PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHAREDALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS. Alokasi Waktu (menit) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

SILABUS. Alokasi Waktu (menit) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

SILABUS. Alokasi Waktu. Sumber Belajar Kompetensi. Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

SILABUS DAN PENILAIAN

SILABUS. Alokasi Waktu (menit) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

SILABUS. Alokasi Waktu (menit) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

BAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

SILABUS DAN PENILAIAN

SILABUS DAN SISTIM PENILAIAN

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang

LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS. Alokasi Waktu (menit) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengatakan Learning is show by a behavior as a result of

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA JERMAN

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan tata bahasa mutlak diperlukan ketika pembelajar bahasa akan

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

KARTU KUARTET SEBAGAI MEDIA LATIHAN PEMBENTUKAN POLA KALIMAT PERFEKT DALAM MATA KULIAH SCHREIBEN I (MENULIS I)

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

???? KETERAM (3) (2) (1) (5) (6) (8) (7) (9) (10) (11) (12) kesibukan. saling. menyapa dan. dan memberi salam. mengajak ke bioskop

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP ANTARA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SETTING

LAMPIRAN 1 Instrumen penelitian, Kunci Jawaban, Lembar Jawaban, RPP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA

2015 ANALISIS VERBA TIDAK BERATURAN BENTUK KALA LAMPAU PERFEKT DALAM BUKU

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN JIGSAW PUZZLE

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.

BAB V PEMBAHASAN. yang diharapkan. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair And Share (tps)

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Komunikasi dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

IDE-IDE METODIS-DIDAKTIS UNTUK PENGAJARAN BAHASA JERMAN YANG BERORIENTASI PADA PEMBELAJAR 1. Oleh : HAFDARANI 2

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

II. KERANGKA TEORITIS. kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

Reni Dian Saputri *), Drs. Askury, M.Pd **) Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Efa Rosfita, 2013

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restalina Nainggolan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif: Percaya diri, berorientasi tugas dan hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit),

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHAREDALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Fiqih Sri Ayundari, Azis Mahfuddin, Hafdarani SYNOPSE Einer der Faktoren für den Lernprozesserfolg in der Klasse istzum Beispiel wie die/der Lehrende die Lernmethoden einsetzt. Die Lernmethode soll den Bedürfnissen der Lernenden entsprechen, weil jede Lernmethode eigenen Zweck hat. Aber in der Realität verwenden Lehrende noch oft keine Methode, die aktuell ist undabwechslungreiche Aktivitäten verlangt, so dass die Lernenden noch weniger aktiv sind, und ihre Lernergebnisse relativ niedrig sind. In diesem Artikel wird geschrieben, wie das Einsetzen des kooperativen Lernens Think Pair Share vor allem im Deutschunterricht an den Oberschulenist. Dieser Artikel könnte höffentlich Anregung für die Leser, besonders für die Lehrenden sein. ABSTRAK Salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran dalam kelas adalah bagaimana cara guru menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan siswa, karena setiap metode pembelajaran mempunyai tujuan yang berbeda. Namun dalam kenyataannya guru masih sering tidak menggunakan metode yang inovatif dan menuntut kegiatan-kegiatan belajar yang variatif,, sehingga siswa terlihat masih kurang aktif dan hasil belajarnya rendah. Dalam artikel ini dipaparkan bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share khususnya dalam pengajaran bahasa Jerman di Sekolah Menengah Atas (SMA).Tulisan ini diharapkan dapat memberi inspirasi bagi para pembacanya terutama para guru. Kata Kunci :Metode Pembelajaran Kooperatif, Think Pair Share, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.

