BAB V PETA TEMATIK. 1. Umum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB VI GENERALISASI. Macam Generalisasi 1. Generalisasi Geometris 2. Generalisasi Konsep

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

PEMETAAN DATA STATISTIK SECARA KUANTITATIF

Materi-1 Statistika, data, penyajian data, Ukuran Pusat dan Sebaran Data. Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya)

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Home : tedyagungc.wordpress.com

GEOGRAFI 1 LATIHAN SOAL

BAB IX TATA LETAK PETA ( MAP LAY OUT ) & KESEIMBANGAN PETA

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI

Statistik Farmasi 2015

GEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya

Diagram. A. Pengertian Diagram

STATISTIK DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

: Purnomo Satria NIM : PENDISKRIPSIAN DATA

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ).

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF

PENYAJIAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS

BAB I PENDAHULUAN. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

Data dapat disajikan dalam bentuk : 1. Naskah yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi 2. Tabel/daftar 3. Diagram / Gambar (dalam

Pemetaan. sumber.hayati.laut

PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL

PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA PADA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF (EPIDEMIOLOGY LECTURE NOTE) Ade Heryana, SST, MKM

BAB III METODOLOGI III-1

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

Statistika untuk Pustakawan

TINGKAT KERAPATAN DAN POLA PEMETAAN TANAMAN PEKARANGAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI

PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB IV PETA TOPOGRAFI. 1. umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Grafik Batang Sederhana pada SPSS

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

Penyajian Data. Teori Probabilitas

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai.

Adipandang YUDONO

PETA DAN KARTOGRAFI (Bagian 2)

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

geografi Kelas X PENELITIAN GEOGRAFI II KTSP K-13 H. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI a. Merumuskan Masalah b. Merumuskan Tujuan Penelitian

DIAGRAM STATISTIK BAB II

Kegunaan Data : 3/28/2012

II. METODOLOGI. A. Metode survei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

BAB II PENYAJIAN DATA

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

KONTUR.

2. Berikut negara-negara yang memiliki piramida penduduk stasioner adalah. A. Indonesia B. Swedia C. India D. Amerika Serikat E.

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

PENGUMPULAN PENGOLAHAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Menemukan Pola Data yang Bermakna

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

BAB 2 DATA DAN PENGORGANISASIANNYA:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

2 rencana tata ruang itu digunakan sebagai media penggambaran Peta Tematik. Peta Tematik menjadi bahan analisis dan proses síntesis penuangan rencana

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU

KONTUR ILMU UKUR TANAH II. DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi

ACARA V GRAFIK SEGITIGA DAN WIND ROSES

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

Tipe Data. MENDESKRIPSIKAN DATA Secara Grafik. Bab II. Level Pengukuran. Presentasi Data secara Grafik

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

Transkripsi:

1. Umum BAB V PETA TEMATIK Peta Tematik adalah suatu peta yang memperlihatkan infonmasi kualitatif dan atau kuantitatif pada unsur tertentu. Unsur-unsur tersebut ada hubungannya dengan detail topografi yang penting. Pada peta tematik, keterangan disajikan dengan gambar, memakai pernyataan dan symbol-simbol yang mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari tema-tema yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Peta tematik dapat membantu secara umum perencanaan suatu daerah, administrasi, manajemen, perusahaan-perusahaan swasta, pendidikan, perencanaan militer dan lain-lain. Selain itu pembuat peta tematik berhubungan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang geologi, geografi, pertanahan, perkotaan, teknik sipil, pertarnbangan dan bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah social dan ekonomi. Untuk penggambaran data peta tematik, peta dasar yang sering dipakai adalah peta topografi. Pada peta dasar yang terdiri dari data topografi itulah, data tematis dapat dipertahankan. Data topografi yang diambil biasanya hanya satu atau dua unsur saja, misalnya : batas negara, batas daerah/propinsi, sungai dan lain-lain. Pemilihan unsur-unsur topografi yang akan diambil tergantung dari skala, maksud atau tujuan dari pembuatan peta tematik itu sendiri. Data dari peta topografi hanya digunakan untuk latar belakang penempatan dan orientasi secara geografis. Peta topografi yang akan dipakai sebagai peta dasar untuk pembuatan peta tematik biasanya dicetak dalam satu atau dua warna yaitu abu-abu atau hitam dan coklat tanpa mengurangi informasiinformasi yang ada pada peta topografi tersebut. Selain itu data yang dimuat dalam peta tematik, dapat Universitas Gadjah Mada 1

