TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PKD AMANDA DESA BANYURIP KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

GAMBARAN PENGETAHUAN TENAGA PARAMEDIS TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT SARI MULIA BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (Kementrian Kesehatan RI, juga mengacu kepada Resolusi World Health Assembly (WHA),

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

1

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

Abstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI DI PKD KASIH BUNDA POPONGAN, GERDU, KARANG- PANDAN

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASIEKSKLUSIF TERHADAP MOTIVASI PEMBERIAN ASI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI LUWUNGGEDE

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Kata kunci : pengetahuan, persepsi, peran keluarga, ASI eksklusif

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

, 2014 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

PERBEDAAN STATUS GIZI USIA 0-6 BULAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF DI BPS SURATNI BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR. Yanti 1, Ika Tristanti 2

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan baik dan benar.

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Manajemen Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Samaenre Kabupaten Sinjai Tahun 2014

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP ASI SEBELUM USIA 6 BULAN DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

KELUARGA DENGAN SIKAP IBU DALAM MEMBERIKAN KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARTASURA

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PKD AMANDA DESA BANYURIP KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Treistiana Prahesti Akademi Kebidanan YAPPI Sragen akbidyappi@yahoo.com ABSTRAK Treistiana Prahesti. Menyusui merupakan pengalaman baru bagi ibu primipara sehingga dapat menjadi tekanan yang akhirnya menimbulkan krisis. Keunggulan ASI perlu ditunjang oleh cara pemberian yang benar, misalnya pemberian segera setelah lahir. Seorang ibu dengan bayi pertamanya akan mengalami masalah, hanya tidak tahu cara-cara menyusui yang sebenarnya sangat sederhana. Pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adat atau kepercayaan, pengalaman menyusui sebelumnya atau pengalaman menyusui dalam keluarga atau kerabat. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar di PKD Amanda Desa Banyurip Kecamatan Jenar. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling berupa purposive sampling. Penelitian melibatkan 45 responden ibu primipara yang menyusui bayi usia 0-6 bulan di PKD Amanda Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen pada bulan Mei Juni 2010. Tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen adalah baik 17 responden (37,77%), cukup 21 responden (46,67%) dan kurang 7 responden (15,56%). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar di PKD Amanda Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen adalah cukup yaitu sebanyak 21 responden (46,67%). Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Primipara, Teknik Menyusui yang Benar (Treistiana Prahesti) 15

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ibu mempunyai peran dan tanggung jawab untuk melahirkan generasi yang cerdas dan taqwa sehingga mampu memberi warna bagi negeri tercinta dan mampu memimpin menjadikan tunas-tunas bangsa yang siap dan mampu memimpin bangsa 8. Saat persalinan tiba, ibu sudah harus memahami apa yang terjadi dan kemungkinan yang membahayakan. Saat persalinan merupakan waktu penentu bagi bayi untuk mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) yang optimal sebagai nutrisi yang mampu memenuhi seluruh unsure gizi untuk perkembangan bayi menjadi anak sehat dan cerdas 8. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesian berlandaskan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 yang juga mengacu kepada Resolusi World Health Assembly (WHA, 2001), di situ dikatakan, bahwa untuk mencapai pertumbuhan perkembangan dan kesehatan optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya untuk kecukupan nutrisi bayi, harus mulai diberi makanan pendamping ASI cukup dan aman dengan pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih 1 Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 28,96%, terjadi sedikit peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencapai 27,35%. Angka ini dirasakan masih sangat rendah bila dibandingkan dengan target pencapaian ASI eksklusif tahun 2010 sebesar 80% 3. Sementara cakupan ASI eksklusif Kabupaten Sragen mencapai 45,6% atau 7.423 balita usia 0-6 bulan 4. Keunggulan ASI perlu ditunjang oleh cara pemberian yang benar, misalnya pemberian segera setelah lahir (30 menit pertama bayi harus sudah disusukan). Persiapan psikologis ibu untuk menyusui sangat berarti, karena keputusan atau sikap ibu yang positif harus sudah ada pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Sikap ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adat atau kepercayaan, pengalaman menyusui sebelumnya atau pengalaman menyusui dalam keluarga atau kerabat, pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan diinginkan atau tidak. Dukungan petugas, teman atau kerabat dekat sangat dibutuhkan terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan 10. Menyusui merupakan pengalaman baru bagi ibu primipara sehingga dapat menjadi tekanan yang akhirnya menimbulkan krisis. Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami masalah, hanya karena tidak mengetahui cara cara yang sebenarnya sangat sederhana 10. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di PKD Amanda sampai awal bulan April tahun 2010 terdapat 22 ibu primipara yang melahirkan dari 35 persalinan yang ada. Sebagian besar ibu yang menyusui tidak menggunakan teknik menyusui yang benar. Salah satu contohnya adalah menyusui tanpa mencuci tangan terlebih dahulu ataupun membersihkan daerah areolanya sebelum menyusui. (Treistiana Prahesti) 16

