BAB III. 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller

dokumen-dokumen yang mirip
KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU


TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA


BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB III PERAWATAN DUMP TRUCK HINO FM 260 JD

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

II. TINJAUAN PUSTAKA


KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL


BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Turbin Uap BOILER. 1 4 konderser

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB XIII SISTEM OLAH GERAK (MANOEVRING SYSTEM)

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

Konstruksi CVT. Parts name

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

Dhani Priatmoko REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Analisis dan Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD]

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

BAB II LANDASAN TEORI

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

Transkripsi:

BAB III 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller 3.2 Manajemen Manajemen merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengatur sumber daya sumber daya yang dimilikinya agar dapat dikelola secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. 3.3 Pemeliharaan (Maintenance) Kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan atau ditentukan oleh perusahaan dengan hasil produksi yang berkualitas. 3.4 Macam Macam Pemeliharaan pada Propeller 3.4.1 Preventive Maintenance Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalahmasalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada propeller dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi. Contoh pekerjaan tersebut adalah: 1) Melakukan pengecekan terhadap propeller apakah telah sesuai hasilnya untuk kondisi normal kerja propeller atau tidak. 2) Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada propeller (debu, tanah maupun bekas minyak) 3) Mengikat baut-baut yang kendor 4) Pengecekan kondisi pelumasan pada bearing (unsealed) Program Studi Teknik Mesin 14

5) Perbaikan/mengganti Oring pada piston propeller yang bocor atau rusak. 3.4.2 Predictive Maintenance Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada propeller dan juga dapat melakukan pengecekan aliran grease dan alignment pada propeller untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya. 3.4.3 Breakdown Maintenance Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada propeller, yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga propeller tidak dapat digunakan. Contoh kerusakan tesebut adalah: 1) Rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan 2) Terlepasnya couple penghubung antara line shaft dan poros propeller akibat kurang kencangnya baut-baut yang tersambung 3) Macetnya putaran propellerr karena terganjal benda asing. 3.4.4 Corrective Miantenace Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku petunjuk propeller tersebut. Pemeliharaan ini merupakan general overhaul yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap bagian-bagian propeller yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan. Program Studi Teknik Mesin 15

3.5 Sistem kerja propeller pada pesawat latih 3.5.1 Dasar Pengertian Propeller Propeller adalah suatu benda berputaryang mendorong pesawat maju. Yang dapat digunakan untuk memindahkan pesawat dari satu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan putaran pada mesin, Dengan kata lain propeller berfungsi merubah tenaga mesin menjadi dorongan sesuai dengan kombninasi RPM dan kecepatan. Propeller digunakan pesawat untuk berbagai tujuan, antara lain : - Untuk menghasilkan thrust - Menghasilkan tenaga - Meningkatkan Efisiensi pada pesawat - Membantu mendinginkan mesin dengan aliran angin - Mengiritkan bahan bakar Terdapat dua tipe propeller utama yang digunakan dalam pesawat latih, yaitu fixed-pitch propellerdanconstant speed atau variable pitch 3.5.2 Prinsip operasi propeller Sistem mekanik hidrolik yang mana gaya hidrolik menekan piston propeller untuk diteruskan pada gaya putar blade propeller agar blade propeller mendapatkan sudut yang ideal yang diinginkan pada saat pesawat beroperasi. Dasar gaya kontrol propeller adalah gaya sentrifugal dan tekanan oli yang menekan piston propeller yang diatur oleh governor sehingga blade propeller dapat diubah sudutnya. Jadi oli yang terdapat di tangki penampungan dinaikan oleh oil-pump dan di alirkan ke dua arah yaitu system dan governor dan dari governor dialirkan ke lubang shaft propeller untuk mengatur tekanan oli yang akan menekan piston propeller sebesar 120 psi, kemudian setelah oli menekan piston oli kembali lagi ke tangki penampungan oli dan terus melakukan sirkulasi. Program Studi Teknik Mesin 16

3.5.3 Proses Aerodinamik Propeller Perpindahan pesawat terbang menciptakan gaya hambat yang berlawanan arah untuk bergerak maju. Jika pesawat udara terbang dengan mendatar, dimana gaya diaplikasikan agar dapat dihitung gaya hambatannya, tetapi dalam hal ini pesawat bergerak maju. Gaya ini menghubungkan thrust untuk dapat menghasilkan daya angkat pesawat terbang. Dengan usaha thrust dapat dihitung waktu dan jarak perpindahan pesawat udara, dimana : Usaha = waktu x jarak Daya muai thrust adalah perhitungan untuk thrust times dan kecepatan perpindahan pesawat. Dimana : Tenaga = waktu x kecepatan Jika pengukuran tersebut dimasukkan dalam satuan tenaga kuda, maka satuan tenaga muai thrust adalah tenaga kuda atau horsepower. Walaupun sudut blade dan jarak propeller saling berhubungan, namun sudut blade merupakan sudut antara bidang penampang blade dan bagian bidang pendukung pada pesawat terbang yang mana dapat membuat propeller berputar. 3.5.4 Faktor Aerodinamik Propeller Untuk mengetahui cara kerja gerak sebuah propeller, pertama memikirkan gerakan propeller tersebut, yang mana keduanya adalah putaran propeller dan gerak maju propeller. kemudian perhatikan arah gaya propeller. penampang pada sudu propeller bergerak kebawah dan bergerak maju kedepan. Sudut di udara relatif yang mana angin disapukan oleh sudu Program Studi Teknik Mesin 17

