BIOSFIR. Lingkungan Biosfir. Niche Ekologis. Suksesi Ekologis. Terdiri dari: Fauna. Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem

dokumen-dokumen yang mirip
12/12/2010. Organisme. Komunitas Ekosistem

Lingkungan Biosfir. Terdiri dari: Fauna. Flora. Organisme Populasi Komunitas Ekosistem

Polusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya.

Rekayasa Lingkungan???

2.1. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air

Fungsi Makanan : Sumber energi : karbohydrat, protein lemak Pembangunan tubuh : protein Pelindung dan pengatur kerja faal : mineral, vitamil, air

BAB 1 PENDAHULUAN. Lalat adalah serangga jenis Arthropoda yang masuk dalam ordo Diptera.

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang

Pencemaran Air. Oleh: Tien Zubaidah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TERJADINYA WABAH PENYAKIT

Sumber penularan penyakit. Penerima. Diagram Penularan Penyakit

PB 9 LINGKUNGAN DAN KESEHATAN TEAM

Menerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan manusia, yaitu sebagai vektor penular penyakit. Lalat berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium. Development Goals (MDG s), lingkungan yang diharapkan pada masa depan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Pengawasan dan Manajemen Pengawasan. Pengawasan biasa juga disebut pengendalian, yaitu proses menyakinkan

DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN. ZAENAB, SKM, M.Kes. HP : /

BAB I PENDAHULUAN. organisme termasuk manusia. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman penduduk serta tempat-tempat umum lainnya. Pada saat ini telah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. sayap (terbang) yang berbentuk membran. Hanya sesekali bergerak

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL PARASITOLOGI. Editor: Fircha Silvia Nugraheni G1C PROGRAM DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016

PARASTOLOGI. Tugas 1. Disusun untuk memenuhi tugas praktik komputer 1. Editor : Vivi Pratika NIM : G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. klasifikasinya nyamuk dibagi dalam dua subfamili yaitu Culicinae yang terbagi

SELAYANG PANDANG PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH NYAMUK DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2004 Oleh : Akhmad Hasan Huda, SKM. MSi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Filariasis limfatik atau Elephantiasis adalah. penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit di mana

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan

TOKSIN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya. Oleh karena itu penyakit akibat vector (vector born diseases) seperti

BAB I PENDAHULUAN. arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit sehingga dikenal sebagai

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan

ISOLASI ACTINOMYCETES DARI LALAT RUMAH (Musca domestica) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIBIOTIK TERHADAP Escherichia coli

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

MODUL-6 PENGENDALIAN SERANGGA DAN TIKUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya

DIREKTORAT INSPEKSI DAN SERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

LAPORAN PENELITIAN ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN SEDIAAN BIOLARAS DALAM RANGKA KEMANDIRIAN BAHAN BAKU BIOLARVASIDA

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah cukup besar yang menyangkut kesehatan masyarakat di negara-negara dengan

MIKROORGANISME PATOGEN. Prepare by Siti Aminah Kuliah 2. Prinsip Sanitasi Makanan

1. Herry Hermansyah, Dosen Jurusan Analis Kesehatan Palembang 2. Yuni Merlin, Staff Laboratorium RSRK Charitas Palembang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemantauan Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu. dan binatang pengganggu lainnya yaitu pemantauan vektor penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT

BAB II LANDASAN TEORI

UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI (Jasminum sambac L) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK CULEX (Culex quinquefasciatus)

MAKALAH DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN VEKTOR PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Proses Penularan Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih me rupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sebagai vektor penyakit seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese

Judul : Nyamuk, Spesies Paling Mematikan Media : Kompas Wartawan : Tanggal : Feb 2016 Halaman : 14

I. PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic. nyamuk Aedes aegypti (Kemenkes, 2010). Indonesia merupakan negara

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

Persampahan dan Sanitasi Perkotaan. Focus Group Discussion BARENLITBANG Kota Malang 26 April 2018

Budaya Hidup Sehat. Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal

MAKALAH MASALAH KECACINGAN DAN INTERVENSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6.

Musca domestica ( Lalat rumah)

merupakan salah satu vektor limphatik quinquefasciatus telah diupayakan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di

I. PENDAHULUAN. Fungsi ekologi hutan mangrove merupakan satu dari dua fungsi lain ekosistem

Penyakit Bawaan Vektor JENIS-JENIS VEKTOR DAN PENYAKIT YANG DITIMBULKAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah penyakit yang paling banyak terjadi di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sehingga tanaman kelapa dijuluki Tree of Life (Kriswiyanti, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari) 9) terjadinya komplikasi pada mukosa.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup. Umumnya bakteri hidup secara berkoloni dan hidup. berkumpul di dalam suatu medium yang sama (Zaif, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (kontak langsung, melalui makanan minuman maupun udara). Penyakit menular

Transkripsi:

BIOSFIR Terdiri dari: Lingkungan Biosfir Fauna Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem Suksesi Ekologis Niche Ekologis Pergantian satu komunitas oleh komunitas lain

Hukum Thermodinamika Rantai makanan Biosfir dan Kesehatan Kapasitas daya dukung Pengaruh: Positif Negatif Langsung Tidak Langsung Sumber makanan Bahaya kesehatan secara fisik Mikroba patogen Vektor: Insekta penyebar penyakit