Melihat fenomena diatas untuk mengantisipasi terjadinya masalah menyusui, pemberian tambahan pengetahuan sangat penting terutama tentang bagaimana cara atau teknik menyusui yang benar. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Teknik Menyusui Yang Benar di Poliklinik kesehatan Desa (PKD) AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen. 2. Tujuan a. Tujuan Umum: Untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen. b. Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui karakteristik ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan 2) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen meliputi cara menyusui, waktu menyusui, posisi menyusui, teknik menyusui dan langkah-langkah menyusui yang benar. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen pada bulan Mei Juni 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu primipara yang menyusui bayi usia 0-6 bulan di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen sebanyak 69. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode nonprobability samples berupa aksidental, sampel dalam penelitian ini adalah 45 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Penelitian menggunakan tes pilihan ganda untuk mengetahuan tingkat pengetahuan ibu primipara tetang teknik menyusui yang benar, yang sebelumnya telah di uji validitas dan reliabilitas. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan rumus : F x100% N HASIL DAN PEMBAHASAN Diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 21 responden (46,67%). Mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui adalah cukup yaitu sebanyak 34 responden (75,56%). (Treistiana Prahesti) 17

Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang waktu menyusui adalah cukup yaitu sebanyak 28 responden (62,22%). Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang posisi menyusui adalah kurang yaitu sebanyak 20 responden (44,44%). Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang teknik dan langkah-langkah menyusui yang benar adalah cukup yaitu sebanyak 28 responden (62,22%). Gambaran tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar berdasarkan umur adalah kreteria umur 20 sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 10 responden (22,22%). Gambaran tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar berdasarkan pendidikan adalah pengetahuan cukup dengan kriteria pendidikan SD sebanyak 10 responden (22,22%). Gambaran tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar berdasarkan pekerjaan adalah kriteria pekerjaan sebagai IRT sebanyak 8 responden (17,77%). Berdasarkan karakteristik responden di PKD AMANDA Desa Banyurip Jenar Sragen menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 21-25 tahun yaitu sebanyak 24 responden (53,33%). Dimana pada usia 21-25 tahun adalah dimana daya ingat dan daya tangkap lebih mudah atau lebih cepat ditangkap dari pada orang dewasa 5. Responden sebagian besar berpendidikan SD yaitu sebanyak 24 responden (53,33%). Menurut Wied Hary A.(1996), menyebutkan bahwa tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya 5. responden sebagian besar bekerja sebagai tani yaitu sebanyak 16 responden (35,55%). Pekerjaan mempengaruhi seseorang untuk mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan 5. Berdasarkan jawaban dari responden untuk setiap item pertanyaan tentang cara menyusui, diketahui bahwa sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 34 responden (75,56%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga 7. Berdasarkan jawaban dari responden untuk pertanyaan tentang waktu menyusui, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 30 responden (66,67%). Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions), dan peneranganpenerangan yang keliru (misinformations) 9. Berdasarkan jawaban dari responden untuk pertanyaan tentang posisi menyusui, diketahui bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang sebanyak 16 responden (35,56%). Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk bependidikan SD, sehingga pengetahuan mereka kurang. (Treistiana Prahesti) 18

Berdasarkan jawaban dari responden untuk pertanyaan tentang teknik dan langkah-langkah menyusui yang benar, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (62,22%). Dari penelitian yang dilakukan pada 45 responden di PKD AMANDA Desa Banyurip Jenar Sragen, diperoleh bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 responden (46,67%). Menurut Notoatmodjo 7, pengetahuan yang di cakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga 7. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk bependidikan SD, sehingga pengetahuan mereka kurang. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar di PKD AMANDA Desa Banyurip Jenar Sragen sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 responden (46,67%). 2. Karakteristik responden berdasarkan umur, sebagian besar berumur 21-25 tahun sebanyak 24 responden (53,33%). 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan, sebagian besar berpendidikan SD yaitu sebanyak 24 responden (53,33%). 4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, sebagian besar bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 16 responden (35,55%). 5. Tingkat pengetahuan ibu primipara tentang cara menyusui sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 34 responden (75,56%) 6. Tingkat pengetahuan ibu primipata tentang waktu menyusui sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 30 responden (66,67%) 7. Tingkat pengetahuan ibu primipara tentang posisi menyusui sebagian besar kurang yaitu sebanyak 16 responden (35,56%) 8. Tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui dan langkah-langkah menyusui yang benar sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (62,22%). (Treistiana Prahesti) 19

B. Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu menyusui tentang teknik menyusui yang benar, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan cakupan asi eksklusif 2. Bagi Ibu menyusui Ibu menyusui diharapkan untuk mencari informasi tentang teknik menyusui yang benar baik dari tenaga kesehatan, media cetak maupun media informasi lainnya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga ibu dapat memberikan asi eksklusif kepada bayinya DAFTAR PUSTAKA 1. Baskoro, Anton. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui.. Banyu Media: Yogyakarta 2. Dachlan, M yustina. 2001. Kamus Istilah Medis. Arloka: Surabaya 3. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2008. Available online : http://www.dinkesjateng.org. diperoleh 2 April 2010 4. Dinas Kesehatan Kota Sragen. 2009. Laporan ASI Ekslusif Kabupaten Sragen 2009. DKK Sragen: Sragen 5. Hendra, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan. Available online : http://ajangberkarya.wordpress.com/2008. diperoleh tangal 8 April 2010 6. Kristiyansari, Weni. 2009. ASI Menyusui dan Sadari. Nuha Medika: Yogyakarta 7. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat : ilmu dan Seni. Rineka Cipta: Jakarta 8. Purwanti, Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Ekslusif. ECG: Jakarta 9. Soekanto. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta 10. Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. ECG: Jakarta (Treistiana Prahesti) 20