TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA BASAWANG KECAMATAN TELUK SAMPIT TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEBAGAI PENGOBATAN INFEKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dian Rahayu Muliani D3 Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap terjadinya resistensi akibat pemakaian yang irasional

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANTIBIOTIK PADA PENGUNJUNG APOTEK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT KECAMATAN PRINGKUKU KABUPATEN PACITAN SKRIPSI

Tingkat Pengetahuan Pasien Rawat Jalan Tentang Penggunaan Antibiotika di Puskesmas Wilayah Karanganyar

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMAKAIAN ANTIBIOTIKA AMOXICILLIN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, obat terbagi menjadi dua yaitu obat paten dan obat generik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya dari seseorang untuk mengobati dirinya sendiri dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak dan dewasa muda. Penyakit ini mencapai lebih dari 13 juta kematian per

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi kesembuhan penyakit dan komplikasi yang mungkin timbul.

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANTIBIOTIK PADA PENGUNJUNG APOTEK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010)

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak. Pemberian antibiotik merupakan pengobatan yang utama dalam

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian survei cross-sectional,

Peresepan Antibiotik pada Pasien Anak Rawat Jalan di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura: Prevalensi dan Pola Peresepan Obat

HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMUR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

BAB V HASIL PENELITIAN

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan dan pengobatan penyakit (Depkes RI, 2009). yang tidak rasional bisa disebabkan beberapa kriteria sebagai berikut :

PHARMACY, Vol 05 No 01 April 2007

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. sering terjadi pada penggunaan antibiotik, baik dengan menggunakan resep

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan kasus per penduduk per tahun, atau kurang lebih

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara

BAB II. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE DI POSYANDU GONILAN KARTASURA SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Desa Talungen Kabupaten Bone Tentang Swamedikasi

BAB I PENDAHULUAN. Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN YANG MENDAPAT TERAPI ANTIBIOTIK DI PUSKESMAS MENDAWAI PANGKALAN BUN

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mana tidak hanya terkait dengan persoalan estetika, tetapi juga

SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

x 100% = 26,64% x 100% = 37,96% x 100% = 31,11% x 100% = 1,90% x 100% = 49,21% x 100% = 50,78%

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA KUTA MBELIN KECAMATAN LAU BALENG KABUPATEN KARO

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

II. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis complex (Depkes RI, 2008). Tingginya angka

METODE PENELITIAN. n =

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

Ari Kurniati 1, dr. H. Kusbaryanto, M. Kes 2 ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di apotek Mega Farma Kota Gorontalo pada tanggal

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM

Sugiarti, et al, Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun...

I. PENDAHULUAN. besar di Indonesia, kasus tersangka tifoid menunjukkan kecenderungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pekerjaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting khususnya di negara berkembang (Kemenkes, 2011). Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Andalas Kota Padang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented)

