OPERASIONALISASI DANA BOS DI SMP NEGERI 2 JEPON

dokumen-dokumen yang mirip
OPERASIONALISASI DANA BOS DI SMP NEGERI 2 JEPON

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan keberadaannya dalam menyediakan komponen-komponen. input pendidikan. Proses pembelajaran yang bermutu terjadi jika

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER KELAS UNGGULAN DI SMP NEGERI 2 CEPU TESIS

PENGEMBANGAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I TUNJUNGAN BLORA TESIS

PENGELOLAAN BOS SMP NEGERI 1 SIMO DALAM MEKANISME APBD PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN TESIS

PENGELOLAAN REKRUTMEN GURU DI SEKOLAH DASAR ISLAM BAITUNNUR BLORA TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GURU KELAS BERBASIS MUTU (Studi Situs SD Negeri Kedungjenar Blora) TESIS

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN. (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS.

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BERBASIS KOMITE SEKOLAH

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH UNGGUL (Studi Situs di SMP Negeri 3 Colomadu) TESIS

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 KALIJAMBE TESIS

PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( Studi Situs SMK Negeri 5 Surakarta ) Diajukan Oleh :

PENGELOLAAN BIMBINGAN SOSIAL SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 SUKODONO SRAGEN T E S I S

TRANSPARANSI PENGELOLAAN APBS DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN MUTU TERPADU DI SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN 2012 T E S I S

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 KALIWUNGU KENDAL T E S I S

PROFIL PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BERBASIS PENILAIAN KINERJA (Studi Situs SMP Negeri 1 Cawas Klaten) TESIS

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER KELAS UNGGULAN DI SMP NEGERI 2 CEPU NASKAH PUBLIKASI

PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI SMK NEGERI 4 MADIUN JAWA TIMUR TESIS

PENGELOLAAN KOMPETENSI SOSIAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PERANAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PATI TESIS

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DI SMAN 2 GRABAG KABUPATEN MAGELANG

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI TESIS

TAHUN 2011 TESIS. Oleh SISWANTO NIM : Q PROGRAM STUDI

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SD N KEMASAN I SURAKARTA

DORONGAN BELAJAR SISWA PASCA PEMBERIAN BOS TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KTSP DI SMP NEGERI 1 TUNJUNGAN BLORA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SD TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

MANAJEMEN UNIT PRODUKSI BERBASIS INOVASI PRODUK DI SMK NEGERI 7 PURWOREJO TESIS

ANALISIS KINERJA PELAKSANA KEBIJAKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 1 DAN SMPN 3 GENTENG KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS

GAMBARAN UMUM BOS KETERKAITAN DENGAN RNCANA KERJA & ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

PENGELOLAAN INSENTIF PEMBELAJARAN Studi Situs di SD Negeri 01 Suruh Tasikmadu Karanganyar TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI TESIS

PENGELOLAAN PRAKERIN DI SMK NEGERI 1 MONDOKAN KABUPATEN SRAGEN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal

KARAKTERISTIK PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR (Studi Situs di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

PERAN DANA BOS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 KARANGANOM- KLATEN) TESIS

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENGELOLAAN KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF SEKOLAH ADIWIYATA DI SMP N 6 SALATIGA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA BERBASIS BUDAYA LOKAL. (Studi Situs di SMP Negeri 2 Jiken Kabupaten Blora) TESIS

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

DWI DANIK SUSWARDANI NIM: Q.

TESIS. Oleh Q


INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi

PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN DALAM PENINGKATAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI 1 NGOMBOL PURWOREJO

PEMBELAJARAN TINGKAT SEKOLAH DASAR (Studi Situs di SDIT Al Huda Wonogiri)

PENGELOLAAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER REBANA DI SD NEGERI 1 KARANGRAYUNG GROBOGAN TESIS

T E S I S PURWANTO. Oleh: NIM : Q Program Studi : Magister Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) adalah

MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF. ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

EFEKTIVITAS SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU STUDI SITUS DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

PENI SESOTIJOWATI NIM

MASYARAKAT DIMINTA LAPORKAN PUNGLI PENDIDIKAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 KARANGPANDAN

PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SMP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KARAKTER

PENGELOLAAN KEGIATAN KESISWAAN BERBASIS PRESTASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 BATURSARI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DI KELAS XI SMA NEGERI 3 SALATIGA TESIS

PENGELOLAAN KERJA MANDIRI GURU DI SD NEGERI PILANGSARI 1 UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN TESIS

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1 TESIS

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA

PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGASEM 2 SURAKARTA TESIS

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEPEMIMPINAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 6 BLORA

