Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama) BAB II DATA PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II DATA PROYEK. Kota Tangerang termasuk kota yang memiliki posisi letak strategis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengupayakan pengadaan transportasi massal dengan meluncurkan bus Trans

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi

Lebak Bulus Masuki Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

Dimulainya Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta di Wilayah Fatmawati Hingga Blok M

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari

BAB II DATA TEKNIS PROYEK

PENDAHULUAN. Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu

BAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. salah satu alternative tempat tinggal bagi para penduduk Kota Jakarta khusunya,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

BAB II DATA PROYEK. usaha mereka, contohnya seperti di daerah Karawaci. diketahui bahwa kebutuhan papan merupakan kebutuhan utama manusia.

BAB II BAB II INFORMASI PROYEK. Kawasan jakarta khusus nya jakarta barat telah lama menjadi kawasan padat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB I PENDAHULAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang

BAB II DATA TEKNIS PROYEK. Palm Regency (Apartment dan Mall) merupakan proyek pembangunan apartment

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI... i. EXECUTIVE SUMMARY... vi. A. History of Company PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk PT. BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 STASIUN TRANSIT MONORELBERBASIS SISTEMTRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting untuk mendukung kelancaran perkembangan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Kemacetan Jakarta merupakan permasalahan yang sudah lumrah dan

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRESENTASI PEMBANGUNAN BANJIR KANAL TIMUR

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta

FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proyek

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diiringi dengan peningkatan mobilitas manusia dan kegiatan yang dilakukan. Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi

I. PENDAHULUAN. Persentasi Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Tahun Bus 8% Gambar 1. Pembagian Moda (Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 2004)

NOMOR 63 EW SEMARANG-BAWEN-SALATIGA JALAN TOL PANORAMIK. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

BAB III METODE PENELITIAN

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPOR ENGEMBANGAN SISTEM

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang dijadikan sumber penelitian adalah Proyek Pembangunan Gedung National

NPM : PEMBIMBING : RAKHMANITA, ST., MT

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat dari masyarakat baik yang tinggal di desa maupun di kota membutuhkan

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Umum Masal Perkotaan. Jabodetabek. Jaringan. Rencana Umum.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat pesat. Hal itu

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARTA

STASIUN KERETA BAWAH TANAH ISTORA DI JAKARTA

WAKIL PENGAMAT DARI MASYARAKAT (WPM) Nama WPM : Ir. M. Koster Silaen, MT Nama Paket : 15, Sibolga Bts. Tapsel Provinsi : Sumatera Utara

BAB II DATA PROYEK. tempat tinggal juga perkantoran yang semakin meningkat, PT. lokasi yang strategis, nyaman dan memiliki fasilitas penunjang

BAB I PENDAHULUAN. prasarana yang dimiliki kota tersebut. Jayadinata (1992:84) menyatakan, kota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah B A. Studi Pustaka MULAI. Permasalahan. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data

Transkripsi:

BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Jakarta kini telah menginjak usianya hampir mencapai setengah abad sudah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Seiring dengan pesatnya perkembangan tersebut, Jakarta masih harus berpacu untuk mengatasi berbagai problematika, khususnya terkait dengan lingkungan dan transportasi. Salah satu penyebab utama kemacetan adalah percepatan tingginya angka pertumbuhan dan penggunaan kendaraan bermotor pribadi, baik motor maupun mobil. Selain itu juga terdapat beberapa penyebab lainnya yakni kurang baiknya pelayanan angkutan umum dan tidak disiplinnya pengguna jalan raya di Jakarta. Melihat penyebab diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa cara atau jalan keluar yang bisa digunakan sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta. Tentunya sebagai pendekatan, dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan peningkatan etika, disiplin lalu lintas di jalan raya dan perbaikan layanan (revitalisasi) angkutan umum itu sendiri. Dalam upaya menekan penggunaan kendaraan bermotor pribadi terdapat beberapa cara atau kebijakan yang dapat dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki pelayanan angkutan umum yang ada. Artinya pendekatan memecah kemacetan dengan menekan penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan merevitalisasi (memperbaiki) layanan angkutan umum menjadi penting. Memberikan layanan angkutan yang baik akan menjadi alternative transportasi dan mendorong para pengguna kendaraan pribadi berpindah ke angkutan umum. II - 1