diperoleh dari hasil survei lapangan secara langsung maupun tidak langsung_ Data yang diperoleh secara tidak langsung misalnya : data statistik. Simbol-simbol yang digunakan berupa symbol titik, symbol garis, dan symbol luas. Sedangkan pernyataan yang mewakili data yang bersangkutan (di atas peta tematik) pads dasarnya berhubungan dengan lokasi, posisi dan luasnya_ Penggolongan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan cara mengadakan pembagian kelompok-kelompok kecil menurut sifat-sifat yang ditunjukkan di atas peta, antara lain adalah data yang dapat digambar dalam bentuk symbol titik, garis dan luas. Jadi penyajian tersebut, bergantung dari tema peta tematik tersebut. 2. Pemetaan Data Kualitatif dan Kuantitatif 2.1. Cara Kualitatif Pemetaan dengan cara kualitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk dari symbol yang menyatakan identitas Berta melukiskan keadaan dari unsur-unsur yang ada tersebut. Jadi bentuk symbol selalu dihubungkan dengan kualitas unsur yang diwakilinya. Misalnya kita akan memetakan suatu daerah secara tematis tentang jenis industriindustri yang ada di daerah tersebut. Untuk masing-masing industri kita memilih sebuah symbol yang berbentuk titik dan nantinya symbol tersebut diletakkan pads kedudukannya di atas peta. Pada gambar diperlihatkan unsur-unsur yang berupa simbol, yang digambarkan secara kualitatif Industri tekstil Industri kimia Industri sepatu Universitas Gadjah Mada 2

2.2. Cara Kuantitatif Pemetaan cam kuantitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kuantitatif ke atas peta, berupa symbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan besar/jumlah/banyaknya unsur yang diwakilinya. Data yang disajikan cam kuantitatif berupa data yang mempunyai sifat absolut dan relatif. Pada gambar diperlihatkan banyaknya/jumlah buruh yang bekerja dalam masing-masing pabrik dari jenis industri tekstil. < 100 orang pekerja industri tekstil o 100 500 orang pekerja industri tekstil O > 500 orang pekerja industri tekstil 3. Pengertian Tentang Ukuran-ukuran : Nominal, Ordinal, Interval dan Ratio. Ukuran Nominal : Adalah suatu ukuran dari unsur dengan aturan tertentu, yang tidak mempunyai tingkatan (rangking). Jadi unsur tersebut dikenal dengan nama saja, misalnya, masjid, sekolah, jalan, industri kecil dan sebagainya. Ukuran Ordinal : Adalah suatu ukuran dari unsur dengan aturan tertentu, yang mempunyai tingkatan. Unsur tersebut dibagi dalam ragamnya secara garis besar, dalam anti : besar dan kecilnya, tua atau muda, lebih dan kurang, padat dan jarang, basah dan kering dan lain-lain. Misalnya : - kota besar - kota kecil Universitas Gadjah Mada 3

