Disampaikan pada Peningkatan Kompetensi Pengelola di Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Semarang, 25 Oktober 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN TRADISI

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016

PERENCANAAN PENGELOLAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI PADA DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

PENGELOLAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA SUBDIT KEPERCAYAAN SEMARANG, 26 OKTOBER 2016

PETUNJUK TEKNIS SOSIALISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan keragaman suku,

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

PENGELOLAAN KOMUNITAS ADAT

BERITA NEGARA. No.1486, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Indonesia. Warisan Budaya Takbenda. Pelaksanaan.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

CETAK BIRU NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

Disajikan oleh: Dr. FAUZI, M.Ag. (Dosen FTIK IAIN Purwokerto)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Direktur Pelestarian Cagara Budaya dan Permuseuman. Harry Widianto

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

Raffles City Hotel 5-7 September 2013

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

{ib. : Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 32 Undang-Undang Dasar

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI KEGIATAN 2013 DAN RENCANA 2014 DIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI BUDAYA DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2017, No Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN LEMBAGA KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

KEBUDAYAAN. Budaya Benda (Tangible) Budaya Takbenda (Intangible)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PROFIL ORGANISASI MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME I N D O N E S I A MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME

PROGRAM PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

RESOLUSI AGAMA LELUHUR. Tobelo, 20 Aprill 2012

RUMUSAN SARASEHAN NASIONAL PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya

KONSEP UMUM KEBUDAYAAN -Data Pokok Kebudayaan-

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa silam. Tidak heran bahwa setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

Indikator Pelayanan Sosial Dasar di Desa

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

Program LAYANAN KEBUDAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

SOLUSI MASALAH IBU KOTA JAKARTA. Sebuah Pemikiran Alternativ dari Perspektif Demografi Sosial

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Profil Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Oleh: Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Kacung Marijan, MA, Ph.D.

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam budaya Batak Toba terdapat jenis Ragam Hias (Ornamen) yang

PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keanekaragaman suku bangsa dengan budayanya di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2008 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Kehidupan berbangsa dan bernegara mempengaruhi pembentukan pola

Transkripsi:

Disampaikan pada Peningkatan Kompetensi Pengelola di Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Semarang, 25 Oktober 2016 Dra. Sri Hartini, M.Si Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Peran dan Smbangsih: Sejarah NKRI Bhinneka Tunggal Ika: Bangsa dan Tanah Air Jati Diri dan Karakter Bangsa

Indonesia kaya ragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, agama dan kepercayaan Bhineka Tunggal Ika Luas wilayah Tanah Air +5.180.053 km2 Jumlah Pulau 17.500 pulau (data PBB 13.466 pulau) Jumlah Penduduk 249,9 juta jiwa (menurut Data Bank Dunia 2014) 1128 suku bangsa (Sensus BPS 2010) + 746 bahasa daerah

2 Rujukan Kebijakan: Nawa Cita Cita nomor 8. Cita nomor 9.

DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Kasubag TU Subdit Program, Evaluasi dan dokumentasi Subdit Kepercayaan Subdit Komunitas Adat Subdit pengetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisisional Subdit Pembinaan Tenaga kepercayaan dan Tradisi Seksi Program dan Evaluasi Seksi Kelembagaan Seksi Pranata Sosial Seksi Pengetahuan Tradisional Seksi Standarisasi Seksi Dokumentasi Seksi Pemberdayaan Lembaga Seksi Lingkungan Budaya Seksi Ekspresi Budaya Tradisional Seksi Pengembangan

VISI & MISI Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Tahun 2016 VISI TERBENTUKNYA INSAN DAN EKOSISTEM KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN TRADISI YANG BERKARAKTER DENGAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

MISI 1 2 3 4 5 Mewujudkan insan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang kuat, tangguh, dan berkarakter Mewujudkan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME yang berkelanjutan Mewujudkan pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional yang berkelanjutan Mewujudkan pemberdayaan budaya komunitas adat yang berkesinambungan Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektivitas birokrasi yang berkualitas

RENSTRA Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi (2015 2019) 1.Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi dalam melestarikan kebudayaan 2.Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 3.Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya 4.Peningkatan pelestarian komunitas adat 5.Peningkatan pelayanan pelindungan kepada penghayat kepercayaan, komunitas adat, dan tradisi 6.Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi

TUPOKSI Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi (Permendikbud No. 11 Tahun 2015) Pasal 543 Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi Pasal 544 Dalam melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud dalam Pasal 543, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan perumusan bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dokumentasi dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi; b. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dokumentasi, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi; c. Pembinaan dan pelestarian tradisi; d. Pembinaan dan pengembangan tenaga kepercayaan dan tradisi;

a. Pembinaan komunitas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; b. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi; c. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi; d. Pelaksanaan kerjasama dan pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi; e. Pelaksanaan dokumentasi di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi; f. Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi; g. Pelaksanaan administrasi direktorat