Langkah mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi dan merevitalisasi angkutan umum menjadi sangat penting dan harus segera dilakukan untuk memecahkan kemacetan di Jakarta. Saat ini Jakarta sudah memiliki moda angkutan umum massal busway Transjakarta yang cukup representatif dan sudah beroperasi hampir sekitar 9 tahun dengan panjang koridor akan lebih dari 200 km. Secara rutin, moda ini dibangun dan dioperasikan guna mendorong penggunaan kendaraan bermotor pribadi beralih ke angkutan umum dan meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah atau dipinggir-pinggir kota. Sekarang yang sangat perlu di dorong dan harus dimulai pada tahun 2015 adalah pentingnya memperbaiki atau merevitalisasi layanan angkutan umum di Jakarta agar mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang fokus dalam melaksanakan pembangunan transportasi masal. Dalam upaya tersebut pada akhir 2014 dimulainya Proyek Pembangunan Jalan Layang Koridor Busway Kapt. Tendean Blok M Ciledug yang akan digunakan untuk menunjang jalur khusus busway Transjakarta sehingga diharapkan jangkauan pelayanan busway Transjakarta dapat diperluas dan digunakan masyarakat. Pemprov DKI Jakarta menunjuk Dinas Pekerjaan Umum sebagai sebagai pengurus sistem transportasi di Indonesia untuk memilih pelaksana-pelaksana terbaik yaitu PT Adhi Karya PT Yasa Patria Perkasa PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama PT Hutama Karya PT PP (Persero), Tbk PT Wijaya Karya PT Istaka Karya, PT Agrabudi Karya Mangga JO PT Waskita Karya. 2.2 Tujuan Proyek 1. Menambah jaringan jalan khususnya koridor busway Transjakarta. 2. Meningkatkan jangkauan pelayanan busway Tranjakarta yang terintegrasi dengan koridor busway Transjakarta yang telah dibangun. II - 2

3. Menciptakan sarana infrastruktur untuk transportasi masal, sehingga dapat diharapkan dapat menarik masyarakat untuk menggunakan transportasi masal. 2.3 Informasi dan Data Proyek Proyek Pembangunan Jalan Layang Koridor Busway Kapt. Tendean - Blok M Ciledug dikerjakan oleh delapan kontraktor utama. Berikut panjang jalan layang koridor busway yang dikerjakan : No Kontraktor Panjang yang Ditangani Paket 1 PT Adhi Karya 1.105 m Tendean 2 PT Yasa Patria Perkasa 1.059 m Santa 3 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama 1.206 m Trunojoyo 4 PT Hutama Karya 1.144 m Taman Puring 5 PT PP (Persero) Tbk 1.244 m Kebayoran Lama 6 PT Wijaya Karya 1.424 m Seskoal 7 PT Istaka Karya PT Agrabudi Karya Marga, JO 1.146 m Kostrad 8 PT Waskita Karya 1.350 m Adam Malik Tabel 2.1 Informasi Data Proyek 2.3.1 Data Umum dan Data Teknis Proyek Nama Proyek : Pembangunan Jalan Layang Kapt. Tendean- Blok M-Cileduk II - 3

Lokasi Proyek : Jalan Kyai Maja No 3-4, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Lama, Provinsi DKI Jakarta Pemilik Proyek Pemberi Tugas : Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta : Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Kontraktor Perencana : PT PP (Persero), Tbk Plaza PP, Jl. Letjen. TB. Simatupang No. 57, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 Telp. (021) 840 3883 Fax. (021) 840 3963 Konsultan MK : PT Yodya Karya (Persero) Konsultan Supervisi : PT Delta Tama Waja Lingkup Pekerjaan : Pondasi Bored Pile Masa Pelaksanaan : 15 Desember 2014 s/d 14 Desember 2016 (730 Hari Kalender) Masa Pemeliharaan Lebar Jalan Layang Jumlah Halte Jenis Kontrak : 2 Tahun (730 Hari Kalender) : 9 m dan 18 m (Posisi Halte) : 1 Buah : Lump Sump Nilai Kontrak : Rp 308.776.450,- II - 4

2.3.2 Lokasi Proyek Lokasi Proyek Pembangunan Jalan Layang Koridor Busway Kapt. Tendean - Blok M Ciledug di Jalan Kebayoran Baru No. 4-5, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Kondisi Sekitar Proyek Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek Gambar 2.2 Kondisi Sekitar Proyek II - 5

Foto Existing Gambar 2.3 Foto Existing 2.4 Fasilitas Pelengkap Terdapat banyak fasilitas pelengkap yang menjadi pendukung selama proyek berlangsung. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut : 2.4.1 Kantor 1. Ruang Engineer 2. Ruang rapat 3. Ruang pelaksana & staff 4. Ruang K3 5. Ruang tamu 6. Gudang fabrikasi dan alat 7. Mess karyawan 8. Pantry 9. Pos penjaga 10. Toilet 11. Mushola 2.4.2 Alat Penunjang 1. Alat ukur (Theodolit, Water Pass, Total Station, Meteran) 2. Laptop, printer dan mesin fotokopi 3. Kendaraan bermotor II - 6

4. Loker penyimpanan karyawan 5. Loker penyimpanan alat surveyor 6. Peralatan K3L II - 7