PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Management Analysis Journal

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa:

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

PENGARUH RETURN ON EQUITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III.METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. Periode )

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL PENGUJIAN

Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak

PENGARUH RETURN ON ASSETS

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN.

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Transkripsi:

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 Gantika Dwi Citra gantikadc@ymail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jln. Siliwangi 24 Tasikmalaya The purpose of this research is to analyze (1) the date of the earnings announcement on state-owned enterprise listed on the Indonesian Stock Exchange for 2011, (2) Market reaction before and after the earnings announcement on state-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2011 companies with rising earnings and profits down, ( 3 ) the effect on the market reaction to earnings announcements. The method used in this research is descriptive method of analysis with empirical studies approach. Data analysis methods used are simple regression analysis and event study analysis techniques. Hypothesis testing using t-test. The data is taken from the financial statements for 2011 and the share price at the date of announcement of financial statements sekitara state-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in Corner Stock Faculty of Economics, University of Siliwangi Tasikmalaya. The results showed that : ( 1 ) From the results of different test average abnormal stock returns during the period of observation at state-owned companies with rising earnings and profits are down on average but no significant abnormal returns before and after the earnings announcement, ( 2 ) the earnings announcement have a very strong relationship with the market reaction. Thus the Indonesian capital market has led to the semi-strong form of market efficiency, where the market is starting to show a reaction to the information, in this case information menganai earnings announcement Keywords : earnings announcement, market reaction, abnormal return. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tanggal pengumuman laba pada perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011, (2) Reaksi pasar sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011 pada perusahaan dengan laba naik dan laba turun, (3) pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi empiris. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan teknik analisis event study. Pengujian hipotesis menggunakan uji t. Data diambil dari laporan keuangan periode 2011 dan harga saham di sekitara tanggal pengumuman laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dari hasil uji beda rata-rata abnormal return saham selama periode pengamatan pada perusahaan BUMN dengan laba naik dan laba turun terdapat rata-rata abnormal return tetapi tidak signifikan sebelum dan setelah pengumuman laba, (2) pengumuman laba memiliki hubungan sangat kuat dengan reaksi pasar. Dengan demikian pasar modal Indonesia sudah mengarah pada efisiensi pasar bentuk semi kuat, dimana pasar mulai menunjukkan reaksi terhadap suatu informasi, dalam hal ini informasi menganai pengumuman laba. Kata Kunci : pengumuman laba, reaksi pasar, abnormal return.

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal sebagai salah satu instrument ekonomi sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi bagi investor. Semakin penting peran pasar modal dalam perekonomian suatu Negara, semakin sensitif pasar modal itu terhadap peristiwa di sekitarnya (Suryawijaya & Setiawan, 1998). Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar modal. Dari informasi yang relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah atau akan diinvestasikan. Informasi yang diperlukan investor ini dapat berasal dari kondisi internal maupun eksternal emiten. Dalam pasar modal yang efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan. Pada umumnya, hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham melebihi kondisi normal sehingga menimbulkan abnormal return. Event yang terjadi dalam lingkungan perusahaan emiten akan mempengaruhi harga saham dan dapat menghasilkan abnormal return, misalnya kebijakan merger dan divestasi, pengumuman dividen, insider trading, dan pengumuman laba. Selain itu event yang berkaitan dengan lingkungan ekonomi makro seperti pertumbuhan suku bunga tabungan dan seposito, kurs valuta asing, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah turut berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan pada pasar modal yang efisien (Manullang, 2004; Suryawijaya & Setiawan, 1998) Para investor secara cermat memberikan keputusan berinvestasi dengan melihat pengumuman laba pada perusahaan, karena secara teoretik besar kecilnya return saham sangat dipengaruhi oleh jumlah laba yang berhasil diperoleh perusahaan. Perusahaan hanya bisa