BAB V PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

PENGELOLAAN PRAKERIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TESIS

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA BOS DI SD NEGERI 1 BURAN DAN SD NEGERI 03 KALING KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA) Diajukan Kepada. Program Studi Magister Manajemen

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Tesis

PEMANFAATAN INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 WONOGIRI

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA SIRAJUL HUDA DI KABUPATEN PIDIE JAYA

Lis Djuniar 1 Dosen Tetap Yayasan Prodi Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Palembang

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH I SRAGEN TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu) TESIS

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN CTL DI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH DASAR YANG BERBASIS UASBN (Studi Situs di SD Negeri 01, 03, dan 06 Ungaran)

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PRAKTIKUM DI MTs MUHAMMADIYAH BLIMBING POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs di Sekolah Dasar Negeri 5 Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri) TESIS

Transkripsi:

OPERASIONALISASI DANA BOS DI SMP NEGERI 2 JEPON NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Oleh HARIYANTO NIM : Q100100098 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

LEMBAR PENGESAHAN Naskah Publikasi berjudul OPERASIONALISASI DANA BOS DI SMP NEGERI 2 JEPON Oleh: HARIYANTO Q100100098 Telah disetujui oleh: Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. Suyatmini, M.Si. Drs. Budi Sutrisno, M.Pd. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ii

OPERASIONALISASI DANA BOS DI SMP NEGERI 2 JEPON oleh Hariyanto 1, Suyatmini 2, Budi Sutrisno 3 1 Guru SMP Negeri 1 Blora 2 Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta 3 Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstract The focus of this research is the operational of School Service Funding in Junior High School 2 Jepon. The objectives of this research are to describe the characteristics of the management team, the characteristics of the allocation, and the characteristics of the responsibility in using School Service Funding in Junior High School 2 Jepon. This research is a qualitative type research with educational ethnography design. The location of this research is in Junior High School 2 Jepon The informants in this research are the management team (the principal, treasurer and the member), the teachers and the employers in Junior High School 2 Jepon. The methods of collecting data in this research are in depth interview, observation and documentation. Data analysing is done by using Interactive Analyze Model, consist of 3 activities, which are data reduction, data display, and verification. Checking the data, the researcher uses triangulations, which are sources triangulations and methods triangulations. The results of this research are 1) The management team has responsibility in allocating School Service Funding, develops the competencies by following the workshop in managing the School Service Funding, 2) The allocations of School Service Funding refer to the technical instruction, agree with the school s needs, and agree with the periodical cost, 3) the responsibility in using the School Service Funding are supported with the transaction proof, announced periodically, composed in the responsibility recapitulation, and wide open for checking and auditing. Keywords: School Service Funding, management team, allocation, responsibility. iii

Pendahuluan Pembiayaan pendidikan merupakan faktor yang tidak dapat dihindarkan keberadaannya dalam menyediakan komponen-komponen input pendidikan. Proses pembelajaran yang bermutu terjadi jika pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah dilakukan secara harmonis dan terpadu sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar, serta memberdayakan peserta didik. Persoalan dana merupakan persoalan yang paling krusial dalam perbaikan dan pembangunan sistem pendidikan di Indonesia dana juga merupakan salah satu syarat atau unsur yang sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Selama ini sering dikeluhkan bahwa mutu pendidikan nasional rendah karena dana yang tidak mencukupi, anggaran untuk pendidikan masih terlalu rendah. Padahal kalau mau belajar dari bangsa-bangsa yang maju bagaimana mereka membangun, justru mereka berani secara nekad menempatkan anggaran untuk pembiayaan pendidikan melebihi keperluankeperluan yang lain (Hasbullah, 2006: 25). Menurut Yamin (2009: 108-109), setiap negara dalam hal penyelenggaraan pendidikan nasional mempunyai sistem yang berbeda-beda. Perbedaan itu sangat kuat dipengaruhi oleh sistem sosial budaya yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat nasional suatu negara. Sistem sosial berfungsi sebagai landasan ekologis bagi penyelenggaraan sistem pendidikan nasional dan sistem budaya menjadi landasan idiil penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Sesuai dengan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Secara khusus disebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan. 1

