ANALISA BIAYA Kurva Jangka Pendek Kwantitas Output 0 1 2 3 4 5 Tetap FC Variabel VC 30 45 135 total TC 90 105 140 195 B. Tetap R. Rata AFC 30 12 B. Vour R. Rata AVC 27 B. Total R. Rata ATC = SAC 45 35 35 39 Morginal 10 35 55 Formula : TC = TFC + TVC AFC = TFC / AVC = TVC / ATC = SAC = TL / = AFC + AFC MC = 2 TC / 08 = 8 TVC/ 1 140 1 100 40 G G H J TC TVC TFC Dari gambar ini terlihat bahwa TC sepenuhnya ditentukan oleh TVC karena itu slope kurva TC = Slope TVC yang menunjukkan bentuk huruf S yang menaik sejalan dengan banyaknya output yang diproduksi, FC hanya mengeser kurva TC kearah yang lebih tinggi 1 2 3 4 MC 70 50 40 30 10 A F C SAL/ATC J AFC AVC H 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 5 Dari gambar ini terlihat bahwa TC sepenuhnya ditentukan oleh TVC karena itu slope kurva TC = Slope TVC yang menunjukkan bentuk huruf S yang menaik sejalan dengan banyaknya output yang diproduksi, FC hanya mengeser kurva TC kearah yang lebih tinggi
Hal tersebut tercemin pula dari kurva AVC yang berbentuk U, mulamula menurun mencapai minimun (H ) kemudian menanjak naik. Hal ini terjadi karena faktor the law of increasing return kemudian disusul oleh the law of aiminising return pada faktorfaktor variabel. Perhatikan pula bahwa kurva MC mulamula menurun dengan cepat dibandingkan dengan AVC & ATC, kemudian menaik dan memotong kedua kurva tersebut pada titik minimumnya masingmasing. PENAWARAN JANGKA PENDEK OLEH PERUSAHAAN Pada umumnya Perusahaan akan terus berproduksi bilamana ia memperoleh keuntungan, yaitu bila harganya lebih besar dari biaya ratarata (P > SAC). Kasus I : Bagaimana bila P < SAC? Dalam jangka pendek, sekalipun P < SAC perusahaan akan tetap beroperasi selama P > AVC. Alasannya : Selagi P > AVC maka perusahaan masih memperoleh kontribusi untuk menutup sebagian biaya tetapnya. Hal ini disebabkan besarnya biaya tetap tidak dipengaruhi besar kecilny jumlah produksi sehingga Apabila Perusahaan menghentikan kegiatannya maka ia akan merugi sebesar biaya tetapnya. Dengan kata lain perusahaan akan tetap berprodusi selama AVC, < p < SAC Kasus II : P = AVC Tidak ada bedanya bagi perusahaan untuk menutup atau meneruskan kegiatanya karena apapun cara yang di tempuh perusahaan akan rugi sebesar biaya tetap totalnya. Apabila tenaga kerja merupakan satusatunya variabel input maka AVC & MC dapat dijabarkan sebagai berikut : TVC WL W W AVC = = = = /L APL γ TVC γ(wl) W W MC = = = = γ γ γ/ γl MPL
KURVA BIAYA JANGKA PANJANG A. Kurva Total Jangka Panjang : Dalam jangka panjang semua input produksi bersifat variabel jangka waktu yang dihadapi (length optime of the langrun) tergantung pada masingmasing jenis industri. EG : Jangka panjang bagi industri jasa seperti travel Biro, salon, mungkin hanya beberapa bulan. DKI : Jangka panjang bagi suatu Industri (pengertiannya) tergantung dari seberapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk merubah semua inputnya menjadi variabel. total jangka panjang / LTC (longrun total cost) berasal dari garis perluasan produksi (expasion path) suatu perusahaan yang menunjukkan biaya minimum dalam memproduksi output disetiap level produksi (lihat gambar 1). Contoh : Misalnya untuk memproduksi Unit dibutuhkan 4 tenaga kerja dan 4 unit modal, dimana biaya TK = Rp. 10 & biaya modal 10 dengan demikian biaya total yang diperlukan adalah : (4L) (10) + 4K) (10) = Dari kurva LTC bisa dibuat/diperkirakan biaya ratarata jangka panjang / (longrun Average Cost) dengan Cost : L T C L A C = Juga dari kurva LTC bisa diturunkan biaya marjinal jangka panjang/lmc (Longrun Marginal Cost) : γ L T C L M C = γ
Contoh : Kenaikan output dari 0 ke 1 menaikkan LTC dari Rp. 0 ke Rp. karena itu LMC = dan di plot antara 0 dan 1 (0,5 ). LONG RUN TOTAL COST : A. Tenaga Kerja (W) = 10 modal (r) = 10 12 R EXPANSION PATH E 9 6 C G J 5 A 4 4 5 6 9 12 18 30 LTC LTC R J A C B G G A C E G J R 0 1 2 3 4 5 6
Note : Kurva LTC dimulai dari titik 0 karena semua faktornya variabel Keterangan kurva : Titik A diperluasan produksi (Ekspansion path) dengan W = 10 & R = 10 diperoleh C dititik A Kurva merupakan slope dari kurva LTC disetiap level input. Kurva mencapai minimum dititik B (4) karena dampak increasing returns to Scale), kemudian meningkat lagi karena adanya Decerasing Return to scale. ratarata & Marginal Jangka Panjang : Kurva biaya ratarata jangka panjang merupakan kumpulan dari SAC, sering juga disebut kurva amplop karena bentuknya seperti amplop dalam jangka panjang perusahaan dapat berpindah dari satu kurva SAC ke kurva SAC lainnya agar dapat memproduksi setiap tingkat output tertentu dengan biaya terendah. Contoh : Pada gambar dibawah dimisalkan hanya ada 4 skala pabrik.terlihat bahwa untuk memprodusi setiap tingkat output adalah: A BC C G J & R marginal jangka panjang (LMC) menunjukkan biaya marginal untuk memproduksi setiap satuan tambahan output bilamana Perusahaan bebas untuk merubah semua input faktor produksinya. Sifat LMC : Kurva LMC terletak di bawah, bila turun Kurva LMC terletak di atas, bila naik Kurva LMC memotong pada titik minimumnya. SAC SAC 3 SOC 4 A B C J R C G 1 2 3 4 5 6
SAG SAC10 SAC 6 SAC SAC2 SAC 5 SAC SAC 4 R11 A B N C D E F G H J SKALA EKONOMIS Skala Ekonomis merupakan suatu keadaan dimana perusahaan berhasil melipat gandakan outputnya di atas penggunaan input. Misalnya : Skala Ekonomis merupakan konsekuensi dari adanya Increasing Return To Scale. Beberapa Faktor yang menyebabkan terjadinya Ekonomis of Scole : Adanya Specialisasi Perubahan Teknologi Kondisi Keuangan Faktor tersebut bisa membuat perusahaan bisa lebih efisien dalam beroperasi sehingga mengakibatkan penurunan pada biaya ratarata produksi sampai titik yang minimum. Dalam grafik, hal ini disebabkan oleh menurunnya kurva kesebelah kanan. Sebaliknya Disekonomies of Scole menunjukkan adanya inefisiensi dalam beberapa industri, terutama perusahaan yang memonopoli pasar ku rva nya berbentuk L hal ini menggambarkan kondisi sebagai berikut : Pada mulanya perusahaan mencapai Increasing Return To Scole, kemudian Constans return To Scole : Increasing To Decreasing Return To Scole.