EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB.

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN HASIL LITBANG

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT

LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB.

Penerapan TTG Olahan Hasil Laut di Kupang NTT

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK

KajianPengembanganProduksiTepungJagungDalam PenyediaanPangandi Kupang-Nusa Tenggara Timur

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2012

Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

Executive Summary STRATEGI PENGEMBANGAN PENGUSAHA KECIL MELALUI CAPACITY BUILDING DI DAERAH TUJUAN WISATA (DTW)

Ir. Arie Sudaryanto MP

SIDa.F.54. Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kab. Trenggalek melalui upaya mendorong modernisasi Sistem Usaha yang produktif

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

STRATEGI PENGELOLAAN POTENSI MARITIM UNTUK MENINGKATKAN USAHA PERIKANAN DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DALAM RANGKA PERTAHANAN NEGARA

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN OLAHAN BERBAHAN BAKU IKAN LAUT DI JAWA TENGAH RACHMAN DJAMAL SOEBANDRIYO SENEN BUDI P HARSONO ARIF SOFIANTO

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012

BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

Pengembangan Produk Olahan Rumput Laut di Nusa Ceningan, Bali

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

[ nama lembaga ] 2012

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONTRIBUSI TEKNOLOGI DALAM PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH

SIDa F 20 PENGEMBANGAN PAKAN TERNAK BERBASIS SUMBERDAYA PAKAN LOKAL UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL DI KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EXECUTIVE SUMMARY Rancang Bangun Sistem Redaman Akustik Dan Getaran Struktur Plat Dek Untuk Kenyamanan Penumpang Kapal PKPP 26 (F.1.

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

PENGANTAR. Ir. Suprapti

LAPORAN AKHIR TAHUN MODEL PENGEMBANGAN INOVASI KELEMBAGAAN PENGELOLAAN WADUK DAN SITU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN NELAYAN

5 / 7

SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

MARGARETHA BUNGA (KEPALA BIDANG KETENAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN)

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

Kode Kegiatan SIDa F17

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu :

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2010 AKSELERASI SISTEM INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL DAN ALSINTAN DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

III. METODE KAJIAN. 3.1 Batas Kajian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA. Rancang Bangun Peralatan Kristalisasi Produksi Lemak Padat Dari Minyak Sawit

SIDa X.10. Kementerian Pertanian 2012 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL. Dr. Ir. Agung Prabowo, M.

SOSIALISASI TRL (TECHNOLOGY READINESS LEVEL) UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN INOVATIF LEMBAGA LITBANG DAERAH DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Abstrak Pembicara Utama

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BALAI BESAR LITBANG SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN ENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KEPUTUSAN BUPATI LOMBOK BARAT

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Dengan luas laut mencapai 2/3 dari total wilayah, Indonesia dikaruniai sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah.

BAB I PENDAHULUAN. makmur. Untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara material dan

PROGRAM DAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2016

INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI

PENYULUH PERIKANAN BANTU BERSAMA POKLAHSAR MEMPERLUAS JEJARING PEMASARAN DENGAN PROMOSI/PAMERAN HASIL PERIKANAN

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

I.175 POLA PENGELOLAAN BENCANA DI KAWASAN TAMBANG BATUBARA DI SUMATERA

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KAJIAN TEKNOLOGI UNGGULAN KELAPA SAWIT BERBASIS OUTCOME BASED EVALUATION DI KALIMANTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Nomor 16B /M/Kp/I/2008 TENTANG

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

Kode Kegiatan : F Kajian Kebijakan Tekno-Industri untuk Peningkatan Kapasitas SDM Industri Makanan di Koridor Jawa

Tentang Penulis. Penulis dilahirkan pada tanggal 27 Oktober 1984 di Majene, Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Jurusan Perikanan,

KERJASAMA KEMITRAAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SPESIFIK LOKASI (KKP3SL) (PENYULUH- Kemitraan Diseminasi)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan.