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA BASAWANG KECAMATAN TELUK SAMPIT TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEBAGAI PENGOBATAN INFEKSI Syahrida Dian Ardhany *, Ridha Oktavia Anugrah, dan Yurnida Harum Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA.Milono KM. 1,5 Palangka Raya Telp./Fax.(0536) 3222184, 3238259 *Corresponding author email: Chass501@gmail.com Abstrak Latar Belakang: Penyakit infeksi di Indonesia masih termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak (Yarza et al, 2015). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2012 menyebutkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dan jaringannya adalah penyakit infeksi, pada penyakit infeksi tentunya di perlukan antibiotik sebagai pengobatan.antibiotik merupakan obat yang banyak diresepkan pada pasien, namun penggunannya sering kali tidak tepat, akibatnya terjadinya peningkatan resistensi kuman terhadap antibiotik. Hal ini terjadi salah satunya karena faktor kurangnya informasi yang akurat sehingga dapat mengakibatkan tingginya tingkat konsumsi yang tidak tepat (Baltazar, 2009). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta hubungan Pendidikan dan usia terhadap Masyarakat Desa Basawang RT 03 Kecamatan Teluk Sampit tentang penggunaan antibiotik sebagai pengobatan penyakit infeksi. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan pendekatan Cross Sectional Study. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan alat ukur berupa kuisioner terbuka yang diambil dan telah divalidasi oleh peneliti sebelumnya. Hasil Penelitian: Hasil analisa yang didapatkan yaitu masyarakat Desa Basawang RT 03 Kecamatan Teluk Sampit cukup mengetahui mengenai penggunaan antibiotik sebagai pengobatan dengan nilai rata-rata responden menjawab benar adalah 50,33%. Dari hasil uji statistik untuk hubungan pendidikan dengan tingkat pengetahuan didapatkan nilai signifikansi 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan bermakna, sedangkan untuk hubungan usia dengan tingkat pengetahuan didapatkan nilai signifikansi 0,132 (<0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara usia dengan tingkat pengetahuan tentang penggunaan antibiotik. Kesimpulan: pengetahuan masyarakat Desa Basawang RT 03 Kecamatan Teluk Sampit tentang penggunaan antibiotik sebagai pengobatan termasuk dalam kriteria Mengetahui. Berdasarkan tingkat pendidikanterdapat hubungan yang bermakna sedangkan usia tidak terdapat hubungan yang bermaknadengan tingkat pengetahuan. Kata Kunci: tingkat pengetahuan, pendidikan, antibiotik, farmasi sosial 1. PENDAHULUAN Penyakit infeksi menjadi pembunuh terbesar di dunia anak-anak dan dewasa muda. Infeksi mencapai lebih dari 13 juta kematian per tahun di negara berkembang.penyakit infeksi di Indonesia masih termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak (Yarza et al., 2015). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2012 menyebutkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dan jaringannya adalah penyakit infeksi, pada penyakit infeksi tentunya di perlukan antibiotik sebagai pengobatan.antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat bakteri, dan juga membantu sistem pertahanan alami tubuh untuk mengeliminasi bakteri tersebut (Anna, 2013). Antibiotik merupakan obat yang banyak diresepkan pada pasien, namun penggunannya sering kali tidak tepat, akibatnya terjadinya peningkatan resistensi kuman terhadap antibiotik. Hal ini terjadi salah satunya karena faktor kurangnya informasi yang akurat sehingga dapat mengakibatkan tingginya tingkat konsumsi yang tidak tepat (Baltazar, 2009).Menurut Hasil RISKESDAS tahun 2013 menyebutkan bahwa 162

proporsi rumah tangga yang menyimpan antibiotik tanpa resep dokter di Kalimantan Tengah yaitu sebesar 93,4 %, nilai ini paling besar diantara semua provinsi di Indonesia.Penggunaan antibiotik akan menguntungkan dan memberikan efek bila diresepkan dan dikonsumsi sesuai dengan aturan. Namun, sekarang ini antibiotik telah digunakan secara bebas dan luas oleh masyarakat tanpa mengetahui dampak dari pemakaian tanpa aturan. Penggunaan tanpa aturan mengakibatkan keefektifan dari antibiotik akan berkurang (Yarza et al., 2015). Desa Basawang merupakan desa yang terletak di daerah Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Penggunaan antibiotik oleh masyarakat di daerah Desa Basawang ini cukup tinggi. 2. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan April sampai Juni 2016.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan teknik purposive Sampling (usia 18-60 tahun, berakal sehat dan bersedia menjadi responden). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner terbuka yang telah divalidasi oleh peneliti sebelumnya dengan judul Masyarakat tentang Penggunaan Antibiotik di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Tahun 2012 ( Sistiagustin, 2012). Tabel 1. Karakteristik responden Karakteristik N (115) Persentase (%) Jenis Kelamin Laki-laki 55 47,83 Perempuan 60 52,17 Usia 18-40 tahun 64 55,65 41-60 tahun 51 44,35 Pendidikan 0-6 tahun 75 65,22 7-9 tahun 11 9,57 10-12 tahun 21 18,26 >12 tahun 8 6,96 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 43 37,39 Petani/Pekebun 30 26,09 Swasta 27 23,48 Wiraswasta 4 3,48 Guru Honorer 4 3,48 Tukang Kayu 2 1,74 Pedagang 2 1,74 Mahasiswa 1 0,87 PNS 1 0,87 Perawat 1 0,87 Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase dan uji statistik.pengukuran pengetahuan responden didasarkan pada jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan (Sibagariang, 2010) a. Kategori baik, apabila responden mendapat nilai > 75% b. Kategori cukup, apabila responden mendapat nilai 40-75% c. Kategori kurang, apabila responden mendapat nilai < 40%. 163

