PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Margareth Evelyn Bolla *)

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI KONDISI JALAN DAN PENGEMBANGAN PRIORITAS PENANGANANNYA (Studi Kasus di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka

BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan

STUDI KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS RUAS JALAN HARAPAN JAYA) KOTA PONTIANAK

BAB III LANDASAN TEORI. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata,

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

1. PENDAHULUAN. Jalan memiliki syarat umum yaitu dari segi konstruksi harus kuat, awet dan kedap. Supardi 1)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.

Jurnal Teknik Sipil ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

Deby Elfi Copricon 1), Gunawan Wibisono 2), Ari Sandhyavitri 2)

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

ABDIAS TANDY ARRANG Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

D4 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY

PENENTUAN KONDISI PERKERASAN JALAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Perlintasan Sebidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai batas antar negara, provinsi ataupun kabupaten. memperhatikan kenyamanan.(sukirman,1999)

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

STUDI PENANGANAN JALAN BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: Kerusakan Jalan, bangunan pelengkap, fasilitas pendukung.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei

STUDI PENANGANAN JALAN RUAS BUNDER LEGUNDI AKIBAT PEKEMBANGAN LALU - LINTAS

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Piyungan-Prambanan Sumber : Google Maps

METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kinerja bundaran tidak bersinyal

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

KATA PENGANTAR. Kami berharap dokumen ini dapat menjadi masukan dan dasar bagi pihak-pihak terkait. Terima kasih. Hormat Kami, Mirka Pataras, ST. MT.

PENGARUH JUMLAH LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JALAN DI JALAN ASPAL KELAS III A DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Survei Kondisi Jalan

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik.

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Data Survei. 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK DAN RUAS JALAN GOR FLOBAMORA)

ANALISIS PEMILIHAN TIPE INTERCHANGE JALAN TOL KUTA TANAH LOT SOKA (044T)

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metode Survei

EVALUASI KONDISI JALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF KINERJA FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL (Studi Kasus Jalan Jayawijaya Surakarta)

TUGAS AKHIR - RC

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. harus tepat (dapat mengukur variabel yang diinginkan) dan dengan validitas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

Tabel Tingkat Kerusakan Struktur Perkerasan Lentur

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metode Survei

3.4 Uji Laik Fungsi Jalan Teknis Geometrik Jalan Teknis Struktur Perkerasan Jalan Teknis Struktur Bangunan

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI IRI BERDASARKAN VARIASI RENTANG PEMBACAAN NAASRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metode Survei

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AUDIT KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (STUDI KASUS GEOMETRIK JALAN M.T. HARYONO KOTA SAMARINDA)

EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI )

Transkripsi:

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro Abstrak: Kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu kerusakan struktural yang mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dari satu atau lebih komponen perkerasan yang mengakibatkan perkerasan tidak dapat lagi menanggung beban lalu lintas, dan kerusakan fungsional yang mencakup keamanan dan kenyamanan, oleh karena itu perlu dilakukan adanya Pemeliharaan Jalan, yaitu kegiatan penanganan jalan yang meliputi perawatan, rehabilitasi, penunjangan, dan peningkatan. Metode evaluasi kerusakan jalan yang akan digunakan yaitu metode Bina Marga. Metode Bina Marga umumnya digunakan di Indonesia dapat menghasilkan nilai prosentase kerusakan jalan. Pada penelitian ini didapatkan hasil tingkat kerusakan jalan sehingga dapat ditentukan jenis pemeliharaan yang akan dilakukan. Kata kunci: kerusakan jalan, metode bina marga, jenis pemeliharaan jalan Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama untuk distribusi barang dan jasa. Dengan demikian perkembangan jalan saling berkaitan dengan perkembangan umat manusia. Peranan jalan sangat penting dalam memfasilitasi besar kebutuhan pergerakan yang terjadi. Oleh karena itu, agar jalan dapat tetap mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu perlu dilakukan suatu usaha untuk menjaga kualitas layanan jalan, dan salah satu usaha tersebut adalah melakukan pemeliharaan jalan. METODE Metode Survai - Survai awal yaitu membuat rekaman video tentang perkerasan jalan dan mendokumentasikannya dengan meng-gunakan handycam. Survai ini dilakukan disepanjang ruas jalan yang akan diteliti, yaitu sepanjang ±40 km. Dari survai ini didapatkan video kerusakan ruas jalan yang diteliti. - Survai berikutnya yaitu survai Lintas Harian Rata-Rata (LHR) yang dilakukan di setiap ruas jalan yang akan diteliti. Survai ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu pagi, siang dan sore hari. Dari survai ini didapatkan data Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) maksimum dari masing-masing ruas jalan yang selanjutnya dipergunakan untuk perhitungan nilai kondisi jalan dengan menggunakan metode Bina Marga. - Selanjutnya dilakukan survai kerusakan perkerasan jalan secara manual atau visual, dengan cara mencatat setiap jenis dan dimensi kerusakan jalan yang terbagi dalam beberapa segmen. Dari survai ini didapatkan data kerusakan jalan di setiap ruas yang akan diteliti dan data-data ini akan dipergunakan untuk perhitungan nilai kondisi jalan dengan menggunakan Metode Bina Marga. Metode Pemeliharaan Jalan Bentuk Pemeliharaan Jalan Raya Ada tiga macam bentuk dari pemeliharaan yang dikenal dan digunakan di Indonesia, ketiga macam bentuk pemeliharaan tersebut adalah: Diang Agung Saputro adalah Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana Malang email: agoenk99@yahoo.com 1

2 a. Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin adalah penanganan terhadap lapis permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendaraan (Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan sepanjang tahun. Pemeliharaan rutin, bentuknya adalah: - Penanganan pada lapis permukaan, - Meningkatkan kualitas perkerasan namun tidak untuk meningkatkan kekuatan struktural, - Dilakukan sepanjang tahun. b. Pemeliharaan Berkala Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan pada waktu waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan sifatnya meningkatkan kemampuan struktural. Pemeliharaan berkala, bentuknya antara lain: - Dilakukan dalam jangka waktu tertentu, - Berfungsi untuk meningkatkan kemampuan struktural jalan. c. Peningkatan Jalan Maksud peningkatan adalah penanganan jalan guna memperbaiki pelayanan jalan yang berupa peningkatan struktural dan atau geometriknya agar mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan. Biasanya dalam bentuk overlay. Metode Evaluasi Kerusakan Jalan Pemilihan bentuk pemeliharaan jalan yang tepat dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap kondisi permukaan jalan didasarkan pada jenis kerusakan yang ditetapkan secara Penilaian kondisi permukaan jalan dilakukan dengan menggunakan metode Bina Marga. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan saat melakukan survai adalah kekasaran permukaan, lubang, tambalan, retak, alur, dan amblas. Penentuan nilai kondisi jalan dilakukan dengan menjumlahkan setiap angka dan nilai untuk masing-masing keadaan kerusakan. Prosedur analisis data dengan menggunakan Metode Bina Marga adalah sebagai berikut: a. Menetapkan jenis jalan dan kelas jalan; b. Menghitung LHR untuk tiap ruas jalan dan tetapkan nilai kelas jalan dengan menggunakan tabel berikut; Tabel 1. Tabel LHR dan Nilai Kelas Jalan LHR (smp/hari) Nilai Kelas Jalan < 20 0 20 50 1 50 200 2 200 500 3 500 2000 4 2000 5000 5 5000 20000 6 20000 50000 7 > 50000 8 Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota c. Mentabelkan hasil survei dan mengelompokkan data sesuai dengan jenis kerusakan; d. Menghitung parameter untuk setiap jenis kerusakan dan melakukan penilaian terhadap setiap jenis kerusakan berdasarkan Tabel 2 berikut :

