BAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. impor gula. Kehadiran gula impor ditengah pangsa pasar domestik mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. non keuangan selalu membutuhkan dana untuk modal yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Gula adalah salah satu komoditas pertanian yang telah ditetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan,

Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan

BAB I. manusia sangat berperan penting terhadap keberhasilan suatu organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN. Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang program TRI 1975 dengan tujuan

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional

DAFTAR ISI. Daftar Tabel... xiv Daftar Gambar... xv Daftar Lampiran... xvi

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu

APLIKASI METODE REGRESI LINIER BERGANDA DALAM MENCARI FORMULASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA TEBU

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal.

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS KEGIATAN PRODUKSI PABFUK GULA JATIWANGI (Kasus PTPG Rajawali I1 Unit PG Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat)

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU TEBU RAKYAT KERJASAMA USAHA DI PT. PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Gula Subsistem Input Subsistem Usahatani

DINAMIKA DAN RISIKO KINERJA TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI GULA DI INDONESIA

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

NASKAH SEMINAR HASIL. Oleh : Vinna Nour Windaryati NIM

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak dapat menghindari adanya persaingan dengan perusahaan lain. Perusahaan

Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerupai otak manusia yang dikenal dengan jaringan syaraf tiruan.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang yaitu untuk memberikan suatu kebutuhan masyarakat sehari-hari. Pabrik

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak industri yang membutuhkan hasil. yang berada di Yogyakarta dan memiliki 2 jenis kemasan, jenis jemasan di

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pembelanjaan merupakan salah satu masalah sentral dalam perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan volume penjualan (omset) yang dicapai perusahaan. Karena hal

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di tanah air Indonesia tercinta ini. Contohnya tanaman tebu yang

BAB I PENDAHULUAN. penggiling tebu merupakan modal yang paling utama dalam memproduksi gula

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

UPAYA MERAIH LABA DENGAN CARA MENEKAN KEHILANGAN TEBU DAN MENINGKATKAN RENDEMEN SELAMA TEBANG GILING

RINGKASAN EKSEKUTIF DAMARIS BARUS Marimin Sri Hartoyo.

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

PERKEMBANGAN KEMITRAAN PETANI TEBU DENGAN PG. KREBET BARU:PERILAKU EKONOMI PETANI TEBU. Fadila Maulidiah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

YOGYAKARTA, 9 SEPTEMBER 2017 FGD "P3GI" 2017

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada

Analisis Faktor Produktivitas Gula Nasional dan Pengaruhnya Terhadap Harga Gula Domestik dan Permintaan Gula Impor. Lilis Ernawati

LOG BOOK MAGANG KERJA No Tanggal Jam Kegiatan Uraian TTD 1 14 Juli Membuat Surat Pengantar Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Perusahaan juga harus mampu beroperasi secra efektis dan efisien.

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gula merupakan salah satu komoditi strategis bagi perekonomian Indonesia, karena merupakan salah satu dari sembilan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

LAPORAN AKHIR REVITALISASI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS GULA

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih satu tahun. Di Indonesia sendiri tanaman tebu banyak dibudidayakan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri gula di Indonesia sudah ada sejak tahun 30-an, kebanyakan pabrik

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendapatan bagi sekitar ribu RTUT (Rumah Tangga Usahatani Tani) (BPS, 2009).

ABSTRAK. Peneliti : Dr. Lilis Yuliati, S.E., M.Si 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : BOPTN Universitas Jember Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku perekonomian nasional, badan usaha milik negara atau

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembangunan dalam segala sektor terutama sektor industri. Namun

I Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati

BAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia

KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

44 masing 15 %. Untuk petani tebu mandiri pupuk dapat diakses dengan sistem kredit dengan Koperasi Tebu Rakyat Indonesia (KPTRI). PG. Madukismo juga m

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

DWIYANlP HENDRAWATL Efisiensi Pengusahaan Gula Tebu di Lahan Sawah Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik (Dibawah biiigan RITA NJRMALINA SURYANA)

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat menarik konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami kerugian, bahkan kebangkrutan. Sebaliknya apabila dalam

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

I. PENDAHULUAN. zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

LOG BOOK MAGANG KERJA No Tanggal Jam Kegiatan Uraian TTD 1 01 Juli 2014

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha. dari kekayaan negara yang dipisahkan. Sejak tahun 2001, seluruh BUMN

ANALISISKKINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU

BAB 1 PENDAHULUAN. di Pulau Jawa. Sementara pabrik gula rafinasi 1 yang ada (8 pabrik) belum

