PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan,

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

BAB III LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya)

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

Teknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB )

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH DI PROYEK TOL NGANJUK - KERTOSONO NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN KG DAN KG

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

HALAMAN PENGESAHAN...

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Jurnal Kontruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.2, Tarogong Kidul, Garut

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

DAFTAR TABEL. Halaman

BAB III PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

FINAL KNKT

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

BAB V PEMBAHASAN. 785 TKPH Site vs TKPH Rating. Gambar 5.1. Grafik TKPH site vs TKPH rating HD-785

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Daftar isi SNI

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

Berhadapan dengan material atau bahan galian CAPACITY. yang secara alami mempunyai sifat fisik dan mekanik relatif keras, sehingga diperlukan tenaga

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI

Dump Truk : Model alat : 773 B Kapasitas bak : 26 m 3 Waktu buang : 1,20 menit Kecepatan angkut : 22 km/jam Kecepatan kembali : 28 km/jam Jarak angkut

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat :

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

BAB III PERAWATAN DUMP TRUCK HINO FM 260 JD

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK


BAHAN AJAR (HAND OUT)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

BAB III PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

STUDI KASUS : PROYEK PELEBARAN JALAN BATU AJI KUARO, KALIMANTAN TIMUR, MULTIYEARS CONTRACT (MYC) MUHAMMAD HAYKAL NIP

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DASAR TEORI. Gambar 3.1 Powertrain

TINJAUAN PUSTAKA. rangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan dan memudahkan

STUDI KASUS : PROYEK PELEBARAN JALAN BATU AJI KUARO, KALIMANTAN TIMUR, MULTIYEARS CONTRACT (MYC) MUHAMMAD HAYKAL NIP

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yaitu peningkatan revenue

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

penumpang yang dilakukan system sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air dan

ANALISA BIAYA OPERASIONAL ALAT PEMECAH BATU (STONE CRUSHER) (Studi kasus CV. PUTRA DIAFAN Ngadirojo Wonogiri) Tugas Akhir

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

BAB III METODOLODI PERHITUNGAN

ijadi perhatian penting yaitu bagaimana menghitung kapasitas operasi suatu alat.

ANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI Data Data-data yang didapat dalam proyek gedung Ditjen Dikti Jakarta merupakan data-data umum dan teknis berupa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. Kata kunci : Produktivitas, Waktu, Sewa, Biaya

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB I PENDAHULUAN

ANALISA KEBUTUHAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TUGU COKLAT PARIT MALINTANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri) Dian Arumningsih D.P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

BAB III LANDASAN TEORI. SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

Transkripsi:

DIKTAT KULIAH PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VI TRUK OLEH FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP. 1969066 19950 00 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN OKTOBER 009 Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

KATA PENGANTAR Pengembangan Tanah Mekanik dan Alat Alat Berat (PTM & AB) merupakan mata kuliah pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Mengingat buku mengenai PTM & AB memang sangat jarang, dan yang ada hingga saat ini hanya satu yakni dalam edisi Bahasa Inggris, dan selebihnya, mahasiswa serta dosen mencari bahanbahan pendukung materi kuliah melalui Internet, sehingga untuk itu penulis sebagai dosen mata kuliah PTM & AB mencoba menulis diktat ini. Diktat PTM & AB ini dibuat berseri yakni Bagian I s/d Bagian VII, sementara Bagian IV dan V digabungkan karena cakupan materinya tidak luas. Adapun ke 7 bagian diktat PTM & AB yang disusun penulis adalah sbb.: Pengenalan Umum (Bagian I), Alat Alat Gusur (Bagian II), Alat Alat Gali (Bagian III), Grader dan Compactor (Bagian IV dan V), (Bagian VI), Biaya Alat Alat Berat (Bagian VII). Diktat PTM & AB Bagian I s/d VII ini ditulis sesuai dengan kurikulum dan silabus yang ditetapkan pada Departemen Teknik Sipil, oleh karena itu diharapkan diktat PTM & AB Bagian I s/d Bagian VII ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi dalam perkuliahan terkait. Dalam penulisan ke 7 bagian diktat PTM & AB ini, setiap modul (bagian) dilengkapi dengan contoh contoh soal yang telah diselesaikan penulis maupun soal soal latihan yang dikerjakan mahasiswa, dengan maksud agar mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan teori yang mereka peroleh di kelas. Semoga ke seri diktat PTM & AB ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa. Penulis akan dengan senang hati menerima masukan yang bersifat membangun untuk penyempurnaan isi dari ke 7 seri diktat PTM & AB ini. Terimakasih. Medan, Oktober 009 Penulis, Filiyanti Teta Ateta Bangun, S.T., M.Eng. Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