membagikan dividen dalam jumlah yang besar apabila perusahaan mampu menghasilkan laba dalam jumlah yang besar pula. Pada sisi yang lain, harga saham perusahaan akan cenderung meningkat sehingga secara potensial menyebabkan capital gain apabila perusahaan mampu untuk meningkatkan laba yang diperoleh (Husnan, 2001) Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kinerja perusahaan yang akan mendapat perhatian utama investor dan kreditor dari laporan keuangan salah satunya adalah laba. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa depan. Informasi tersebut juga sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan asset yang disamakan dengan kas di masa depan. Mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman, maka penelitian ini menguji apakah pengumuman laba perusahaan mempunyai kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut, sehingga dapat terlihat efisiensi pasar modal di Indonesia pada perusahaan-perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana sebuah informasi pada saat sekitaran tanggal pengumuman laba dapat mempengaruhi pasar dengan memperlihatkan suatu reaksi pasar. Apabila pelaku pasar dapat merespon informasi dengan memperlihatkan reaksi positif terhadap sebuah informasi, maka pasar modal Indonesia pada perusahaan BUMN dapat dikatakan pasar yang efisien, sedangkan apabila reaksi yang diperlihatkan negatif, maka dapat diketahui bahwa pasar modal Indonesia pada perusahaan BUMN masih belum efisien. Data yang diperlukan adalah data sekunder yang meliputi harga pasar saham, pembayaran deviden tunai dan tanggal publikasi laporan keuangan dari perusahaan yang

membagikan dividen selama perioda Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 yang diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Peneliti Binsar I.K. Telaumbanua (2007), meneliti mengenai Event Study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa Efek Indonesia 2004-2006), hasil penelitian menunjukkan bahwa investor merespon signifikan terhadap positif dan negatif pengumuman laba pada tanggal pengumuman. Peneliti Mochamad Zaqi (2003), meneliti mengenai Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-Peristiwa Ekonomi dan Peristiwa- Peristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi pada Saham LQ45 di BEJ Periode 1999-2003), hasil penelitian menunjukkan SRV yang signifikan di sepanjang event period menunjukkan bahwa pasar bereaksi pada peristiwa ekonomi maupun peristiwa social-politik. Peneliti Anonymous, meneliti mengenai Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split (Event Study) pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia), hasil penelitian menunjukkan tidak ada signifikan abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham serta terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity sebelum dan sesudah pemecahan saham. Peneliti Anonymous, meneliti mengenai Kaitan Pengumuman Laba Akuntansi dengan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal Indonesia, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara perubahan harga dengan perubahan volume perdagangan. Peneliti Ngesti Wahyu Utami (1999), meneliti mengenai Reaksi Pasar terhadap Pengumuan Dividen : Kasus pada Dividend Initiation, Dividend Omission, dan Dividend Cut (Studi di Bursa Efek Jakarta periode 1995-1999),hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa dividen pada kasus dividend initiation memberikan abnormal return negatif dan tidak signifikan, pada kasus dividend omission membrikan abnormal return positif tetapi signifikan, dan pada kasus dividend cut memberikan abnormal return negative dan signifikan.

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad. Nazir, 1999). Menggunakan pendekatan Studi empiris yaitu studi yang dilakukan berdasarkan data-data eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, trial and error (uji coba), juga menggunakan ke 5 panca indera manusia (penglihatan, perasa, penciuman, pendengaran, sentuhan) dan bukan secara teoritis & spekulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis event study. Analisis ini digunakan untuk menguji reaksi pasar. Dan Untuk mengetahui pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar digunakan penerapan analisis regresi sederhana Menurut Sugiyono (2010), sebagai berikut : Analisis regresi linier digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua Dalam penelitian ini, analisis regresi linier sederhana digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar pada perusahaan BUMN yang listing di BEI perioda 2011.

