PEMISAHAN HARTA PERKAWINAN MELALUI PERMOHONAN PENETAPAN HAKIM PENGADILAN AGAMA SURAKARTA YANG DILAKUKAN SETELAH PERKAWINAN (Studi Kasus)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

The Enactment of Marriage Agreement Post Constitutional Court Verdict

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aristoteles manusia adalah zoon politicon atau makhluk sosial.

BAB V PENUTUP. dengan membuat Permohonan penetapan kepada Pengadilan Negeri. Surabaya yang isinya menyatakan bahwa benar telah didaftarkannya

BAB I PENDAHULUAN. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa. 5 Dalam perspektif

PENGUASAAN TANAH OLEH WARGA NEGARA ASING DENGAN PERJANJIAN PINJAM NAMA (NOMINEE) DI WILAYAH INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HARTA SUAMI - ISTRI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang

BAB IV. pasal 35 dan 36 Undang-undang Nomor 1 tahun Pemisahan harta bersama. harta benda kepada Hakim dalam hal suami dengan berlaku buruk

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PENGATURAN DAN MANFAAT PEMBUATAN POST-MARITAL AGREEMENT DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

LEGAL MEMORANDUM STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM HAL PEMILIKNYA TERIKAT PERKAWINAN CAMPURAN TANPA MEMBUAT PERJANJIAN PERKAWINAN

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PERJANJIAN KAWIN YANG DAPAT DILAKUKAN SELAMA PERKAWINAN BERLANGSUNG

ABSTRAK. Kata Kunci : Hukum Agraria, Hak Milik Atas Tanah, Perjanjian Nominee, WNA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sarana teknologi menjadikan interaksi antar negara dan antara

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkawinan ini menjadi sebuah ikatan antara seorang laki-laki dan seorang

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PENIPUAN PIHAK LAKI-LAKI (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

PERJANJIAN PRANIKAH DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK DISAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATAT PERKAWINAN TESIS. Program Magister Kenotariatan

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN BERLANGSUNG

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK DIDAFTARKAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria

KEDUDUKAN HUKUM SUAMI ISTRI DALAM HAL JUAL BELI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN (KAJIAN UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN)

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN PADA KANTOR CATATAN SIPIL TERHADAP HARTA BERSAMA

PERJANJIAN KAWIN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN TERHADAP PIHAK KETIGA (PASCA PUTUSAN MAHKMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-XIII/2015) Oleh

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HARTA DALAM AKTA PERJANJIAN KAWIN YANG DIBUAT OLEH NOTARIS BAGI WARGA NEGARA INDONESIA YANG BERAGAMA ISLAM

BENTUK PERALIHAN HAK ATAS TANAH YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH WARGA NEGARA ASING AKIBAT PERCAMPURAN HARTA DALAM PERKAWINAN

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN BERLANGSUNG

16 No. 1 VOL. 2 JANUARI 2017: 16-34

PERKAWINAN CAMPURAN DAN AKIBAT HUKUMNYA. Oleh : Sasmiar 1 ABSTRACT

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan. Oleh: WINDA KUSUMA DEWI NIM.

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

TINJAUAN YURIDIS SENGKETA PEMBAGIAN HARTA BERSAMA SETELAH PERCERAIAN (Studi Kasus di Pengadilan Agama Salatiga)

BAB IV. A. Analisis Hukum Mengenai Implementasi Undang-Undang Nomor 5. Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

KEDUDUKAN SUAMI ISTRI TERHADAP HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM HAL TERJADI PERCERAIAN: PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN HUKUM ADAT BALI

Oleh : Ni Putu Dian Putri Pertiwi Darmayanti Ni Nyoman Sukerti I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata Fakultas Hukum Udayana

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan keturunan, mempertahankan rasnya, sehingga. perkawinan, karena dengan perkawinan manusia dapat melahirkan

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN TANAH DI BALI OLEH ORANG ASING DENGAN PERJANJIAN NOMINEE

BAB I PENDAHULUAN. Hukum waris perdata dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, termasuk