- jalan besar - jalan kecil, dan sebagainya. Ukuran Interval dan Ukuran Ratio : Ukuran interval dan ukuran ratio adalah ukuran dari unsur dengan aturan tertentu, urutan tertentu dan pembagian kelas-kelas tertentu. Pada ukuran interval, titik nol atau titik permulaan diambil sembarang. Contoh : ukuran derajat celcius, yang mana 20 celcius bukan berarti panasnya dua kali dari panas 10 celcius saja. Pada ukuran ratio, titik permulaannya adalah mutlak (harga sebenarnya). Contoh : - uang Rp 20,- nilainya betul 2 x Rp 10,- - berat 10 kg = 2 x 5 kg, dan sebagainya. Penggambaran Absolut dan Relatip pada Pemetaan Data Kuantitatip Penggambaran Cara Absolut : Adalah suatu penggambaran dengan cara pernyataan yang menunjukkan harga dari suatu data tertentu secara mutlak. Data yang didapatkan untuk penggambaran absolut antara lain : jumlah orang yang tinggal dalam sebuah kota jumlah orang yang bekerja dalam sebuah pabrik jumlah eksport dalam jumlah ton pada kegiatan pelabuhan, dan sebagainya. Penggambaran absolut ini dengan menggunakan bentuk simbol-simbol dengan memakai ukuran ordinal dan interval/ratio. Besar kecilnya simbol tidak tergantung dari skala peta dasar yang digunakan, tetapi tergantung dari perbedaan besar/jumlah/banyaknya harga suatu bentuk. Penggambaran Cara Relatif Adalah suatu penggambaran dengan pernyataan yang menunjukkan perbandingan antara dua macam harga dari satuan data tertentu. Data yang disajikan didapatkan dari cara hitungan sederhana seperti : harga rata-rata, kepadatan (density) dan prosentase (%) juga termasuk data yang diperoleh dari hasil pengamatan dalam jangka waktu yang lama seperti : curah hujan dan temperatur. Biasanya data tersebut didapat dari harga absolut dan dihitung berupa prosentase. Universitas Gadjah Mada 4

Jadi bentuk prosentase merupakan suatu penyajian dengan cam relatif. Untuk kepadatan penduduk biasanya dihitung dari perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah. Kepadatan penduduk = Banyaknya jumlah orang Ukuran dari daerah per kilometer Pemetaan Kualitatif 1. Pemetaan Kualitatif dengan Simbol Titik. Pemetaan ini memperlihatkan gambaran tentang lokasi dari unsur dengan kedudukan yang benar. Simbol yang digunakan dapat dibagi dalam bentuk simbol : Geometrik / abstrak Misal : simbol titik triangulasi simbol untuk menyatakan kota Piktorial (pictorial) menara suar Huruf, misal : cu = tembaga Ag = perak P = kantor pos, dan lain-lain. Gambar dibawah menunjukkan, lokasi mineral dalam suatu daerah. Besi tembaga magnesium Universitas Gadjah Mada 5

2. Pemetaan Kualitatifdengan simbol garis (linear) Pemetaan ini memperlihatkan gambaran dari unsur yang diwakilinya dengan bentuk garis. Simbol garis dapat menyatakan penghubung 2 unsur (jalur), pemisahan (batas politik), gerakan atau arus dari unsur, baik tersendiri maupun bersama-sama. Misalnya : jalan, sungai, route perjalanan dan sebagainya. Ciri dari simbol garis adalah mempunyai lebar, bentuk atau pola dan menggambarkan dari suatu gerakan atau aliran. Simbol garis yang digunakan dapat dibagi dalam bentuk symbol : Gambar dibawah memperlihatkan arah arus angina Hurricane di daerah samudera Atlantik. Untuk membedakan arah arus dari tahun ke tahun digunakan bermacam-macam symbol garis. Universitas Gadjah Mada 6

3. Pemetaan Kualitatijdengan simbul luas Pemetaan ini memperlihatkan gambaran tentang pembagian unsur-unsur yang menempati suatu daerah. Misalnya : peta geologi, peta kehutanan, peta pariwisata dan sebagainya. Pemisahan bagian dari unsur yang disajikan dalam peta dipisahkan dengan garis hitam dan macamnya unsur diberi tanda pengenal berupa latar (screen) garis atau pola tertentu. Simbol luas dapat dibagi dalam bentuk symbol : latar garis Pada gambar dibawah diperlihatkan pembagian dari jenis tanah dalam suatu daerah. Universitas Gadjah Mada 7