PEMBAHASAN Pengumuman Laba pada Perusahaan BUMN yang Listing di BEI Pengumuman Laba pada perusahaan-perusahaan BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Tanggal Pengumuman Laba Perusahaan BUMN No Kode Nama Perusahaan Tanggal Publikasi PERBANKAN 1 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 1 Maret 2012 2 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 1 Maret 2012 3 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 1 Maret 2012 4 BMRI Bank MandiriTbk 12 Maret 2012 PERTAMBANGAN 5 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 18 April 2012 6 ANTM PT Aneka Tambang Tbk 31 Mei 2012 7 TINS PT Timah Tbk 29 Maret 2012 SEMEN 8 SMGR PT Semen Indonesia Tbk 30 Maret 2012 Sumber : idx.co.id Berkaitan dengan perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, persyaratan ketepatan waktu merupakan suatu keharusan, karena perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya akan dikenakan sanksi administrasi dan denda sesuai dengan ketentuan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011, hanya 8 perusahaan yang membagikan dividen tunai kepada investor. Dari 8 perusahaan tersebut diklasifikasikan kembali menjadi perusahaan dengan laba naik dan perusahaan dengan laba turun berdasarkan Earning Per Share (EPS). Kelompok pertama merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang mangalami kenaikan (EPS naik) dari periode sebelumnya dan kelompok kedua merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan laba (EPS turun) dari periode sebelumnya

Hasil analisis menunjukkan bahwa kategori perusahaan BUMN yang telah mengumumkan kenaikan laba dan penurunan laba adalah 8 perusahaan yang mengumumkan laporan keuangan dan membagikan dividen pada periode 2011, 6 perusahaan mengumumkan kenaikan laba (EPS naik) dan 2 perusahaan mengumumkan penurunan laba (EPS turun). Yang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Laba Naik Bank Negara Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank MandiriTbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Semen PT Aneka Tambang Tbk Sumber : data diolah Tabel 2 Klasifikasi Perusahaan Laba Turun Bank Tabungan Negara Tbk PT Timah Tbk 4.2.2 Reaksi Pasar Sebelum dan Setelah Pengumuman Laba Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis event study, data yang digunakan adalah rata-rata return saham, return pasar, rata-rata abnormal return pada saham BUMN sebelum dan setelah publikasi laporan keuangan masing-masing perusahaan. Berikut tabel 4.4 yang menunjukkan data dalam penelitian ini. Tabel 3 Rata-rata Return Saham, Return Pasar, Rata-rata Abnormal Return pada Saham perusahaan-perusahaan BUMN dengan Laba Naik Sebelum dan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Periode Pengamatan Rata-rata Return Saham Rata-rata Return Pasar -5 0,0142 0,0053 0,0089-4 -0,0055-0,0011-0,0044-3 -0,0032-0,0032 0,0000-2 -0,0010 0,0021-0,0032-1 0,0028 0,0067-0,0039 0 0,0049 0,0024 0,0024 +1 0,0093 0,0002 0,0091 +2 0,0136 0,0037 0,0099 +3 0,0036 0,0007 0,0029 +4-0,0046 0,0044-0,0090 +5 0,0007 0,0037-0,0030 Sumber : data diolah Rata-rata Abnormal Return Saham

Tabel 4 Rata-rata Return Saham, Return Pasar, Rata-rata Abnormal Return pada Saham perusahaan-perusahaan BUMN dengan Laba Turun Sebelum dan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Periode Pengamatan Rata-rata Return Saham Rata-rata Return Pasar -5 0,0015 0,0089-0,0074-4 0,0176 0,0027 0,0150-3 0,0085 0,0000 0,0085-2 -0,0168 0,032-0,0201-1 0,0338 0,0045 0,0293 0 0,0106 0,0031 0,0074 +1 0,0406 0,0064 0,0342 +2 0,0057 0,0108-0,0051 +3-0,0170 0,0017-0,0187 +4 0,0093 0,0006 0,0087 +5-0,0067 0,0082-0,0149 Sumber : data diolah Return saham dan Return Pasar Rata-rata Abnormal Return Saham Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata return saham perusahaan BUMN dengan laba naik pada -4 sampai -2 bernilai negatif yaitu dari -1,42% menjadi -0,1%. Hal ini menunjukkan reaksi pasar dari investor yang memperlihatkan perubahan harga saham menuju ke arah positif, hingga pada -1 sampai +2 meskipun mengalami naik turun namun masih bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar pada sekitaran tanggal pengumuman laba berlangsung cepat. Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata return saham perusahaan BUMN dengan laba menurun pada -5 sampai +5 mengalami fluktuasi harga saham, namun pada saat -1 menuju ke 0 harga saham mengalami penurunan meskipun masih bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar pada perusahaan BUMN dengan laba menurun mengalami reaksi pasar yang lambat. Abnormal Return Peristiwa publikasi laporan keuangan yang terjadi dapat mempengaruhi reaksi pasar yang dapat ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang berarti bahwa suatu peristiwa

