22/04/2013 ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO SEJARAH PERKEMBANGAN. Manusia PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM MICROERGONOMICS LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO

dokumen-dokumen yang mirip
Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN

27/05/2013. Penyederhanaan Kerja PENYEDERHANAAN SISTEM KERJA (WORK SIMPLIFICATION) Tujuan penyederhanaan kerja :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

makroergonomi Hanna Lestari, M.Eng Teknik

PENDAHULUAN. Oleh: Muhamad Alif, S.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penerapan Model Human Computer Interaction (HCI) dalam Analisis Sistem

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ERGONOMI MAKRO. Nilda Tri Putri, Ph.D. Program Pasca Sarjana Teknik Industri Universitas Andalas

HUMAN COMPUTER-INTERFACE (HCI)

KONSEP INTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

MODUL I PENGANTAR ERGONOMI

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

LINGKUNGAN PEMASARAN PERTEMUAN IV MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

Sistem Informasi (Information System)

SEJARAH & PERKEMBANGAN

PERKULIAHAN KE 1. Bahan Bacaan : Dix, Alan et.al, HUMAN-COMPUTER INTERACTION, Prentice Hall, Europe, 1993, hal 1-8

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

Konsep Dasar Interaksi Manusia dan Komputer

BAB I. 1. Pengantar PENDAHULUAN

Danang Wahyu Utomo

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

9/11/2012. Human Computer Interaction. (Interaksi Manusia & Komputer) Pendahuluan. Kuliah 1. Iwan Sonjaya, ST.MMT.MT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri di dunia karir. Menurut Dr. Franz Von Magnis di dalam

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki

Visi & Misi ST3 Telkom. Visi

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

Chapter 1 The software quality challenge

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen

Kurikulum Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. dimana perguruan tinggi dalam memasuki era globalisasi dihadapkan pada

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

SISTEM KOMPUTER. Oleh : Bambang Sriwijaya

pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem (system requirements) dengan mendefinisikan konsep sistem beserta interface yang

BAB I PENDAHULUAN. baik. Sistem kerja yang terbaik merupakan sistem yang memiliki efisiensi

Pertemuan 2 KONSEP DASAR IMK

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB XIII. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGANTAR SISTEM INFORMASI KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.I 10/12/2011 KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN. Rahmania Utari, M. Pd.

Lingkungan Organisasi dan Managerial

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

MODUL 2 KOMPONEN DALAM SISTEM INFORMASI. karena itu, dalam modul kedua ini akan menguraikan komponen-komponen apa saja

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Model interaksi. Ergonomi. Gaya interaksi. Konteks. terjemahan antara pengguna dan sistem. karakteristik fisik dari interaksi

KONSEP SISTEM INFORMASI

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION)

Pendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB

LAPORAN TUGAS AKHIR. USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DENGAN METODE MACROERGONOMIC ANALYSIS AND DESIGN (MEAD) (Studi kasus: Home Industry Roti Devy)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Software

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep dasar sistem menurut [ Jog99] dalam bukunya yang berjudul

2. Ulasan Sistem Informasi dan Proses Pengembangan Perangkat Lunak

INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER. Chalifa Chazar Modul :

Miyarso Dwi Ajie # 8 Otomasi Perpustakaan [SISTEM INFORMASI] Sebuah pengantar

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar. Diperlukan strategi dalam persaingan bisnis untuk mencapai

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini teknologi informasi memegang peranan

Interaksi Manusia & Komputer (Human Computer Interaction)

MENGENAL INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER. Dewi Agushinta R, Dyah Pratiwi

Sistem Informasi Manajemen. Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar

BAB II LANDASAN TEORI

INTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION)

PERANCANGAN BASIS DATA

Evaluasi Tracer Study Untuk Pembelajaran Di Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dengan Pendekatan Ergonomi Makro