Pemetaan Kuantitatif 1. Pemetaan Kuantitatif dengan Simbol Titik. Pemetaan titik yang kuantitatif ini memperlihatkan lokasi dan besar/jumlah/banyak dari unsur-unsur. Dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok utama : 1. Pemetaan kuantitatif dengan simbol 2. Pemetaan kuantitatif dengan diagram dan grafik 1.1. Simbol 1.1.1.Simbol dengan petunjuk harga Simbol ini menyatakan petunjuk harga dari suatu unsur. Kadang symbol ini memberi petunjuk tentang kualitas dari unsur yang diwakilinya. Sehingga ada dua makna dalam satu symbol yaitu kuatita dan kualita. 1.1.2. Simbol dengan harga satuan (unit value) Simbol ini menyatakan besaranijumlah/banyaknya suatu unsur serta mempunyai harga satuan dan pembanding dengan satuan tersebut. Pada symbol ini, dikenal 2 prinsip : - prinsip pengulangan (repeating principle) - prinsip dot (dot principle) Prinsip pengulangan symbol ini menyatakan besara/jumlah (kuantitas) suatu unsur merupakan banyaknya pengulangan dari harga satuan yang ditentukan. Universitas Gadjah Mada 8

Prinsip Dot, symbol berbentuk dot dapat berupa :,, o dan sebagainya. Setiap dot merupakan wakil dari harga satuan yang tertentu, jadi harga satuannya ditentukan lebih dahulu. Prinsip dot merupakan metode menunjukkan distribusi (penyebaran) dari sesuatu (missal : penduduk, ternak, hasil pertanian dan sebagainya). Sehingga pemakai peta akan mendapat keterangan mengenai "relative density" (kerapatan relatif). Beberapa problem timbul di dalam pembuatan suatu peta dot : - berapa harga satuan yang akan dipilih - berapa ukuran dot yang akan dibuat - tempat diletakkannya dot tersebut 1.1.3. Simbol yang sebanding (proporsional) Universitas Gadjah Mada 9

Bentuk symbol ini tidak tetap, jadi besar kecilnya symbol tergantung dari besar kecilnya harga/jumlah unsur yang diwakilinya. Simbol yang sebanding dapat digambarkan berikut ini Dalam penempatan symbol yang sebanding ini dipakai pembanding (key). Pembanding (key) yang berbentuk lingkaran ini mempunyai ukuran jari jari sebanding dengan kuadrat harganya. 1.2. Simbol berbentuk grafik dan diagram Simbol ini dibedakan : 1.2.1.Grafik berbentuk garis lurus (line graph) Universitas Gadjah Mada 10

Grafik garis lurus dapat dibagi dalam : a. Grafik garis sederhana (simple line graph) b. Grafik garis majemuk (multiplt line graph) c. Grafik garis campuran (compound line graph) a. Grafik garis sederhana (simple line graph) b. Grafik garis majemuk (multiple line graph) Grafik ini menggambarkan kuantitas dari beberapa unsur, setiap unsur digambarkan dengan garis yang berlainan. Universitas Gadjah Mada 11

c. Grafik garis campuran (compound line graph) Bentuk garis dinyatakan dengan campuran beberapa garis yang sama tetapi tidak saling berpotongan. Unsur-unsur digambarkan sesuai jumlah keseluruhannya, lalu dibagi dalam bagian menurut jenisnya. 1.2.2. Grafik yang berbentuk batang (bar graph) Disini kuantitas suatu unsur digambarkan berupa bentu batang dan terletak pada dua sumbu. Posisi dari batang biasanya diletakkan tegak, tetapi dapat juga diletakkan mendatar. Grafik batang dapat dibagi : a. Grafik batang sederhana (simple bar graph) b. Grafik batang majemuk (multiple bar graph) c. Grafik batang campuran (compound bar graph) d. Piramid kependudukan (population pyramid) e. Histogram Universitas Gadjah Mada 12

a. Grafik batang sederhana (simple bar graph) Pada grafik ini harga yang bebas biasanya dihubungkan dengan waktu, daerah dan sebagainya. Harga yang tidak bebas menunjukkan tingkat kuantitasnya yang tergantung dari tinggi rendahnya batang yang digambar. b. Grafik batang majemuk (multiple bar graph) Grafik ini memperlihatkan kuantitas dari beberapa unsur yang umumnya dihubungkan dengan waktu, banyaknya bar tergantung banyaknya unsur. Universitas Gadjah Mada 13