propeller yang menghubungkan sudut untuk menghantam angin. Dengan sudut cos ini menghasilkan defleksi udara tekanan dinamik di mesin pada propeller lebih besar dari tekanan atmosfir sehingga menciptakan thrust. 3.6 Jenis propeller pada pesawat latih Berdasarkan cara kerja dan pemberian energi pada pesawat latih dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu: a. Fixed-pitch propeller, Dimana blade pada propeller tidak dapat diubah sudutnya. Pesawat ringan memiliki baling-baling fixed pitch atau constant speed, pada fixed pitch sudut bilah dipilih sesuai kebutuhan pemilik dan fungsi pesawatnya. Misalkan ingin bermanuver cepat maka pilihlah bilah yang bersudut kecil sebaliknyajika menginginkan kecepatan dan ketinggian pilihlah yang bersudut besar. b. Constant speed / Variable pitch, Dimana blade pada propeller dapat diubah sudutnya pada saat kondisi dan keadaan tertentu. Dibanding dengan fixed pitch, constant speeed lebih efisien.sering disebut variable pitch karena penerbang bisa merubah sudut bilah untuk efisiensi. Keunggulan model bilah ini bisa merubah tenaga mesin menjadi dorongan sesuai dengan kombninasi RPM dan kecepatan. Constant speed bisa dibandingkan dengan sistem tranmisi menanjak,menurun,jalan pelan atau cepat. Misal pada mobil, unttuk menanjak kecepatan rendah atau akselerasi kita menggunakan gigi rendah yang berdiameter besar, maka dipesawat kita menggunakan setting bilah bersudut kecil sehingga dapat menanjak,mengerem lajupesawat saat turun atau mendarat (fine pitch). Sebaliknya pada mobil saat kita Program Studi Teknik Mesin 18

ingin mendapat kecepatan yang tinggi maka kita menggunakan gigi tinggin yang berdiameter lebih kecil maka pada pesawat kita menggunakan bilah bersudut besar sehingga kita mendapat dorongan yang besar pula. 3.7 Bagian-bagian Utama Propeller Secara umum bagian-bagian utama propeller dapat dilihat seperti gambar berikut : Sumber : www.google.com Propeller dan komponen propeller 3.7.1 Shaft propeller Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari putaran mesin selama beroperasi dan tempat kedudukan propeller serta bagian-bagian berputar lainnya. Dalam hal ini selain untuk meneruskan momen puntir shaft juga berfungsi untuk mengalirkan oli bertekanan tinggi dari governor yang mengalir melalalui lubang shaft propeller dan dialirankan ke Piston untuk menekan spring propeller agar dapat merubah sudut blade propeller. Program Studi Teknik Mesin 19

Sumber : www.google.com/site: CP Fitters Online Learning shaft propeller 3.7.2 Piston Propeller Piston hidrolik pada hub propeller berfungsi menekan spring propeller untuk menghubungkan setiap blade agar dapat merubah sudut blade propeller. Sumber : STPI Curug-Tangerang 3.7.3 Permukaan Piston Dalam hal ini tekanan oli yang mengalir melalui lubang shaft propeller menekan piston dan menggerakan piston rod untuk merubah sudut blade. 3.7.4 Constant speed propeller Berfungsi untuk mennggerakkan blade agar dapat menghasilkan sudut blade pada propeller. Program Studi Teknik Mesin 20

Sumber : www.google.com 3.8 Parts pendukung pada Propeller 3.8.1 Oring piston Digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran oli agar oli tidak masuk ke blok silinder. 3.8.2 Spring Spring berfungsi untuk menahan tekanan pada saat piston bergerak kebawah yang diakibatkan oleh tekanan oli. 3.8.3. Stoper Stoper berfungsi untuk mengatur tekanan piston agar sudut balde yang dihasilkan tidak berlebihan ataupun kekurangan. 3.8.4 Rus bearing Merupakan tempat tahanan ball bearing agar pangkal blade dapat bergerak dengan stabil tanpa hambatan yang membuat pangkal blade sesak untuk bergerak. Program Studi Teknik Mesin 21

3.8.5 Bearings Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil. Sumber : STPI Curug-Tangerang 3.8.6 Blade Blade berfungsi untuk mendorong pesawat agar dapat maju. Blade berputar menciptakan tekanan rendah didepannya, seperti sayap yang membuat tekanan rendah diatasnya. 3.8.7 Grease fitting Grease fitting merupakan lubang yang terdapat pada hub prop yang berfungsi untuk memasukkan grease untuk pelumasan agar tidak terjadi gesekan yang besar. Program Studi Teknik Mesin 22

3.8.8 Hub Prop Hub prop merupakan rumah propeller yang berfungsi untuk pelindung elemen yang berputar dari debu dan tempat kedudukan blade dan komponen lain yang termasuk dalam propeller. 3.8.9 Starter ring Starter ring sebagai pemulai awalan putaran propeller yang berputar dari putaran mesin dan diteruskan lagi ke poros propeller. 3.8.10 Spinner Spinner merupakan ujung pada propeller atau thrust yang berfungsi untuk mencangkul angin agar dapat dialihkan ke sudu propeller. Program Studi Teknik Mesin 23