Transkripsi:

KODE JUDUL : I.227 EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Peneliti/Perekayasa: 1. Ir. Arie Sudaryanto MP 2. Dra. Carolina M.Sc 3. Fithria Novianti S.Pi 4. Mirwan Ardiansyah Karim S.T 5. Wawan Agustina S.Si INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012 1

Executive Summary Mengacu pada adanya peluang optimasi penmanfaatan hasil laut di Nusa Tenggara Timur, dan searah dengan fokus strategis yang dicanangkan oleh propinsi, perikanan untuk ketahanan pangan dipilih sebagai perhatian utama yang menjadi dasar pikir perancangan kegiatan penerapan teknologi di Kupang. Agar supaya potensi ini dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi bagi masyarakat lokal, maka sasaran kegiatan diarahkan pada usaha mikro yang secara strategis memang menjadi tumpuan sumber penghasilan kalangan masyarakat yang lebih luas. Ikan hasil tangkapan yang merupakan sumber pendapatan penting bagi keluarga nelayan, pada umumnya dijual dalam bentuk ikan segar. Hanya sedikit yang memanfaatkan ikan tersebut sebagai bahan baku olahan. Kalaupun ada, kegiatan pengolahan ikan masih dilakukan secara tradisional. Dari gambaran tersebut tampak adanya peluang pemanfaatan teknologi tepat guna, baik untuk meningkatkan mutu produk, maupun penganekanaragaman jenis produk olahan hasil laut tersebut. Diharapkan, melalui penerapan teknologi tepat guna, peluang untuk pengembangan usaha berbasis olahan hasil laut khususnya ikan akan semakin luas. Hal ini berarti, terbuka pula peluang bagi masyarakat lokal untuk ikut serta dalam denyut kegiatan ekonomi yang berbasis pada kekuatan sumberdaya lokal. Kegiatan penerapan teknologi ini dilakukan secara bertahap diawali dengan mengenali potensi sumber daya alam dan pemanfaatan teknologi tepat guna di kalangan masyarakat pengrajin pengolah ikan. Dari data yang diperoleh, ditentukan 5 kelompok usaha yang memiliki prospek pengembangan kegiatan usaha serta penyebaran teknologi tepat guna. Kelompok usaha terpilih, adalah sasaran strategis alih teknologi yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan teknis, meliputi perbaikan teknologi proses, pengenalan TTG; penguatan usaha melalui penerbitan legal produksi dan kemasan hygienis untuk menunjang upaya promosi. Tindak penerapan TTG tersebut kemudian dikaji dan 2

dievaluasi bersama melalui forum diskusi untuk mendapatkan masukan langkah strategis dalam menguatkan usaha mikro pengolahan ikan yang berdaya saing. Ke-5 kelompok tersebut berlokasi kerja di Lasiana, Oesapa, Oebobo, Penfui, Pasir Panjang dan Tode Kisar. Semua berada di wilayah Kupang. Dikelola dengan pola kaji-tindak, alih teknologi tepat guna yang dilakukan melalui pelatihan terhadap kelompok usaha mikro pengguna teknologi sekaligus menjadi jembatan untuk memperoleh berbagai informasi relevan terkait dengan teknik produksi mereka. Selain observasi langsung, digunakan pula instrumen kajian berupa kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif yang dapat menjadi alat ukur perubahan kinerja usaha. Teknik pengumpulan data dan informasi yang dijadikan pegangan adalah wawancara mendalam (in-depth interview), sedangkan analisa SWOT digunakan sebagai alat untuk mengarahkan pada diperolehnya simpulan yang mendukung tujuan kegiatan. Selanjutnya, pengumpulan data terkait dengan penanganan masalah pengembangan usaha yang bertumpu pada penguasaan teknologi tepat guna, akan dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Metoda yang tepat untuk memperoleh masukan terkait dengan masalah yang difokuskan pada penerapan teknologi tepat guna untuk UMKM pengolah ikan. Penerapan TTG yang diupayakan melalui format PKPP Ristek merupakan tindak induktif yang harus ditindak-lanjuti dengan pendampingan terarah dari lembaga terkait. Oleh karena itu sinergisme pola pikir antara pemerintah daerah, lembaga intermediasi lokal dan lembaga pengembang teknologi mutlak dibutuhkan. Upaya koordinasi yang telah dilakukan adalah dengan Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian & Pengembangan Daerah (BP4D) Provinsi NTT dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang. Didukung oleh Tim RFLP FAO Kupang yang juga memiliki perhatian terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat, seyogyanya kemitraan para pihak yang terkait dengan penguatan Sistim Inovasi Daerah dapat diwujudkan. Langkah teknis ke depan yang masih perlu ditindakkan adalah meningkatkan penguasaan teknologi proses produksi asap cair dengan 3