3. HASIL Hasil penelitian disajikan dalam tabel 2 dan tabel 3. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 2. Hasil Kuisioner dan alternatif jawaban (Data Secara Umum) Pertanyaan Apakah anda pernah mendengar obat antibiotik? Dari mana anda mendengar obat antibiotik? Apakah anda mengerti tentang antibiotik? Pernahkah anda membeli obat antibiotik? Dimana biasanya anda membeli obat antibiotik? Apakah dalam pembelian antibiotik anda mendapatkan informasi tentang cara minumnya? Obat jenis apa yang masuk dalam golongan Antibiotik yang biasa anda konsumsi? Apakah anda mengerti tentang resistensi antibiotik? Alternatif Jawaban (%) Kriteria Jawaban (n=115) Benar Salah 73,04 26,96 31 orang. 73,04 26,96 35,65 64,35 61,74 38,26 47,83 52,17 40,00 60,00 61,74 38,26 9,57 90,43 Kurang Kurang Jumlah Keseluruhan 50,33 49,67 Yang menjawab Pernah 84 orang, dan yang menjawab Tidak Pernah sebanyak Pendidikan 3 orang, Keluarga 36 orang, Lingkungan 27 orang, Sarana Kesehatan 11 orang, Tenaga Kesehetan (Perawat) 7 orang. Yang menjawab mengerti 41 orang dan yang menjawab tidak mengerti sebanyak 74 orang. Yang menjawab Pernah 71 orang dan yang menjawab Tidak Pernah 44 orang. Apotek 55 orang dan Warung 16 orang. Yang menjawab mendapatkan informasi tentang cara minumnya 46 orang dan 69 orang tidak mendapatkan informasi tentang cara minumnya. Amoksisilin 25 orang, Ampisilin 23 orang, Kotrimoksazol 1 orang, Klindamisin 1 orang, Ketokonazol 2 orang, Kloramfenikol 1 orang, Rifampisin 1 orang, Sefadroksil 11 orang, Tetrasiklin 6 orang, menjawab tidak tahu 44 orang Yang menjawab mengerti 11 orang dan yang menjawab tidak mengerti sebanyak 104 orang. 164

Tabel 3. Persentase Berdasarkan Indikator Soal (Data Secara Umum) No. Indikator Soal Persentase (%) Kriteria Benar Salah 1 Tentang Antibiotik (1-3) 60,58 39,42 2 Cara Mendapatkan Antibiotik (4-5) 55,00 45,00 3 Penggunaan Antibiotik (6) 40,00 60,00 4 Penggolongan Antibiotik (7) 61,74 38,26 5 Resistensi (8) 9,57 90,43 Kurang 4. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur terhadap 115 responden diperoleh persentase sebesar 50,33%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Masyarakat Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit termasuk dalam kriteria tingkat pengetahuan cukup. Pada Tabel 3. terdapat persentase berdasarkan indikator soal, untuk indikator soal pertama yaitu pengetahuan tentang antibiotik diperoleh persentase sebesar 60,58% yang berarti termasuk dalam kategori tingkat pengetahuan cukup. Pada indikator soal pertama ini 84 responden pernah mendengar antibiotik baik dari Tenaga Kesehatan, Sarana Kesehatan, Lingkungan, Keluarga dan Pendidikan. Tetapi sebagian responden hanya pernah mendengar antibiotik tanpa mengerti tentang antibiotik itu sendiri. Padahal apabila masyarakat memiliki pengetahuanyang benar tentang antibiotik dan penggunaannya, maka akan meminimalkan terjadinya kasus resistensi terhadap antibiotika, efek terapi dapat tercapai, dan efek samping minimal. Untuk indikator soal kedua yaitu cara mendapatkan antibiotik diperoleh persentase sebesar 55% yang berarti termasuk dalam kategori cukup. Pada indikator soal kedua ini 71 responden pernah membeli antibiotik, 55 responden membeli antibiotik di apotek dan 16 responden membeli antibiotik di warung. Terdapat responden yang membeli antibiotik di warung seharusnya antibiotik atau Obat keras hanya dapat diperoleh dengan resep dokter di Apotek, Apotek Rumah Sakit, Puskesmas, dan Balai Pengobatan berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor 02396/A/SKNI1186 tentang Tanda Khusus Obat Keras Daftar G. Untuk Indikator soal ketiga yaitu Penggunaan Antibiotik diperoleh persentase sebesar 40% yang berarti termasuk dalam kategori. Pada indikator soal ketiga ini dari 55 responden yang membeli antibiotik di apotek 46 responden mendapatkan Informasi tentang cara minumnya dan 9 responden tidak mendapatkan informasi tentang cara minumnya. Padahal pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang penggunaan antibiotik sangat diperlukan mengingat banyak masyarakat yang menggunakan antibiotik tidak sesuai dengan penyakitnya, sehingga dapat menimbulkan resistensi. Salah satu hal untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan antibiotik yaitu Tenaga Kefarmasian di Apotek harusnya memberikan informasi tentang penggunaan antibiotik. Indikator soal keempat yaitu Penggolongan Antibiotik diperoleh persentase sebesar 61,74% yang berarti termasuk dalam kategori cukup. Pada indikator soal keempat ini obat yang masuk dalam golongan antibiotik yang biasa dikonsumsi oleh responden yaitu Amoksisilin, Ampisilin, Kotrimoksazol, Ketokonazol, Kloramfenikol, Rifampisin, Sefadroksil dan Tetrasiklin. Indikator soal kelima yaitu resistensi antibiotik diperoleh persentase sebesar 9,57% yang berarti termasuk dalam kategori kurang. Pada indikator soal kelima ini hanya 11 responden yang mengerti tentang resistensi, hal ini dapat disebabkan karena sebagian masyarakat Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit belum tahu dan paham tentang akibat yang ditimbulkan jika tidak menggunakan 165