A. Pendahuluan Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si pembelajar/siswa (dalam Blog Pendidikan Indonesia). Siswa merupakan individu yang memiliki perbedaan satu sama lain, seperti perbedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku, dan sikap. Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing, dan memiliki tingkat perkembangan sendiri-sendiri. Perbedaan individu ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Dalam proses mengajar, guru harus dapat memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru.masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Metode pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Menurut Arends (Suprijono, 2012:46) metode pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Menurut Anita Lie (Suprijono, 2012:56) model pembelajaran kooperatif didasarkan pada falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dialog interaktif (interaksi sosial) adalah kunci dari semua kehidupan social. Berdasarkan pernyataan tersebut, dalam belajar berkelompok secara kooperatif, peserta didik dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Jadi metode pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama dan saling membantu dalam mengkontruksi konsep atau menyelesaikan persoalan. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah informasi, membentuk kelompok, kerja kelompok, dan presentasi hasil kelompok. Metode pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif sederhana. Kelebihan dari metode ini adalah adanya optimalisasi

partisipasi siswa.dalam pembelajaran Think Pair Share siswa secara tidak langsung dididik untuk berlatih berbicara di depan umum yaitu dengan jalan siswa mengutarakan idea tau pendapat pasangan kelompoknya (Handoko, 2012). Secara teknis Howard (Suyitno, 2012) mengemukakan lima langkah utama dalam pembelajaran dengan teknik TPS : 1. Guru memberitahukan sebuah topik dan menyatakan berapa lama setiap siswa akan berbagi informasi dengan pasangan mereka. 2. Guru akan menetapkan waktu untuk berpikir secara individual. 3. Dalam pasangan, pasangan A akan berbagi dan pasangan B akan mendengar. 4. Pasangan B kemudian akan merespon pasangan A. 5. Pasangan berganti peran. Topik permasalahan yang diberikan harus menarik dan menantang siswa untuk dapat menyelesaikannya. Pengajar dianjurkan lebih inovatif dan kreatif dalam menyusun soal-soal, sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. B. Pembahasan 1. Metode Pembelajaran Think Pair Share Metode TPS ini adalah salah satu metode pebelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Frank Lyman (Alaskawruh, 2010). TPS memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan teman sekelasnya. Metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share ini sebenarnya terdiri dari 5 tahapan, namun yang menjadi karakterisitik adalah tiga tahap yaitu Think time, Pair time dan share time. Langkah-langkah pembelajaran metode Think Pair Share adalah sebagai berikut : tahap pertama yaitu tahap pendahuluan, pada tahap ini guru membuka pembelajaran dengan menggali apersepsi, pada tahap ini juga pengajar dapat memotivasi siswa agar pada tahap selanjutnya siswa akan berperan aktif dalam pemecahan masalah. Selanjutnya pengajar menyampaikan kompetensi apa yang akan dicapai pada pembelajaran dan menjelaskan