Salah satu program pendidikan adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bantuan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan beban siswa yang lain dalam rangka mendukung pencapaian program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kepada sekolah-sekolah setingkat SD dan SMP untuk membantu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua siswa. BOS diberikan kepada sekolah untuk dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Besarnya dana untuk tiap sekolah ditetapkan berdasarkan jumlah murid (Anonim, 2008: 2). Melalui program BOS ini, pemerintah pusat memberikan dana ke sekolahsekolah setingkat SD dan SMP yang bersedia memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam persyaratan peserta program, mencakup SD/MI/SDLB/salafiyah setingkat SD dan SMP/MTS/SMPLB/salafiyah setingkat SMP baik negeri maupun swasta. Program BOS ini dilaksanakan pada Juli 2005 bersamaan dengan awal tahun ajaran 2005/2006. Jumlah dana BOS yang diberikan ke sekolah dihitung berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah. Alokasi dana BOS untuk Kabupaten Blora pada tahun 2011 sebesar Rp 50.938.167.000 bagi sebanyak 115.012 siswa. Untuk Kabupaten Blora, penyaluran periode Januari-Maret 2011 sebesar Rp 11.953.024.500 sedangkan periode April-Juni sebesar Rp 11.953.325.000 (Anonim, 2011: 6-8). Pemanfaatan dan pengelolaan dana BOS harus disesuaikan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan. Sekolah tidak dibenarkan untuk mengalokasikan bagi kebutuhan-kebutuhan selain yang tercantum dalam petunjuk teknis yang ada. SMP Negeri 2 Jepon mendapat alokasi dana pendidikan yang digunakan untuk operasional kegiatan pendidikan. Dengan jumlah Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap yang mencapai 18 orang menjadi permasalahan tersendiri. Beban gaji (honorarium dan insentif ) yang 2

harus dipenuhi mencapai 25% dari total pembiayaan dengan menggunakan dana BOS, sedangkan di sisi yang lain kegiatan pendidikan juga membutuhkan pembiayaan. Pengelolaan dana BOS dalam membiayai seluruh komponen maupun aktivitas pendidikan menjadi tantangan bagi sekolah dan pemerintah. Pada sisi yang lain, dana BOS tidak hanya meringankan beban peserta didik dan keluarganya, terutama dari keluarga miskin, dari kewajiban membayar dana operasional maupun pungutan-pungutan lain, akan tetapi sekolah harus tetap berkomitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan. Sesuai dengan uraian maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan operasionalisasi dana BOS di SMP Negeri 2 Jepon, yaitu 1) mendeskripsikan karakteristik tim manajemen dana BOS di SMP Negeri 2 Jepon, 2) mendeskripsikan karakteristik alokasi dana BOS di SMP Negeri 2 Jepon, dan 3) mendeskripsikan karakteristik pertanggungjawaban penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2 Jepon. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran konkrit dalam membentuk tim manajemen dana BOS, mengalokasikan dan mempertanggungjawabkan dana BOS. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah 1) Kepala Sekolah dapat merencanakan, mengalokasikan dan mempertanggungjawabkan operasionalisasi dana BOS, 2) Tenaga Pendidik dapat mengembangkan kegiatan pendidikan dari operasionalisasi dana BOS, 3) Komite Sekolah dapat turut serta merekomendasikan operasionalisasi dana BOS, 4) Pemerintah Daerah setempat dapat melakukan pelatihan dan audit operasionalisasi dana BOS. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif atau naturalistic dimana situasi lapangan akan tetap bersifat natural, alami, wajar dan tidak ada manipulasi, 3

pengaturan ataupun eksperimen. Desaian penelitian ini adalah etnografi pendidikan yang mengacu pada sebagian atau keseluruhan proses pendidikan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari tim manajemen dana BOS di SMP Negeri 2 Jepon adalah tim manajemen dana BOS (kepala sekolah, sekretaris dan anggota), guru dan pegawai di SMP Negeri 2 Jepon. Peneliti menggunakan tiga teknik dalam pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipasi (observation participation), dan dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan dengan informan penelitian, yaitu tim manajemen dana BOS (kepala sekolah, sekretaris dan anggota), guru dan pegawai di SMP Negeri 2 Jepon. Observasi partisipasi dilakukan dengan mengamati aktivitas di lokasi penelitian yang mempunyai keterkaitan dengan fokus penelitian. Dokumentasi dilakukan dengan menganalisi dokumen yang mempunyai keterkaitan dengan fokus penelitian, diantaranya dokumen sekolah dan dokumen realisasi dana BOS. Analisis data dilakukan dengan Model Analisis Interaktif yang terdiri dari 3 jenis alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Peneliti menggunakan trianggulasi untuk mengecek keabsahan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data yang sama dari dua informan atau lebih. Trianggulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang berasal dari subsidi BBM (PKPS-BBM) di bidang pendidikan. Program ini bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan bagi siswa lain. Program ini telah berjalan sejak tahun 2005. 4