AAR & CAAR mengandung informasi. Abnormal return yang positif berarti menunjukkan bahwa suatu peristiwa memberikan berita baik (good news) bagi pelaku pasar (investor), sebaliknya abnormal return yang negative menunjukkan bahwa suatu peristiwa mengindikasikan berita buruk (bad news) bagi pelaku pasar (investor). Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa perusahaan BUMN dengan laba naik pada -4, -2, -1, +4 dan +5, rata-rata abnormal return saham menunjukkan nilai negatif. Hal ini berarti bahwa return yang sesungguhnya terjadi tidak sesuai dengan return yang diharapkan, namun setelah peristiwa publikasi laporan keuangan pada hari ke 0 sampai +3 menunjukkan nilai positif yang berarti pasar kembali bergairah dengan harga saham yang kembali meningkat, hal ini berarti bahwa pasar bereaksi atas informasi yang sedang dipublikasikan. Pada tabel 4 di atas menunjukkan rata-rata abnormal return saham terjadi pada -4,-3,-1,0, dan +4. Pola pergerakan abnormal return perusahaan BUMN dengan laba naik dan laba turun dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 0,0150 Gambar 1 Grafik Average Abnormal Return pada Perusahaan dengan Laba Naik 0,0100 0,0050 0,0000-0,0050 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 AAR -0,0100

AAR & CAAR 0,0400 Gambar 2 Grafik Average Abnormal Return pada Perusahaan dengan Laba Menurun 0,0300 0,0200 0,0100 0,0000-0,0100-0,0200-0,0300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 AAR Sumber : Data diolah Pada gambar 1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return saham perusahan BUMN dengan laba naik menunjukkan bahwa pasar merespon informasi mengenai publikasi laporan keuangan karena pada sekitaran periode peristiwa terlihat pada grafik dengan nilai positif, itu menunjukkan bahwa adanya berita baik (good news). Sedangkan pada gambar 2 menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return cenderung berfluktuasi sebelum dan setelah publikasi laporan keuangan pada perusahaan BUMN dengan laba menurun. Informasi mengenai laporan keuangan direspon positif oleh pasar hanya pada kelompok perusahaan dengan laba naik, membuktikan bahwa pasar menerima informasi tersebut sebagai kabar baik (good news), sedangkan pada perusahaan dengan laba turun, pergerakan cukup fluktuatif. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah publikasi pengumuman laba pada masing-masing kelompok perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011.

Statistik Deskriptif Rata-rata Abnormal Return Tabel 4.6 mengenai deskriptif rata-rata abnormal return perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011. Tabel 5 Statistik Deskriptif Abnormal Return Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation t-5 8 -.0307.0539.004819.0250951 t-4 8 -.0164.1008.011746.0392476 t-3 8 -.0149.0106.002119.0089447 t-2 8 -.3010.0211 -.041244.1059358 t-1 8 -.0272.0556.004434.0277330 t 0 8 -.0136.0286.004241.0177818 t+1 8 -.0118.0569.015350.0232538 t+2 8 -.0169.0203.006145.0111229 t+3 8 -.0254.0298 -.002480.0166634 t+4 8 -.0270.0227 -.004562.0155997 Valid N (listwise) t+5 8 -.0184.0061 -.005974.0087680 Sumber : Output SPSS 16 (data diolah) 8 Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa pada t-5 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0048 atau expected return lebih besar 0,48% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,025. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0202 dan 0,0298. abnormal return terendah sebesar -0.0307 atau -3,07% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,539 atau 5,39% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen. Pada t-4 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0117 atau expected return lebih besar 1,17% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,039. Rata-rata abnormal return