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 101/PUU-XV/2017 Peralihan Hak Milik atas Tanah

BAB I PENDAHULUAN. mahkluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP DEBITOR YANG MELAKUKAN PERJANJIAN PEMISAHAAN HARTA PERKAWINAN

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM. sah menimbulkan akibat berupa hak-hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak

ABSTRAK. Adjeng Sugiharti

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PEMILIKAN HAK ATAS TANAH UNTUK WARGA NEGARA ASING (WNA) DENGAN AKTA NOMINEE

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2012, hlm Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehensif, ctk. Pertama, Kencana Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sarana untuk bergaul dan hidup bersama adalah keluarga. Bermula dari keluarga

PERJANJIAN PERKAWINAN PADA PERKAWINAN CAMPURAN DALAM KEPEMILIKAN TANAH DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman. dibicarakan di dalam maupun di luar peraturan hukum.

FUNGSI PERJANJIAN KAWIN TERHADAP PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dalam bidang harta kekayaan menjadi pendorong tumbuh dan

PENGATURAN KEWENANGAN PEMBUATAN SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) LINGGA CITRA HERAWAN NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS INDONESIA

Key words: Agreement of marriage, legal protection, third party

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. Universitas Indonesia

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKTA NOTARIS MENGENAI YAYASAN YANG DIBUAT TIDAK BERDASARKAN KETENTUAN PASAL 37 PP NOMOR 63 TAHUN 2008 PADA SAAT AKTA DIBUAT

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

HAK AHLI WARIS BERKEWARGANEGARAAN ASING TERHADAP HARTA WARISAN BERUPA TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

ANALISIS TERHADAP ISTBAT NIKAH OLEH ISTRI YANG DI POLIGAMI SECARA SIRRI (Studi Putusan Mahkamah Syar iah Nomor: 206/Pdt.G/2013/MS.

PERNYATAAN. : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

THE JUDICIAL REVIEW PROPERTY RIGHTS CITIZENS WHO MARRY FOREIGNERS IN INDONESIA BASED ON LAW NUMBER 5 OF 1960 ON THE BASIC REGULATION OF AGRARIAN

Psl. 119 BW jo. Psl. 124 BW

PELAKSANAAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH MELALUI HIBAH UNTUK ANAK DI BAWAH UMUR

SKRIPSI. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PERKARA IJIN POLIGAMI (Studi Kasus Putusan Nomor 1187/Pdt.G/2013/PA Bpp.)

TESIS LEGAL STANDING JAKSA PENGACARA NEGARA DALAM PELAKSANAAN PASAL 26 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah keluarga, namun juga berkembang ditengah masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. sangat indah membuat investor asing berbondong-bondong ingin berinvestasi di

JURNAL ILMIAH AKIBAT HUKUM AKTA BUKU NIKAH YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT-SYARAT PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN NOMINEE DALAM KEPEMILIKAN TANAH DI KABUPATEN GIANYAR OLEH ORANG ASING

PEMBATALAN PERKAWINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DIKAITKAN DENGAN KETENTUAN PERKAWINAN BERDASARKAN FIQIH ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. lain sebagai tempat tinggal, tempat untuk melakukan berbagai aktifitas

HAK ATAS TANAH BAGI ORANG ASING DI INDONESIA TERKAIT DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1960

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan hukum merupakan

PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA FITRIYANI ABSTRACT

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. pemiliknya kepada pihak lain. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Peraturan

LEGAL MEMORANDUM ATAS KASUS PERALIHAN HAK ATAS TANAH TERKAIT DENGAN KEBERADAAN NOMINEE AGREEMENT YANG MENDAHULUI PERALIHAN HAK ATAS TANAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana di nyatakan dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami berbagai peristiwa hukum.

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

PENDAFTARAN HAK MILIK ATAS TANAH TERHADAP HARTA GONO GINI YANG BELUM DILAKUKAN PEMBAGIAN ABSTRAK. : Pendaftaran Tanah, Pembagian Harta Gono-Gini.

