2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

MENYETEL CELAH KATUP MOTOR DIESEL

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi Belakang

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

BAB III METODE PENELITIAN. overhoul pada engine Toyota Great Corolla 4A-FE tahun 1993 dikerjakan di

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700

Sistem Transmisi Otomatis

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

CYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

Perawatan System C V T

contoh makalah teknik mesin

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great


Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

Pemindah gigi (derailleur) depan

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

SERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE

LAPORAN TUGAS AKHIR OVERHAUL ENGINE TRAINER TOYOTA KIJANG 5K

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

Kerusakan & Reparasi pada Crankshaft

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PEMBUATAN ENGINE STAND

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

(Indonesian) DM-PD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal Datar SAINT PD-MX80.

DM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503

ANALISIS MEKANISME KATUP, TROUBLE SHOOTING DAN VARIASI CELAH KATUP MASUK TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA ISUZU C190

Set Roda. Panduan Dealer JALANAN MTB SM-RIMTAPE WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R WH-R501

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

BAB III LANDASAN TEORI

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

Transkripsi:

Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak sepeda motor 2) Mahasiswa mampu memeriksa & mengukur silinder dan torak sepeda motor 3) Mahasiswa mampu merakit dan memasang kembali silinder dan torak sepeda motor 4) Mahasiswa mengetahui torsi pengencangan pada setiap baut B. Alat dan Bahan Alat 1) Tool set 2) Kunci moment 3) Dial gauge 4) Kunci busi 5) Bak 6) Kain lap 7) Koran/pelapis lainnya Bahan 1) 1 unit sepeda motor karisma C. Keselamatan Kerja 1) Menggunakan pakaian praktek 2) Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya 3) Tempat praktek sebelum dan sesudah praktek harus bersih 4) Ikuti petunjuk kerja/buku panduan saat melakukan praktek 5) Alat, bahan, dan tempat praktek harus dibersihkan setelah praktek D. Langkah Kerja 1. Melepas 1) Lepaskan exhaust pipe joints nut (mur-mur pemasangan penyambung pipa knalpot) 2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

3) Lepaskan mufler (knalpot) sementara menekan pedal rem ke bawah 4) Lepaskan topi busi 5) Lepaskan busi dengsa kunci busi dari perkakas sepeda motor atau kunci sejenis 6) Lepaskan valve adjuster hole cap (tutup lubang penyetelan klep) 7) Lepaskan baut-baut pemasangan intake manifold (saluran masuk ke cylinder head) 8) Lepaskan air injection pipe, dengan melepas baut-baut dan melepaskan injection pipe hose (slang injeksi udara) 9) Lepaskan baut, sealing washer (cincin perapat) dan cam sprocket cove (tutup sprocket cam) dan gasket 10) Lepaskan crankshaft hole cap (tutup lubang poros engkol) dan timing hole cap (tutup lubang pengaturan waktu pengapian). Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam dan tepatkan tanda T pada flywheel (roda gila) dengan takik peninjuk pada left crankcase cover (tutup bak mesin kiri)

11) Longgarkan tensioner lifter plug (tutup lobang pengangkatan tensioner) tetapi jangan dilepaskan dulu. Lepaskan baut-baut dan lepaskan cam chain tensioner liftger/gasket (pengangkat tensioner rantai mesin/gasket) 12) Pastikan bahwa tanda O pada cam sprocket (sprocket bubungan) bertepatan dengan tanda penunjuk pada silinder head (kepala silinder). Periksa bahwa piston berada pada TDC (top dead center)/tma (titik mati atas) pada langkah kompresi dengan menggerakgerakkan rockers arms (lengan pelatuk) 13) Lepaskan baut-baut, cam sprocket dan dowel pin. Gantung cam chain (rantai mesin) dengan seutas kawat untuk menjaga agar cam chain tidak jatuh kedalam silinder. Hati-hati agar baut-baut cam sprocket tidak jatuh 14) Lepaskan cap nut (mur topi) sealing washers (cincin perapat)/copper waher (cincin tembaga) 15) Lepaskan baut-baut pemasngan cylinder head dan cylinder head. 16) Lepaskan gasket kepala silinder dan dowel pins 17) Lepaskan cam chain guide