melanjutkan proses uji kelayakan teknis pembuatan dan pemanfaatan asap cair secara ekonomis dan efisien. Hal ini terkait dengan potensi Kupang untuk menjadi produsen asap cair kelak sehingga mampu memenuhi kebutuhan sendiri, hal mana pemanfaatan asap cair menjadi salah satu teknologi yang diperkenalkan di kalangan kelompok usaha mikro serta menunjukkan tingkat adopsi yang menjanjikan. Selain itu perlu dilakukan langkah strategis untuk mengoptimalkan kinerja usaha 5-UMKM sasaran sehingga diperoleh strategi percepatan pemberdayaan ekonomi industri mikro kecil menengah (IMKM) berbasis inovasi teknologi olahan ikan yang terukur. Dari upaya pemberdayaan itu, diharapkan terjadi akselerasi adopsi inovasi teknologi ke masyarakat khususnya IMKM dengan mengoptimalkan dan mengomunikasikan proses dan hasil kegiatan kepada pihak terkait. Bagaimanapun, rangkaian langkah tersebut tidak akan dapat dijalankan dengan baik tanpa adanya dukungan dari kebijakan pemerintah daerah. Dengan dasar pertimbangan bahwa fokus dan lokus kegiatan ini diselaraskan dengan arah kebijakan daerah, harapannya adalah dapat diperoleh suatu hasil kerja sinergistik yang saling menguatkan. Oleh karena tujuan utama kegiatan penerapan TTG ini adalah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, maka koordinasi, sinkronisasi serta komunikasi dengan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di ranah yang sama juga dilakukan. Strategi membangun jejaring kerja sinergis, selain dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan lembaga terkait sejak awal kegiatan ini dimulai, juga dilakukan melalui penyelenggaraan diskusi terfokus (Focus Group Discussion) yang membahas strategi penerapan teknologi tepat guna bagi usaha mikro pengolah hasil laut. Hasil diskusi akan dirumuskan menjadi sebuah saran kebijakan bagi pemerintah daerah Kupang Nusa Tenggara Timur. Menguatkan usaha mikro adalah langkah strategis bagi penyebaran peluang partisipasi masyarakat di kegiatan ekonomi, karena usaha mikro memiliki kelenturan baik dari sisi teknologi produksi maupun pola usaha yang mampu mengakomodasi berbagai keterbatasan mereka. Di satu sisi 4

bila dikelola secara komprehensif dan integratif, maka usaha mikro khususnya yang berbasis pengolahan ikan akan dapat menjadi pelaku ekonomi penting yang menyumbangkan kesejahteraan bagi masyarakat terutama dengan dicanangkannya wilayah Nusa Tenggara sebagai gerbang wisata. Hal ini pula yang menjadi motivasi bahwa meningkatkan daya saing produk industri mikro berbasis olahan ikan sudah merupakan hal yang niscaya. Dari gambaran tersebut maka jelaslah bahwa koordinasi, dan kerja sinergis koordinatif berbagai pihak menjadi penting dilakukan. Yang ditindakkan melalui kegiatan PKPP Penerapan Teknologi Tepat Guna Olahan Hasil Laut di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur tidak terlepas dari interpretasi Peraturan Bersama Menteri Riset dan Teknologi RI dengan Menteri Dalam Negeri RI tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah No 03 Tahun 2012. Lembaga terkait dengan penguatan sistem inovasi daerah seyogyanya bekerja-sama dalam mewujudkan adopsi dan inovasi TTG di kalangan usaha mikro yang menjadi penggerak ekonomi wilayah. Maka, langkah lanjut dari kegiatan ini yang perlu mendapat dukungan dari program ristek adalah mengupayakan implementasi strategi peningkatkan daya saing produk industri mikro berbasis olahan ikan melalui penerapan teknologi tepat guna secara lebih luas lagi -yang difasilitasi oleh tindak sinergis pemerintah daerah, lembaga intermediasi lokal dan B2P Teknologi Tepat Guna maupun lembaga litbang lokal sebagai lembaga sumber teknologi dalam kerangka Sistim Inovasi Daerah. Kasus penguatan terhadap 7 (tujuh) unit usaha mikro di Kupang ini, dapat dijadikan pemicu bagi diseminasi teknologi tepat guna lebih luas lagi karena ke-7 kelompok tersebut memiliki jejaring komunitas yang potensial. Penyebaran TTG ke lingkup yang lebih luas, tidak mustahil dapat diartikan sebagai penguasaan TTG yang mampu menjadi modal terwujudnya kelompok usaha ekonomi rakyat yang baru. Didalam kerangka pikir SIDa, dinamika ini merupakan embrio penting bagi pengembangan ekonomi wilayah. 5