saham lebih besar dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar - 0,0273 dan 0,0507. abnormal return terendah sebesar -0.0164 atau -1,64% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,1008 atau 10,08% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-3 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0021 atau expected return lebih besar 0,21% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,089. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar - 0,0869 dan 0,0911. abnormal return terendah sebesar -0.0149 atau -1,49% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0106 atau 1,06% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t-2 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0412 atau expected return lebih besar -4,12% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,1059. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,1471 dan 0,0647. abnormal return terendah sebesar -0.0310 atau -3,10% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0211 atau 2,11% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-1 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0044 atau expected return lebih besar -0,44% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0277. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar

penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0321 dan 0,00233. abnormal return terendah sebesar -0.0272 atau -2,72% pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0556 atau 5,56% pada Bank Tabungan Negara, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-0 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0042 atau expected return lebih besar -0,42% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0177. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0219 dan 0,0135. abnormal return terendah sebesar -0.136 atau -1,36% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0286 atau 2,86% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+1 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0153 atau expected return lebih besar 1,53% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0232. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar - 0,0079 dan 0,0385. abnormal return terendah sebesar -0.118 atau -1,18% pada Bank Mandiri, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0569 atau 5,69% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t+2 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0061 atau expected return lebih besar 0,61% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0111. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -

0,0050 dan 0,0172. abnormal return terendah sebesar -0.0169 atau -1,69% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0203 atau 2,03% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+3 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0024 atau expected return lebih besar -0,24% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0166. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,019 dan 0,0142. abnormal return terendah sebesar -0.0254 atau -2,54% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0298 atau 2,98% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+4 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0045 atau expected return lebih besar -0,45% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0156. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0201 dan 0,0111. abnormal return terendah sebesar -0.0270 atau -2,70% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0227 atau 2,27% pada Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t+5 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0059 atau expected return lebih besar -0,59% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0087. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0146 dan 0,0028. abnormal return terendah sebesar -0.0184 atau -1,84% pada Bank Tabungan Negara, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang

tertinggi sebesar 0,0061 atau 0,61% pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa abnormal return yang terendah mayoritas terjadi pada perusahaan dengan laba turun, sedangkan abnormal return tertinggi mayoritas terjadi pada perusahaan dengan laba naik. Hal ini membuktikan bahwa informasi mengenai publikasi laporan keuangan mempengaruhi reaksi pasar dengan adanya abnormal return yang tinggi pada kelompok perusahaan dengan laba naik dan adanya abnormal return yang rendah pada kelompok perusahaan dengan laba turun. Pengujian Reaksi Pasar Dilakukan pengujian terhadap reaksi pasar. Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata abnormal return saham perusahaan BUMN sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada masing-masing kelompok perusahaan dengan menggunakan paired sample T-Test. Tabel 7 Uji beda Rata-rata Abnormal Return 5 hari sebelum dan 5 hari setelah Pengumuman Laba pada Perusahan dengan Laba Naik Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN sebelum Pengumuman Laba Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN setelah Pengumuman Laba Mean -0,0005 0,0019 Standar Deviasi 0,0055 0.0080 thitung -0,760 Sig. (2 tailed) 0,429 Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman laba diperoleh sebesar 0,05% atau terjadi reaksi pasar yang negatif, sedangkan 5 hari setelah peristiwa pengumuman laba diperoleh rata-rata abnormal return sebear 0,19% atau terjadi reaksi pasar yang positif. Secara matematis rata-rata abnormal return setelah lebih besar dibandingkan sebelum pengumuman laba. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasar bereaksi secara postif terhadap pengumuman laba naik. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan rata-rata

abnormal return sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik secara statistik diperoleh nilai t=-0,760 dengan signifikansi sebesar 0,489 atau berada di atas 0,05. Hal ini berarti, terdapat perbedaan yang tidak signifikan secara statistik antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik. Selanjutnya hasil pengolahan data rata-rata abnormal return saham perusahaan BUMN sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan laba turun dengan menggunakan paired sample T-Test. Tabel 8 Uji beda Rata-rata Abnormal Return 5 hari sebelum dan 5 hari setelah Pengumuman Laba pada Perusahan dengan Laba Turun Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN sebelum Pengumuman Laba Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN setelah Pengumuman Laba Mean 0,0055 0,0008 Standar Deviasi 0,0192 0.0214 thitung 0,253 Sig. (2 tailed) 0,813 Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman laba diperoleh sebesar 0,55% atau terjadi reaksi pasar yang positif, sedangkan 5 hari setelah peristiwa pengumuman laba diperoleh rata-rata abnormal return sebear 0,08% atau terjadi reaksi pasar yang positif. Secara matematis rata-rata abnormal return sebelum lebih besar dibandingkan setelah pengumuman laba. Hal ini menunjukkan pasar bereaksi setelah adanya pengumuman laba menurun dengan memperlihatkan harga saham yang menurun. Dengan demikian, hasil pengujian perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba turun secara statistik diperoleh nilai t=0,253 dengan signifikansi sebesar 0,813 atau berada di atas 0,05. Hal ini berarti, terdapat