c. Grafik batang campur (compound bar graph) d. Pyramid kependudukan (population Pyramid) Bentuk batang yang berupa pyramid menyajikan suatu gambaran kependudukan serta menyatakan jenis kelamin dan umur dari penduduk. Universitas Gadjah Mada 14

e. Histogram Merupakan grafik batang yang memperlihatkan banyaknya penyebaran dalam kelas tertentu. Jadi kumpulan data dibagi dalam beberapa kelas dan frekuensi setiap kelas dihitung 1.2.3. Pie Graph Pie Graph adalah lingkaran (360 ) yang dibagi dalam beberapa bagian Digunakan untk menggambarkan informasi kuantitatif dari unsure tertentu secara keseluruhan dalam bentuk perbandingan. Ukuran dari bagian-bagian sesuai dengan harganya dan disajikan dalam bentuk prosentase atau berupa pembagian berdasarkan besar derajatnya. Pie Graph hanya memberikan pernyataan kuantitatif yang bersifat relatif jadi kuantitatif yang absolut tidak disajikan. Pie Graph dapat dibagi menjadi : a. Pie Graph yang proporsiohal Universitas Gadjah Mada 15

b. Pie Graph yang konsentris a. Pie Graph yang proporsional : Ukuran dari pie graph sebanding dengan harga keseluruhan yang diwakilinya. Jarijarinya sebanding dengan akar kuadrat dari harganya. Misalnya : harga kuantitasnya = 400 akar dari 400 = 20 Untuk penggambaran diambil jari jarinya = 2 cm. b. Pie Graph yang konsentris. Biasanya digambarkan dalam bentuk dua konsentris pie graph, yang menyatakan perbandingan data dari momen yang satu dengan momen lainnya. Misal : pekerjaan dalam industri untuk tahun 2000 digambarkan pads lingkaran dalam dan produksi th 2003 digambar pada lingkaran luar. 2. Pemetaan Kuantitatif dengan Simbol Garis Pemetaan simbol disini memperlihatkan gambaran dari unsur-unsur berbentuk garis dan mempunyai besaran / jumlah. Universitas Gadjah Mada 16

Simbol garis yang kuantitatif dapat dibagi : Simbol panah (arrow symbol) Flow line 2.1. Simbol Panah Merupakan cara yang sederhana untuk menggambarkan unsur-unsur kuantitatif, berupa garis arah yang berbentuk panah. Digunakan untuk menunjukkan arah dari pergerakan, tebal tipisnya garis menyatakan kuantitas dari unsur yang diwakilinya. Biasanya simbol ini digunakan untuk memetakan pergerakan udara seperti : angin dan sebagainya. Contoh : pergerakan arah angin di laut pasific pada bulan Januari. Contoh lain dapat dilihat pada gambar dibawah, yang menunjukkan perpindahan penduduk ke kota tertentu dari daerah di sekitarnya. Universitas Gadjah Mada 17

2.2. Flow Line Bentuk flow line dapat berupa : a. garis lurus b. garis dengan bentuk yang tidak teratur c. lengkungan yang teratur a. Garis Lurus. Menggambarkan banyaknya frekuensi suatu kegiatan dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu jalur. Universitas Gadjah Mada 18

b. Garis dengan bentuk tidak teratur c. Lengkungan yang teratur Misalnya : kegiatan kapal kapal laut dari pelabuhan A sebagai pusat kegiatan, mengadakan perjalanan menuju ke pelabuhan B, C, dan D. Universitas Gadjah Mada 19

3. Pemetaan Kuantitatif dengan Simbol Luas Untuk menunjukkan symbol luas yang kuantitatif biasanya digunakan suatu latar (screen) yang berupa latar garis dan latar titik dengan bermacam prosentase (%), disertai warna untuk menyatakan kualitas dari symbol luas tersebut. Beberapa contoh peta antara lain : Peta curah hujan : menunjukkan jumlah curah dan penyebarannya pada suatu daerah Peta kepadatan penduduk : menunjukkan jumlah orang per unit wilayah Peta industri : menunjukkan prosentase tenaga kerja dalam industri pada tiap wilayah pemerintahan. Universitas Gadjah Mada 20