DAFTAR ISI Kata Pengantar..... i Daftar Isi.ii VI....1 VI.1. Umum...1 VI.. Ukuran...1 VI..1. Pengaruh Ukuran Terhadap Biaya Angkut Tanah.... VI... Pengaruh Ukuran Alat Gali Terhadap Biaya Angkut Tanah.....4 VI.. Cara Kerja.......5 VI.4. Daftar Pustaka.....6 Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

DIKTAT KULIAH PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VI TRUK OLEH FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP. 1969066 19950 00 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN OKTOBER 009 Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

VI. T R U K VI.1. UMUM adalah alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut karena kemampuannya, misalnya dapat bergerak cepat, kapasitas besar dan biaya operasinya relatip murah. Alasan lain penggunaan lain penggunaan truk sebagai alat angkut ialah karena kenutuhan truk mudah diatur dengan produksi alat alat gali, sehingga truk sangat luwes dalam pengorganisasian dengan alat alat yang lain. Hal ini sangat bermanfaat bagi penghematan biaya operasi pelaksanaan proyek. Salah satu syarat yang perlu dipenuhi agar truk dapat digunakan dengan baik dan efektif adalah adanya jalan angkut yang rata dan cukup kuat atau keras. Khusus untuk jalan angkut yang kurang baik dapat menggunakan truk yang disebut dengan Cross Country Ability yang harga dan biaya operasinya lebih tinggi daripada truk biasa. Beberapa hal yang membedak an macam truk adalah : 1. Ukuran dan bahan bakar yang digunakan,. Banyaknya gigi persneling (gear),. Banyaknya roda gerak, misalnya dua, empat dan enam, 4. Susunan roda roda dan ba nyaknya sumbu (gandar) 5. Kemampuan angkut, dalam ton atau m, 6. Cara membuang muatan (dumping), misalnya rear dump, side dump dan bottom dump. Untuk pekerjaan konstruksi sipil umumnya digunakan truk yang dapat membuang muatan dari bak secara otomatis. semacam ini disebut dengan Dump Truck atau Tipping Truck. Penumpahan muatan (dumping) dilakukan dengan cara hidrolis yang menyebabkan bak te rangkat pada satu sisi, sedang sisi lain yang berhadapan berputar sebagaiengsel. Dengan m embedakan arah muatan ditumpahkan dump truk dibedakan dalam tiga macam ialah : 1. Rear Dump Truck yang membuang muatan ke belakang,. Side Dump Truck yang membuang muatan ke samping,. Bottom Dump Truck yang membuang muatan melalui bawah bak. Dump truck yang terdiri dari berbagai ukuran dengan kapasitas angkut ton sampai 0 ton, yang pemilihannya dapat disesuaikan dengan kondisi pekerjaan. Untuk mengangkut bahan bahan yang sifatnya lengket dapat dipilih bak truk yang pertemuan sudutnya tidak tajam, hal ini untuk menghindari sulitnya membuang muatan. Kemampuan truk untuk memuat dinyatakan dalam berat muatan, misanya ton, atau dalam kapasitas bak, misanya m. Untuk menyatakan kapasitas masih dibedakan dalam kapasitas peres (struck) atau kapasitas mujung (heaped). Kapasitas mujung sangat dipengaruhi oleh keadaan jalan angkut yang dilewati, karena bahan yang diangkut akan mudah tercecer jika jalan angkut kurang baik, sehingga kapasitas mujung akan menjadi lain. VI.. UKURAN TRUK Besarnya truk yang dipilih diusahakan agar imbang dengan kemampuan atau produksi alat gali alat pemuatnya. Ini untuk menghindari agar jangan sampai terjadi salah satu alat ada yang menganggur sewaktu organisasi alat alat tersebut bekerja sehingga biaya produksi menjadi besar. Beberapa pertimbangan untuk menentukan pemilihan truk besar atau truk kecil yang akan digunakan dijelaskan seperti berikut. 1. Keuntungan truk kecil : a. Fleksibel (luwes) dalam jarak angkut dekat dan mudah mengemudikannya. b. Kecepatan ting gi. c. Berkurangnya produksi tidak begitu terasa bila salah satu truk ada yang mogok atau rusak. Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