Analisis, Desember 2017, Vol. 6 No. 2: ISSN KEDUDUKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM HARTA BERSAMA PADA PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat internasional antar warga negara yang berbeda dan tidak menutup

ALTERNATIF HUKUM PERKAWINAN HOMOSEKSUAL

AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP DEBITOR YANG TERIKAT HARTA BERSAMA. (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor. 057/PK/Pdt.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK WARIS ANAK PADA PERKAWINAN SIRRI ABSTRAK

Transkripsi:

PEMISAHAN HARTA PERKAWINAN MELALUI PERMOHONAN PENETAPAN HAKIM PENGADILAN AGAMA SURAKARTA YANG DILAKUKAN SETELAH PERKAWINAN (Studi Kasus) Yohana Dea Sacharissa deasacharissa@yahoo.com Mahasiswa Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Burhanudin H, Toto Susmono Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The aims of this research are to know and answer the problem formulation the considerance of the judges of the Religion Court of Surakarta in stimulating the plea of the separation of marital treasure conducted after the marriage, the position of the stipulation of the religion court of Surakarta judges on the separation of the marital treasure after the marriage and Effects of Religious Court Decision No. Surakarta based on a Stipulation. 0012 / Pdt.P / 2015 / PA.Ska. This research is a normative prescriptive approach laws and case approach. Sources and types of materials used law is the law of primary, secondary and tertiary. Technical literature collection and analysis of legal reasoning, deduction, also use grammatical interpretation and teleological interpretation.judge consideration is their negligence and ignorance of the applicant concerning the regulation of marriage Agreement; their desire to retain Land Rights. This determination notch along yet registered at authorized institutions and published in newspapers, the only binding and enforceable for the against marriage after Marital Separation of Assets provide due to: The parties that made him (husband and wife) to comply with things things that have been agreed in the agreement; Treasure marriages that treasure which was originally a joint property becomes the property of each each party; Third parties concerned. Keywords : Judges stipulation, Separation of Marital Treasure, After Marriage Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Surakarta dalam menetapkan Penetapan Hakim Pengadilan Agama Surakarta dan Akibat Hukum dari Penetapan Pengadilan Agama dengan pendekatan undang undang dan pendekatan kasus. Sumber dan jenis bahan hukum adalah bahan 145

Jurnal Repertorium Volume III No. 2 JuliDesember 2016 Kata Kunci : Penetapan Hakim, Pemisahan Harta Perkawinan, Setelah Perkawinan A. Pendahuluan setiap manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain, bahkan sejak manusia lahir, hidup dan berkembang, meninggal Menjadi kodrat manusia untuk hidup berdampingan dengan sesama manusia, dan juga berusaha untuk meneruskan keturunan dengan cara melangsungkan perkawinan. Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk melangsungkan pernikahan dengan pasangan ( : dilakukan oleh Pegawai Pencatat Perkawinan membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan dalam berbagai perundang undangan mengenai Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga menimbulkan suatu hubungan hukum dan dengan cara demikian, perjanjian menimbulkan akibat oleh sepasang suami isteri secara sah otomatis akan membawa konsekuensi dan akibat akibat suami isteri sebelum atau pada saat perkawinan Perkawinan (UUP), maka di negara kita telah terjadi undang tersebut, maka peraturan lama dapat dipergunakan (Pasal 66 Undang Undang Nomor mengatur tentang Perkawinan, tapi jika lebih jauh mereka (. Pembuatan perjanjian kawin maupun perubahan terhadap perjanjian kawin ditentukan dan dibuat atas persetujuan bersama dari kedua belah pihak, terhadap pembuatan perjanjian kawin adalah kata dari pihak manapun, juga tidak ada penipuan dan larangan untuk merubah perjanjian kawin ialah untuk dengan sebuah Perkawinan, bahkan lebih tepat dapat dikategorikan sebagai Hukum Keluarga (J Satrio, menimbulkan akibat hukum sebagai berikut dilakukan untuk menghindarkan diri dari tanggung Perjanjian kawin merupakan sarana untuk melindungi masing masing harta calon pasangan 146