3 Tabel 2 Tabel Penentuan Angka Kondisi Berdasarkan Jenis Kerusakan Retak-retak (Cracking) Tambalan dan Lubang Tipe Angka Luas Angka Buaya 5 > 30% 3 Acak 4 20 30% 2 Melintang 3 10 20% 1 Memanjang 1 < 10% 0 Tidak Ada 1 Lebar Angka Kekasaran Permukaan > 2 mm 3 Jenis Angka 1 2 mm 2 Disintegration 4 < 1 mm 1 Pelepasan Butir 3 Tidak ada 0 Rough 2 Luas Kerusakan Angka Fatty 1 > 30% 3 Close Texture 0 10% - 30% 2 < 10% 1 Tidak ada 0 Alur (Ruts) Amblas Kedalaman Angka Kedalaman Angka > 20 mm 7 > 5/100 m 4 11 20 mm 5 2-5/100 m 2 6 10 mm 3 0 2/100 m 1 0 5 mm 1 Tidak Ada 0 Tidak ada 0 Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota e. Menjumlahkan setiap angka untuk semua jenis kerusakan, dan menetapkan nilai kondisi jalan berdasarkan tabel berikut; Tabel 3. Penetapan Nilai Kondisi Jalan berdasarkan Angka Kerusakan Total Angka kerusakan Angka 26 29 9 22 25 8 19 21 7 16 18 6 13 15 5 10 12 4 7 9 3 4 6 2 0 3 1 Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota f. Melakukan perhitungan urutan prioritas (UP) kondisi jalan merupakan fungsi dari kelas LHR dan nilai kondisi jalannya, yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: UP = 17 (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan) (2.1) - Urutan prioritas 0 3 menandakan bahwa jalan dimasukkan dalam program peningkatan jalan. - Urutan prioritas 4 6 menandakan bahwa jalan dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala.

4 Urutan prioritas 7 menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan dalam program pemeliharaan rutin. PEMBAHASAN Evaluasi Kerusakan Jalan dengan Metode Bina Marga Contoh Perhitungan Metode Bina Marga pada ruas jalan nomor 09: 1. Menetapkan jenis jalan dan kelas jalan; Jenis Jalan: Jalan Lokal Sekunder dengan kelas jalan III 2. Menghitung LHR untuk jalan ruas jalan 09 dan menetapkan nilai kelas jalan dengan menggunakan tabel berikut: Jam Tabel 5 Lintas Harian Rata-Rata Ruas Jalan 09 MC LV HV UM Total 0.5 1.0 1.3 0.8 LHR 06.00-07.00 356 15 2 31 220 2204 07.00-08.00 341 16 3 26 211 2112 08.00-09.00 345 13 5 14 203 2032 11.00-12.00 332 25 7 11 209 2089 12.00-13.00 321 22 11 8 203 2032 16.00-17.00 352 19 2 22 215 2152 17.00-18.00 335 24 1 18 207 2072 Sumber : Hasil Survai dan Analisis Data Gambar 1. Lintas Harian Rata-Rata di Ruas Jalan 09 Sumber : Analisis Data Nilai LHR berdasarkan survai di lapangan sebesar: 2204 smp/hari, sehingga menurut Tabel 2 didapat nilai kelas jalan adalah 5; 3. Menghitung parameter untuk setiap jenis kerusakan dan melakukan penilaian terhadap setiap jenis kerusakan. Perhitungan angka kerusakan untuk kerusakan kelompok kekasaran permukaan, lubang dan tambalan, serta deformasi plastis didasarkan pada jenis kerusakan saja. Sedangkan untuk jenis kerusakan retak angka kerusakan dipertimbangkan dari jenis retak, lebar retak, dan luas kerusakannya, dimana untuk nilai kelompok retak