Secara umum, program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara khusus, BOS bertujuan untuk 1) Membebaskan seluruh siswa SD Negeri dan SMP Negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), 2) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta, dan 3) Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta. Dalam mengalokasikan dana BOS tersebut, setiap sekolah membentuk tim manajemen yang terdiri dari penanggung jawab dan anggota. Selaku penanggung jawab adalah Kepala Sekolah, sedangkan anggota terdiri dari Bendahara dan orang tua yang dipilih oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dengan mempertimbangkan kredibilitasnya serta menghindari terjadinya konflik kepentingan. Di lokasi penelitian, tim manajemen dana BOS terdiri dari Kepala Sekolah, Bendahara BOS dan perwakilan orang tua. Dalam praktiknya, seringkali perwakilan orang tua yang dijabat oleh Sujianto berhalangan, sehingga jarang terlibat dalam pengelolaan dana BOS. Pihak sekolah pun menjadi aktif dan cermat dalam mengelola dana tersebut. Tim manajemen dana BOS menjalin kerja sama sehingga kinerja yang dicapai menjadi semakin baik dalam setiap triwulan. Tim manajemen dana BOS juga mengikuti seminar dan diklat tentang pengelolaan dana BOS. Dari kegiatan tersebut, Kepala Sekolah dan Bendahara BOS semakin memahami bagaimana mengelola dana BOS dengan efektif. Perbandingan dengan penelitian Murname pada tahun 2007 berjudul Improving the Education of Children Living in Poverty tentang pendidikan gratis bagi anak-anak miskin dan anak putus sekolah adalah perencanaan dan persiapan dalam penyelenggaraan program pendidikan. Pemerintah sudah 5

melakukan perencanaan dengan menganalisis sasaran program dan persiapan dengan merekrut tenaga pendidik. Dalam penelitian ini, sekolah yang menerima dana BOS membentuk tim manajemen dan mengelola dana tersebut sesuai dengan kebutuhan sekolah. Keberhasilan pembiayaan pendidikan dengan mengunakan dana BOS terletak pada kemampuan tim manajemen dalam mengelola dana BOS. Tim manajemen dana BOS juga mengikuti seminar dan pelatihan maupun mempelajari Petunjuk Teknis dan peraturan lainnya untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengelola dana BOS. Dalam mengalokasikan dana BOS tersebut, ada acuan yang harus dipatuhi, yaitu Petunjuk Teknis. Sesuai dengan Petunjuk Teknis, ada dua belas hal yang diperbolehkan menggunakan pembiayaan dengan dana BOS. Dana BOS diterima secara periodik setiap triwulan, yaitu Januari, April, Juli, dan Oktober. Besarnya dana BOS yang diterima sebanding dengan jumlah siswa di sekolah tersebut. Selanjutnya, tim manajemen dana BOS mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Di lokasi penelitian, prioritas utama dari alokasi dana BOS adalah komponen-komponen yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), diantaranya pembelian buku pelajaran, pembelian bahan habis pakai, pembiayaan ulangan dan ujian, pembiayaan langganan daya dan jasa, dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan. Perbandingan dengan penelitian Krey, Kenneth, dan Babin pada tahun 2009 berjudul Where do college students purchase textbooks? tentang buku teks untuk perguruan tinggi dan biaya yang dibayarkan oleh mahasiswa adalah pembiayaan pendidikan yang mahal. Sesuai dengan tingkat pendidikan, maka pendidikan di tingkat perguruan tinggi/universitas adalah mahal dan mahasiswa harus mampu memenuhi biaya pendidikan tersebut. Dalam penelitian ini, sekolah yang menerima dana BOS dapat mengalokasikan dana BOS sesuai dengan kebutuhan sekolah. Salah satu alokasi 6