Pemisahan Harta Perkawinan Melalui Permohonan Penetapan Hakim Pengadilan Agama Surakarta... suami isteri. Pasangan calon suami isteri pada saat atau sebelum melangsungkan perkawinan, didasarkan atas kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Perjanjian kawin tersebut, calon pasangan suami isteri dapat menentukan pengaturan sejak awal perkawinan akan ada pemisahan harta atau akan melakukan percampuran harta / persatuan bulat harta bawaan masing masing. Peraturan mengenai Kitab Undang Undang Hukum Perdata. mungkin dihadapi oleh suami atau isteri terutama menjalankan kehidupan perkawinan, maka perjanjian perkawinan dapat dijadikan sebuah solusi untuk melindungi harta masing masing. Sebagai perkawinan tetapi tidak melakukan perjanjian perkembangan baru akan senantiasa aktual dan kadang menimbulkan polemik (pro dan kontra) mengajukan Permohonan Penetapan ke Pengadilan Agama dan dikabulkan, sehingga hal ini menjadi penting dan menarik untuk dikaji lebih jauh. Berdasarkan uraian diatas, terdapat perbedaan Dalam penulisan tesis ini Penulis hendak mengkaji lebih dalam tentang Pemisahan Harta dengan mengajukan Permohonan Penetapan Pemisahan Harta Perkawinan ke Pengadilan PEMISAHAN HARTA PERKAWINAN MELALUI PERMOHONAN PENETAPAN HAKIM PENGADILAN AGAMA SURAKARTA YANG DILAKUKAN SETELAH PERKAWINAN (Studi Kasus). B. Metode Penelitian sehingga sering menghabiskan uang dari harta yuridisnormatif. Mengacu pada pendekatan Undang Undang (statute approach) dan pendekatan Kasus (case approach). Sifat penelitian adalah preskriptif. tersebut. Pemisahan harta ini dapat dilakukan dengan sebelum atau pada saat perkawinan itu berlangsung. Pemisahan ini dilakukan karena jika pasangan antara Warga Negara Indonesia dengan Warga Negara Asing membeli tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik atau mendapat warisan atau hadiah maka hak milik tidak dilepaskan, dan hak tersebut menjadi hapus demi hukum dan tanah jatuh pada kemungkinan bahwa pelaksanaan Perjanjian Kawin dilakukan setelah perkawinan dilangsungkan dengan dasar Penetapan Pengadilan Negeri. perlu mendapatkan pemikiran sejak awal, sebab mempelajari tujuan hukum, nilai nilai keadilan, validalitas aturan hukum, konsep konsep hukum, dan norma norma hukum (Peter Mahmud Marzuki, pengumpulan studi kepustakaan dan analisis bahan menggunakan penafsiran gramatikal dan penafsiran teleologis. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Surakarta dalam Penetapan Pengadilan Agama Perjanjian Perkawinan setelah perkawinan mengatur sebab akibat harta perkawinan setelah perkawinan terjadi, jika terdapat sejumlah harta pihak suami atau isteri. Perjanjian kawin setelah 147

Jurnal Repertorium Volume III No. 2 JuliDesember 2016 persoalan harta dalam perkawinan. Untuk itu mereka antara pihak suami dengan pihak isteri sehingga harta mereka tidak bercampur. Oleh karena itu jika suatu saat mereka bercerai, harta dari masing masing pihak terlindungi, tidak bersama. b) Atas hutang masing masing penetapan akan bertanggungjawab sendiri sendiri. c) Jika salah satu pihak ingin mentidak perlu meminta ijin dari pembuatan perjanjian perkawinan / pemisahan perkawinan dan dilangsungkan dengan dasar Penetapan Pegadilan Agama Surakarta Nomor. (Warga Negara Asing) sebagai Pemohon I dan (Warga Negara Indonesia) sebagai Pemohon Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria (UUPA) dimana status kewarganegaraan Para Pemohon hon I berstatus bukan Warga Negara Indonesia (WNI). pertimbangan Hakim Pengadilan Agama dalam menetapkan Permohonan Penetapan Pemisahan tercantum dalam Penetapan ini adalah sebagai berikut : langsungkan perkawinan tidak mengadakan perjanjian karena kealpaan dan ketidaktahuan; Para Pemohon adalah telah sah karena dilakukan menurut hukum masing masing agama dan nan tersebut adalah perkawinan tentang Perkawinan; Pemohon sehingga tidak mengadakan perjanjian pranikah (prenuptial agreement) sebagaimana adalah sebagai berikut : kahan tersebut belum dikaruniai keturunan / anak; (3) Para Pemohon sama sama bekerja dan memiliki penghasilan baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga. Dalam urusan keluarga, Pemohon I tetap ber Para Pemohon, Pemohon II Indonesia kehilangan sebagian tanah sesuai dengan ketentuan tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria (UUPA); (5) Para Pemohon telah membuat Kepala Keluarga; untuk mengadakan perjanjian pemisahan harta selama perkawi 148

