PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) ASAL WIKAU MAOMBO DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK MINUMAN PROBIOTIK GULA AREN

dokumen-dokumen yang mirip
UJI ORGANOLEPTIK PRODUK YOGHURT DENGAN STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) HASIL FERMENTASI UBI KAYU PADA PROSES PEMBUATAN WIKAU MAOMBO ABSTRACT ABSTRAK

MUTU SENSORI SUSU FERMENTASI PROBIOTIK SELAMA PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacillus casei subsp. casei R-68

PENGARUH PENAMBAHAN Ca-LAKTAT TERHADAP KARAKTERISTIK YOGURT KEDELAI JAGUNG PROPOSAL SKRIPSI OLEH : YOHANES ALIM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

PENAMBAHAN GULA KELAPA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS SUSU FERMENTASI KACANG MERAH. ( Phaseolus vulgaris L.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

OLEH: SUZANNA TANIAJI

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

KAJIAN PEMBUATAN YOGHURT DARI BERBAGAI JENIS SUSU DAN INKUBASI YANG BERBEDA TERHADAP MUTU DAN DAYA TERIMA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

PENGARUH PENAMBAHAN SARI JAHE TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, MIKROBIOLOGIS DAN SENSORIS YOGURT SKRIPSI

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER DAN MADU YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

Pembuatan Minuman Probiotik dari Susu Kedelai dengan Inokulum Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, dan Lactobacillus acidophilus

PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN LAMA INKUBASI TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK FRUIT

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

PEMBUATAN YOGURT BUAH NAGA MERAH

KAJIAN PROPORSI SARI NANAS DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KEFIR NANAS

PENGARUH KONSENTRASI SUSU SKIM DAN STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS CORNGURT SINBIOTIK SKRIPSI

PENGARUH PERBANDINGAN UBI JALAR UNGU DENGAN AIR DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU SKRIPSI OLEH:

PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR DAN STARTER

PDF processed with CutePDF evaluation edition

PENGARUH KONSENTRASI SUSU BUBUK DAN GELATIN TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU SKRIPSI

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENAMBAHAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereuz polyrhizus) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS ORGANOLEPTIK, KIMIA DAN FISIK YOGHURT SUSU SAPI

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN DINGIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGIS KEFIR DENGAN PENAMBAHAN BUBUR STRAWBERRY SKRIPSI

LAPORAN SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

KARAKTERISTIK YOGHURT SARI JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN SUSU SKIM DAN KARAGENAN

PENGARUH PERBANDINGAN UBI JALAR UNGU DENGAN AIR DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU

PENGARUH PERBANDINGAN BIJI NANGKA DAN AIR DAN KONSENTRASI CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) TERHADAP MUTU YOGHURT SARI BIJI NANGKA

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

OLEH : LYDIA INDAH NRP

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

KARAKTERISASI SIFAT BIOKIMIA ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIHASILKAN DARI PROSES FERMENTASI WIKAU MAOMBO ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL), KADAR LAKTOSA DAN KEASAMAN WHEY YANG DIFERMENTASI DENGAN Bifidobacterium bifidum PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

PENGARUH PERBEDAAN PROPORSI SUSU SAPI UHT DAN EKSTRAK MURBEI HITAM TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK YOGURT MURBEI HITAM SKRIPSI OLEH:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Momentum, Vol. 11, No. 1, April 2015, Hal ISSN , e-issn

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan nilai gizi

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

YUWIDA KUSUMAWATI A

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS SUSU TERHADAP KARAKTERISTIK SOYGHURT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP MUTU MINUMAN FERBEET (Fermented Beetroot) SKRIPSI. Oleh :

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU

Substitusi Sari Kacang Merah dengan Susu Sapi dalam Pembuatan Yogurt Substitution of Red Beans Extract with Milk for The Product of Yogurt

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP KARAKTERISTIK YOGHURT JAGUNG MANIS. (Zea Mays L. Saccharata) SKRIPSI

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

Pengaruh Macam Gula Terhadap Kualitas Yoghurt Kacang Buncis (Phaseolus Vulgaris) Varietas Jimas Berdasarkan Hasil Uji Organoleptik

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

Efek Agitasi Susu Probiotik yang ditambahkan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Uji Sensorik dan Total Plate Count

Balai Penelitian Teniak,P.O. Box 221 Bogor Dinas Petemakan Kotamadya Bogor

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

Irda Sayuti 1, Sri Wulandari 1, Dian Kurnia Sari 2

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

KAJIAN PROPORSI SARI NANAS DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS KEFIR NANAS SKRIPSI

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

Transkripsi:

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) ASAL WIKAU MAOMBO DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK MINUMAN PROBIOTIK GULA AREN (Effect of Addition of Lactic Acid Bactria (LAB) and Fermentation Time on the Organoleptic Characteristics of Palm Sugar Probiotic Drink) Aguswinarto 1)*, Sri Wahyuni 1), Andi Khaeruni R. 2) 1) Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari 2) Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari *Penulis korespondensi Email: aguswinartoyusuf@gmail.com; Telp: 085343871796 ABSTRACT Yogurt is a fermented drink of milk through the activity of lactic acid bacteria (LAB) with a distinctive aroma and taste slightly acid formed by bacteria that break down the sugar in milk is lactose into lactic acid. The purpose of this study was to determine the effect of addition of LAB isolated from wikau maombo and fermentation time on the organoleptic characteristics of probiotic drink products made from palm sugar. The research study used a Randomized Complete Design (RCD) with two factors, concentration of adding LAB (1%, 3%, 5%) and fermentation time (8 hours, 16 hours, 24 hours). The results showed that the best treatment with organoleptic parameter is concentartion of 1% BAL and 16 hours fermented has liking for colour 3.78 (like), texture 3.63 (like), flavor 3.75 (like) and taste 3.78 (like). Keywords: Probiotic drink, Lactic acid bacteria, palm sugar. ABSTRAK Yoghurt merupakan minuman fermentasi dari susu melalui aktivitas bakteri asam laktat (BAL) dengan aroma khas dan rasa sedikit asam yang terbentuk karena adanya bakteri yang memecah gula pada susu yaitu laktosa menjadi asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan BAL asal wikai maombo dan lama fermentasi terhadap karakteristik organoleptik produk minuman probiotik berbahan dasar gula aren. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, dengan faktor pertama adalah variasi penambahan starter BAL yang terdiri dari tiga taraf yaitu penambahan BAL 1%, 3% dan 5%, faktor kedua adalah variasi lama fermentasi yang terdiri dari tiga taraf yaitu fermentasi 8 jam, 16 jam, dan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan BAL 1% dan lama fermentasi 16 jam minuman probiotik gula aren merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna sebesar 3.78 (suka), tekstur sebesar 3,63 (suka), aroma sebesar 3,75 (suka) dan rasa sebesar 3,78 (suka). Kata kunci: Minuman probiotik, Bakteri asam laktat, gula aren. PENDAHULUAN Yoghurt merupakan salah satu hasil olahan pangan yang terbuat dari susu melalui aktivitas bakteri asam 184

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 laktat (BAL) dengan mikroorganisme akhir harus aktif dan berlimpah (>10 7 CFU/g) (Chairunnisa, 2009). Yoghurt dikenal memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain sebagai sumber bakteri probiotik yang baik bagi usus, sumber alternatif pengganti susu bagi penderita lactose intolerance (tidak mampu mencerna laktosa), meningkatkan bioavailabilitas nutrisi serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh (Wahyudi, 2006). Bahan baku pembuatan yoghurt tidak hanya dari susu hewani, tetapi dapat juga berasal dari produk nabati yang memiliki kandungan gizi tinggi serta memiliki harga yang relatif lebih murah seperti kedelai, nira siwalan, ubi jalar ungu, ganyong, bengkuang, sari buah nanas, sari buah kurma, jagung, santan kelapa, air beras, dan air kelapa. Bakteri asam laktat yang digunakan pada pembuatan yoghurt umumnya merupakan jenis Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang dapat memberikan efek kesehatan ketika dikonsumsi (Pranayanti dan Sutrisno, 2015). Kelebihan dari penggunaan BAL diantaranya yaitu meningkatkan keamanan pangan (food security), memperbaiki karakteristik organoleptik, meningkatkan nutrisi pangan serta memberikan manfaat kesehatan. Bakteri asam laktat dapat ditemukan secara alami pada produk pangan tinggi karbohidrat seperti ubi kayu. Salah satu produk pangan lokal Sulawesi Tenggara yang berbahan dasar ubi kayu adalah wikau maombo. Wikau maombo merupakan makanan khas daerah Buton yang direndam dengan air laut dan dilanjutkan dengan proses fermentasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan BAL asal wikai maombo dan lama fermentasi terhadap karakteristik organoleptik produk minuman probiotik berbahan dasar gula aren. BAHAN DAN METODE Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat bakteri asam laktat yang diisolasi dari wikau maombo, media de Man Rogosa Sharpe Agar (MRSA), gula aren, susu skim dan air. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1. Peremajaan Isolat Peremajaan isolat hasil skrining dilakukan dengan metode gores. Peremajaan dilakukan dengan menggores isolat bakteri pada media de Man Rogosa Sharpe Agar (MRSA). 2. Pembuatan Starter Pembuatan starter dilakukan dengan menginokulasikan kultur BAL asal wikau maombo dalam akuades dan mengukur OD (optical dencity) menggunakan spektrovotometer UV-Vis. Starter bakteri inilah yang digunakan dalam pembuatan minuman probiotik gula aren. 3. Pembuatan Minuman Probiotik Gula Aren Pembuatan minuman probiotik gula aren diawali dengan pembuatan larutan gula aren yang kemudian 185

