Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri

dokumen-dokumen yang mirip
PENCAHAYAAN DALAM RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN SOLAR ILLUMINATION

Kata kunci: cahaya, efisiensi, energi, solar illumination, solar tracker

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

Elyas Narantika NIM

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

13. Cahaya; Optika geometri

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White

Antiremed Kelas 08 Fisika

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

4/FISIKA DASAR/LFD PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum

RANCANG BANGUN ALAT PERAGA PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR (SD) Jl. Lontar no 1 Semarang, Indonesia

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

LAPORAN TUGAS MENGHITUNG TINGKAT PENCAHAYAAN DI LABTEK IXC

Pengaturan Pencahayaan Ruangan Menggunakan Sinar Matahari

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED

PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DAN LENSA. Nirsal Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo

Antiremed Kelas 10 FISIKA

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

Kata kunci : bayangan, jarak fokus, lensa tipis

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

Oleh : Heri Justiono

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Penilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED

INTERFEROMETER MICHELSON DAN CCD WEBCAM SEBAGAI PENENTU FREKUENSI GETAR OBJEK

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam. Cahaya dapat kita temui dimana-mana. cahaya bersifat gelombang dan

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) ( X Print) B-9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MEMANASKAN AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR PARABOLA MEMAKAI CERMIN SEBAGAI REFLEKTOR

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER

JARAK FOKUS LENSA TIPIS

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

OPTIK IRA RAHAYU

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

L E N S A. I. TUJUAN INSTRUKIONAL UMUM Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat mengetahui sifat lensa dan penggunaannya.

DAN KONSENTRASI SAMPEL

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

DISPERSI DAN DAYA PEMECAH PRISMA

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

Analisis Directional Coupler Sebagai Pembagi Daya untuk Mode TE

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

Fisika Optis & Gelombang

LAPORAN FISIKA LABORATORIUM OPTOELEKTRONIKA

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Perancangan Pencahayaan GOR Target Keputih dengan Menganalisa Daya serta Menerapkan Konsep Green Building


ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

PEMBUATAN PENGKONVERSI SINAR SURYA MENJADI PANAS GUNA PENYEDIAAN AIR PANAS DALAM RUMAH TANGGA. Suharto. Jurusan Fisika, Universitas Gadjah Mada

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

BAB III ELABORASI TEMA

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

BAB V KONSEP PERANCANGAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

IMPLEMENTASI DESAIN FASADE BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA YANG MEMPADUKAN TUNTUTAN VISUAL DAN KENYAMANAN TERMAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