antibiotik secara tepat salah satunya yaitu resistensi antibiotik. Berdasarkan Pendidikan,untuk pendidikan 0 6 tahun, 7-9 tahun dan 10 12 tahun persentasenya berturut-turut 37,5% (tingkat pengetahuan kurang), 65,91% (tingkat pengetahuan cukup) dan 72,02% (tingkat pengetahuan cukup) dan untuk pendidikan > 12 termasuk kedalam tingkat pengetahuan baik (92,19%). Hasil analisis uji statistik menggunakan uji chi-square menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan terakhir terhadap tingkat pengetahuan didapatkan nilai signifikansi 0,000 (<0,05) menunjukkan terdapatnya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan terakhir terhadap tingkat pengetahuan, sedangkan antara usia dengan tingkat pengetahuan didapatkan nilai signifikansi 0,132 (<0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara usia dengan tingkat pengetahuan tentang penggunaan antibiotik. Gambar 1. Persentase berdasarkan Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa tingginya pendidikan seseorang, akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang mereka dapatkan. Seseorang dengan tingkat pendidikan akhir perguruan tinggi idealnya mempunyai pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan pendidikan terakhir SD, SMP, ataupun SMA. 166

Gambar 2. Persentase pengetahuan berdasarkan usia 5. KESIMPULAN pengetahuan masyarakat Desa Basawang RT 03 Kecamatan Teluk Sampit tentang penggunaan antibiotik sebagai pengobatan termasuk dalam kriteria. Berdasarkan tingkat pendidikan terdapat hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan (p= 0,000) sedangkan usia tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan (p= 0,132). UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih diberikan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan kepada pihak-pihak terkait atas terlaksananya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Anna BMF, 2013, Studi Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat-NTT, Calyptra 2013; 2(2):2-17 2. Baltazar, F., Azevedo, M.M., Pinheiro, C., Yaphe, J., 2009, Portuguese students'knowledge of antibiotics: a crosssectional study of secondary school and university students in Braga, 1-6, BMC Public Health, Portugal. Dalam Putra Ambada, Singgih. 2013. Tentang Antibiotik pada Masyarakat Kecamatan X Kabupaten X, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta 3. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta : Aneka Cipta 4. Sibagariang E.E., Julianie, Rismalinda, dan Siti N., 2010, Metodologi Kesehatan Untuk Mahasiswa Diploma Kesehatan, Jakarta: Trans Info Media 5. Sisitiagustin Manan, 2012, Masyarakat Tentang Penggunaan Antibiotika di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Tahun 2012, Karya Tulis Ilmiah, Universitas Negeri Gorontalo 6. Yarza H.L, Yanwirasti, Lili Irawati, 2015, Hubungan Dan Sikap Dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter, Jurnal Kesehatan Andalas 2015; 4 (1) 167