TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Transkripsi

1 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

2 PERTEMUAN 7 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Strategi Pengujian Perangkat Lunak Pendekatan Strategis terhadap Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian Modul Perangkat Lunak. Pengujian Terintegrasi. Uji Validasi. Pengujian Sistem. Seni Debugging.

3 Pendekatan Strategis terhadap Pengujian PL Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Strategi uji coba mempunyai karakteristik sebagai berikut: Pengujian mulai pada tingkat modul yang paling bawah, dilanjutkan dengan modul di atasnya kemudian hasilnya dipadukan. Teknik pengujian yang berbeda mungkin menghasilkan sedikit perbedaan (dalam hal waktu). Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak (untuk proyek yang besar) dan suatu kelompok pengujian yang independen. Pengujian dan debugging merupakan aktivitas yang berbeda, tetapi debugging termasuk dalam strategi pengujian. Pengujian perangkat lunak adalah satu elemen dari topik yang lebih luas yang sering dijadikan pedoman sebagai verifikasi dan validasi.

4 Pengujian Modul Perangkat Lunak Sasaran pengujian menurut Glen Myers adalah: Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Prinsip Pengujian menurut Davis adalah: Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan. Pengujian harus direncanakan jauh sebelum pengujian itu dimulai. Pengujian harus mulai dari yang kecil dan berkembang ke pengujian yang besar. Paling efektif, pengujian dilakukan oleh pihak ketiga (independen).

5 Pengujian Terintegrasi Top Down Integration Modul utama digunakan sebagai test driver dan stub yang menggantikan seluruh modul yang secara langsung berada di bawah modul utama. Pengujian ini tergantung pada pendekatan perpaduan yang dipilih (depth/breadth). Uji coba regression (pengulangan pengujian) dilakukan untuk mencari kesalahan lain yang mungkin muncul. Buttom Up Integration Modul tingkat bawah digabungkan ke dalam cluster yang memperlihatkan sub fungsi perangkat lunak. Driver (program kontrol pengujian) ditulis untuk mengatur input test case dan output. Driver diganti dan cluster yang dikombinasikan dipindahkan ke atas pada struktur program.

6 Pengujian Terintegrasi selanjutnya Top Down Integration [1]

7 Pengujian Terintegrasi selanjutnya Bottom Up Integration [2]

8 Uji Validasi Pengujian Alpha Pengujian ini dilakukan pada sisi pengembang oleh seorang pengguna. Perangkat lunak digunakan pada pengaturan standar dengan pengembang yang memandang melalui pengguna dan merekam semua kesalahan dan masalah pemakaian. Pengujian Beta Pengujian ini dilakukan pada satu atau lebih pengguna oleh pemakai akhir perangkat lunak dalam lingkungan yang sebenarnya, pengembang biasanya tidak ada pada pengujian ini. Pengguna merekam semua masalah (nyata atau imajiner) yang ditemui selama pengujian dan melaporkan pada pengembang pada interval waktu tertentu.

9 Pengujian Sistem Recovery Testing Sistem testing yang memaksa perangkat lunak mengalami kegagalan dalam bermacam-macam cara dan memeriksa apakah perbaikan dilakukan dengan tepat. Security Testing Pengujian yang akan melakukan verifikasi dari mekanisme perlindungan yang akan dibuat oleh sistem, melindungi dari hal-hal yang mungkin terjadi. Stress Testing Dirancang untuk menghadapi situasi yang tidak normal pada saat program di uji. Testing ini dilakukan oleh sistem untuk kondisi seperti volume data yang tidak normal (melebihi atau kurang dari batasan) atau frekuensi transaksi data.

10 Seni Debugging Debugging adalah sebuah metode yang dilakukan oleh para pengembang perangkat lunak untuk mencari dan mengurangi bug atau kerusakan di dalam sebuah program atau perangkat keras. Debugging cenderung lebih rumit ketika beberapa sub sistem lainnya terikat dengan ketat dengannya, mengingat sebuah perubahan di satu sisi, mungkin dapat menyebabkan munculnya bug lain di dalam sub sistem lainnya. Debugging bukan merupakan pengujian, tetapi selalu terjadi sebagai bagian akibat dari pengujian. Proses debugging dimulai dengan eksekusi terhadap suatu test case, kemudian hasilnya dinilai dan ditemukan kurangnya hubungan antara harapan dan yang sesungguhnya. Dalam banyak kasus, data yang tidak berkaitan merupakan gejala dari suatu penyebab pokok tetapi masih tersembunyi, sehingga perlu ada koreksi kesalahan.

11 Seni Debugging selanjutnya Brute Force Kategori debugging brute force mungkin merupakan yang paling umum dan metode paling efisien untuk mengisolasi penyebab kesalahan perangkat lunak. Dengan menggunakan filosofi biarkan komputer menemukan kesalahan, penelusuran runtime dilakukan dan program dibebani dengan statement WRITE. Backtracking Backtracking adalah pendekatan debugging yang sangat umum yang dapat digunakan secara sukses didalam program yang kecil. Mulai pada sisi dimana suatu gejala diungkap, kode sumber ditelusuri balik (secara manual) sampai sisi penyebab ditemukan. Cause Elimination Cause elimination dimanisfestasikan oleh induksi atau deduksi serta mengawali konsep partisi biner. Data yang berhubungan dengan kejadian kesalahan dikumpulkan untuk mengisolasi penyebab potensial.

12 Seni Debugging selanjutnya Debugging [3]

13 Referensi Materi Perkuliahan - Pengujian Berorientasi Objek Materi Perkuliahan - Pengujian Berorientasi Objek Gambar [1] Gambar [2] Gambar [3]