PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Proses belajar mengajar yang dikatakan berhasil apabila ada perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pada pengalaman langsung dan nyata bagi para peserta didik dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas belajar IPS siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD dengan standar kompetensi memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama sekitar rumah dan sekolah di kelas III SDN Bereng Bengkel dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dengan cara bermitra dengan guru dan penelitian dilaksanakan pada semester I. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran masih rendah sehingga siswa kurang termotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan berdampak bagi hasil belajar siswa, untuk mengatasi rendahnya aktivitas belajar IPS siswa di kelas maka guru menggunakan media gambar untuk melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) peningkatan aktivitasitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru dengan media gambar dalam pembelajaran, 2) peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bermaksud memperbaiki situasi pelajaran di kelas yaitu mencakup 4 langkah dalam satu siklus 1) Penyusunan rencana, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Oleh sebab itu disarankan kepada guru agar benar-benar memperhatikan media dalam mengajar yang diterapkan dalam kelas. Kata Kunci: Media Gambar, PTK PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam tahapan-tahapan kehidupannya senantiasa membutuhkan pendidikan agar dapat melakukan aktifitas sosial di masyarakat tempat mereka berada, suatu kenyataan anak sebagai mahluk yang belum dewasa harus dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kepada anak perlu mendapatkan pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu maka kepada anak diberikan pelajaran dari berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah ilmu pengetahuan sosial. Menurut Depdiknas (2003:10) bahwa pelajaran IPS di sekolah diarahkan untuk menciptakan pengetahuan-pengetahuan yang dapat menimbulkan daya pikir yang kreatif bagi siswa sendiri. 15 V o l u m e 1 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 4

Berdasarkan akar permasalahan yang dikemukakan atas, menurut Nur dan Muclas dalam Arnyana (2004:5)mengemukakan pengetahuan diperoleh melalui aktivitas belajar, perkembangan pengetahuan anak tergantung pada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Maka untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, peneliti akan mencoba menggunakan media gambar yang tepat untuk menarik minat siswa. Tindakan ini sangat mungkin dilaksanakan, mengingat gambar dapat memberikan gambaran situasi nyata di luar kelas yang selanjutnya dapat di bawa ke dalam kelas sebagai bagian penting untuk mempermudah siswa memahami isi pelajaran yang akan disampaikan, termasuk tentang kegiatan pembelajaran IPS dengan sesungguhnya pada siswa. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang, serta pengamatan peneliti seharihari di SDN 1 Sei Pinang, beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran IPS adalah sebagai berikut : a. siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS b. penggunaan media yang kurang bervariasi c. kurang tersedianya sumber-sumber belajar IPS d. sebagian besar pembelajaran menggunakan metode ceramah 1.3. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah bertujuan agar dalam proses penelitian ini dapat terfokus pada masalah yang berkaitan dengan Agar masalah terjawab secara tuntas maka perlu kiranya ditentukan batasan-batasan ruang lingkup masalah yang diteliti yaitu : 1. Penelitian ini hanya untuk mengetahui peningkatan hasil dan aktivitas belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPS dengan standar kompetensi memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan sekolah setelah menggunakan media gambar. 2. Aspek penelitian terbatas pada : a. Aktivitas guru dan siswa di dalam proses pembelajaran yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran, penguasaan materi, menggunakan media, kesesuaian tema, mengaktifkan siswa menguasai kelas, kemampuan melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, memotivasi siswa, memberikan petunjuk/bimbingan kegiatan diskusi, kemampuan mengelola kelas, kemampuan merencanakan tindakan, mengamati kegiatan siswa, tanya jawab antar siswa dan guru. Sedangkan aktivitas siswa yaitu mendengar/memperhatikan penjelasan guru, semangat siswa dalam belajar, siswa mengerjakan tugas sesuai dengan arahan guru, siswa berani mengemukakan pendapat, siswa melaksanakan tugas diskusi dengan tertib, siswa bisa menghargai pendapat orang lain, berdiskusi bertanya antar guru dan siswa, keaktifan belajar siswa, kerja sama, berdiskusi bertanya antar siswa dan ketertarikan siswa dengan materi. b. Tugas di sekolah yang dikerjakan oleh siswa yaitu tugas kelompok dan menjawab soal per individu. c. Hasil belajar adalah hasil belajar IPS siswa di kelas III. 1.4. Rumusan Masalah 16 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