cara pelaksanaan, membagi kelompok terdiri dari 2 orang (bisa lebih), dan menjelaskan alokasi waktu pada setiap tahapan yang akan diberikan kepada siswa. Tahap kedua adalah Think time (waktu berpikir secara individu), pada tahap ini pengajar memberikan suatu masalah misalnya dalam bentuk soal, dan siswa diwajibkan untuk memikirkan dan memahami masalah yang diberikan secara individu.pada tahap ini alangkah lebih baik jika siswa menuliskan jawabannya agar dapat digunakan untuk penilaian individu.tahap ketiga adalah Pair time (waktu berpikir secara berpasangan), dalam tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk saling berbagi informasi dan pemahaman terhadap masalah yang diberikan dengan pasangan kelompoknya. Diskusi sebenarnya bisa berkembang dengan kelompok terdiri dari 4 orang atau lebih, tapi dalam metode TPS ini akan lebih efektif dengan kelompok yang terdiri dari 2 orang, karena setiap siswa akan lebih aktif dan berkontribusi terhadap kelompoknya. Tahap keempat adalah Share time (waktu berbagi dengan pasangan lain dalam kelas), pada tahap ini kelompok yang terpilih dapat mempresentasikan jawaban kelompoknya di depan kelas. Jika dimungkinkan, seluruh kelompok dapat bergantian untuk menyampaikan hasil jawaban kelompoknya. Bila ada jawaban yang berbeda, pada kesempatan ini pengajar dapat mengevaluasi untuk meluruskan jawaban yang kurang tepat. Ini dimaksudkan agar pada tahap akhir, semua bertitik pada satu jawaban yang tepat. Tahap terakhir adalah tahap penghargaan, pada tahap akhir ini siswa diberi penghargaan baik dari segi individu maupun kelompok. Penghargaan yang dimaksud, bisa berupa pujian atau hadiah-hadiah kecil, misalnya permen, coklat atau sesuatu yang dapat menarik minat para siswa. Ini dimaksudkan agar setiap siswa yang belum mendapatkan penghargaan, dapat termotivasi untuk belajar lebih rajin. Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam metode pembelajaran ini, walaupun terdapat beberapa tahapan dalam penerapannya, tetapi yang menjadi ciri khas dari metode ini hanya tiga tahap, yaitu :Think, Pair dan Share. Dengan tiga tahapan tersebut diharapkan siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dicari secara individu dan mandiri, tanpa harus dibimbing oleh pengajar dari awal pembelajaran.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Think Pair Share Setiap metode tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini juga berlaku untuk metode Think Pair Share. Berikut ini dipaparkan kelebihan dan kekurangan metode Think Pair Share menurut Alaskawruh (2012) : a. Kelebihan a) Mudah dilaksanakan di dalam kelas b) Memberikan waktu pada siswa untuk merefleksikan isi materi pelajaran. c) Memberikan waktu pada setiap siswa untuk melatih mengeluarkan pendapat. d) Diskusi kelompok berpasangan lebih efektif karena jumlahnya tidak terlalu banyak. e) Lebih mudah dan cepat dalam membentuk kelompok. f) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 2 orang. b. Kekurangan a) Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya. b) Membutuhkan banyak waktu karena terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilaksanakan oleh seluruh siswa. c) Bila pengajar tidak mengawasi dengan baik, pada saat tahap think time dan share time, dapat disalahgunakan oleh siswa untuk mengobrol dengan teman kelompok ataupun teman sekelasnya. Metode Think Pair Share ini memiliki lebih banyak keuntungan daripada kelemahan, tetapi kelemahan dalam metode ini masih dapat diminimalisir oleh para pengajar. Pengajar disarankan lebih memperhatikan alokasi waktu pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, kemudian pada saat metode ini diterapkan pengajar sebaiknya berkeliling di dalam kelas. Hal ini dimaksudkan agar pada saat proses pembelajaran

berlangsung guru dapat mengawasi keadaan kelas, dan waktu pembelajaran tidak disalahgunakan oleh siswa untuk mengobrol. 3. Penerapan Metode Pembelajaran Think Pair Share pada Mata Pelajaran Bahasa Jerman. Metode TPS ini diharapkan dapat melatih siswa untuk dapat berpikir kritis terhadap masalah, mengembangkan konsep dan ide-ide berdasarkan pemikirannya, dan sebagainya. Dalam mata pelajaran bahasa Jerman, metode ini sangat efektif digunakan, karena dapat mengembangkan beberapa keterampilan yang biasanya diwajibkan untuk dikuasai oleh para pembelajar bahasa, yaitu : menyimak (Hörfertigkeit), berbicara (Sprechfertigkeit), membaca (Lesefertigkeit), dan menulis (Schreibfertigkeit).Dengan kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang, metode ini dapat efektif mengembangkan keempat keterampilan berbahasa tersebut. Dalam tulisan ini dipaparkan contoh penerapan metode Think Pair share untuk keterampilan berbicara dalam bahasa Jerman. Langkah-langkahnya adalah pertama siswa dibagi kelompok yang terdiri dari 2 orang, setelah itu guru memberikan soal kepada setiap kelompok, dimana setiap kelompok memiliki soal yang berbeda antara satu dan yang lain. Pada tahap think, siswa mengerjakan soal yang telah diberikan secara individual, kemudian pada tahap pair siswa saling mengoreksi jawaban teman kelompoknya dan berdialog dengan menggunakan bahasa Jerman, pada tahap terakhir yaitu share siswa dapat mengutarakan pendapat mereka mengenai jawaban soal yang telah diberikan kepada teman sekelas. Bila ada jawaban atau pelafalan yang tidak sesuai, guru dapat mengevaluasi dan meluruskan jawaban yang kurang tepat.berikut ini dapat dilihat contoh rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode Think Pair Share untuk melatih keterampilan berbicara bahasa Jerman.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 16 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas / Semester : XI / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Pertemuan Ke : 1 Berbicara : Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga dan kehidupan sehari hari. 1. Kompetensi Dasar 1.1 Menyampaikan informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun dan tepat. 1.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar, yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi dengan santun dan tepat. 2. Indikator 1.1.1 Mengatakan kata/frasa dengan tepat. 1.1.2 Mengatakan ungkapan dengan tepat. 1.2.1 Mengajukan pertanyaan sesuai konteks. 1.2.2 Menjawab pertanyaan sesuai konteks.

3. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan Mampu mengatakan kata/frasa kegiatan waktu luang dalam bahasa jerman (1.1.1) dan juga mampu mengatakan ungkapan ungkapan kegiatan waktu luang dalam bahasa jerman (1.1.2), dengan informasi tertentu dari LKS siswa mampu mengajukan pertanyaan mengenai kegiatan waktu luang pada gambar yang terdapat dalam LKS (1.2.1), siswa juga diharapkan mampu menjawab pertanyaan pertanyaan mengenai kegiatan waktu luang (1.2.2). 4. Materi Pembelajaran 1. Tema : Kehidupan Sehari hari 2. Sub Tema : Freizeit ( Waktu Luang) 3. Struktur : Präsens, Modalverb können, Verben mit Vokalwechsel. 4. Wortschatz : Nomen : Sport treiben, Schwimmen, Basketball, Joggen, Freizeit, Gitarre, Klavier, Singen, Tanzen usw. Verben : basteln, spielen, lessen, brauchen, fernsehen, ins Kino gehen. Adjektive : frei, gern Zeitangabe : sonntags, mittags, abends usw Fragewort : was, wann, wie oft, wer Redemittel : Menanyakan dan menjawab tentang tema yaitu kehidupan sehari hari (Freizeit): - Was machst du in der Freizeit? Ich mache meine Hausaufgabe. - Wer mag schwimmen? Ich mag schwimmen aber ich spiele lieber Tennis. - Was machst du am Sonntag?

Ich sehe in meinem Zimmer fern. - Wer liebt in der Freizeit ins Kino gehen? Das bin ich. - Kannst du Klavier spielen? Nein, aber ich kann Gitarre spielen. 5. Lembar Kerja Soal : - Indikator 1.2.2 LKS 1 1.1 - Bitte sprecht nach! Freizeit Flugzeugmodelle Basteln Fernsehen Gitarre Spielen Kochen Lesen Malen MusikHören Schlafen Strick 1.2 - Was gehört zusammen! Freizeit Flugzeugmodelle Basteln Fernsehen Gitarre Spielen Kochen Lesen Malen MusikHören Schlafen Stricken

LKS 2 - Machen sie einen Dialog! Soal A Links Sitzende Schülerinnen Beispiel A : Was macht er im Bild 1? B : Er spielt Gitarre 1. A : Was macht er im Bild 2? B :.. 2. A :.. ( Bild 4) B : 3. A :..( Bild 6 ) B :... 4. A :..( Bild 8 ) B : Soal B Rechts Sitzende Schülerinnen Beispiel A : Was macht er im Bild 1? B : Er spielt Gitarre 1. B : Was macht er im Bild 3? A :. 2. B : ( Bild 5 ) A :.. 3. B : ( Bild 7 ) A :.. 4. B : ( Bild 9 ) A :.. 5. Metode pembelajaran 1. Think Pair Share 6. Langkah langkah Pembelajaran Langkah Kegiatan Guru / Siswa Waktu Karakter Orientasi Awal - Mengulang materi pada pertemuan sebelumnya. Was haben Sie die letzte gelernt? 2 Menit Rasa Ingin Tahu