18) Melepaskan piston Catatan : letakkan kain lap bersih menutupi crankcase (bak mesin) untuk menghindari kemungkinan terjatuhnya clip ke dalam crankcase. 19) Lepaskan piston pin clip dengan menggunakan tang 20) Keluarkan piston dan lepaskan piston 21) Renggangkan masing-masing piston ring dan keluarkan dengan mengangkatnya ke atas pada sebuah titik berhadapan celah ujung ring. Perhatian : Jangan merusak piston ring dengan merenggangkan ujungnya terlalu jauh. Hati-hati untuk tidak merusak piston ketika piston ring dikeluarkan. 22) Bersihkan endapan karbon dari piston Bersihkan endapan karbon dari alur piston ring dengan sebuah ring yang akan dibuang. Jangan memakai sikat kawat, hal ini akan mengakibatkan goresan pada alur-alur. 2. Pemeriksaan a) Periksa piston terhadap retak-retak atau kerusakan lain b) Periksa alur ring terhadap keausan berlebihan dan pembentukan karbon. c) Ukur diameter luar masing-masing piston. Ambil pengukuran 10 mm dari bagian bawah piston, dan 90 0 dari lubang piston pin. Batas servis: 52,292 mm (2,0587 in)

d) Hitung kerenggangan antara piston dan cylinder. Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan kerenggangan. Batas servis: 0,159 mm (0,0063 in) e) Ukur masing-masing diameter dalam lubang piston pin pada sumbu x dan y. Ambil pembacaan maksimum untuk menetukan diamter dalam. Batas servis: 13,03 mm (0,513 in) f) Ukur diameter luar piston pada tiga titik Batas servis: 12,98 mm (0,511 in) g) Hitung kerenggangan antara piston dan piston pin Batas servis: 0,075 mm (0,00300 in) h) Ukur diameter dalam kepala kecil connecting rod (batang penggerak) Batas servis: 13,05 mm (0,514 in) i) Hitung kerenggangan antara kepala kecil connecting rod dan piston pin Batas servis: 0,07 mm (0,003 in) j) Periksa piston ring dan ganti bila telah aus Selalu ganti piston ring dengan 1 set k) Pasang kembali piston ring pada alur-alur di piston l) Dorong masuk ring sampai permukaan luar dari piston ring hampir rata dengan piston dan ukur kerenggangan antara ring dan alur dengan menggunakan lidah voeler. Batas servis: Atas : 0,10 mm (0,004 in) Kedua : 0,09 mm (0,004 in)

m) Dengan menggunakn piston, doronglah ring tegak lurus ke dalam cylinder dan ukur celah pada ujung ring menggunakan lidah voeler. Batas servis: Atas : 0,5 mm (0,02 in) Kedua : 0,5 mm (0,02 in) Oli : 1,1 mm (0,04 in) 3. Pemasangan 1) Bersihkan kepala piston, alur ring dan sisi piston. Pasang piston ring dengan hati-hati pada piston dengan tanda-tanda pada ring piston menghadap ke atas. Perhatian: Jangan merusak piston ring dengan merenggangakan ujungnya terlalu jauh Hati-hati untuk tidak merusak piston pada waktu pemasangan piston ring Jangan menukar ring atas dengan ring kedua Setelah dipasang, ring-ring harus berputar dengan bebas, tanpa hambatan Tempatkan ujung-ujung ring-ring berjarak 120 0 satu sama lain

2) Bersihkan sisa-sisa bahan gasket dari permukaan penyatuan cylinder dari crankcase (bak mesin) Ketika membersihkan permukaan penyatuan cylinder, letakkan kain lap bersih menutupi lubang cylinder untuk agar debu dan kotoran tidak memasuski mesin Letakkan kain lap bersih menutupi lubang crankcase untuk mencegah agar piston pin clip tidak jatuh ke dalam crankcase 3) Selalu oleskan oli pada lubang kepala kecil connecting rod dan lubang piston pin 4) Pasang piston dengan tanda IN menghadapi sisi pemasukan 5) Pasang piston pin 6) Pasang piston pin clips baru Perhatian: selalu pakai piston pin clips baru. Pemasangan kembali piston pin clips bekas dapat menyebabkan kerusakan mesin.

