Cut-off Porositas, Volume shale, dan Saturasi Air untuk Perhitungan Netpay Sumur O Lapangan C Cekungan Sumatra Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: Interpretasi seismik, Petrofisika, Volumetrik, OOIP

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI FORMASI SUMURGJN UNTUK PENENTUAN CADANGAN GAS AWAL (OGIP) PADA LAPANGAN X

ISSN JIK TekMin, Volume 1 Nomor 1, 2015

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK PADA LAPANGAN BEAR CEKUNGAN SUMATRA TENGAH (Studi kasus PT Chevron Pacific Indonesia)

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

ANALISIS PENENTUAN ZONA PRODUKTIF DAN PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL DENGAN MENGGUNAKANDATA LOGGING PADA LAPANGAN APR

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

*Korespondensi:

Porositas Efektif

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Evaluasi Formasi dan Estimasi Permeabilitas Pada Reservoir Karbonat Menggunakan Carman Kozceny, Single Transformasi dan Persamaan Timur

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERKIRAAN VOLUME GAS AWAL DI TEMPAT MENGGUNAKAN METODE VOLUMETRIK PADA LAPANGAN POR

ANALISA FISIKAMINYAK (PETROPHYSICS) DARI DATA LOG KONVENSIONAL UNTUK MENGHITUNG Sw BERBAGAI METODE

Evaluasi Cadangan Minyak Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D Melalui Pemodelan Geologi Berdasarkan Data Petrofisika

BAB I PENDAHULUAN I-1

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/Fax. (0711) ;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS PETROFISIKA UNTUK MENTUKAN POTENSI HIDROKARBON PADA SUMUR ELP-23 LAPANGAN PRABUMULIH MENGGUNAKAN METODE INVERSI

HALAMAN PENGESAHAN...

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

Petrofisika Reservoar Batupasir Resistivitas Rendah, Formasi Sihapas Bawah, pada Lapangan Toba, Cekungan Sumatera Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALSIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAN EVALUASI FORMASI RESERVOIR FORMASI BANGKO B

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

EVALUASI DAN INTERPRETASI LOG DI LAPISAN X PADA LAPANGAN Y UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN HIDROKARBON

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1

PERHITUNGAN WATER SATURATION (S W ) MENGGUNAKAN PERSAMAAN ARCHIE, PERSAMAAN INDONESIA DAN METODE RASIO RESISTIVITAS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv. SARI...v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...

ANALISA LOG UNTUK MENENTUKAN AWAL ISI GAS DITEMPAT (OGIP) LAPANGAN X SUMUR RM-3

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

BAB V ANALISA. dapat memisahkan litologi dan atau kandungan fluida pada daerah target.

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN CEMENTATION EXPONENT (m) TANPA ADANYA CLEAN ZONE DAN WATER BEARING PADA RESERVOAR KARBONAT

PEMODELAN RESERVOIR BATUPASIR A, FORMASI MENGGALA DAN PENGARUH HETEROGENITAS TERHADAP OOIP, LAPANGAN RINDANG, CEKUNGAN SUMATRA TENGAH

BAB IV UNIT RESERVOIR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK

Evaluasi Formasi Reservoar Batupasir Menggunakan Analisis Petrofisika Pada Lapangan Teapot Dome

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

BAB I PENDAHULUAN. Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMODELAN RESERVOIR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. Sumatra atau Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di bagian barat

DAFTAR GAMBAR. Gambar 5. Pengambilan Conventinal Core utuh dalam suatu pemboran... Gambar 6. Pengambilan Side Wall Core dengan menggunakan Gun...

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL FORMASI KAIS PADA LAPANGAN Y

Analisis Petrofisika Batuan Karbonat Pada Lapangan DIF Formasi Parigi Cekungan Jawa Barat Utara

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya memiliki status plug and abandon, satu sumur menunggu

Kata kunci : petrofisika, analisis deterministik, impedansi akustik, volumetrik

Rani Widiastuti 1, Syamsu Yudha 2, Bagus Jaya Santosa 3

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. V.1 Penentuan Zona Reservoar dan Zona Produksi

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

BAB IV PERHITUNGAN IGIP/RESERVES GAS

Evaluasi Formasi Menggunakan Data Log dan Data Core pada Lapangan X Cekungan Jawa Timur Bagian Utara