III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER

Sistem Informasi. Ana Kurniawati

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER (Human Computer Interaction) Faktor Manusia pada Software Interaktif. Pertemuan 1. Titik berat. Tujuan mempelajari IMK

Manajemen Operasi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergerak secara dinamis untuk dapat memenangkan persaingan dan

(Survey di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas]

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2010 ISBN :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TRANSFORMASI MASYARAKAT

Transkripsi:

ERGONOMI : DARI MIKRO KE MAKRO Winda Halim, ST., MT IE-402 Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 2 Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik Universitas Kristen Maranatha PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM Ergonomi adalah ilmu terapan yang menjelaskan interaksi antara manusia dengan tempat kerjanya. Ergonomi antara lain memeriksa kemampuan fisik para pekerja, lingkungan tempat kerja, dan tugas yang dilengkapi dan mengaplikasikan informasi ini dengan desain model alat, perlengkapan, metode metode kerja yang dibutuhkan tugas menyeluruh dengan aman. Masing masing pekerja mempunyai tanggung jawab sendiri sendiri untuk mengetahui tentang fokus keselamatan lingkungan kerja untuk diri mereka sendiri dan atasan mereka. Tujuan akhir dari program ergonomi adalah untuk kesempurnaan kerja dengan meminimalkan tekanan kerja yang mungkin bagi tubuh. oleh : William Etchison, M.S., Columbus, Georgia MICROERGONOMICS Di tataran Sistem Kerja : Di seputar sistem manusia-alat-bahan-lingkungan klimat mikro Pengaturannya : DESAIN DESAIN Bahan Alat Manusia Lingkungan LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh H.W.Hendrick pada tahun 1984 Latar belakangnya : Karena perubahan teknologi yang sangat pesat yang melebihi kecepatan organisasi dalam mengantisipasinya. Karena adanya kegagalan beberapa proses transfer teknologi pada negara berkembang akibat tidak ditinjaunya unsur makro ergonomi. SEJARAH PERKEMBANGAN ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO GENERASI I Menurut Hendrick (1986) dijelaskan bahwa perkembangan ilmu ergonomi dapat dibagi menjadi tiga tahap generasi yang berbeda, yaitu: 1. Generasi I Sistem Manusia dan Mesin 2. Generasi II HSIT HCI ( Human Cumputer Interaction ) 3. generasi III Yang menjadi fokus dari Generasi I dan II Ergonomi mikro. Yang menjadi fokus dari generasi III Ergonomi makro. Ergonomi berkaitan dengan kemampuan fisik, fisiologis, lingkungan dan karakteristik perseptual dalam merancang dan mengaplikasikan sistem antarmuka antara manusia dengan mesin (Hendrick, 1986). Kita sering menyebut ini dengan sistem manusia-mesin. 1