Pemisahan Harta Perkawinan Melalui Permohonan Penetapan Hakim Pengadilan Agama Surakarta... nan; (6) Para Pemohon dalam membuat perjanjian perkawinan juga harus Pemohon tentang Peraturan mengenai Perjanjian Perkawinan Kompilasi Hukum Islam (KHI); dan untuk melindungi hak hak kewarganegaraan Pemohon II sebagai isteri dari Pemohon I Melindungi Pemohon II terhadap Permohonan Pemisahan Harta Perkawinan dalam Penetapan ini dilakukan setelah perkawinan dilakukan. Permohonan Penetapan ini kemudian dikabulkan / ditetapkan oleh Pengadilan Agama menetapkan Permohonan setelah Perkawinan ini adalah untuk melindungi Hak Asasi Manusia dari masing masing pihak. lebih besar; (8) Dalam Fakta Yuridis, Majelis bertentangan dengan hukum agama dan kesusilaan. Putusan Hakim harus dilandasi atas pertimbangan hukum (legal reasoning, ratio decidendi) Pengadilan Agama Surakarta dalam menetapkan / mengabulkan Permohonan Penetapan setelah Perkawinan berdasarkan Penetapan a) Mengingat salah satu dari para pemohon adalah Warga Negara As (Pemohon I). Sesuai dengan ketentuan dalam dikategorikan onvoldoende gemotiveerd (kurang putusan tersebut dapat dibatalkan oleh : Putusan Pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan, juga memuat pasal tertentu dari peraturan perundang undangan setelah memperoleh sertifikat Hak Milik kemudian menikah dengan Warga Negara Asing (WNA) maka menjadi dasar / alasan alasan Para Pemohon mengajukan Permohonan Penetapan Pemisahan Harta Perkawinan setelah Perkawinan serta Pertimbangan Hakim dalam mengabulkan Permohonan Penetapan Pemisahan Harta Perkawinan setelah Perkawinan. Berdasarkan dari uraian uraian tersebut diatas, maka dapat Perjanjian Perkawinan / Perjanjian PraNikah, maka ia harus melepaskan bisa memegang sertipikat hak milik setelah memperoleh sertpikat hak milik kemudian menikah dengan eks patriat (bukan WNI), maka dalam Pemohon mengajukan Permohonan Penetapan Hakim dalam menetapkan permohonan ini harus melepaskan hak milik atas 149