d. Mudah menyesuaikan banyaknya truk dengan produksi alat gali atau alat pemuatnya.. Kerugian truk kecil : a. Alat gali sulit mengisikan muatan. b. Waktu hilang banyak, karena banyaknya truk yang digunakan. c. Pengemudi atau operator banyak. d. Menimbulkan bahaya yang besar bila truk banyak menunggu di tempat gali dan jalan angkut untuk menunggu giliran.. Keuntungan truk besar : a. Jumlah sedikit sehingga biaya investasi dan pemeliharaan kecil. b. Pengemudi atau operator sedikit. c. Baik untu angkut jarak jauh, bahaya berkumpulnya truk di satu tempat dapat dihindari. d. Pemuatan dari alat gali lebih mudah sehingga waktu hilang kecil. e. Bahan bakar biasanya relatif sedikit. f. Memperkecil frekwensi menunggu pada tempat gali. 4. Kerugian truk besar : a. Biaya angkut besar, waktu muat besar khususnya bila alat gali ukurannya kecil. b. Muatan yang besar akan cepat merusak jalan angkut, sehingga pemeliharaan jalan angkut besar. c. Sulit untuk menentukan keadaan yang imbang antara jumlah truk dengan produksi alat gali. d. Suku cadang mungkit sulit didapatkan di pasaran. e. Ukuran yang besar mungkin akan kesulitan untuk melewati jalan umum. Sebagai patokan untuk menentukan perbandingan yang baik antara kemampuan muat gali dengan kapasitan truk dapat diambil : kapasitas truk antara 4 5 kapasitas alat gali. Analisis untuk menentukan organisasi truk dan alat gali dijelaskan sebagai berikut ini. VI..1. Pengaruh Ukuran Terhadap Biaya Angkut Aanah Digunakan Shovel kapasitas bucket 0,75 cu yd untuk menggali tanah baik dengan swing 90 0, cycle time shovel 1 detik. Digunakan truk dengan anggapan waktu angkut, buang dan kembali 6 menit untuk berbagai macam ukuran truk. a. Digunakan truk kapasitas cu yd : (mahasiswa) Waktu muat = Round trip truk = Jum lah truk dibutuhkan = Jika digunakan 6 truk (shovel sibuk) : (mahasiswa) - waktu muat 6 t ruk = - waktu hilang truk = - waktu hilang = - operating factor = b. Digunakan truk kapasitas 6 cu yd : (mahasiswa) Waktu muat = Round trip truk = Jumlah truk dibutuhkan = Jika digunakan truk : (mahasiswa) - waktu muat t ruk = - waktu hilang s hovel = - waktu hilang = Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

Jika digunakan 4 truk : (mahasiswa) - waktu muat 4 t ruk = - waktu hilang truk = - waktu hilang = - operating factor = c. Digunakan truk kapasitas 15 cu yd : (mahasiswa) Waktu muat = Round trip truk = Jumlah truk dibutuhkan = Jika digunakan truk : (mahasiswa) - waktu muat t ruk = - waktu hilang sho vel = - waktu hilang = - operating factor = Apabila ditentukan biaya sew a truk dan biaya operasi truk untuk masing masing ukuran ditentukan : - kapasitas cu yd biaya Rp. 8.960, /jam - kapasitas 6 cu yd biaya Rp. 11.760, /jam - - kapasitas 10 cu yd biaya Rp. 16.960, /jam kapasitas 15 cu yd biaya Rp. 5.90, /jam - kapasitas 0 cu yd biaya Rp. 4.480, /jam maka biaya angkut dapat dilihat pada Tabel VI 1. Hitungan dalam Tabel VI 1 menggunakan asumsi bahwa operasi Shovel 80% dan tanpa ada waktu tunggu untuk truk. Tabel VI 1. Perbandingan biaya angkut tanah baik dengan variasi ukuran truk, menggunakan shovel 0,75 cu yd Ukuran (cu yd) 6 6 10 10 15 0 Jumlah (Unit) 5 6 4 Produksi Perjam (c u yd) 96 10 97 10 89 10 10 10 Waktu Muat (Menit) 1,4 1,4,8,8 4,6 4,6 7,0 9, Biaya Muat (Rp.) Per T otal 8.960 08 8.960 08 11.760 548,80 11.760 548,80 16.960 1.96 16.960 1.96 51.840.04 7.960 5.648 Ket erangan : (mahasiswa) - Jumlah cycle Shovel = - Produksi ideal Shove l = - Produksi nyata = - Waktu tempuh truk = - - Jika digunakan truk kapasitas 6 cu yd, jumlah truk,15 (lihat hitungan di depan) Digunakan unit truk Biaya Angkut P er cu yd (Rp.) 467,0 56,40 6,70 461,0 80,80 499,0 508,80 716,80 Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