tersebut adalah pembelian buku sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, siswa tidak dipungut biaya untuk membeli buku. Jadi siswa dapat menggunakan buku tersebut tanpa harus membelinya. Buku tersebut merupakan sumber belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam mempertanggungjawabkan dana BOS, tim manajemen dana BOS menunjukan nota maupun kuintansi transaksi. Dengan nota maupun kuintansi transaksi tersebut, berarti ada pembiayaan yang digunakan, termasuk barang sesuai dengan transaksi yang dilakukan. alokasi dana BOS juga mengacu pada Petunjuk Teknis sehingga ada kesesuaian dengan pembiayaan yang diperbolehkan. Tim manajemen dana BOS juga membagikan rekapitulasi penggunaan dana BOS secara periodik setiap enam bulan kepada orang tua murid yang bertepatan dengan penerimaan raport. Dari sosialisasi ini, berarti ada keterbukaan untuk menyampaikan pembiayaan dengan menggunakan dana BOS. Selain itu, tim manajemen dana BOS juga terbuka untuk diaudit oleh lembaga berwenang dalam mengalokasikan dana BOS. Perbandingan dengan penelitian Akinsanya pada tahun 2007 berjudul Financing Higher Education in Nigeria tentang kebijakan terhadap pembiayaan pendidikan tinggi di Nigeria dimana pendidikan tinggi membutuhkan biaya lebih banyak adalah lembaga pendidikan menerima beberapa sumber pembiayaan dan menggunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Beberapa sumber pembiayaan tersebut adalah dana bantuan pemerintah (subsidi), iuran pendidikan, sumbangan, investasi, pelengkap (pengusaha, orang tua dan alumni), konsultasi dan penelitian, peran serta masyarakat. Dalam penelitian ini, sekolah yang menerima dana BOS harus mempertanggungjawabkan penggunaan dana BOS. Pembiayaan dengan menggunakan dana BOS sesuai dengan Petunjuk Teknis sehingga tidak terjadi penyimpangan. Transaksi yang dilakukan juga di didukung dengan bukti nota maupun kuintansi transaksi, termasuk menunjukan barang sesuai dengan 7

transaksi tersebut. Pada akhir tahun, sekolah mengumumkan rekapitulasi penggunaan dana BOS selama satu tahun. Simpulan dan Saran Tim manajemen dana BOS terdiri dari tiga orang, yaitu kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan guru sebagai bendahara dan perwakilan orang tua sebagai anggota. Sebagai penanggung jawab, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang paling besar karena ia mempunyai kewenangan untuk merencanakan dan memprioritaskan pengalokasian dana BOS. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, tim manajemen dana BOS saling bekerja sama. Dalam perkembangannya, tim manajemen dana BOS mengikuti kegiatan pengembangan, yaitu seminar dan diklat tentang pengelolaan dana BOS. Pengalokasian dana BOS mengacu pada Petunjuk sehingga ada kesesuaian antara kegiatan yang dapat dibiayai dan besaran anggaran yang dialokasikan. Dalam pengalokasiannya, yang menjadi prioritas adalah komponenkomponen yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), misalnya pembelian buku pelajaran, pembelian bahan habis pakai, pembiayaan ulangan dan ujian, pembiayaan langganan daya dan jasa, dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam praktiknya, pengalokasian tersebut sering terbentur dengan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Penggunaan dana BOS didukung dengan bukti transaksi, diumumkan secara periodic, disusun dalam rekapitulasi pertanggungjawaban, dan bersifat terbuka untuk dicek dan diaudit. Dengan demikian pertanggungjawaban alokasi dana BOS menjadi terbuka, jujur dan lengkap. Saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian dapat ditujukan kepada 1) Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dalam tim manajemen dana BOS dapat memahami Petunjuk Teknis, menjalin kerja sama dengan guru, dan menentukan prioritas pembiayaan, 2) Guru sebagai elemen sekolah dapat 8

mempelajari dan memahami Petunjuk Teknis, menyampaikan program dan kegiatan pendidikan yang dapat dibiayai dengan dana BOS, dan menggunakan dana BOS dengan efektif, 3) Bendahara BOS sebagai anggota dalam tim manajemen dana BOS dapat mempelajari dan memahami Petunjuk Teknis, menjalankan tugas dalam administrasi pengelolaan dana BOS, menyusun pembiayaan maupun laporan pertanggungjawaban dengan cermat dan teliti. 9

DAFTAR PUSTAKA Akinsanya, Omolade Oluwatoyin. 2007. Financing Higher Education in Nigeria. International Journal of African and African American Studies. Vol VI, No 1, Jan 2007, pages 69-72. Anonim, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Jakarta. Anonim. Dinas Pendidikan Jawa Tengah. 2011. Informasi Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT di Jawa Tengah Tahun 2011. Semarang. Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah Dan Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Krey, Nina; Clow, Kenneth; dan Babin, Laurie.2009. Where do college students purchase textbooks? International Journal of Education Research. Volume 4 Number 3 Pages 1-10. Murname, Richard. 2007. Improving the Education of Children Living in Poverty. Harvard Graduate School of Education. Vol 17/No 2/pages 161-182. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yamin, Mohammad. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Yogyakarta: DIVA Press. 10