BAB V INTERPRETASI DATA. batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Analisa konektivitas reservoir atau RCA (Reservoir Connectivity Analysis)

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Analisa Log. BAB III Dasar Teori

ANALISA PETROFISIKA DALAM KARAKTERISASI RESERVOAR DAN IDENTIFIKASI FLOW UNIT PADA LAPANGAN SPS SKRIPSI. Brahmani Trias Dewantari

Data dan Analisis Ketidakpastiannya

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB IV PEMODELAN PETROFISIKA RESERVOIR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

PEMODELAN PERANGKAP GAS DAN PERHITUNGAN VOLUME GAS DI TEMPAT (IGIP) PADA AREA GTS N DAN I LAPANGAN TANGO, CEKUNGAN KUTAI, KALIMANTAN TIMUR

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Analisis Persebaran Total Organic Carbon (TOC) pada Lapangan X Formasi Talang Akar Cekungan Sumatera Selatan menggunakan Atribut Impedansi Akustik

BAB III PEMODELAN GEOMETRI RESERVOIR

BAB I Pendahuluan. 8km

BAB IV Perhitungan Cadangan

TUGAS AKHIR B. Institut Teknologi Bandung. Oleh. Ade Himsari PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

BAB III GEOMETRI DAN KARAKTERISASI UNIT RESERVOIR

KARAKTERISASI BATUAN RESERVOUIR PASIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYDRAULIC FLOW UNIT PADA SUMUR X

Kata Kunci: Inversi impedansi akustik, Petrofisika, Porositas, Permeabilitas

BAB I PENDAHULUAN. fosil, dimana reservoir-reservoir gas konvensional mulai mengalami penurunan

Pernancio Agustaf 1, Ongki Ari Prayoga 2, Hilltrudis Gendoet Hartono 3. Pendahuluan

Petrophysical Analysis and Multi-attribute Seismic for Reservoir Characterization in Field Norwegia

PEMODELAN PERSEBARAN SATURASI AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FOIL FUNCTION (BULK VOLUME OF WATER) PADA RESERVOIR MINYAK DI LAPANGAN X

Transkripsi:

Cut-off Porositas, Volume shale, dan Saturasi Air untuk Perhitungan Netpay Sumur O Lapangan C Cekungan Sumatra Selatan Bambang Triwibowo Jurusan Teknik Geologi FTM UPN Veteran Yogyakarta Abstract The values of cut-off porosity (Φ), volume of shale (Vsh), and water saturation (Sw) from an oil/gas field or well require to be determined to know the netpay (h), this h parameter is later used as one of the important factor for the calculation of hydrocarbon reserves Analyze the cut-off conducted at well-o, C oil/gas field based on well log data, core data report and drill steam test data with qualitative, quantitative, petrophysic modelling, and crossed plot method. The result of the Φ, Vsh, and Sw oil reservoir cut-off successively 10%, 0,27 v/v, and 0.65 v/v, while the cut-off Φ, Vsh, and Sw for the gas reservoir are 9%, 0,32 v/v, and 0,71 v/v. Sari Harga cut-off porositas (Φ), volume shale (Vsh), dan saturasi air (Sw) dari suatu sumur atau lapangan minyak/gas bumi perlu ditentukan untuk mengetahui besarnya netpay (h). Besaran h ini nantinya digunakan sebagai salah satu faktor penting untuk perhitungan cadangan hidrokarbon. Analisis cut-off dilakukan pada sumur O lapangan C berdasarkan data log, laporan inti batuan, dan data test sumuran dengan metode kualitatif, kuantitatif, pemodelan petrofisik, dan gambar silang. Hasilnya untuk reservoir minyak cut-off Φ, Vsh, dan Sw berturut-turut 10%, 0,27 v/v, dan 0.65 v/v. Sedangkan cut-off Φ, Vsh, dan Sw untuk reservoir gas 9%, 0,32 v/v, dan 0,71 v/v. Kata Kunci: cut-off, porositas, volume shale, saturasi air, cadangan. Pendahuluan Eksplorasi, eksploitasi, pengembangan lapangan minyak/gas bumi, dan pengembangan lanjut lapangan minyak/gas bumi selalu melakukan perhitungan sumberdaya atau cadangan hidrokarbon. Salah satu faktor yang mempengaruhi perhitungan cadangan adalah volume bulk batuan reservoir. Volume bulk ini dihitung berdasarkan luasan reservoir dikalikan dengan ketebalannya. Yang dimaksud dengan ketebalan di sini adalah ketebalan netpay. Netpay adalah ketebalan reservoir yang mengandung hidrokarbon. Untuk menentukan netpay perlu dicari harga cut-off porositas (Φ), volume shale (Vsh), dan saturasi air (Sw).