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 disterilkan. Kemudian larutan gula tersebut ditambahkan susu skim dan dimasukkan dalam botol dan dipasteurisasi. Setelah medium tersebut dingin, diinokulasi dengan starter BAL siap pakai. Campuran larutan gula aren dan susu skim yang telah diinokulasi dengan starter diinkubasi agar terjadi proses fermentasi. Tahapan akhir pembuatan minuman probiotik adalah homogenasi yang bertujuan untuk meningkatkan konsistensi dari produk. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah variasi penambahan starter BAL yang terdiri dari tiga taraf yaitu penambahan BAL 1%, penambahan BAL 3%, dan penambahan BAL 5%. Faktor kedua adalah variasi lama fermentasi yang terdiri dari tiga taraf yaitu fermentasi 8 jam, fermentasi 16 jam, dan fermentasi 24 jam. Kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Analisis data dilakukan dengan metode Analysis of Varian (ANOVA) dengan uji lanjut DMRT 5%. Variabel Pengamatan rasa. Variabel pengamatan pada penelitian ini yaitu analisis uji organoleptik meliputi warna, tekstur, aroma dan HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Organoleptik Rekapitulasi analisis sidik ragam pengaruh penambahan BAL dan fermentasi terhadap parameter kesukaan organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) minuman probiotik gula aren disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi analisis sidik ragam pengaruh penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap karakteristik organoleptik minuman probiotik gula aren. No Variabel pengamatan Analisis Sidik Ragam Penambahan BAL Lama fermentasi B*F 1. Organoleptik Warna tn tn tn 2. Organoleptik Tekstur tn ** ** 3. Organoleptik Aroma ** ** * 4. Organoleptik Rasa ** ** ** Keterangan: **=berpengaruh sangat nyata, *= berpengaruh nyata, tn=berpengaruh tidak nyata Berdasarkan data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa penambahan BAL berpengaruh sangat nyata terhadap penilaian organoleptik aroma dan rasa, namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna dan tekstur. Sedangkan perlakuan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap warna, aroma, dan rasa, namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna. Interaksi antara penambahan BAL dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap rasa dan tekstur, serta berpengaruh nyata terhadap aroma, namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna. 186