GENERASI II Ketika perhatian ahli mulai beralih kepada proses kognitif khususnya dikaitkan dengan berkembangnya sistem kerja komputer. Pada tahap ini para ahli menekankan penelitian pada bagaimana manusia menerima, mempersepsikan, mengolah dan menyimpulkan data/informasi. Karena banyaknya pemakaian komputer maka kita sering menyebutnya dengan human-computer interaction (HCI), yang merupakan bagian dari HSIT ( Human System Interface Technology ) Sistem manusia-mesin dan HCI keduanya kita sebut dengan ergonomi mikro dari sebuah sistem kerja (Hendrick, 1986). GENERASI III Ditandai dengan masuknya unsur eksternal yaitu organisasi dan sistem sosioteknikal ke dalam ergonomi. Generasi ketiga ini disebut ergonomi makro, yang menekankan perhatian pada aspek penerapan pengetahuan tentang individu dan organisasi pada perancangan, implementasi dan penggunaan teknologi baru (Dray, 1985). DEFINISI ERGONOMI MAKRO Ergonomi makro didefinisikan sebagai pendekatan top down dari sistem sosioteknikal yang diterapkan dalam perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomi mikro dan memanfaatkan hasilnya dalam perancangan manusia job, perancangan manusia mesin dan perancangan manusia software interface (Hendrick & Kleiner, 2001). Pendekatan ergonomi makro berusaha menciptakan harmonisasi atau keseimbangan dalam sistem kerja secara keseluruhan (Davis & Moro, 2004). Bagi para ergonomist, ergonomi makro merupakan suatu Yang dimaksud dengan pendekatan top down yaitu pendekatan yang dilakukan berdasarkan analisis dan desain yang dimulai dari struktur dan proses sistem kerja keseluruhan, dan selanjutnya turun ke subsistem dan komponen komponen sistem. Meskipun demikian, secara nyata disadari bahwa dalam aplikasi aktual, pendekatan dapat dilakukan dari semua level organisasi (Sanda, 2003). Proses perancangan ergonomi makro dapat dilakukan secara top down, bottom up dan middle out. Lebih sering terjadi digunakan kombinasi dari ketiga strategi dan seringkali proses melibatkan partisipasi karyawan pada semua level organisasi (Hendrick & Kleiner, 2001). Dalam mempelajari ergonomi makro, kita tidak dapat mengabaikan analisis yang memandang bahwa organisasi adalah agen transformasi dari input menjadi output yang bersifat sosioteknik. Ini berarti transformasi yang dilakukan itu tidak saja berkaitan dengan teknologi atau hardware atau software namun berkaitan juga dengan interaksi sosial diantara pekerja, konteks lingkungan kerja yang sedang dihadapi, dan yang paling penting adalah pengaruh perubahan teknologi, pekerja, dan lingkungan pada sistem kerja. ERGONOMI MAKRO Organisasi sebagai sebuah sistem sosioteknik mempunyai 4 subsistem yaitu : 1. Subsistem Teknologi (knowlodege base technology) 2. Subsistem Personel (demografi, pisikologi) 3. Subsistem Lingkungan ekstrenal (temperatur, kelembaban, dll) 4. Subsistem Perancangan sistem kerja (sosial ekonomi, pendidikan, politik, budaya, hukum) Sistem sosioteknik mempunyai 3 subsistem yang saling berkaitan membentuk pengaruh terhadap subsistem perancangan organisasi sistem kerja. Tiga subsistem tersebut adalah subsistem teknologi, personel dan lingkungan eksternal. 2

SIFAT RANCANGAN ERGONOMI MAKRO Proses perancangan dalam ergonomi makro bersifat iteratif, non linier dan stokastik. Iteratif berarti bahwa tahap tahap yang dilalui adalah desain, evaluasi, pemurnian, re evaluasi,pemurnian lanjut dan seterusnya. Non linier bararti bahwa perancangan tidak berjalan pada pola berurutan yang sederhana. Stokastik adalah membutuhkan penarikan kesimpulan atau keputusan berdasarkan data data yang tidak lengkap. Seringkali suatu perubahan ergonomi makro dalam sistem kerja tidak mungkin dilakukan pada tahap awal. Ahli ergonomi dapat memulai dengan membuat perbaikan perbaikan ergonomi mikro lebih dahulu yang akan memberikan hasil hasil positif dalam waktu relatif singkat. Jika manajemen telah melihat hasil hasil yang positif, maka akan timbul ketertarikan dan kemauan untuk mendukung program program ergonomi lebih lanjut. Pada proses ini ahli ergonomi telah membangun hubungan yang baik dengan pembuat keputusan kunci sehingga meningkatkan kesadaran tentang lingkup menyeluruh dari ergonomi dan nilai nilai potensial pada organisasi (Hendrick & Kleiner, 2001). THE ERGONOMICS THREE ERGONOMICS MICROERGONOMICS ORGANIZATIONAL ERG S MACRO- ERGONOMICS SOCIAL ERGONOMICS MACROERGONOMICS : ORGANIZATIONAL ERGONOMICS Pada tataran Perusahaan : Berunsurkan manusia, teknologi, organisasi, lingkungan perusahaan Pengaturannya : ORGANISASI teknologi manusia lingkungan ORGANISASI ERGONOMI ORGANISASI Tataran Kerja : SEBUAH INSTITUSI USAHA, SOSIAL, PEMERINTAH DLL Yang diorganisasi : ORGANISASI INSTITUSI TERSEBUT SASARAN PERANCANGAN ERGONOMI ORGANISASI Mendapatkan rancangan sistem yang cocok bagi unsur manusia Rancangan yang sesuai dengan fisik, psikologik dan sosiologik manusia SASARAN-SASARAN MANUSIA DI DALAM ORGANISASI YANG BERSANGKUTAN = SASARAN ORGANISASI 3