KEPERCAYAAN dan TRADISI

KEPERCAYAAN DI INDONESIA Agama asli Nusantara adalah agama lokal, agama tradisional yang telah ada sebelum agama Hindu, Budha, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Islam dan Konghucu masuk ke Nusantara (Indonesia) Agama sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku (mirip dengan ibadah ) Ajaran biasanya tidak terpaku pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep keseimbangan. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/agama_asli_nusantara

Beberapa Kepercayaan di Indonesia : Ugamo Malim (PARMALIM) Ugamo Bangso Batak Batin Suku Akit Aliran Kebatinan Perjalanan Perguruan Trijaya Sunda Wiwitan SUBUD Sapta Darma Mapurondo SUMARAH Kaharingan Tolottang Jingitiu Sedulur Sikep UIS NENO Wetu Telu Gereja Adat Musi MARAPU dll

KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA Adalah pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan perilaku ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal bangsa Indonesia (PBM Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. 41 43 Tahun 20019)

Wujud Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Wadah 1. Organisasi 2. Perseorangan Ajaran SDM 16

Jumlah Organisasi Penghayat Kepercayaan di Indonesia (September 2016) Tingkat pusat 184 Tingkat cabang 1045

Penyebaran Organisasi Pusat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (September 2015) 1. Propinsi Sumatera Utara 6 kab, 1 kota 12 organisasi 2. Propinsi Lampung 2 kab, 5 organisasi 3. Propinsi DKI Jakarta 5 kota 14 organisasi 4. Propinsi Banten 1 kab 1 organisasi 5. Propinsi Jawa Barat 2 kab, 3 kota 7 organisasi 6. Propinsi Jawa Tengah 19 kab, 4 kota 52 organisasi 7. Propinsi DIY 3 kab, 1 kota 25 organisasi 8. Propinsi Jawa Timur 11 kab, 4 kota 48 organisasi 9. Propinsi Bali 2 kab, 1 kota 8 organisasi 10. Propinsi NTB 2 kab 2 Organisasi 11. Propinsi NTT 4 kab 5 organisasi 12. Propinsi Sulawesi Utara 3 kab 1 kota 4 organisasi 13 Propinsi Riau 1 kota 1 organisasi Jumlah 62 kab, 15 kota 184 organisasi

Diskriminasi terhadap Penghayat Kepercayaan : Administrasi Kependudukan Pendirian Sarana Ibadah Pemakaman Perkawinan Layanan Pendidikan Penerimaan Anggota TNI/Polri

PELESTARIAN TRADISI Perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sebagai upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat masyarakat pendukungnya.

Perlindungan adalah segala upaya untuk mencegah dan menanggulangi gejala atau akibat yang disebabkan oleh proses alam dan ulah manusia yang dapat menimbulkan kerugian maupun kemusnahan nilai budaya Pengembangan adalah upaya dalam berkarya, berekspresi yang memungkinkan terjadinya penyempurnaan yang dilandasi oleh nilai-nilai tanpa mengorbankan keasliannya. Pemanfaatan adalah segala upaya untuk memberdayakan warisan budaya baik yang bersifat tangible maupun intangible untuk berbagai kepentingan

NILAI BUDAYA Contoh nilai budaya yang harus dikembangkan, dilindungi dan dimanfaatkan, yaitu: Pada masyarakat desa Selawi di Kabupaten Garut yang mampu membangun daerahnya dengan pengembangan nilai lokal gotong royong secara spontan yang sampai saat ini masih terpelihara dengan baik. Di Bali, ada Pecalang yang berfungsi sebagai polisi adat yang bertugas dibidang keamanan masyarakat adat. Di Maluku dan Papua Barat ada Kewang yang berfungsi sebagai polisi adat dalam sistem Sasi atau larangan memanen atau mengambil hasil alam untuk waktu tertentu. Ada juga tradisi tepung tawar yang berfungsi untuk menyelesaikan konflik ataupun pertikaian melalui pendekaran kemanusiaan dan persaudaraan yang sangat luhur.

UPAYA PELESTARIAN BUDAYA 1. Pengembangan dan penguatan kelembagaan lokal yang ada sebaiknya mengakomodasi nilai-nilai budaya yang masih relevan hingga sekarang ini. 2. Revitalisasi nilai-nilai budaya lokal yang sudah mulai ditinggalkan. 3. Sosialiasi dan internalisasi nilai-nilai budaya tersebut kepada generasi penerus. 4. Aktualisasi nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari 5. Diplomasi budaya dalam kerangka memperkenalkan berbagai budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat global.

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

Dasar Hukum/Eksistensi Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan serta Peraturan Pelaksanaannya. 2. Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2006 3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. 41 dan 43 tentang Hak-hak Warga Penghayat Kepercayaan yang terkait dengan SKT, Pendirian Pasujudan Penghayat dan Pemakaman.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 77 tahun 2013 tentang Pedoman Pembinaan Lembaga Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Lembaga Adat 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi 6. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada satuan Pendidikan

Terima Kasih Rahayu 27