Berdasarkan harga-harga cut-off yang akan dicari inilah maka dapat diperoleh angka/ketebalan netpay dari gross reservoir. Untuk menentukan berapa harga cut-off masing-masing parameter petrofisik (Φ, Vsh, dan Sw) digunakan metode kualitatif, kuantitatif, petrofisik, dan statistik/gambar silang berdasarkan data log, inti batuan, dan data tes sumuran. Pendekatan untuk perhitungan ini mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh BP. Migas (2008-2009), yang telah disosialisasikan di beberapa perguruan tinggi, lembaga penelitian dan perusahaan minyak. Pada kesempatan ini penulis bermaksud melakukan kajian perhitungan cut-off tersebut pada Lapangan C dengan berdasarkan data Sumur O yang berada di Cekungan Sumatra Selatan. Data Sumur O mencakup data log sumur, data inti batuan sumur, dan data tes sumuran. Tahapan kajian ini diawali dengan melakukan metode kualitatif, yakni menentukan kualitas data, interpretasi litologi, menentukan zona poros dan permeabel yang selanjutnya disebut zona reservoir. Tahap selanjutnya adalah menginterpretasi kandungan fluida di zona poros dan permeabel tersebut di mana terdapat zona air, zona minyak, dan gas. Berikutnya digunakan metode kuantitatif, berupa penentuan kedalaman zona reservoir dan diteruskan dengan pemodelan petrofisik pada zona reservoir tersebut. Tahap terakhir adalah menggunakan metode statistik dengan melakukan penggambaran silang beberapa parameter petrofisik untuk menentukan nilai cut-off. Hasil gambar silang ini dipadu dan dicek ulang dengan data analisa inti batuan (berdasarkan laporan yang ada) serta data tes sumuran. Analisis Inti Batuan (core) Analisis inti batuan dilakukan untuk menentukan dan meyakinkan interpretasi litologi berdasarkan log serta mengetahui kualitas log khususnya log sinar gama, resisitivitas, neutron dan densitas. Analisis ini juga dilakukan untuk menentukan harga tortuositas (a), sementasi (m), dan eksponen saturasi (n) serta mengetahui hubungan antara porositas inti batuan dan permeabilitas (permeability transform). Hasil analisis inti batuan yang kemudian digunakan untuk pemodelan petrofisik antara lain: Kualitas log sinar gamma, resistivitas, dan netron-densitas baik. Harga tekstural parameter a=1, m= 1,82 dan n= 1,85. Korelasi antara porositas dan permeabilitas cukup baik dengan persamaan y = 1,0504x + 0,0116 dan R 2 = 0,8123. Water Resistivity : 0.3835 ohm-m @77 0F or 14,850 ppm NaCl. Pemodelan Petrofisik Pemodelan petrofisik dilakukan pada batuan reservoir yang berdasarkan analisa kualitatif didominasi oleh batu pasir dengan beberapa sisipan serpih pada kedalaman 6830-6950 md. Berdasarkan ciri litologinya, reservoir ini termasuk dalam formasi Talangakar bagian bawah. Secara kualitatif, dengan menggunakan metode pintas dikenali kandungan air pada kedalaman 6950-6915 md, kandungan minyak pada kedalaman 6915-6870 md, dan gas pada

kedalaman sumur 6860-6830 md. Hasil pemodelan petrofisik dapat dilihat pada Gambar 1 dan secara vertikal harga-harga parameter petrofisik yang diperoleh, khususnya porositas, volume shale dan saturasi air disajikan pada Tabel 1. Ketiga parameter tersebut sangat penting peranannya, selain untuk menentukan cut-off, nantinya akan digunakan pula dalam perhitungan cadangan minyak/gas bumi secara volumetrik. Berikut ini adalah rumus perhitungan cadangan secara volumetrik. Untuk minyakbumi; Keterangan: 7758 Ah φ OOIP = B o ( 1 ) S w OOIP A h Φ Sw Bo : Original Oil In Place : luas area : tebal (netpay) : porositas : saturasi air : faktor volume formasi untuk minyak Untuk gasbumi; ( 1 S ) 43560 Ah φ OGIP = B g w Keterangan: OGIP A h Φ Sw Bg : Original Gas In Place : luas area : tebal (netpay) : porositas : saturasi air : faktor volume formasi untuk gas

