkan Lessor dealer mobil) = Rp75.660.000 Rp 25.724.400 = Harga Mobil Utang Pokok = Rp 49.935.600 = Rp 95.500.000 Rp 49.935.600 = Rp 45.564.400 Harga Pokok perbulan Jumlah Sewa = Utang Pokok / Periode Lease = Harga Pokok perbulan + Bunga perbulan = Rp 49.935.600 / 24 = Rp 2.080.650 + Rp 1.071.850 = Rp 2.080.650 = Rp.3.152.500 Tanggal Sisa Utang Harga Pokok Bunga Jumlah Sewa Pembayaran 2015 Rp 49.935.600 - - - Mei Rp 47.854.950 Rp 2.080.650 Rp 1.071.850 Rp 3.152.500

PEMBAHASAN KREDIT Ketentuan pembelian kredit Astra Credit Companies (ACC) Sisa Harga Kontrak = Harga mobil Uang Muka Mobil Daihatsu Ayla tipe Ayla M M/T = Rp 95.500.000 Rp 19.840.000 Keterangan Penjelasan = Rp 75.660.000 Jangka Waktu Kredit 24 Bulan Besaran Angsuran perbulan Harga Mobil Rp 95.500.000 = (Harga Mobil Uang Muka) 24 = (Rp 95.500.000 Rp 19.840.000) Suku Bunga/tahun 17% 24 Besaran Angsuran Rp 3.152.500 = Rp 3.152.000 Uang Muka Rp 19.840.000

PEMBAHASAN KREDIT Contoh perhitungan pada bulan Juni 2015 Total Angsuran perbulan (Contoh Bulan Juni) Bunga Long End Interest = Bunga perbulan + Besaran Angsuran = (%bunga x 1/24 x sisa harga kontrak) = Rp 535.925 + Rp 3.152.500 = 17% x 1/24 x Rp 75.660.000 = Rp 3.688.425 (*begitu seterusnya) = Rp 535.925 (*begitu seterusnya) Sisa Harga Kontrak setiap bulan (Contoh bulan Juni 2015) = Sisa Harga Kontrak bulan sebelum - Angsuran atas harga kontrak = Rp 75.660.000 Rp 3.152.500 = Rp 72. 660.000 (*begitu seterusnta) Tanggal Bunga Angsuran atas harga Total Angsuran Sisa harga kontrak Pembayaran /bulan kontrak /bulan 2015 Mei - - - Rp 95.500.000 Mei - Rp 19.840.000 Rp 19.840.000 Rp 75.660.000

HASIL & KESIMPULAN Keterangan Leasing Kredit Metode Bunga Tetap (Flat) Metode Long end Interest Pokok Utang Rp 49.935.600 Rp 75.660.000 Jumlah Bunga 2 Tahun Rp 25.724.400 Rp 6.699.061,4 (*) Jumlah pembayaran tersebut belum termasuk uang muka. Pada metode Jumlah leasing, Pembayaran* uang muka sebesar Rp 45.564.400 Rp ditanggung 75.660.000 oleh pihak lessor yang pada Rp akhir 82.359.061,4 periode pembayaran menjadi hak optie untuk lessee. Pada metode kredit, uang muka sebesar Rp 19.840.000 ditanggung oleh debitur (penyewa). KESIMPULAN 1. Perhitungan bunga pada leasing dengan menggunakan metode bunga tetap (flat) akan menghasilkan pembayaran yang lebih kecil yaitu Rp 75.660.000 2. Perhitungan bunga pada pembelian angsuran dengan metode long end interest menghasilkan jumlah pembayaran yang lebih besar yaitu Rp 102.199.061,4 3. Dengan melihat jumlah yang digunakan leasing dan angsuran yang cukup besar perbedaanya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan alternatif pembayaran leasing akan lebih menguntungkan bagi perusahaan PT. Wahana Transport Indonesia, Karena alternatif leasing ini mampu menghemat kas pada perusahaan. penggunaan alternatif pembiayaan leasing lebih menguntungkan bagi pengusaha yang ingin melakukan pembelian aktiva tanpa harus memiliki modal yang besar