Produksi = (mahasiswa) Biaya truk perjam = Biaya muat = Biaya muat truk per cu yd = Biaya angkut truk per cu yd = Dari Tabel VI 1 dapat diketahui biaya angkut per cu yd tanah yang paling murah adalah untuk buah truk dengan kapasitas 6 cu yd. VI... Pengaruh Ukuran Alat Gali Terhadap Biaya Angkut Tanah Digunakan Shovel dengan bucket 1 cu yd dengan produksi ideal 175 cu yd/jam (BM). Operating factor shovel 80%, tanpa waktu tunggu untuk truk dengan kapasitas 15 cu yd (BM). Waktu perjalanan truk diten tukan 8 menit (pergi pulang) dan biaya truk termasuk pengemudi Rp. 5.90, Produksi nyata shovel = (mahasiswa) Waktu muat ke truk = Round trip time per tru k = Jumlah truk = Produksi untuk truk = Produksi truk = (mahasiswa) Biaya truk per jam = Biaya truk per jam = Biaya muat per truk = Biaya muat per cu yd = Biaya angkut per cu yd untuk truk = Biaya angkut per cu yd untuk truk = Secara jelas hitungan hitungan di atas dibuat dalam Tabel VI. Tabel VI. Pengaruh ukuran Shovel pada biaya angkut tanah dengan ukuran truk 15 cu yd. Ukuran Shovel (cu yd) 0,5 0,75 1 1 1,5,5 Produksi Per Jam (cu yd) 76 108 15 140 191 1 40 80 1 Waktu Untuk (menit) Memuat Round 11,8 8, 6,4 6,4 4,7,8,8,,9 Trip 19,8 16, 14,4 14,4 1,7 11,8 11,8 11, 10,9 Jumlah 4 4 4 Biaya Per Jam (Rp.) 51.840 51.840 51.840 77.760 77.760 77.760 10.680 10.680 10.680 Biaya Muat (Rp.) Per 5.104.584.765.765.0 1.648 1.76 1.76 1.64 Per c u yd 9 40 184 184 16 110 100 91 85 Biaya Angkut Per cu yd ( Rp.) 68 48 415 555 408 6 4 70 VI.. CARA KERJA TRUK Bekerja dengan truk pada dasarnya sama dengan mengendarai mobil. Perbedaan dibanding mobil adalah : a. Berat truk lebih besar, b. Sukar melihat ke belakang, Filiya nti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009

c. Untuk pindah gigi perseneling diperlukan keahlian khusus, d. Dalam menempuh jalan angkut yang menanjak dan menurun perlu ketrampilan dan kecermatan, e. Memarkir truk perlu ketrampilan dan kadang kadang perlu bantuan orang lain. Operator atau sopir sangat berperan dalam menempatkan truk pada waktu muat, karena produksi dari organisasi alat angkut dan alat gali ditentukan pada saat muat ini. Menempatkan truk dengan cepat pada posisi untuk dimuati diusahakan agar swing dari alat gali sekecilkecilnya. Operator alat gali biasanya akan mengatur penempatan truk yang akan dimuati, khusus untuk truk truk yang besar pembantu sopir sangat diperlukan dalam mengatur penempatan truk pada posisi muat yang baik. sebaiknya ditempatkan membelakangi alat gali, atau searah dengan swing alat gali agar memudahkan pemuatan. Khusus pada pemuatan batu batu yang besar dengan menggunakan alat gali yang besar sebaiknya truk menghadap ke alat gali, agar alat gali tidak menimpa cabin truk. adalah alat angkut jarak jauh, sehingga jalan angkut yang dilalui dapat berupa jalan datar, tanjakan dan turunan. Untuk mengendarai truk pada medan yang berbukit diperlukan ketrampilan operator atau sopir. Operator harus segera mengambil tindakan dengan memindah gigi ke gigi rendah bila mesin sudah tidak mampu bekerja pada gigi yang tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar truk tidak berjalan mundur karena tidak mampu mananjak pad saat terlambat memindah pada gigi rendah. Untuk jalan yang menurun perlu juga dipertimbangkan menggunakan gigi rendah, karena kebiasaan berjalan pada gigi tinggi dengan hanya mengandalkan rem (brakes) sangat berbahaya dan dapat berakibat kurang baik. Pada waktu mengangkut ataupun kosong perlu dihindari terjadinya selip. Selip adalah keadaan gerakan mendatar ke samping dari kendaraan yang tidak dapat dikuasai oleh operator. Selip ini biasanya terjadi jika roda berputar lebih cepat daripada yang diperlukan untuk gerakan kendaraan, atau apabila putaran roda lebih lambat daripada gerakan kendaraan, misalnya pada waktu direm, atau dapat terjadi pada tikungan yang tajam dalam keadaan kecepatan tinggi. Membuang muatan (dumping) operator harus hati hati dan cermat, Operator harus yakin bahwa roda roda berada di atas permukaan tanah yang cukup kuat dan keras untuk menghindari supaya ban ban tidak terperosok ke dalam tanah yang kurang baik, misalnya pada permukaan tanah hasil buangan sebelumnya. VI.4. DAFTAR PUSTAKA 1. Handbook of Caterpillar (the Internet downloaded, 009);. Handbook of Ko matsu (the Internet downloaded, 009) ;. Peurifoy, P.E., Ledbetter, W.B., Schexnayder, C.J., Construction Planning, Equipment, And Methods,The McGraw Hill Companies, Inc., NY, 007. Filiyanti Teta Ateta Bangun : Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-Alat Berat :, 009