GR_1 30 GAPI 330 6820.06075.8-6026.1 6850 6900 DEPTH FEET S-1 TVD FEET 6100 ELEVATION(TVD) FEET -6050 LLD_1 OHMM RHOB_1 1.95 G/C3 2.95 NPHI_1 V/V 0.2 2000 0.45-0.15 LLM_1 dt 0.2 OHMM 2000 140 US/F 40 PICKS.LITH COAL_1 0 1 0.35 0 0 1 0.1 10000 VSH_1 V/V PHIE_1 V/V POR_1 % SWE_1 V/V CORE_SW_1 % PERM_1 MD CORE_PERM_1 MD 0 1 35 0 0 100 0.1 100000 6150-6100 6950 6970.06191.0-6141.3 Gambar 1. Hasil Pemodelan Petrofisik Sumur O Lapangan C

Tabel 1. Tabulasi Hasil Perhitungan Petrofisik Reservoir TAF MD CNL DRH GRST ILD POR SW VSH 6830 0.1448 0.00 50.2490 13.3700 0.151 0.494 0.207 6831 0.1404-0.01 48.3190 15.0300 0.176 0.458 0.108 6832 0.1263 0.04 46.1930 16.7100 0.149 0.474 0.147 6833 0.1106 0.01 54.7410 18.2800 0.061 0.874 0.194 6834 0.0966-0.01 58.1360 21.5050 0.158 0.385 0.148 6835 0.1066 0.05 60.0470 24.0000 0.146 0.388 0.140 6836 0.1199 0.01 60.7220 24.7300 0.092 0.417 0.282 6837 0.1045 0.00 75.9160 25.3000 0.130 0.385 0.181 6838 0.1021 0.02 83.9530 25.7000 0.156 0.400 0.063 6839 0.1045 0.02 55.9330 27.4200 0.170 0.345 0.079 6840 0.1096 0.06 49.7670 26.1100 0.144 0.414 0.079 6841 0.1306 0.00 46.9810 26.1100 0.136 0.429 0.088 6842 0.1471 0.02 49.4530 24.9100 0.132 0.421 0.128 6843 0.1482 0.03 48.0620 22.8400 0.132 0.440 0.136 6844 0.1539 0.10 45.9740 24.0000 0.100 0.553 0.121 6845 0.1231-0.02 45.4220 24.0000 0.084 0.539 0.194 6846 0.1210 0.04 45.9010 21.2900 0.072 0.630 0.211 6847 0.1338 0.00 46.3420 23.4900 0.103 0.480 0.187 6848 0.1322 0.00 46.0900 23.1600 0.096 0.508 0.188 6849 0.1317 0.00 45.0690 23.8300 0.101 0.496 0.172 6850 0.1393 0.03 43.0670 20.8200 0.092 0.529 0.222 6851 0.1399-0.02 43.0100 19.0200 0.137 0.408 0.231 6852 0.1399 0.00 44.7820 17.7050 0.155 0.438 0.149 6853 0.1482 0.02 43.9660 15.4500 0.133 0.553 0.141 6854 0.1535-0.01 40.7580 17.6000 0.161 0.463 0.092 6855 0.1426 0.03 47.7240 14.6300 0.092 0.642 0.251 6856 0.1210 0.00 52.9980 14.2250 0.040 0.978 0.328 6868 0.1692 0.01 51.4770 13.8200 0.099 0.589 0.290 6869 0.1680 0.02 52.9040 16.1300 0.098 0.530 0.290 6870 0.1545 0.01 58.1630 18.3800 0.115 0.500 0.202 6871 0.1495-0.01 61.4150 16.6200 0.116 0.533 0.202 6872 0.1345-0.01 58.9930 19.7000 0.110 0.529 0.167 6873 0.1117-0.01 63.8240 21.3600 0.079 0.632 0.176 6874 0.1076 0.02 65.4700 22.3700 0.062 0.668 0.202 6875 0.1016-0.02 63.6150 22.7800 0.056 0.702 0.202 6876 0.1382 0.01 61.1280 21.8550 0.101 0.492 0.202 6877 0.1274 0.04 70.5330 21.8333 0.077 0.562 0.229 6878 0.1231 0.00 71.6560 22.2200 0.085 0.547 0.202 6879 0.1393 0.02 69.8610 20.8200 0.131 0.469 0.132 6880 0.1644 0.01 71.6230 21.1733 0.150 0.400 0.149 6881 0.1494 0.01 73.3710 21.3600 0.128 0.440 0.167 6882 0.1532 0.01 72.1550 17.9800 0.126 0.500 0.167 6883 0.1523 0.00 71.9540 19.7000 0.113 0.475 0.211 6884 0.1395 0.00 63.2060 18.9700 0.104 0.529 0.202 6885 0.1263 0.00 61.9750 20.8800 0.091 0.544 0.202 6886 0.1349 0.00 66.1190 20.4300 0.096 0.517 0.220 6887 0.1386 0.03 73.1150 20.6900 0.092 0.526 0.220 6888 0.1318-0.02 76.9300 20.5600 0.109 0.517 0.167 6889 0.1200 0.02 77.7210 20.0600 0.087 0.600 0.184 6890 0.1237-0.01 78.6190 19.0200 0.096 0.590 0.175 6891 0.1242 0.02 75.4060 17.7500 0.069 0.657 0.259 6892 0.1329 0.00 78.9350 17.6900 0.071 0.607 0.290 6893 0.1438-0.01 76.2310 15.1000 0.098 0.614 0.228 6894 0.1306-0.01 78.6770 13.2350 0.104 0.695 0.184 6895 0.1360 0.03 75.5150 12.7400 0.116 0.720 0.123

