BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Jakarta kini telah menginjak usianya hampir mencapai setengah abad sudah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Seiring dengan pesatnya perkembangan tersebut, Jakarta masih harus berpacu untuk mengatasi berbagai problematika, khususnya terkait dengan lingkungan dan transportasi. Salah satu penyebab utama kemacetan adalah percepatan tingginya angka pertumbuhan dan penggunaan kendaraan bermotor pribadi, baik motor maupun mobil. Selain itu juga terdapat beberapa penyebab lainnya yakni kurang baiknya pelayanan angkutan umum dan tidak disiplinnya pengguna jalan raya di Jakarta. Melihat penyebab diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa cara atau jalan keluar yang bisa digunakan sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta. Tentunya sebagai pendekatan, dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan peningkatan etika, disiplin lalu lintas di jalan raya dan perbaikan layanan (revitalisasi) angkutan umum itu sendiri. Dalam upaya menekan penggunaan kendaraan bermotor pribadi terdapat beberapa cara atau kebijakan yang dapat dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki pelayanan angkutan umum yang ada. Artinya pendekatan memecah kemacetan dengan menekan penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan merevitalisasi (memperbaiki) layanan angkutan umum menjadi penting. Memberikan layanan angkutan yang baik akan menjadi alternative transportasi dan mendorong para pengguna kendaraan pribadi berpindah ke angkutan umum. II - 1
Langkah mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi dan merevitalisasi angkutan umum menjadi sangat penting dan harus segera dilakukan untuk memecahkan kemacetan di Jakarta. Saat ini Jakarta sudah memiliki moda angkutan umum massal busway Transjakarta yang cukup representatif dan sudah beroperasi hampir sekitar 9 tahun dengan panjang koridor akan lebih dari 200 km. Secara rutin, moda ini dibangun dan dioperasikan guna mendorong penggunaan kendaraan bermotor pribadi beralih ke angkutan umum dan meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah atau dipinggir-pinggir kota. Sekarang yang sangat perlu di dorong dan harus dimulai pada tahun 2015 adalah pentingnya memperbaiki atau merevitalisasi layanan angkutan umum di Jakarta agar mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang fokus dalam melaksanakan pembangunan transportasi masal. Dalam upaya tersebut pada akhir 2014 dimulainya Proyek Pembangunan Jalan Layang Koridor Busway Kapt. Tendean Blok M Ciledug yang akan digunakan untuk menunjang jalur khusus busway Transjakarta sehingga diharapkan jangkauan pelayanan busway Transjakarta dapat diperluas dan digunakan masyarakat. Pemprov DKI Jakarta menunjuk Dinas Pekerjaan Umum sebagai sebagai pengurus sistem transportasi di Indonesia untuk memilih pelaksana-pelaksana terbaik yaitu PT Adhi Karya PT Yasa Patria Perkasa PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama PT Hutama Karya PT PP (Persero), Tbk PT Wijaya Karya PT Istaka Karya, PT Agrabudi Karya Mangga JO PT Waskita Karya. 2.2 Tujuan Proyek 1. Menambah jaringan jalan khususnya koridor busway Transjakarta. 2. Meningkatkan jangkauan pelayanan busway Tranjakarta yang terintegrasi dengan koridor busway Transjakarta yang telah dibangun. II - 2
3. Menciptakan sarana infrastruktur untuk transportasi masal, sehingga dapat diharapkan dapat menarik masyarakat untuk menggunakan transportasi masal. 2.3 Informasi dan Data Proyek Proyek Pembangunan Jalan Layang Koridor Busway Kapt. Tendean - Blok M Ciledug dikerjakan oleh delapan kontraktor utama. Berikut panjang jalan layang koridor busway yang dikerjakan : No Kontraktor Panjang yang Ditangani Paket 1 PT Adhi Karya 1.105 m Tendean 2 PT Yasa Patria Perkasa 1.059 m Santa 3 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama 1.206 m Trunojoyo 4 PT Hutama Karya 1.144 m Taman Puring 5 PT PP (Persero) Tbk 1.244 m Kebayoran Lama 6 PT Wijaya Karya 1.424 m Seskoal 7 PT Istaka Karya PT Agrabudi Karya Marga, JO 1.146 m Kostrad 8 PT Waskita Karya 1.350 m Adam Malik Tabel 2.1 Informasi Data Proyek 2.3.1 Data Umum dan Data Teknis Proyek Nama Proyek : Pembangunan Jalan Layang Kapt. Tendean- Blok M-Cileduk II - 3
Lokasi Proyek : Jalan Kyai Maja No 3-4, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Lama, Provinsi DKI Jakarta Pemilik Proyek Pemberi Tugas : Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta : Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Kontraktor Perencana : PT PP (Persero), Tbk Plaza PP, Jl. Letjen. TB. Simatupang No. 57, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 Telp. (021) 840 3883 Fax. (021) 840 3963 Konsultan MK : PT Yodya Karya (Persero) Konsultan Supervisi : PT Delta Tama Waja Lingkup Pekerjaan : Pondasi Bored Pile Masa Pelaksanaan : 15 Desember 2014 s/d 14 Desember 2016 (730 Hari Kalender) Masa Pemeliharaan Lebar Jalan Layang Jumlah Halte Jenis Kontrak : 2 Tahun (730 Hari Kalender) : 9 m dan 18 m (Posisi Halte) : 1 Buah : Lump Sump Nilai Kontrak : Rp 308.776.450,- II - 4
2.3.2 Lokasi Proyek Lokasi Proyek Pembangunan Jalan Layang Koridor Busway Kapt. Tendean - Blok M Ciledug di Jalan Kebayoran Baru No. 4-5, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Kondisi Sekitar Proyek Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek Gambar 2.2 Kondisi Sekitar Proyek II - 5
Foto Existing Gambar 2.3 Foto Existing 2.4 Fasilitas Pelengkap Terdapat banyak fasilitas pelengkap yang menjadi pendukung selama proyek berlangsung. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut : 2.4.1 Kantor 1. Ruang Engineer 2. Ruang rapat 3. Ruang pelaksana & staff 4. Ruang K3 5. Ruang tamu 6. Gudang fabrikasi dan alat 7. Mess karyawan 8. Pantry 9. Pos penjaga 10. Toilet 11. Mushola 2.4.2 Alat Penunjang 1. Alat ukur (Theodolit, Water Pass, Total Station, Meteran) 2. Laptop, printer dan mesin fotokopi 3. Kendaraan bermotor II - 6
4. Loker penyimpanan karyawan 5. Loker penyimpanan alat surveyor 6. Peralatan K3L II - 7