Jurnal Repertorium Volume III No. 2 JuliDesember 2016 berhak. Setelah jangka waktu tersebut lampau maka hak milik atas tanah memisahkan kepemilikan harta dan utan piutang, juga kesepakatan tentang berkaitan dengan rumah tangga. jatuh pada Negara. b) Untuk melindungi hak hak kewarganegaraan Pemohon II sebagai warganegaraan asing terhadap kekuapribadi si isteri; dan demi kemasla Dalam hal ini juga dapat para Pemohon, bahwa Desi Prawita Sari (Pemohon II) merupakan Warga Negara Indonesia kehilangan sebagian hal pemegang sertifikat hak milik atas tanah sebagaimana Dalam Kasus Penetapan Pengadilan PA.Ska ini Hakim melakukan terobosan hukum memiliki tujuan untuk memberikan keadilan dan kemanfaatan bagi para pihak. Dalam hal ini bagi Pemohon II sebagai Warga Negara Indonesia dengan Pemohon I sebagai Warga Negara Asing untuk menjaga dan menghargai hasil keringat Dasar Pokok Pokok Agraria. kepemilikan hak atas tanah dari harta benda perkawinan, m a k a s a n g a t d i p e r l u k a n perkawinan dari masing masing pihak. Pemisahan harta perkawinan dilakukan dengan membuat kesepakatan pemisahan harta perkawinan dengan berdasarkan atas penetapan dari Pengadilan Agama. Pengadilan Agama tersebut maka menjadi pedoman dan dasar bagi kedua belah pihak suami isteri untuk mengurus dan mengatur mengenai Kedudukan Penetapan ini bersifat mengikat Hukum bertugas menciptakan kepastian hukum berdasarkan atas kesepakatan para pihak Ketiga mengetahui dan tunduk pada Perjanjian Perkawinan. Jika Perjanjian Perkawinan tidak (suamiisteri), tidak mengikat dan berlaku terhadap pihak ketiga. 3. Akibat Hukum Penetapan Pengadilan Agama Undang Hukum Perdata dijelaskan dibuat oleh calon suami isteri ini bertujuan untuk mengatur tentang kesepakatan antara calon suami Penetapan Pengadilan Agama Surakarta Perjanjian mulai berlaku semenjak saat perkawinan dilangsungkan; lain saat 150

Pemisahan Harta Perkawinan Melalui Permohonan Penetapan Hakim Pengadilan Agama Surakarta... peraturan tersebut dapat dilihat bahwa pemisahan harta perkawinan atau dikenal Pembuatan perjanjian mengenai pemisahan perkawinan dilakukan dapat dilakukan dengan mengaj ukan permohona n Penetapan ke Pengadilan Agama. Hal ini waktu pasangan suami isteri dalam suatu perkawinan melihat bahwa masing masing pihak memiliki kemampuan untuk mencari nafkah sendiri dan berhak untuk dalam perkawinan tersebut memutuskan dilakukan dengan cara mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama. mereka buat. Hal ini sesuai dengan asas kekuatan mengikat (verbindende kracht der overeenkomst). Asas ini melandasi mengakibatkan suatu kewajiban hukum dan karena itu para pihak terikat untuk melaksanakan kesepakatan kontraktual. Asas kekuatan mengikat kontraktual tersebut mengimplikasikan asas kebebasan Perjanjian dibuat sendiri oleh para pihak lingkup serta cara pelaksanaan perjanjian tersebut. 3. Akibat terhadap Harta Perkawinan setelah dilakukan dalam Penetapan ini dilakukan setelah perkawinan dilakukan. Perjanjian sepakat dari antara kedua belah pihak Pemisahan harta ini dilakukan dengan mengajukan Permohonan Penetapan Pemisahan Harta Perkawinan setelah Perkawinan ke Pengadilan Agama. Dalam baik dalam Kitab Undang Undang Hukum Perdata maupun Undang Undang Setelah permohonan penetapan dilakukan setelah perkawinan itu ditetapkan oleh Pengadilan Agama Surakarta, maka pada saat itu juga mulai berlaku dan memberikan akibat akibat hukum bagi para pihak (pasangan suami dan isteri) Kedudukan Harta Perkawinan atas Penetapan Hakim Pengadilan Agama terhadap Permohonan Penetapan Pemisahan Perkawinan adalah menjadi pisah harta. lagi terjadi persatuan harta / persatuan pihak bertanggungjawab penuh terhadap menanggung ganti rugi sampai ke harta ikut menanggung kerugian tersebut. Sesuai memberikan perlindungan bagi Pemohon penetapan ini dimana masing masing pihak (suami isteri) harus mematuhi segala isi dari penetapan tersebut. Asing. Dari ketentuan ketentuan tersebut Penetapan dari Pengadilan Agama 151