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SELAMAT MENGERJAKAN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN PEMBINAAN PERAN INDUSTRI BERBASIS TEBU DALAM MENUNJANG SWASEMBADA GULA NASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

MAKALAH SEMINAR DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA Institut Pertanian Bogor, 2009

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan menjadi suatu gambaran atau kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dari pengukuran tersebut dapat diketahui baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal yang sangat penting agar sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan yang ada. Informasi mengenai kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi tersebut bermanfaat untuk memprediksi kapabilitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Disamping itu informasi yang didapatkan berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Pengukuran kinerja perusahaan diperlukan suatu tolok ukur dalam perusahaan karena hal tersebut dianggap penting. Penggunaan tolok ukur yang tepat akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Perusahaan pabrik gula merupakan perusahaan yang dikelola oleh BUMN. Badan Usaha Milik 1

2 Negara merupakan perusahaan atau organisasi milik pemerintah yang bertugas mengatur dan mengelola sumber daya alam Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Mengetahui seberapa jauh tercapainya tujuan dari peran yang dijalankan oleh BUMN maka dibutuhkan adanya penilaian kinerja. Pengetahuan mengenai tingkat kesehatan keuangan perusahaan menjadi hal yang penting, karena tingkat kesehatan keuangan dapat dijadikan sebagai indikator kinerja keuangan dalam BUMN. Salah satu cara untuk mengetahui keadaan kinerja keuangan tersebut dapat dilakukan melalui analisis laporan keuangan. Keadaan keuangan suatu perusahaan sudah mencapai target atau belum dapat diketahui dengan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan itu sendiri merupakan gambaran tentang kondisi keuangan pada periode tertentu. Perubahan iklim yang terjadi pada tahun 2010 mempunyai dampak bagi pabrik gula. Akhir tahun 2010 banyak tebu yang tidak bisa dipanen akibat hujan terus berlangsung sehingga ada kendala dalam tebang angkut. Ada juga tanaman tebu yang sekadar dipapras, tetapi tidak dirawat. Begitu pula masih banyak tanaman tebu yang dibiarkan tidak dirawat. Kondisi tersebut makin di perparah dengan kondisi iklim yang tidak mendukung tahun 2010. Tebang tebu di awal musim giling rendemen rata-rata 5%, hingga saat ini pun rata-rata rendemen masih di bawah 7%. Salah satu BUMN yang bertugas untuk mengelola kebutuhan utama masyarakat adalah PT. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru yang terletak di jalan

3 Bululawang nomor 10 Malang, Jawa Timur. Fenomena yang terjadi pada PT. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru yaitu terjadinya perubahaan iklim atau anomali iklim pada tahun 2010. Terjadinya hujan sepanjang tahun 2010 menyebabkan menurunkan hasil panen tebu, dan turunnya produksi gula serta berdampak pada penjualan. Tabel 1.1 menunjukan bahwa pada laporan keuangan yang ada pada Pabrik Gula terlihat menurunnya laba yang cukup besar pada tahun 2009, 2010 dan tahun 2011. Tabel 1.1 Penjualan dan Laba Sebelum Pajak Tahun Penjualan Laba Sebelum Pajak 2009 Rp 261.649.874 Rp 60.236.942 2010 Rp 251.953.101 Rp 33.928.492 2011 Rp 271.785.939 Rp 84.748.013 Sumber : laporan keuangan PT. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Tabel 1.1 menunjukan data penjualan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,7% dari tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 7,8%. Laba sebelum pajak pada tahun 2009 ke 2010 mengalami penurunan sebesar 43,6% sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 14,9%. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Kinerja PT. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana kinerja keuangan PT. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru setelah adanya anomali iklim? C. Batasan Masalah Data yang digunakan dalam penelitian ini ditinjau dari Tingkat Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor :KEP-100/MBU/2002 dilihat dari aspek keuangan, aspek operasional, aspek administrasi pada periode 2009, 2010 dan 2011. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru setelah adanya anomali iklim. E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan Bagi PT. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru diharapkan dapat menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dibidang keuangan dan menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan. 2. Bagi Pemerintah Bagi pemerintah sebagai bahan masukan dan informasi agar lebih memperhatikan sektor pertanian, terutama industri gula sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan yang dapat meningkatkan produktivitas gula.

5 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi penelitian selanjutnya dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan acuan bagi penelitian lebih lanjut.