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 Warna Hasil penilaian organoleptik warna minuman probiotik gula aren tidak berpengaruh nyata terhadap penilaian organoleptik warna pada setiap perlakuan. Namun, penilaian organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan B1F2 (penambahan BAL 1% dan fermentasi 16 jam) sebesar 3.78 (suka). Hasil serupa dilaporkan oleh Triyono (2010) bahwa yoghurt kacang hijau dengan penambahan maltodekstrin dan susu skim tidak berpengaruh nyata terhadap warna. Mubin dan Zubaidah (2016) juga menambahkan bahwa metode inkubasi dan penambahan BAL tidak menyebabkan perbedaan kenampakan dan warna pada produk kefir nira siwalan. Minuman probiotik gula aren yang dihasilkan memiliki warna coklat. Warna coklat pada minuman probiotik gula aren didapatkan dari 2 hal, yaitu warna coklat gula aren dan susu skim yang diberi perlakuan pemanasan mengalami pencoklatan akibat reaksi maillard dengan kimia susu protein, laktosa, dan lemak karena senyawasenyawa tersebut memiliki karbon. Reaksi pencoklatan nonenzimatis (reaksi maillard) melibatkan senyawa kabonil yang dapat berasal dari gula pereduksi atau hasil oksidasi asam askorbat, hidrolisis pati dan oksidasi lipid (Istika, 2012). Tekstur Hasil uji lanjut Duncan s Multiple Range Test (DMRT0,05) pengaruh mandiri lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik tekstur minuman probiotik gula aren disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Pengaruh mandiri lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik Tekstur minuman probiotik gula aren Perlakuan Rerata Organoleptik Tekstur DMRT0,05 8 Jam 3.42 b 16 Jam 3.54 a 2=0.0911 24 Jam 3.35 b 3=0.0956 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT 0,05 taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan data pada Tabel 2 diperoleh informasi bahwa perlakuan lama fermentasi minuman probiotik gula aren terhadap penilaian organoleptik tekstur tertinggi diperoleh pada perlakuan fermentasi 16 jam. Kesukaan panelis terhadap tekstur meliputi koagulum, kekentalan, dan kehalusan yang diamati panelis. Hasil uji lanjut DMRT pengaruh interaksi penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik tekstur minuman probiotik gula aren disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan data pada Tabel 3 diperoleh informasi bahwa perlakuan penambahan BAL dan lama fermentasi minuman probiotik gula aren terhadap penilaian organoleptik tekstur tertinggi diperoleh pada perlakuan B1F2 yaitu penambahan BAL 1% dan lama fermentasi 16 jam yaitu sebesar 3.63 (suka). Tekstur minuman probiotik yang baik adalah seperti bubur. Tekstur minuman probiotik gula aren semakin banyak penambahan BAL dan semakin lama fermentasi menyebabkan kekentalan semakin tinggi, hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan penilaian kesukaan panelis terhadap tekstur seiring dengan banyak konsentrasi penambahan BAL dan semakin lama waktu fermentasi. 187

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 Tabel 3. Pengaruh interaksi penambahan bakteri asam laktat dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik tekstur minuman probiotik gula aren Penambahan BAL Lama 8 Jam (F1) 12 Jam (F2) 24 Jam (F3) Penambahan BAL 1% (B1) 3.45 bcd 3.63 a 3.33 de Penambahan BAL 3% (B2) 3.51 abc 3.61 ab 3.27 e Penambahan BAL 5% (B3) 3.31 de 3.39 cde 3.45 bcd 2=0.1579 6=0.1765 3=0.1657 7=0.1784 DMRT0.05 4=0.1706 8=0.1798 5=0.1740 9=0.1810 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT 0.05 taraf kepercayaan 95%. Semakin lama waktu fermentasi, maka tekstur yang dihasilkan akan semakin kental. Tekstur yang terbentuk pada minuman probiotik gula aren disebabkan oleh protein yang menggumpal karena adanya akumulasi asam akibat terbentuknya asam laktat oleh BAL saat proses fermentasi (Sintasari et al.,2014). Hasil serupa dilaporkan oleh Prastiani (2015) bahwa perbedaan konsentrasi starter memberikan pengaruh terhadap tekstur yoghurt jagung, karena terjadi penurunan ph sehingga yoghurt menjadi kental atau semi solid. Menurut Tamime dan Robinson (1989), penambahan susu skim pada pembuatan minuman probiotik akan meningkatkan kekentalan akibat adanya kandungan protein. Keberadaan protein akan meningkatkan jumlah koagulum hasil penggunaan protein akibat suasana asam di bawah titik isoelektrik protein susu (kasein). Penggunaan susu skim yang lebih banyak dapat meningkatkan total padatan terlarut sehingga meningkatkan kekentalan produk yoghurt yang dihasilkan. Nilai ph yang semakin rendah menyebabkan kelarutan kasein menurun, sehingga terjadi interaksi hidrofobik antara misel kasein membentuk struktur dan konsistensi minuman yoghurt yang menyebabkan minuman yoghurt semakin kental sehingga viskositas naik (Setianto et al., 2014). Aroma Hasil uji lanjut Duncan s Multiple Range Test (DMRT0,05) pengaruh mandiri penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik aroma minuman probiotik gula aren disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan data pada Tabel 4 diperoleh informasi bahwa perlakuan penambahan BAL pada minuman probiotik gula aren terhadap penilaian organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan B1 (penambahan BAL 1%). Sedangkan perlakuan lama fermentasi tertinggi diperoleh pada perlakuan F2 (fermentasi 16 jam). Hasil uji lanjut DMRT pengaruh interaksi penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik aroma minuman probiotik gula aren disajikan pada Tabel 5. Berdasarkan data pada Tabel 5 diperoleh informasi bahwa perlakuan penambahan BAL dan lama fermentasi minuman probiotik gula aren terhadap penilaian organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada B1F2 (penambahan BAL 1% dan lama fermentasi 16 jam) yaitu sebesar 3.74 (suka). Hal ini disebabkan semakin meningkatnya penambahan BAL dan meningkatnya lama fermentasi maka produksi asam dan senyawa aromatik berupa ester dan volatil akan semakin meningkat sehingga aroma yoghurt yang dihasilkan akan semakin tajam. 188