Jurnal Repertorium Volume III No. 2 JuliDesember 2016 jatuh pada Negara sehingga pasangan suami isteri ini membuat perjanjian kawin dengan didasarkan penetapan Pengadilan Agama. Penetapan Pengadilan Agama Surakarta Perjanjian kawin setelah perkawinan akibat harta perkawinan setelah perkawinan berlangsung tetapi juga terhadap pihak ketiga. Perjanjian Perkawinan ini dapat mengikat dan berlaku bagi Pihak Ketiga setelah Perjanjian Perkawinan ini minggu secara berturut turut. Para pihak untuk membuat Perjanjian Perkawinan ini akan mulai berlaku sejak tanggal akta dibuat dan didaftarakan pada instansi berlaku dan mengikat bagi pihak ketiga Agama tersebut tidak akan merugikan pihak ketiga apabila dilaksanakan dengan Pengadilan Agama tetap merupakan harta tersebut secara otomatis menjadi harta pribadi dari masing masing pihak. Akibat hukum Perjanjian Perkawinan terhadap Pihak Ketiga dapat dijelaskan dengan ilustrasi sebagai berikut. Disimpulkan, bahwa Perjanjian Perkawinan dapat mulai berlaku bagi Pihak Ketiga apabila Perjanjian Perkawinan tersebut telah didaftarkan / dicatatkan. Setelah dicatatkan maka pada saat itu juga berlaku mengikat bagi Pihak Ketiga. Undang Undang tidak mewajibkan Notaris untuk melakukan pembukuan atau D. Simpulan kawin tidak berlaku. Sejak tanggal pembukuan tersebut, terhadap pihak ketiga, harta suami isteri tidak lagi menjadi tanggungan untuk oleh pihak suami atau isteri, tetapi sesuai mereka. Dengan kata lain, sejak tanggal pembukuan tersebut pihak ketiga dianggap karena diberi tahu oleh pihak suami isteri mengenai hal tersebut, maka berlakulah perjanjian perkawinan tersebut bagi membawa akibat hukum terhadap phak ketiga. Pengadilan Agama Surakarta dalam menetapkan permohonan ini adalah : Pemohon tentang Peraturan mengenai Perjanjian Perkawinan; pemohon adalah Warga Negara Asing (Pemohon I); kewarganegaraan Pemohon II berkewarganegaraan asing terhadap kebebasan untuk menentukan kapan melakukan pembukuan atau registrasi. bahwa sepanjang pembukuan belum dilakukan, terhadap pihak ketiga perjanjian Pengadilan Agama Surakarta untuk menciptakan keadilan, kepastian hukum dan perlindungan 152

Pemisahan Harta Perkawinan Melalui Permohonan Penetapan Hakim Pengadilan Agama Surakarta... 3. Akibat Penetapan Pengadilan Agama terhadap Pemisahan Harta Perkawinan setelah Perkawinan ini memberikan akibat bagi : E. Saran disepakati bersama dalam kesepakatan tersebut; merupakan harta bersama menjadi harta masing masing pihak; Melalui Perjanjian Kawin Dan Akibat Suatu Pengantar. Mengenal Hukum Hukum Perkawinan dan Keluarga di Indonesia, ctk. Kedua. Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Indonesia : Jakarta Peraturan Harta Perkawinan Dengan Perjanjian Kawin. Semarang : Fakultas Hukum Universitas Diponegoro hendak melangsungkan perkawinan dan juga bagi tetapi hendak melakukan pemisahan harta dengan perjanjian perkawinan dapat mengajukan permohonan penetapan pembuatan perjanjian kawin Daftar Pustaka Kedudukan Suami isteri Dalam Hukum Perkawinan (Kajian Kesetaraan Jender Melalui Perjanjian Kawin) Sekilas Dunia Notaris & PPAT Indonesia (Kumpulan Tulisan), ctk. Pertama. Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan Hukum Harta Perkawinan. Bandung Hukum Perkawinan Indonesia, ctk. Pertama. Semarang : Universitas Diponegoro Penelitian Hukum, ctk. Keenam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group 153