Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia 3

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang tanah 446 (Nurhayati) PENGARUH PUPUK KALIUM PADA KETAHANAN KACANG TANAH TERHADAP BERCAK DAUN CERCOSPORA

HYPOMA1 DAN HYPOMA2 VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH TAHAN PENYAKIT DAUN DAN KEKERINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. var.

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan tanaman kacang-kacangan yang permintaannya

PERSAINGAN TEKI (Cyperus rotundus L.) TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

RESPON ENAM VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril) ANJURAN TERHADAP SERANGAN LARVA PEMAKAN DAUN KEDELAI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh

RINGKASAN. 1. Mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 2. Dosen Fakultas Pertanian Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan SUMMARY

POTENSI PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH PADA WILAYAH PENGEMBANGAN DI KABUPATEN NABIRE

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

PENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG

BAB III MATERI DAN METODE. melalui penerapan solarisasi tanah dan aplikasi agen hayati Trichoderma

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT SERANGAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN PADA PERTANAMAN KACANG TANAH DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

KERAGAAN KACANG TANAH VARIETAS KANCIL DAN JERAPAH DI LAHAN GAMBUT KALIMANTAN TENGAH

EPIDEMIOLOGI KUANTITATIF (S2):

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

UJI EFEKTIVITAS AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KARAT DAUN PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI UMUR GENJAH DI DATARAN RENDAH

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

PENGARUH DOSIS PEMBENAH TANAH BIOCHAR BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah

Bioasai Tanaman Kacang Tanah Transgenik terhadap Virus Bilur Kacang Tanah (PStV)

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

BABHI BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Lampung mulai bulan September 2012 sampai Juni 2013.

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditas yang telah lama

INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp) PADA VARIETAS/GALUR DAN HASIL SORGUM

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

TATA CARA PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari 2012.

BAB I PENDAHULUAN. letak lintang 55º U atau 55º S dan pada ketinggian sampai 2000 m di atas

PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di

Praktikum Teknologi Produksi Tanaman

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI UMUR SEDANG DENGAN PERLAKUAN AGENSIA HAYATI DI DATARAN MENENGAH ENDEMIK PENYAKIT KARAT DAUN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting, hasilnya dapat kita

III. BAHAN DAN METODE

Sidang Hasil Tugas Akhir (SB )


PENGARUH PEMBERIAN AGENSIA HAYATI TERHADAP PENYAKIT KARAT DAUN PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) UMUR DALAM DI DATARAN MENENGAH

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

dan kehilangan kemampuan untuk berproduksi tinggi. Penyebaran dan tingkat serangan penyakit tergantung pada kondisi lingkungan seperti temperatur dan

SELEKSI KETAHANAN GALUR

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3

UJI EFIKASI AGENS HAYATI TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT KARAT PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI UMUR DALAM DI DATARAN RENDAH

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah : 1. Kadar klorofil daun mahoni (Swietenia macrophylla King)

UJI AKTIVITAS SENYAWA BIOAKTIF BAKTERI

DAN CABANG PADA ENAM KLON KARET ABSTRACT

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1

PENGARUH KOLKISIN TERHADAP MORFOLOGI, ANATOMI, DAN SITOLOGI ZURIAT KACANG TANAH HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK PENDAHULUAN

Kata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering

VIROLOGI TUMBUHAN; Panduan Kerja Laboratorium Edisi 2, oleh Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati.

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

berbunga, akan tetapi penyakit bercak daun coklat muncul lebih awal dari bercak 'daun hitam (Semangun, 1991). Dari hasil penelitian para pemulia

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS GROBOGAN DAN ANJASMORO DI LAHAN BEKAS SAWAH DESA SUMBEREJO SUMATERA UTARA

Analisis Sidik Ragam Jumlah Sklerotium S. rolfsii Pada Perlakuan Jenis Ekstrak Pupuk Kandang dan Lama Perendaman umur 1, 2, 3 dan 4 hsi

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ALGA COKELAT

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

Sumber : Suhartina Deskripsi varietas unggul kacang-kacangan dan umbiumbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian,