5 digunakan adalah angka terbesar dari ketiga komponen di atas. Untuk alur angka kerusakan didasarkan pada besar kedalaman alur yang terjadi, sedangkan untuk amblas angka kerusakan didasarkan pada panjang amblas per 100 meter. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi penentuan angka kerusakan didasarkan proses penentuan angka kerusakan yang terlampir. Tabel 6. Rekapitulasi penentuan angka kerusakan ruas jalan 09. Jenis Angka Untuk Angka Untuk Angka Untuk Angka Untuk Angka Untuk Angka Kerusakan Jenis Kerusakan Lebar Kerusakan Luas Kerusakan Kedalaman Panjang Amblas Kerusakan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pelepasan Butir 2 - - - - 2 Retak Melintang 3 0 0 - - 3 Retak Memanjang 2 1 1 - - 2 Alur 2 - - 2-2 Kekasaran Permukaan 1 - - - - 1 Lubang & Tambalan 2-2 - - 2 Amblas 1 - - - - 1 Total Angka Kerusakan 12 Sumber: Analisis Data 4. Menetapkan nilai kondisi jalan berdasarkan Tabel 4; Dengan angka kerusakan sebesar 12, maka nilai kondisi jalan untuk ruas jalan 09 adalah 4. 5. Nilai prioritas kondisi jalan dengan menggunakan persamaan berikut: Nilai Prioritas = 17 (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan) Nilai kondisi jalan adalah: 17 (5+4) = 8. Untuk urutan prioritas > 7 menandakan bahwa jalan tersebut dalam kondisi baik sehingga cukup dimasukkan dalam program pemeliharaan rutin. Tabel 7. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Kondisi Jalan dengan Metode Bina Marga No No. Ruas Nilai Kondisi Jalan Nilai Ket. Jenis Pemeliharaan Jalan 1 01 9 Baik Pemeliharaan Rutin 2 02 7 Rusak Ringan Pemeliharaan Rutin 3 03 7 Rusak Ringan Pemeliharaan Rutin 4 04 6 Rusak Ringan Pemeliharaan Berkala 5 05 3 Rusak Berat Peningkatan Jalan 6 06 3 Rusak Berat Peningkatan Jalan 7 07 6 Rusak Ringan Pemeliharaan Berkala 8 08 8 Baik Pemeliharaan Rutin 9 09 8 Baik Pemeliharaan Rutin 10 10 5 Rusak Sedang Pemeliharaan Berkala 11 11 8 Baik Pemeliharaan Rutin Sumber: Analisis Data

6 KESIMPULAN Dari analisis dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Evaluasi kerusakan jalan di daerah Kec. Jabung dan sekitarnya menghasilkan data bahwa tingkat kerusakan jalan mencapai ± 21% dari seluruh ruas jalan yang ditinjau. 2. Analisa kerusakan jalan dengan menggunakan Metode Bina Marga menghasilkan nilai yang relative berbeda. Pada 11 (sebelas) ruas jalan yang diteliti didapatkan 6 (enam) pemeliharaan rutin, 3 (tiga) pemeliharaan berkala, dan 2 (dua) peningkatan jalan. SARAN Dengan memperhatikan hasil dari pembahasan pada sebelumnya dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Hasil akhir penelitian evaluasi kerusakan dengan menggunakan metode Metode Bina Marga harus memperhatikan dengan teliti jenis dan tingkat kerusakan jalan termasuk dimensi dari kerusakan agar didapatkan data yang benar-benar akurat yang akan dipakai dalam perhitungan. 2. Perlunya penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan pemeliharaan ruas jalan selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Bina Marga (1990). Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota, No. 018/T/BNK/1990 Departemen Pekerjaan Umum (1995). Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi, Jilid II: Metode Perbaikan Standart Sukirman. S (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya, Erlangga, Jakarta Suswandi. A (2008). Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan dengan Methode Pavement Condition Index (PCI) Forum Teknik Sipil No. XVIII/3-September 2008 ASTM Designation D6433 (2007). Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys The Ohio Department of Transportation Office of Pavement Engineering (2006). Pavement Condition Rating System, Columbus, OH