Letakkan piston clips dengan benar pada alur Jengan menempatkan celah pada ujung clip dengan potongan pada piston 7) Pemasangan cylinder 8) Bersihkan bahan gasket dari permukaan cylinder Ketika membersihkan permukaan penyatuan cylinder, letakkan sebuah lap bersih menutupi lubang cylinder untuk mencegah masuiknya debu atau kotoran ke dalam mesin. 9) Tempatkan cam chain (rantai timing) melalui cylinder dan pasang cylinder di atas piston sementara menekan piston rings dengan jari-jari 10) Masukkan cam chain guide (pembimbing rantai timing) ke dalam cylinder dan crankcase (bak mesin). Pasang dengan menempatkan dengan erat tonjolantonjolan daripadanya dengan alur-alur pada cylinder 11) Pasang dowel pins dan gasket baru 12) Pasang cylinder head (kepala silinder)

13) Pasang sealing washer (cincin perapat) baru/copper washer (cincin tembaga) baru dan cap nuts (mur topi) Perhatikan penempatan copper washer baru 14) Kencangkan cylinder head cap nuts (mur topi kepala silinder) denga torsi yang ditentukan. Torsi: 24 N-m (2,4 kg-f, 17 lbf-ft) 15) Pasang dan kencangkan baut pemasangan cylinder head 16) Putar crankshaft (poros engkol) berlawanan arah jarum jam dan tempatkan tanda T pada flywheel (roda gila) dengan tarik penunjuk pada left crankcase cover (tutup bak mesin). Pastikan bahwa piston berada pada TMA pada langkah kompresi. 17) Pasang dowel pin ke dalam camshaft 18) Pasang cam sprocket Tepatkan tanda O pada cam sprocket dengan takik penunjuk pada cylinder head Hati-hati agar baut-baut cam sprocket tidak jatuh

19) Pasang dan kencangkan baut-baut cam sprocket dengan torsi yang ditentukan. Torsi: 9 N-m (0,9 kgf-m, 6,5 lbf-ft) 20) Lepaskan tension lifter plug (tutup pengangkat tensioner) dari tensioner llifter 21) Periksa cara kerja lifter: tensioner shaft (poros penegang rantai mesin) tidak boleh masusk ke dalam badan ketika ia didorong ketika ia diputar searah jarum jam dengan sebuah obeng, tensioner shaft harus tertarik ke dalam badan, poros harus meloncat keluar dari badan sesegera obeng dilepaskan 22) putar tensioner shaft searah jarum jam dengan kunci perkakas untuk menarik tensioner, kemudian masukkan stopper sama sekali untuk menahan tensioner pada posisi tertarik penuh 23) pasang sebuah gasket baru pada cam chain tensioner lifter 24) pasang tensioner lefter ke dalam silinder 25) pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan 26) lepaskan kunci perkakas stopper dari tensioner lifter 27) Pasang plug dengan sebuah O-ring baru dan kencangkan

28) Pasang sebuah gasket baru dan cam sprocket cover pada cylinder head Tepatkan tonjolan pada cam sprocket cover dengan stopper pada cylinder head. 29) Pasang baut dengan sebuah sealing washer baru ke dalam cylinder head Kencangkan dengan torsi yang ditentuikan. Torsi: 10N-m (1,0 kgf-m, 7 lbf-ft) 30) Pasang berikutnya: Busi Baut-baut pemasangan intake manifold Air injection pipe Knalpot E. Kesimpulan Dari hasil pembongkaran di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1) Komponen-komponen yang aus/rusak/tidak sesuai dengan batas yang ditentukan harus diganti dengan yang baru 2) Pemasangan piston ring harus sesuai dengan urutannya, jika salah satu piston ring rusak maka harus diganti 1 set Tanggal, 05 Mei 2013 Nama : Ahmad Azis Sobar NIM/BP: 1102501/2011