ANALISIS SUDUT PUTAR JENIS PADA SAMPEL LARUTAN SUKROSA MENGGUNAKAN PORTABLE BRIX METER

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-87 Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri Joko Nugroho, Gatut Yudoyono, dan Suyatno Fisika, Fakultas FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: jokonugroh0@yahoo.com Abstrak-Telah dilakukan penelitian tentang perancangan dan reflektor pengumpul berkas cahaya untuk sistem pencahayaan alami berbasis optik geometri menggunakan 2 buah reflektor. Mekanisme pemanduan cahaya pada reflektor yang dirancang adalah dengan mengumpulkan cahaya matahari menjadi berkas titik oleh panel reflektor 1 dan di pantulkan kembali oleh reflektor 2 menuju lubang transmisi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data gain (penguatan) reflektor jenis (type) 1 sebesar 2,9 kali di titik lubang trasnmisi. Gain reflektor jenis 2 sebesar 8,75 kali di titik fokus reflektor 1 dan 1,4 kali di titik lubang transmisi, sehingga dapat memberikan wacana tentang pemanfaatan energi matahari yang tidak terbatas hanya pada tinjauan termal dan listrik (solar cell). Energi matahari dapat dimanfaatkan dalam bidang pencahayaan yang sehat dan hemat energi pada ruang tertutup (tidak dapat dijangkau sinar matahari langsung). Kata Kunci : cahaya, gain, reflektor I. PENDAHULUAN Cahaya tampak mempunyai rentang panjang gelombang antara ( 390 780 ) nm dan dapat direspon oleh mata manusia [1]. Mata manusia paling sensitif pada panjang gelombang 555 nm yang memberikan sensasi warna kuning hijau [2]. Besaran besaran fotometri pada cahaya antara lain fluk cahaya, intensitas cahaya, iluminansi, luminansi dan faktor refraksi [3]. Teknologi pencahayaan optik dapat memberikan cahaya alami untuk ruang di sebuah bangunan pada siang hari yang terbatas [4]. Pada penelitian sebelumnya telah dibuat suatu konsep sistem solar illumination yaitu merupakan gabungan dari sistem solar tracker dan sistem instrumentasi optik (solar concentrator dan panel transmisi cahaya) [5]. Pada penelitian tugas akhir ini dikembangkan lagi sistem intrumentasi optiknya, pada bagian reflektor guna memberikan kontribusi terhadap penghematan energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat panel pengumpul berkas cahaya untuk mengumpulkan berkas cahaya matahari dan menguji alat yang dirancang untuk mengetahui penguatannya. Prinsip dalam penelitian ini adalah refleksi pada permukaan cermin cekung yang diperlihatkan seperti pada Gambar 1 (a) sinar sinar yang datang dari titik fokus F akan direfleksikan sejajar dengan sumbu utama, dan pada Gambar 1 (b) sinar sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama maka akan direfleksikan ke titik fokus F [6]. (a) Gambar. 1. Refleksi pada cermin cekung A. Perancangan Reflektor II. METODOLOGI PENELITIAN Panel pengumpul berkas cahaya pada penelitian ini menggunakan dua buah reflektor berupa cermin sferis (reflektor 1 dan 2) yang ditempatkan berhadapan. Dibuat 2 model jenis sistem reflektor, yaitu jenis 1 dengan jarak titik fokus reflektor 1 sejauh 10,5 cm dan model jenis 2 dengan jarak titik fokus reflektor 1 sejauh 40 cm. Reflektor 1 yang dibuat menggunakan cermin datar yang dipotong-potong berbentuk trapesium sama kaki dan dirangkai kembali tiap layer (lapis) hingga membentuk permukaan mendekati sferis. Untuk jenis 1 terdapat 11 layer dan untuk jenis 2 ada 8 layer. Untuk tiap layer diisi 60 buah trapesium sama kaki sesuai dengan ukuran tiap layernya. Sedangkan untuk reflektor 2 menggunakan cermin cekung hasil pabrikasi yang sudah ada di pasaran dengan fokus 3 cm untuk jenis 1 dan fokus 5 cm untuk jenis 2. Jarak titik fokus reflektor 2 yang sudah diketahui ini dicek kembali dengan laser pointer. Perbesaran jarak titik fokus reflektor 2 dilakukan untuk mengetahui jarak titik fokus reflektor 1. Jarak titik fokus reflektor jenis 1 sejauh 10,5 cm merupakan perbesaran 3,5x dari jarak titik fokus reflektor 2 yang berjarak 3 cm. Sedangkan jarak titik fokus reflektor jenis 2 sejauh 40 cm merupakan perbesaran 8x dari jarak titik fokus reflektor 2 yang berjarak 5 cm. Untuk memperkirakan ukuran reflektor 1 tiap layernya dilakukan dengan menggambarkan sifat sinar sinar cahaya refleksi pada permukaan cermin cekung. Dibuat satu set tempat cetakan untuk membentuk cetakan permukaan sferis dari gambar yang telah dibuat. Satu set (b)

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-88 pembentuk cetakan permukaan sferis ditunjukkan seperti pada Gambar 2. Memindahkan gambar permukaan sferis reflektor 1 ke seng dengan karbon untuk membuat pola permukaan sferis pada cetakan atas dan bawah. Seng yang sudah berpola sferis diletakkan di penyiku tiang tempat cetakan. Pasir dan semen di tuangkan ke dalam tempat cetakan. Tempat cetakan diputar hingga membentuk permukaan sferis untuk cetakan atas dan bawah. Memotong cermin datar dengan bentuk trapesium sama kaki. Meletakkan semua potongan-potongan cermin datar ke cetakan sferis. Mengelem semua potongan cermin datar. Meletakkan matt (serat kaca) di atas potongan cermin yang sudah dilem dan menuangkan resin yang sudah dicampur dengan katalis. Menekan potongan cermin dan fiber glass dengan cetakan atas. Setelah kering, panel pengumpul berkas cahaya yang dibuat diangkat dari cetakan. Reflektor 1 yang sudah jadi kemudian digabung dengan reflektor 2 menjadi satu sistem. Sistem reflektor yang dirancang untuk jenis 1 ditunjukkan seperti pada Gambar 3 dan untuk jenis 2 ditunjukkan seperti pada Gambar 4. Gambar. 2. Satu set pembentuk cetakan permukaan sferis lubang transmisi. Gambar 6 menunjukkan prinsip kerja dari B. Penganmbilan Data dan Pengolahan Data Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengukuran kuat penerangan cahaya pada reflektor yang telah dirancang. Data yang diambil untuk reflektor adalah data intensitas penerangan cahaya yang menyinari panel reflektor 1 sebelum melewati reflektor 2 (titik pengukuran 1) dan setelah melewati reflektor 2 di lubang transmisi (titik pengukuran 2) yang ditunjukkan seperti pada Gambar 5. Pengolahan data yaitu dengan membandingkan titik pengukuran 2 dengan titik pengukuran 1. Berdasarkan Gambar 5, Gain dapat dihitung dengan Persamaan 1, yaitu : Kuat _ penerangan _ titik2 Gain...(1) (4.2) Kuat _ penerangan _ titik1 A. Prinsip Kerja III. HASIL DAN PEMBAHASAN Prinsip kerja dari sistem panel pengumpul berkas cahaya pada penelitian ini adalah berkas sumber cahaya yang datang tegak lurus dengan reflektor 1, mengenai permukaan reflektor 1 akan dipantulkan ke titik fokus reflektor 1. Berkas cahaya yang terfokus di titik fokus 1 menjadi sumber cahaya oleh reflektor 2, kemudian cahaya akan diteruskan mengenai permuakaan reflektor 2. Berkas cahaya yang mengenai permukaan reflektor 2 akan di pantulkan sejajar menuju ke