Analisis dan Pembahasan Hasil pemodelan petrofisik terutama porositas, volume shale, dan saturasi air akan disusun dan ditabulasikan pada zona reservoir. Secara umum hasil tersebut selaras dengan data yang diperoleh dari analisa laboratorium untuk inti batuan, sehingga dapat dilakukan metode gambar silang/statistik untuk menentukan cut-off. Cut-off porositas dan volume shale dilakukan secara bersamaan, sedangkan cut-off Sw merupakan hasil gambar silang antara Sw dengan Water Cut (Wc). Wc diperoleh dari data inti batuan berupa Kro, Krw, µw dan µo serta Sw. Cut-off ditentukan pada harga Wc=98%. Cut-off Porositas dan Volume shale Cut-off porositas dan volume shale ditentukan berdasarkan gambar silang kedua harga hasil perhitungan petrofisik reservoir. Untuk reservoir minyak dan gas, masing-masing dilakukan dengan gambar silang tersendiri. Pada reservoir minyak, terlihat akumulasi data porositas mengumpul di sebelah kanan (lebih besar dari) harga porositas 10%. Hal itu berarti harga tersebut merupakan cut-off porositas untuk reservoir minyak di Sumur O. Pada gambar silang yang sama terlihat batas tertinggi nilai volume shale sebesar 0.27 v/v (Gambar 2). Sedangkan untuk reservoir gas terbaca harga cut-off porositas sedikit lebih kecil, yakni 9% dan dengan cut-off volume shale sebesar 32%/ 0,32 v/v (Gambar 3). Setelah dilakukan cek ulang dengan data tes sumur, terbukti bahwa tes yang menghasilkan hidrokarbon berada di kedalaman dengan porositas dan volume shale yang sesuai dengan batasan harga cut-off tersebut. Porositas vs Vshale (Gas) 0.5 0.45 0.4 0.35 Vshale 0.3 0.25 0.2 0.32 0.15 0.1 0.05 0.9 0 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 Porositas Gambar 2. Gambar Silang Porositas vs Vshale (Minyak) Cut-off Porositas 10% (0.10 v/v) dan cut-off Vshale 0.27 v/v