perbedaan tetapi tidak signifikan secara statistik antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik. Pengaruh Pengumuman Laba terhadap Reaksi Pasar pada Perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16 diperoleh R yang menunjukkan keeratan antara pengumuman laba dan reaksi pasar sebesar 0,900 berarti tingkat keeratan hubungan sangat kuat dan besarnya pengaruh dari pengumuman laba dan reaksi pasar adalah sebesar 0,810 atau 81,0%. Artinya jika pengumuman laba dapat dikendalikan dengan baik maka reaksi pasar dapat dikatakan cukup baik. Dengan kaidah keputusan terima H0 diterima bila t ½ α thitung t ½ α dan H0 diterima bila t ½ α > thitung > t ½ α maka dengan koefisien beta (β) = 0,900 diperoleh nilai thitung 5,061 dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka nilai ttabel 1,895, sehingga thitung > ttabel maka tolak H0 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 maka pengumuman laba berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar. Dengan demikian, hipotesis diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, Binsar. I.K Telaumbanua, 2007, Yogyakarta yang menyatakan bahwa investor merespon signifikan terhadap positif dan negatif pengumuman laba pada tanggal pengumuman. Begitu pula dengan penelitian Mochamad Zaqi, 2003, Semarang yang menyatakan bahwa SRV yang signifikan di sepanjang event period menunjukkan bahwa pasar bereaksi pada peristiwa ekonomi maupun peristiwa social-politik. Dengan demikian, pasar modal Indonesia mulai merespon terhadap peristiwa, baik peristiwa ekonomi, sosial, politik, dll, dengan kata lain pasar modal Indonesia dapat disebut sebagai pasar bentuk setengah kuat (semi-strong form), Pasar dikatakan demikian jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi tersebut dapat berupa : 1) Informasi yang dipublikasikan

yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebu, contohnya dalam bentuk pengumuman. 2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan, contohnya : peraturan pemerintah atau peraturan dari rebulator yang berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan yang terkena regulasi. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. Kaitan Pengumuman Laba Akuntansi dengan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal Indonesia. Skripsi Universitas Indonesia. Anonymous. Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split (Event Study pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesi) Darmadji, Tjiptono dan Fachruddin, 2006. Pasar Modal di Indonesia., Pendekatan Tanya Jawab, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Fakhruddin, Hendy M. 2008. Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo. Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Jogiyanto. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta. UPP AMP YKPN.. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta..2009. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dana Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi. Mohammad, Nazir. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Rizto Salia Z. 2012. Profil Perusahaan PT. Aneka Tambang. http://minerpadang.blogspot.com/2012/01/profil-perusahaan-ptaneka-tambang.html (diakses tanggal 20 April 2013) Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business:A Skill Building Approach 2 nd Edition, John Wiley and Son. New York. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta. 2003. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE. Telaumbanua, Binsar. 2007. Evevn Study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia 2004-2006. Skripsi Universita Gajah Mada Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama. Utami, Ngesti Wahyu. 1999. Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Dividen : Kasus pada Dividend Initiation, Dividend Omission, dan Dividend Cut (Studi di Bursa Efek Jakarta periode 1995-1999. Skripsi Universitas Diponegoro. Zakki, Baridwan. 1997. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Zaqi, Mochamad. 2003. Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-peristiwa Ekonomi dan Peristiwa-peristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi pada Saham di BEJ Periode 1999-2003). Skripsi Universitas Diponegoro