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

BAB III. METODE PENELITIAN

Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

SUMBER INOKULUM PENYAKIT BULAI Peronosclerospora philippinensis PADA TANAMAN JAGUNG

Transkripsi:

PO49 Studi Kerapatan Stomata Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea l.) Varietas Peka dan Toleran Terhadap Serangan Jamur Karat Daun (Puccinia arachidis speg.) Hilmiyyah Yulianti 1, Dian Siswanto 2 dan Joko Purnomo 3 1,2 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia 3 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang, Indonesia Abstrak Komoditas kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman pangan berbentuk polong -polongan terpenting kedua setelah kedelai di Indonesia. Produksi kacang tanah dapat turun hingga 57 % akibat serangan jamur karat daun yang disebabkan oleh jamur Puccinia arachidis Speg. dengan penetrasi melalui stomata pada bagian abaksial daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kerapatan stomata pada tanaman kacang tanah varietas peka dan toleran terhadap penyakit karat daun (Puccinia arachidis Speg.) serta mengetahui rata-rata luas daun dan luas kerusakan daun yang terjadi akibat serangan jamur karat daun. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 varietas lokal yang peka, 3 varietas non-lokal asal India yang toleran dan 3 varietas lokal yang toleran karat daun. Bagian abaksial daun diolesi dengan kutex dan dikelupas setelah kering, kemudian diamati dengan mikroskop perbesaran 400x untuk menghitung jumlah stomata. Sedangkan untuk menghitung luas daun dan luas kerusakan daun, dilakukan pembuatan pola dengan millimeter block sesuai bentuk daun dan kerusakan yang terjadi, kemudian ditimbang dengan neraca analitik dan dihitung luasnya. Hasil penelitian pada tanaman kacang tanah yang berumur 11, 12, dan 13 minggu menunjukkan bahwa varietas peka mempunyai daun yang lebih luas dan mengalami kerusakan daun yang lebih parah daripada varietas toleran. Varietas peka pada umur 11 minggu mempunyai mempunyai kerapatan stomata yang lebih kecil, yaitu berkisar antara 1.280-1.330 buah/mm 2 dan berbeda secara nyata (α 0,05) dengan kerapatan stomata varietas toleran. Varietas non-lokal toleran mempunyai stomata 2.100-2.130 buah/mm 2, sedangkan varietas lokal toleran mempunyai stomata yang berkisar antara 1.550-1.670 buah/mm 2. Ketika kacang tanah berumur 12 dan 13 minggu, rata-rata kerapatan stomata menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan menjadi sulit untuk menentukan tingkat ketahanan suatu varietas terhadap penyakit karat daun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada umur 11 minggu, kerapatan stomata dapat digunakan sebagai penciri ketahanan suatu varietas kacang tanah. Kata kunci: Arachis hypogaea L., kerapatan stomata, Puccinia arachidis Speg. Pendahuluan Komoditas kacang tanah (Arachis hypogaea L.) mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan potensi yang besar untuk dikembangkan. Komoditas ini merupakan sumber protein maupun lemak nabati yang penting, dan merupakan tanaman pangan yang berbentuk polong-polongan atau legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia (Mustikawati dan Arief, 2008). Penyakit masih menjadi kendala utama dalam mengembangkan komoditas kacang tanah di Indonesia. Tiga penyakit penting kacang tanah yang hampir selalu dijumpai di lapangan yaitu karat daun yang disebabkan oleh jamur Puccinia arachidis Speg., bilur daun oleh Peanut Stripe Virus (PStV), dan bercak daun oleh jamur Cercospora spp. Serangan tunggal secara berturut-turut oleh penyakit karat daun dapat menurunkan hasil kacang tanah hingga 57 %, PStV 52.9%, dan bercak daun 50 % (Sudarsono et al. 1997). Penyakit karat daun pada kacang tanah yang disebabkan oleh jamur Puccinia arachidis Speg. menunjukkan gejala pada daun berupa bercak-bercak coklat muda sampai cokelat (warna karat) yang dapat mengakibatkan daun gugur sebelum waktunya. Jamur ini menyerang daun kacang tanah dengan penetrasi melalui stomata pada bagian bawah daun. Serangan pada taraf intensitas tinggi dapat menyebabkan kematian cabang atau bahkan seluruh semak (Mustikawati dan Arief, 2008). Menurut Baswarsiati (1994) dalam Mustikawati dan Arief (2008), penilaian stomata dan bulu daun dapat digunakan untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas tanaman anggur terhadap serangan patogen. Salah satu faktor yang berpengaruh pada patogen untuk dapat masuk dan menginfeksi tanaman bukan terletak pada ukuran stomata, tetapi pada banyaknya stomata, lebar lubang stomata saat membuka, dan lama stomata membuka. Menurut Mustikawati dan Arief (2008), berbagai varietas kacang tanah mempunyai tingkat ketahanan yang berbeda terhadap serangan jamur karat. Varietas kacang tanah digolongkan menjadi varietas peka, agak peka, toleran, dan agak toleran terhadap serangan jamur karat daun berdasarkan pada tingkat ketahanan varietas tersebut terhadap serangan yang terjadi ketika berbagai varietas tersebut ditumbuhkan pada kondisi yang sama. Merujuk pada salah satu faktor yang