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 Tabel 4. Pengaruh mandiri penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik aroma minuman probiotik gula aren Perlakuan Rerata Organoleptik Aroma DMRT0,05 B1 = Penambahan BAL 1% 3.47 a B2 = Penambahan BAL 3% 3.34 b 2=0.1134 B3 = Penambahan BAL 5% 3.26 c 3=0.1189 F1 = 8 Jam 3.41 a F2 = 16 Jam 3.50 a 2=0.1134 F3 = 24 Jam 3.16 b 3=0.1189 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT 0,05 taraf kepercayaan 95%. Tabel 5. Pengaruh interaksi penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik aroma minuman probiotik gula aren Lama Penambahan BAL 8 Jam (F1) 12 Jam (F2) 24 Jam (F3) Penambahan BAL 1% (B1) 3.39 b 3.74 a 3.27 bc Penambahan BAL 3% (B2) 3.49 b 3.39 b 3.16 cd Penambahan BAL 5% (B3) 3.37 bc 3.37 bc 3.06 d DMRT 0.05 2=0.1963 6=0.2194 3=0.2060 7=0.2217 4=0.2121 8=0.2235 5=0.2163 9=0.2250 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT 0,05 taraf kepercayaan 95%. Selain itu, aroma minuman probiotik gula aren disebabkan oleh senyawa-senyawa volatil yang terbentuk sehingga menimbulkan aroma asam yang khas. Menurut Kusmawati (2008) parameter aroma sangat berkaitan dengan parameter rasa. Flavor dan rasa yang khas pada produk disebabkan karena BAL menghasilkan senyawa kimia dari asam laktat, asetaldehid, asam asetat, diasetil atau 2,3-pentanadion dan bahan lain yang mudah menguap. Semakin banyak susu skim dan gula aren yang digunakan maka semakin banyak komponen flavor yang dihasilkan oleh BAL sehingga aroma semakin baik (Istika, 2012). Selain berperan dalam pembentukan gel, asam laktat juga memberikan ketajaman rasa dan menentukan aroma khas dari minuman probiotik (Anindita, 2002). Rasa Hasil uji lanjut Duncan s Multiple Range Test (DMRT0,05) pengaruh mandiri penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik rasa minuman probiotik gula aren disajikan pada Tabel 6. 189

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 [ Tabel 6. Pengaruh mandiri penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik rasa minuman probiotik gula aren Perlakuan Rerata Organoleptik Rasa DMRT0,05 B1 = Penambahan BAL 1% 3.59 a B2 = Penambahan BAL 3% 3.36 b 2=0.1326 B3 = Penambahan BAL 5% 3.21 c 3=0.1391 F1 = 8 Jam 3.51 a F2 = 16 Jam 3.50 a 2=0.1326 F3 = 24 Jam 3.15 b 3=0.1391 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT 0,05 taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan data pada Tabel 6 diperoleh informasi bahwa perlakuan penambahan BAL pada minuman probiotik gula aren terhadap penilaian organoleptik rasa tertinggi diperoleh pada perlakuan B1 (Penambahan BAL 1%), sedangkan perlakuan lama fermentasi tertinggi diperoleh pada perlakuan F1 (fermentasi 8 jam). Hasil uji lanjut DMRT pengaruh interaksi penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik rasa minuman probiotik gula aren disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Pengaruh interaksi penambahan BAL dan lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik rasa minuman probiotik gula aren Lama Penambahan BAL 8 Jam (F1) 12 Jam (F2) 24 Jam (F3) Penambahan BAL 1% (B1) 3.69 ab 3.78 a 3.29 cd Penambahan BAL 3% (B2) 3.53 bc 3.59 ab 2.98 e Penambahan BAL 5% (B3) 3.33 cd 3.14 de 3.17 de DMRT 0.05 2=0.2297 6=0.2567 3=0.2410 7=0.2594 4=0.2481 8=0.2615 5=0.2530 9=0.2632 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT 0,05 taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan data pada Tabel 7 diperoleh informasi bahwa perlakuan penambahan BAL dan lama fermentasi minuman probiotik gula aren terhadap penilaian organoleptik rasa tertinggi diperoleh pada B1F2 (penambahan BAL 1% dan lama fermentasi 16 jam) yaitu sebesar 3.78 (suka). Penilaian rasa minuman probiotik gula aren semakin menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi penambahan BAL dan semakin lama waktu fermentasi. Hasil serupa dilaporkan oleh Mubin dan Zubaidah (2016) yang menyatakan bahwa seiring 190