TIGA DIMENSI UTAMA ORGANISASI diferensiasi MACROERGONOMICS : SOCIAL ERGONOMICS Di tataran masyarakat, negara : Masyarakat, dan teknologi Pengaturannya : KEBIJAKAN KOMPLEKSITAS integrasi MASYARAKAT KEFORMALAN KEBIJAKAN SENTRALISASI TEKNOLOGI SASARAN PERANCANGAN ERGONOMI SOSIAL Mendapatkan rancangan sistem yang cocok bagi unsur manusianya (=masyarakat) Rancangan yang sesuai dengan fisik, psikologik dan sosiologik manusia SASARAN-SASARAN SOSIAL MASYARAKAT YANG BERSANGKUTAN MENGAPA ERMAK? Perkembangan pesat dari teknologi Pergeseran demografik Perubahan nilai Ekonomi Global Litigasi berkaitan dengan Ergonomi Kegagalan Ergonomi Mikro PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERAN UNSUR MANUSIA Kemampuan Kemajuan Teknologi sangat pesat, berkembang secara eksponensial Manual penuh Fisik Nirfisik Perencanaan Pengambilan keputusan kecenderungan otomasi penuh? Semakin sedikit Waktu Semakin cerdas Semakin pasif 4

PERGESERAN DEMOGRAFIK Usia : keengganan mempelajari yang baru, Etnik Keterdidikan Kaum Wanita PERGESERAN NILAI Selera Ekspektasi standar hidup Tuntutan lebih berperan Sadar akan hak Isu gender PERSAINGAN GLOBAL STANDAR-STANDAR DUNIA QCDSHE KUALITAS (QUALITY) HARGA (COST) PEYAMPAIAN (DELIVERY) KESELAMATAN (SAFETY) KESEHATAN (HEALTH) LINGKUNGAN (ENVIRONMENT) TUNTUTAN LEGAL Undang-undang Peraturan-peraturan lain Penerapan ketentuan-ketentuan itu semakin nyata Dari seharusnya ke sepantasnya vc/vs HARUS SEBAIKNYA (Rp) SEPANTASNYA HUKUM PRODUKTIFITAS NORMA NILAI-NILAI KEMANUSIAAN Hubungan Ergonomi Makro dan Mikro Memerlukan perancangan yang menempatkan unsur-unsur manusia, teknologi, organisasi dan lingkungan secara terpadu ERGONOMI MAKRO Jika pendekatan ergonomi makro secara sistematik telah digunakan untuk menentukan karakteristik desain sistem kerja keseluruhan, tahap selanjutnya adalah membawa desain tersebut dalam level ergonomi mikro. Pendefinisian karakteristik desain sistem kerja keseluruhan akan menentukan karakteristik dari desain job serta hubungan manusia mesin dan manusia software interface yang merupakan kajian dalam ergonomi mikro. Desain ergonomi makro yang efektif akan menggerakkan aspek aspek rancangan ergonomi mikro, sehingga menjamin kesesuaian secara ergonomi dari komponen komponen sistem dengan struktur sistem kerja keseluruhan (Hendrick & Kleiner, 2001) 5