mempengaruhi infeksi jamur patogen pada tanaman anggur, maka perlu dilakukan penelitian mengenai kerapatan stomata dengan tingkat ketahanan suatu varietas kacang tanah sehingga infeksi jamur karat daun ini dapat dideteksi lebih awal dan dapat meningkatkan produksi dari komoditas kacang tanah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kerapatan stomata pada tanaman kacang tanah varietas peka dan toleran terhadap penyakit karat daun (Puccinia arachidis Speg.) serta untuk mengetahui rata-rata luas daun dari berbagai varietas kacang tanah dan luas kerusakan daun yang terjadi akibat serangan jamur karat daun. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 6 Juli 2009 sampai dengan 6 Agustus 2009, bertempat di Laboratorium Mikologi dan rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI), Malang. Penelitian dilaksanakan dengan interval pengambilan data setiap minggu selama 3 minggu berturut-turut, yaitu saat kacang tanah berumur 11, 12, dan 13 minggu, dengan menggunakan 4 varietas lokal yang peka (K-ST-03, MU-21, IP-110, dan MLT-10), 3 varietas non-lokal asal India yang toleran (IFDR-99029, IFDR-99033, dan IFDR-94053) dan 3 varietas lokal yang toleran karat daun (MC7-65, MC7-128, dan MC7-133), dan dilakukan 6 ulangan untuk masing-masing perlakuan. Peubah yang diamati adalah kerapatan stomata, luas daun, dan luas kerusakan daun. Daun tanaman yang digunakan adalah daun pada cabang ketiga dari masing-masing tanaman. Bagian abaksial daun diolesi dengan kutex menggunakan kuas, yaitu pada jarak ±0,5 cm dari bagian dasar daun. Setelah kering, olesan kutex tersebut dikelupas sehingga diperoleh cetakan stomata. Kemudian cetakan stomata tersebut diletakkan di gelas objek lalu ditutup dengan gelas penutup untuk kemudian di amati dengan mikroskop dengan perbesaran 40x10 kali, dan dihitung jumlah stomata untuk tiap bidang pandang. Lalu, dihitung kerapatan stomata dengan rumus yang merujuk pada Palit (2008). Data kerapatan stomata yang diperoleh selanjutnya dikonversi pada kerapatan stomata untuk luasan per mm 2 (persamaan 1). jumlah stomata Kerapatan stomata = Luas bidang pandang (mm 2 ) (1) Luas daun dan luas kerusakan daun diukur dengan metode grafimetrik, yaitu dibuat pola dengan millimeter block sesuai bentuk daun dan bentuk kerusakan yang terjadi akibat penyakit karat. Kemudian pola bentuk daun dan kerusakan daun tersebut digunting lalu ditimbang dengan neraca analitik. Berat dari kertas berpola bentuk daun dan kerusakan daun tersebut digunakan untuk menghitung luas kerusakan daun yang terjadi dengan menggunakan rumus penghitungan luas dengan metode grafimetrik (persamaan 2 dan 3) (Pratama, 2009). Berat dari kertas berpola kerusakan daun x 1 cm 2 Luas kerusakan daun (cm 2 ) = (2) Berat dari kertas millimeter block seluas 1 cm 2 Luas daun (cm 2 ) = Berat dari kertas berpola kerusakan daun x 1 cm 2 Berat dari kertas millimeter block seluas 1 cm 2 (3) Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis varian uji beda Least Significant Difference (LSD) Test taraf 5% (α 0,05) dan Range Test dengan program MSTATC. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil rata-rata kerapatan stomata pada berbagai varietas tanaman kacang tanah yang berumur 11, 12, dan 13 minggu seperti yang terdapat pada gambar 1 sebagai berikut:

(a) (b) (c) Gambar 1. Rata-rata kerapatan stomata dari berbagai verietas kacang tanah pada umur 1. 11 minggu, (b) 12 minggu, dan (c) 13 minggu (a) (b) (c) Gambar 2. Stomata kacang tanah varietas (a) lokal yang peka (MLT-10), (b) non-lokal yang toleran (IFDR-94053), dan (c) lokal yang toleran (MC7-128) terhadap serangan jamur karat daun (400 kali) Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika tanaman kacang tanah berumur 11 minggu, varietas peka mempunyai kerapatan stomata yang lebih kecil dan secara nyata berbeda dengan kerapatan stomata varietas toleran pada derajat kepercayaan 95% (Gambar 1a). Varietas peka pada umur 11 minggu mempunyai stomata yang berkisar antara 1.280-1.330 buah/mm 2, varietas non-lokal toleran mempunyai stomata 2.100-2.130 buah/mm 2, sedangkan varietas lokal toleran mempunyai stomata yang berkisar antara 1.550-1.670 buah/mm 2. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin sedikit jumlah stomata maka varietas tersebut semakin peka terhadap jamur karat. Varietas non-lokal yang toleran mempunyai tingkat

ketahanan yang lebih tinggi terhadap jamur karat daun dibandingkan varietas lokal yang toleran. Ketika kacang tanah berumur 12 dan 13 minggu (gambar 1b dan 1c), rata-rata kerapatan stomata menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan menjadi sulit untuk menentukan tingkat ketahanan suatu varietas terhadap penyakit karat daun. Gambar stomata pada ketiga varietas kacang tanah yang digunakan dapat terdapat pada gambar 2. Pada umur ±11 minggu, kerapatan stomata dapat digunakan sebagai penciri ketahanan suatu varietas kacang tanah. Tabel 1. Rata-rata luas kerusakan dan luas daun dari berbagai verietas kacang tanah umur 11, 12, dan 13 minggu Rata-rata Luas Kerusakan Daun (cm V a r i e t a s Rata-rata Luas Daun (cm ) ) 11 12 13 11 12 13 minggu minggu minggu minggu minggu minggu K - S T - 0 3 2 3.2 4.4 11.4 11.4 13.3 M U - 2 1 2.7 3.7 3.7 12.1 14.5 15.2 I P - 1 1 0 2.2 3.7 4.5 11.7 13.9 15.3 M L T - 1 0 3.2 4.3 6.4 12 11.8 16 I F D R - 9 9 0 2 9 0.5 1.2 1.3 6.6 6.6 7.6 I F D R - 9 9 0 3 3 1.2 1 1.6 7.6 5.8 9.5 I F D R - 9 4 0 5 3 0.3 1.2 1.5 9.8 7.5 9.5 M C 7-6 5 0.7 1.6 2.1 5.2 4.8 6.5 M C 7-1 2 8 0.5 1.5 1.6 4.3 4.7 5 M C 7-1 3 3 0.6 1.5 1.9 5.6 5.2 6 Hasil penelitian pada tanaman kacang tanah yang berumur 11, 12, dan 13 minggu menunjukkan bahwa kerusakan daun yang terjadi pada varietas peka lebih luas dan berbeda secara nyata dibandingkan varietas toleran. Varietas MLT-10 merupakan varietas yang paling peka terhadap penyakit karat daun karena mengalami tingkat kerusakan daun terparah. Sedangkan varietas IFDR-94053 merupakan varietas paling tahan terhadap penyakit karat mengingat varietas ini mengalami kerusakan daun yang paling kecil. Selain itu, hasil penelitian pada umur 11, 12, dan 13 minggu juga menunjukkan bahwa varietas peka mempunyai daun yang lebih luas dan berbeda secara nyata dengan varietas toleran. Kerapatan stomata yang lebih kecil pada varietas peka menunjukkan