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 dengan meningkatnya waktu inkubasi maka penilaian organoleptik rasa produk kefir nira siwalan semakin menurun. Penambahan susu skim dan gula aren menghasilkan rasa minuman probiotik yang khas dan disukai oleh panelis. Hal ini diakibatkan pemberian susu skim dan gula aren yang pada fungsi utama sebagai pemberi rasa manis, juga dapat memberikan nutrisi pada BAL secara optimal agar bakteri tersebut mampu menghasilkan rasa yang pas dan tidak terlalu masam/khas akibat pembentukan asam laktat dan asam-asam organik lain sebagai hasil dari metabolitnya (Sintasari et al., 2014). Riyanto (2015) menambahkan bahwa selama proses fermentasi, BAL menghasilkan rasa khas yang ditimbulkan akibat terbentuknya asam asam organik pada saat fermentasi. Yoghurt memiliki flavor dan rasa yang khas karena senyawa kimia yang dihasilkan dari asam laktat, asetaldehid, asam asetat, diasetil atau 2,3-pentanadion dan bahan lain yang mudah menguap. KESIMPULAN Kombinasi perlakuan penambahan BAL 1% dan lama fermentasi 16 jam minuman probiotik gula aren merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna sebesar 3.78 (suka), tekstur sebesar 3,63 (suka), aroma sebesar 3,75 (suka) dan rasa sebesar 3,78 (suka). DAFTAR PUSTAKA Anindita. 2002. Pembuatan yakult kacang hijau. kajian tingkat pengenceran dan konsentrasi sukrosa. Skripsi. FTP. Universitas Brawijaya, Malang Chairunnisa H. 2009. Penambahan susu bubuk full cream pada pembuatan produk minuman fermentasi berbahan baku ekstrak jagung manis. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 20(2): 96-101. Istika D. 2012. Pengaruh variasi konsentrasi susu skim dan tepung ganyong (Canna edulis) pada kualitas minuman probiotik. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret:, Surakarta. Kusmawati E. 2008. Kajian formulasi sari mentimun (Cucumis sativus L.) sebagai minuman probiotik menggunkana campuran kultur Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, Streptococcus thermophilus subsp. salivarus, dan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor. Mubin MF. dan Zubaidah E. 2016. Studi pembuatan kefir nira siwalan (Borassus flabellifer l.) (pengaruh pengenceran nira siwalan dan metode inkubasi). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 4(1): 291-301. Pranayanti IAP dan Sutrisno A. 2015. Pembuatan minuman probiotik air kelapa muda (Cocos nucifera L.) dengan starter Lactobacillus casei strain shirota. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2) : 763-772. 191

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 Prastiani D. 2015. Kadar protein dan organoleptik yoghurt jagung dengan penambahan konsentrasi starter dan madu yang berbeda. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Riyanto E. 2015. pengaruh penambahan Lactobacillus casey dan udara terkontrol pada proses fermentasi tepung ubi kayu terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptiknya. Skripsi. Universitas Halu Oleo, Kendari. Setianto YC, Promono YB dan Mulyani S. 2014. Nilai ph, viskositas, tekstur yoghurt drink dengan penambahan ekstrak salak podoh (Salacca zalacca). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3(3): 110-113. Sintasari RA. Kusnadi J dan Ningtyas DW. 2014. Pengaruh penambahan konsentrasi susu skim dan sukrosa terhadap karakteristik minuman probiotik sari beras merah. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(3): 66-75. Tamime AY dan Robinson RK. 1989. Yoghurt: science and technology. 1 st Edition. Pergaman Press, London. Triyono A. 2010. Mempelajari pengaruh maltodekstrin dan susu skim terhadap karakteristik yoghurt kacang hijau. Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Semarang. Wahyudi M. 2006. Proses pembuatan dan analisis mutu yoghurt. Jurnal Buletin Teknik Pertanian. 11 (1): 12-16. 192