Makanan Penyakit Penyakit bawaan makanan Penyebab Gizi: marasmus (kekurangan kuantitas), kwashiorkor (kualitas kurang) Penyakit bawaan makanan Keracunan makanan Kontaminasi rantai makanan Kontaminan Logam Kontaminan Mikroba Viral: Diare Hepatitis A Bakterial: Kolera Dysentriae bacilaris Typhus Abdominalis Tubercolosa (usus) Protozoa: Dysentriae amoeba Metazoa: Ascariasis Oxyuriasis Trichinosis Sumber: Soemirat,.. Rotavirus Virus Hepatitis A Vibrio cholerae Shigella sp Salmonella typhi Mycobacterium tubercolosa Entamoeba histolytica Ascaris lumbricoides Enterobius vermicularis Trichinella spiralis Keracunan Makanan Kondisi dengan gangguan gastro-intestinal Mendadak Dalam waktu 2-402 jam setelah makan Berlangsung 1-21 2 hari atau 7 hari atau lebih Kondisi lain: Gangguan syaraf, ginjal dll Tanaman Hewan Beracun Tanaman mengandung CN, asam oksalat, dan fluor organik Jamur Pembentuk mycotoxin: Aspergillus flavus, Penicillium dan Fusarium Algae: Pyrrophyceae, Cyanophyceae, Chrysophyceae

Kontaminan Mikroba Mikroba pembuat racun exotoxin dan endotoxin Kontaminan Kimia Kangkung dg kandungan logam berat Salmonella, Staphylococcs, Clostridium, Bacillus cocovenas, Bacillus cereus Pencegahan Penyakit Bawaan Makanan Pemilihan bahan baku Penyimpanan bahan baku Pengolahan Pengolah makanan bukan carrier Penyajian makanan Penyaji makanan (bersertifikat sehat) Penyimpanan makanan matang PEMANTAUAN: 1. Standard kualitas bahan makanan ( W.H.O ) 2. Standard tempat pengolahan / penyajian 3. Prosedur standard pembersihan tempat, alat dll. 4. Standard kualitas makanan jadi / proses 5. Sertifikasi kesehatan pekerja 6. Inspeksi rutin : Bahan, proses, penyimpanan, kemasan, makanan jadi, gedung peralatan, kes. pekerja, desinfeksi 7. Partisipasi masyarakart 8. Penyuluhan / pendidikan / latihan.

Pengendalian Vektor penyakit Arthrophoda yang berhubungan dengan kesehatan: Nyamuk Lalat Pinjal, Kutu Tungau Penyakit Bawaan Vektor Nama Penyakit Malaria Dengue haemorrhagic fever Filariasis Kolera Disentri Typhus Toxoplasmosis Cacing pita anjing Agent Plasmodium malariae Virus DHF Vektor Anopheles sundaicus Aedes aegypti F. bancrofti Culex pipiens, C. fatigus Vibrio cholerae Musca domestica S. Shigae Musca domestica S. typhii Musca domestica Toxoplasma Dipylidium caninum Ct. felis Ct. canis

Excreta-related insect vector : Ada tiga jenis yaitu : nyamuk, lalat dan kecoa. Nyamuk culex pipiens berkembang biak pada air yang terkontaminasi oleh tinja. Lalat dan kecoa berkembang biak pada pembuangan tinja, lalat dan kecoa akan membawa patogen pada permukaan tubuh maupun pada saluran intestinal. Lalat menularkan penyakit dengan cara transmisi mekanis: seekor lalat dapat ditemui bakteri 550 6.600.000 pada daerah kumuh: 3.683.000 bakteri/lalat pada daerah yang lebih bersih: 1.941.000 bakteri/lalat Filariasis (Kaki gajah) Pengendalian Vektor Penyakit Pengendalian cara kimia Pengendalian secara terpadu Pengendalian dengan rekayasa Modifikasi lingkungkungan Manipulasi lingkungan Pengendalian cara biologis Modifikasi Lingkungan : Mengelola lingkungan dengan perubahan / perbaikan bentuk fisik yang bersifat permanen terhadap tanah., air dan tumbuhan. Tujuan : Menghilangkan / memperkecil habitat vektor Contoh : Drainase Pengaturan tinggi permukaan tanah Konstruksi bangunan

Manipulasi Lingkungan Mengelola lingkungan dalam bentuk aktifitas perencanaan berulang untuk memberikan kondisi sementara yang tidak menguntungkan bagi perkembang-biakan biakan vektor di habitatnya. Contoh : Pengelolaan saluran Perubahan salinitas air Perubahan tinggi muka air di waduk Pengendalian cara biologi Bakteri patogen terhadap Arthropoda - Baccilus thuringiensis - Baccilus sphaericus Membentuk spora yang toksik Memberi hasil yang baik pada pengendalian nyamuk dan larva blackfly Dikembangkan sejak tahun 1988 Pengendalian cara biologi Nyamuk Toxorhynchites Larvanya menyerang larva Aedes pada breeding place free holes. Nyamuk betina dewasa tidak mengigit

Pemantauan Poecilia reticulata dapat hidup pada air kotor, mengontrol L. quinquesfasciatus Gambusia affinis cukup toleran pada air terpolusi, efektif di gunakan di perkotaan, dapat hidup di saluran drainase tertutup, ukuran kecil dapat menembus tanaman air Indeks lalat Indeks pinjal Kepadatan nyamuk: Man Biting Rate (MBR), indeks jentik: indeks container, indeks rumah Gambusia affinis berkembang biak cepat Pemakaian 2 33 ikan/m2 efektif