bahwa terdapat sel-sel epidermis yang lebih banyak sehingga urediospora jamur karat akan lebih mudah untuk melakukan penetrasi ke dalam jaringan daun secara enzimatis (Sudhagar et al., 2003 ). Pada varietas toleran, jamur karat akan lebih sulit untuk melakukan penetrasi secara enzimatis menembus jaringan epidermis karena varietas yang toleran mempunyai daun yang secara morfologi lebih tebal dan kaku sehingga lebih tahan terhadap jamur karat daun (Sudjono, 1989). Faktor lain yang berpengaruh adalah keberadaan bulu daun yang rapat pada varietas toleran sehingga menghambat penetrasi jamur karat (Cummins dan Hiratsuka, 2003). Daun yang lebih luas juga meningkatkan kerentanan varietas peka terhadap infeksi jamur karat. Oleh karena itu, meskipun varietas peka mempunyai kerapatan stomata yang lebih kecil dibandingkan varietas toleran, namun varietas peka tersebut lebih rentan terhadap serangan karat daun dan mengalami kerusakan daun yang lebih parah. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kerapatan stomata pada tanaman kacang tanah varietas peka lebih kecil dan berbeda secara nyata (α 0,05) dengan varietas toleran terhadap penyakit karat (Puccinia arachidis Speg.). Kerapatan stomata ini masih dapat dijadikan penciri terhadap ketahanan suatu varietas dengan batasan umur maksimal 11 minggu. Varietas peka mempunyai daun yang lebih luas dan mengalami kerusakan daun yang lebih parah daripada varietas toleran. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terimakasih dan puji syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, para dosen pembimbing penelitian ini, laboran Laboratorium Mikologi BALITKABI, bapak dan ibu yang senantiasa memberi dukungan moril dan materiil, kakak dan adik yang selalu memberi semangat, segenap sahabat dan teman-teman mahasiswa angkatan 2007, Jurusan Biologi, FMIPA, Brawijaya, Malang, beserta semua pihak lain yang telah membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan makalah ini.

Daftar pustaka [1] Cummins, G.B. & Hiratsuka, Y (2003), Illustrated Genera of Rust Fungi 3 th Edition, APS Press Minnesota, USA. [2] Mustikawati, Dewi R. & R.W. Arief (2008), Serangan Penyakit Karat Daun Pada Tanaman Kacang Tanah, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008, Universitas Lampung, 17-18. [3] Pratama, Tomi Anugrah (2009), Transpirasi dan Evaporasi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. [4] Sudarsono., W. Winarto; & S. Ilyas (1997), Pengaruh Infeksi Dua isolat PStV terhadap Hasil dan Kualitas Benih Kacang Tanah CV. Banteng dan Cómodo, Prosiding Kongres XIV Nasional Dan Seminar Ilmiah, PFI Vol. II. Universitas Sriwijaya Palembang, Editor: Kususma S.S.H., 145-149. [5] Sudhagar, R., Sassikumar D. and Muralidharan V (2003), Metabolic Changes Induced by Puccinia arachidis Speg. in Groundnut (Arachis hypogaeo L.), J. Phytopatology, 21, 1-4. [6] Sudjono, M.S (1985), Kajian Penyakit Karat Pada Tanaman Pangan, Kongres Nasional VIII FPI Cibubur, Jakarta, 70-72.