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-89 pengumpul cahaya yang dibuat. B. Pengukuran Cahaya dengan Lux Meter Pengukuran dilakukan menggunakan lux meter, dan hasil pengukuran yang dilakukan sekitar pukul 14.00 di lantai 4 depan Lab Optik Jurusan Fisika FMIPA ITS. Tabel 1 menunjukkan hasil pengukuran untuk sumber cahaya berupa sinar matahari dengan nilai kolom tanpa filter dan dengan filter dikali 100. Tabel 2 menunjukkan hasil pengukuran dengan sumber cahaya lampu TL dengan nilai kolom tanpa filter dan dengan filter dikali 100. Pengukuran sumber cahaya dilakukan dengan 2 variasi sumber cahaya yang berbeda untuk mengetahui nilai atenuasi dari filter film kaca mobil. Dari Tabel 1. dan 2. didapatkan rasio nilai film kaca mobil yang hampir sama yaitu. Nilai ini menunjukkan bahwa film kaca mobil yang digunakan sebagai filter cahaya masuk mampu mengurangi cahaya sampai 7.6 kali dari cahaya yang mengenai film kaca mobil tersebut. C. Pengukuran dan Perhitungan Gain Pengumpul Berkas Cahaya Jenis 1 Pengukuran panel pengumpul berkas cahaya matahari jenis 1 dilakukan di permukaan reflektor 1 dan di sekitar lubang transmisi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Berdasar hasil pengukuran dan perhitungan mengunakan persamaan (1) diperoleh data yang ditunjukkan seperti pada Tabel 3. Pada Tabel 3 nilai kolom permukaan reflektor 1 dan sekitar lubang transmisi semuanya dikali 100. Dari Tabel 3 terlihat bahwa rata-rata gain dari panel pengumpul berkas cahaya matahari jenis 1 (dengan jarak fokus 10,5 cm) mampu meneruskan cahaya dari sumber cahaya ke titik fokus reflektor 1 dan diteruskan ke reflektor 2 kemudian dipantulkan menuju lubang transmisi adalah sekitar 2,9. Nilai tersebut memiliki arti bahwa panel pengumpul berkas cahaya jenis 1 yang merupakan gabungan dari dua buah reflektor 1 dan 2 mampu menguatkan cahaya matahari sekitar 2.9 kali dari kuat penerangan cahaya yang diterima langsung oleh panel tersebut. D. Pengukuran dan Perhitungan Gain Pengumpul Berkas Cahaya Jenis 2 Pengukuran panel pengumpul berkas cahaya matahari jenis 2 dilakukan dua kali pengukuran yaitu pertama untuk 1 tiang penyangga dan yang kedua untuk 2 tiang penyangga, yang nantinya akan dibandingkan. Untuk 1 tiang penyangga dilakukan pengukuran di permukaan reflektor 1 dan di titik fokus reflektor 1 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Tabel 1. Intensitas Cahaya Cahaya Tanpa filter 511 515 513 513 515 Dengan filter Rasio film kaca mobil 65 7,9 Average rasio 6 Tabel 2. Intensitas Lampu Fluoresen Cahaya Lampu Fluoresen Tanpa filter Dengan filter Rasio film kaca mobil Average rasio Tabel 3. Gain Reflektor Jenis 1 Cahaya reflektor 1 124 125 126 126 125 Sekitar lubang transmisi 360 363 365 370 365 Gain 2,90 2,90 2,89 2,93 2,92 Average gain 2,90 Dari hasil pengukuran dan perhitungan menggunakan persamaan 1 diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel 4.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-90 Pada Tabel 4 nilai kolom permukaan reflektor 1 dan sekitar fokus reflektor 1 semuanya dikali 100. Pada Tabel 4 terlihat bahwa rata- rata gain dari panel pengumpul berkas cahaya jenis 2 dengan 1 tiang mampu meneruskan cahaya dari sumber cahaya ke titik fokus reflektor 1 sekitar 8,75. Akan tetapi cahaya belum bisa meneruskan ke lubang transmisi ketika mengenai reflektor 2. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : a. Permukaan sferis pada panel reflektor 1 yang dibuat belum benar-benar tepat sesuai dengan perbesaran dari permukaan sferis reflektor 2. b. Sistem tiang untuk meletakkan reflektor 2 belum benar - benar bisa menempatkan reflektor 2 pada posisi yang pas. Dengan jarak titik fokus 40 cm, sedikit bergeser saja dari kelengkungan sferisnya atau penempatan reflektornya kurang pas akan mengakibatkan arah pantulannya berubah. Pada pengukuran panel pengumpul berkas cahaya jenis 2 seperti pada Gambar 8 bertujuan untuk menyelidiki apakah karena masalah tiangnya atau permukaan sperisnya yang menyebabkan cahaya belum bisa diteruskan ke lubang transmisi. Dari hasil pengukuran dan perhitungan menggunakan persamaan (1) diperoleh data seperti ditunjukkan Tabel 5. Tabel 5 nilai kolom reflektor 1 dan sekitar lubang transmisi semuanya dikali dengan 100. Dari Tabel 5 terlihat bahwa rata-rata gain dari panel pengumpul berkas cahaya matahari jenis 2 dengan 2 tiang mampu meneruskan cahaya dari sumber cahaya ke titik fokus reflektor 1 dan diteruskan ke reflektor 2 kemudian dipantulkan menuju lubang transmisi adalah sekitar 1,4. Nilai tersebut memiliki arti bahwa panel pengumbul berkas cahaya matahari jenis 2 dengan 2 tiang, yang merupakan gabungan dari dua buah reflektor 1 dan 2 mampu menguatkan cahaya sekitar 1.4 kali dari kuat penerangan cahaya yang diterima langsung oleh panel tersebut. Dengan membandingkan hasil Tabel 4 dan Tabel 5 terlihat ada pengaruh tiang penyangga terhadap cahaya yang diteruskan dan terlihat bahwa terjadi penguatan pada titik fokus yang semula cahaya belum bisa meneruskan ke lubang transmisi menjadi bisa meneruskan ke lubang transmisi walaupun juga masih cukup kecil (nilai penguatan rata-rata di titik fokus reflektor 1 sebesar 8,75 diteruskan ke lubang transmisi menjadi hanya 1,4 ). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak cahaya yang hilang ketika cahaya di teruskan ke lubang transmisi, karena bisa jadi disebabkan oleh permukaan sferis reflektor 1 yang dibuat belum benar-benar tepat sesuai dengan perbesaran dari permukaan sferis reflektor 2. Tabel 4. Gain Pengumpul Berkas Cahaya Jenis 2 (dengan 1 tiang penyangga) Cahaya Permukaan reflektor 1 110 113 Fokus reflektor 1 990 997 997 996 996 Gain 9,00 8,81 Average gain 8,75 IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa panel pengumpul berkas cahaya untuk mengumpulkan berkas cahaya matahari dapat mengunakan cermin datar yang dipotong menjadi bentuk trapesium sama kaki dan dirangkai kembali dibentuk mendekati permukaan speris. Panel pengumpul cahaya yang dirancang mampu mengumpulkan dan menguatkan berkas cahaya. Gain reflektor jenis 1 sebesar 2,9 kali di titik lubang trasnmisi. Gain reflektor jenis 2 sebesar 8,75 kali di titik fokus reflektor 1 dan 1,4 kali di titik lubang transmisi. DAFTAR PUSTAKA [1] Rahayuningtijas, E.S.,Yudoyono, G., Rohedi, A.Y. Optika.( ITS Surabaya, 2002 ).

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-91 [2] Halliday, D., dan Robert, R, Fisika. ( Terjemahan oleh Pantur S dan Erwin S. Erlangga, Jakarta, 1984 ). [3] Muhaimin, Teknologi Pencahayaan. ( Refika, Aditama, Bandung, 2001). [4] Kim, J.T.,and Kim, G. Aug, Overview and new development in optical daylighting systems for building a healthy indoor environment. ( Building and Environment. 45, 256 269. 2009 ). [5] Isa Albana, Pencahayaan dalam Ruang Tertutup Menggunakan Solar Illumination. Laporan Tugas Akhir Jurusan Fisika FMIPA ITS Surabaya, 2010. [6] Young, H.D., dan Roger, A.F, Fisika Universitas. (Terjemahan oleh Pantur S. Erlangga, Jakarta, 2001).