- Menyampaikan keterampilan yang akan dipelajari. Wir lernen sprechen. - Menyampaikan tema yang akan dibahas. Unser Tema ist Freizeit. Apersepsi - Memberikan asosiogram kepada siswa sebagai awal menjelaskan materi. Was machst du in der Freizeit? schwimmen e Freizeit 10 Menit Rasa Ingin Tahu, Percaya diri - Siswa menyebutkan kegiatan kegiatan yang termasuk ke dalam Freizeit. Motivasi. - Siswa dapat membuat kalimat sederhana mengenai kegiatan mereka sehari hari dalam bahasa jerman. Tatap Muka dan Tugas Terstruktur 3 Menit Mandiri, tekun Inti - Pembagian Kelompok Partnerarbeit, terdiri dari siswa Links dan Rechts. - Pembagian LKS 1 dan 2 Siswa diberikan LKS 1.1 dan 1.2 berupa kata kata kegiatan dan gambar orang orang yang sedang 10 Menit Rasa Ingin Tahu, Kerja sama, Tekun melakukan kegiatan waktu luang.

- Siswa melafalkan kata - kata yang terdapat pada LKS 1.1. - Siswa mengerjakan LKS 1.2 yaitu : Eksplorasi(Think time) - Siswa mencocokan gambar dengan kata kegiatan waktu luang. - Siswa dibagikan LKS 2 yang terdiri dari soal A dan B, siswa kiri mengerjakan soal A dan siswa kanan mengerjakan soal B. Eksplorasi(Pair time) - Siswa mengajukan pertanyaan yang terdapat dalam lembar kerja soal. - Siswa menjawab pertanyaan. - Siswa saling mengkoreksi jawaban temannya. Elaborasi(Share time) 30 Menit Tanggung jawab, Kerjasama, Disiplin - Siswa bergantian mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain tentang gambar gambar kegiatan yang telah dimiliki. 20 Menit Rasa Ingin Tahu - Kemudian siswa memberikan respon dan komentar tentang jawaban tersebut. Konfirmasi - Tanya jawab sesuai dengan tema, contoh : Was ist dein Hobby? Ich schwimme gern. 10 Menit Mandiri, Disiplin

Was machst du in der Freizeit? Ich sehe fern. Was machst du am Sonntag? Ich gehe ins Kino. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur - Menuliskan kegiatan waktu luang siswa sebanyak 2 kalimat dalam 3 hari. Penutup Akhir Guru memberi beberapa pertanyaan pada siswa mengenai pembelajaran hari ini. - Wie war der Unterricht? 15 Menit Toleransi, Antisipatif C. Penutup a) Kesimpulan Kesimpulan dari artikel tentang metode pembelajaran Think Pair Share ini adalah; metode pembelajaran Think Pair Share merupakan tipe model pembelajaran kooperatif yaitu siswa belajar dengan cara berkelompok dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan lain-lain. Kemudian karakteristik metode ini adalah adanya tiga tahapan, yaitu : Think-Pair-Share. Metode TPS ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.tps dapat dicoba untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jerman, karena diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh para pembelajar bahasa.

b) Saran Berdasarkan apa yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disarankan agar guru memilih materi dan keterampilan berbahasa yang sesuai dalam melaksanakan metode pembelajaran TPS. Kemudian guru harus lebih bisa menghidupkan suasana kelas agar siswa pun berperan aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar lebih maksimal. Guru juga harus dapat menguasai kelas. Bila kelas tidak dikuasai dengan baik, maka pada tahap penerapan metode Think Pair Share ini terutama tahap pair dan share, dapat digunakan oleh siswa sebagai kesempatan untuk mengobrol. D. DAFTAR RUJUKAN Alaskawruh. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (online) (http://alaskawruh.blogspot.com/2012/03/model-pembelajaran-kooperatifthink.html?m=1) diakses pada tanggal 10 Januari 2013. Blog Pendidikan Indonesia. 2012. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli. (online) (http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pembelajaran-menurutpara.html?m=1) diakses pada tanggal 2 Mei 2013. Handoko, Danang Leo, 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Metode TPS (online) (http://www.danang-leo-handoko.blogspot.com) diakses pada tanggal 27 April 2013. Suprijono, Agus, 2012.Cooperative Learning : Teori & Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Suyitno, Ade. 2012. Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Ekonomi (online) (http://www.ade-suyitno.blogspot.com) diakses pada tanggal 27 April 2013.