Por vs Vshale (minyak) 0.5 0.45 0.4 0.35 0.3 0.27 Vshale 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 10% 0 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 Porositas Gambar 3. Gambar Silang Porositas vs Vshale (Gas) Cut-off Porositas 9% (0.09 v/v) dan cut-off Vshale 0.32 v/v. Cut-off Saturasi Air Cut-off saturasi air ditentukan berdasarkan gambar silang antara Water cut (Wc) dengan Saturasi air (Sw). BP Migas (2008-2009) telah mengeluarkan acuan bahwa Sw dihitung pada Wc 98%. Selanjutnya, hasil cut-off dicek ulang dengan data tes sumuran (Drill Steam Test) untuk mengetahui apakah mengalir atau tidak. Data untuk gambar silang diperoleh dari data petrofisik dan data analisa inti batuan Sumur O. Dari laporan final sumur, dijumpai adanya data 4 tes sumuran sehingga dapat digunakan sebagai kontrol/cek ulang. Hasil gambar silang Wc dan Sw dari data sumur lapangan C dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5. Sumbu Y merupakan nilai Wc dan sumbu X merupakan nilai Sw. Pada gambar tersebut cut-off Sw ditentukan pada nilai Wc 98%, yakni sebesar 0.65 v/v untuk reservoir minyak dan 0.71 v/v untuk reservoir gas. Makna nilai ini adalah untuk harga Sw lebih besar dari 0.65 v/v atau 0.71 v/v tidak diperhitungkan sebagai netpay, yang dihitung sebagai netpay hanyalah harga Sw sama dan/atau kurang dari cut-off Sw.

Water Cut vs Sw 100 90 98% 80 70 60 WC 50 40 30 20 10 65% 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Sw Gambar 4. Gambar Silang Sw dan WC menunjukkan cut-off Sw untuk minyak sebesar 65% Water Cut vs Sg WC 100 90 98% 80 70 60 50 40 30 20 10 29% 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sg Kesimpulan Gambar 5. Gambar Silang Sw dan WC menunjukkan cut-off Sw untuk gas sebesar 71%

Reservoir sumur O yang berada di kedalaman 6830-6950 md berupa batu pasir dengan kandungan air, minyak, dan gas. Harga cut-off porositas untuk minyak sebesar 10%. Nilai porositas reservoir dibawah 10% tidak diperhitungkan untuk netpay. Sedangkan harga cut-off porositas gas sebesar 9%. Harga cut-off volume shale lapangan C sebesar 0.27% atau 0.27 v/v untuk minyak dan 32% atau 0,32 v/v untuk gas. Reservoir minyak dengan volume shale > 27% dan reservoir gas dengan Vshale >32% tidak diperhitungan sebagai netpay. Harga cut-off saturasi air untuk reservoir minyak lapangan C sebesar 0.65 v/v, dan cut-off Sw reservoir gas 0.71 v/v. Hal ini berarti reservoir dengan Sw lebih besar dari cut-off tidak diperhitungkan sebagai netpay. Daftar Pustaka Asquith, G. B and Gibson, C.R. 1982. Basic Well Log Analysis for Geologist. Tulsa, AAPG. Bishop, M. G. 2001. South Sumatra Basin Province, Indonesia The Lahat/Talangakar Cenozoic Total Petroleum System. USGS Open File Report. Crain, E. R. 2000. The Log Analysis Handbook Volume 1: Quantitative Log Analysis Methods. Pennwell Books, Tulsa, Oklahoma, USA. De Coster, G. L. 1974. The Geology of The Central and South Sumatra Basin. Indon. Petroleum Assoc. Proc. P. 77-110. Ginger, D and Fielding, K. 2005. The Petroleum System And Future Potential Of The South Sumatra Basin, Indonesia. Petroleum Assoc. 30th Ann. Conv. Proc., p. 67-89. Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log, Schlumberger Oilfield Service. Heidrik, T. L dan Aulia, K. 1993. A Structural and Tectonic Model Of The Coastal Plain Block South Sumatra Basin. Indon. Petroleum Assoc., Proc. John, T. D. 1983. Essentials of Modern Open-hole Log Interpretation. Penn-Well Books, Penn Well Publishing Company, Tulsa, Oklahoma. Rider, M. 2002. The Geological Interpretation of Well Logs. Scotland. Suksmana, D dan Gunawan S. 2008-2009. Acuan Studi Geologi, Geofisika, dan Reservoir. BP MIGAS (tidak dipublikasikan).