Berdasarkan uraian yang dipaparkan pada latar belakang, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa? 2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa? 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Peningkatan hasil belajar siswa pada penggunaan media gambar pada pelajaran IPS pokok bahasan memahami lingkungan sekitar.. 2. Peningakatan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran bidang studi IPS pokok bahasan memamahi lingkungan sekitar dengan menggunakan media gambar. 3. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa yaitu, dapat membantu dan meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS. 2. Bagi guru SD yaitu, sebagai masukan dan informasi tentang pengaruh media gambar dalam pembelajaran yang menciptakan suasana belajar sambil bermain. 17 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014 KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IPS adalah bidang studi yang mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat serta mengembangkan diri menjadi warga negara yang baik. Sedangkan hakikat IPS adalah bidang studi yang membekali peserta didik menjadi Negara Indonesia yang ber keterampilan sosial dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian dan kepedulian sosial serta tanggung jawab memajukan bangsa Indonesia. Menurut Sanusi dalam Budiman (1998:242-247) pendidikan ilmu pengetahuan sosial berupaya membentuk kesadaran untuk merangsang gagasan bagi pembangunan, terutama bagi siswa supaya bisa menjaga kredibilitas, disiplin, reputasi serta nama baik sekolah dan pribadi dalam arti luas. Sedangkan mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inguiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Pengemasan pembelajaran IPS di SD seharusnya diorientasikan pada aktivitas-aktivitas yang mendukung terjadinya pemahaman terhadap konten materi pelajaran dan keterkaitannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari di luar sekolah. Kondisi yang ada pada saat ini justru terjadi sebaliknya guru kurang kreatif untuk menciptakan kondisi yang mengarahkan siswa agar mampu

mengintegrasikan konstruksi pengalaman kehidupannya sehari-hari di luar kelas atau sekolah dengan pengetahuannya di kelas, intinya bahwa kualitas dan hasil pembelajaran IPS sangat rendah. Dengan demikian cukup beralasan kiranya jika dilakukan inovasi-inovasi yang berorientasi pada pembelajaran untuk pemahaman dan keterampilan berpikir kritis. Sedangkan menurut Dunlop dalam Warpala (2006:13) dilaporkan bahwa potensi lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dikatakan pula bahwa pembelajaran menjadi sebuah sistem yang komprehensif, yang dapat mendorong inisiatif, perhatian, dan tanggung jawab siswa, mengembangkan studi dan investigasi dalam konteks yang kaya informasi dan penuh arti, mewujudkan aktivitas dinamis yang menumbuh kembangkan proses berpikir tingkat tinggi. Sehingga dengan demikian pembelajaran IPS memerlukan aktivitas-aktivitas seperti mengamati, menafsirkan, pengamatan, meramalkan, menggunakan alat atau bahan, menerapkan konsep, mengkomunikasikan ide-ide dan mengajukan berbagai pertanyaan semua aktivitas tersebut pada intinya menyiapkan siswa ke dalam kondisi untuk pembelajaran bermakna. Menurut Warpala dalam Arnyana (2006:14) empat hal penting dari aktivitas mental dan belajar yang terjadi di luar sekolah, keempat hal tersebut dipaparkan sebagai berikut : (1) pembelajaran di sekolah berpusat pada kinerja siswa secara individual, sementara di luar sekolah kerja mental melibatkan kerjasama dengan orang lain, (2) pembelajaran di sekolah berpusat pada proses berpikir tanpa bantuan, sementara bantuan, sementara aktifitas material di luar sekolah selalu melibatkan alat-alat kognotif seperti komputer atau kalkulator dan instrumen lainnya (3) Pembelajaran disekolah mengembangkan cara berfikir simbolik berkaitan dengan situasi, sementara aktifitas mental di luar sekolah dipusatkan pada keterampilan umum, sementara diluar sekolah memerlukan kemampuan khusus. 2.2. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medius yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dalam Russel (1971:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan atau sikap. 2.3. Pengertian Gambar Diantara berbagi media pendidikan, menurut Robert dalam Miarso (1977:275), media gambar adalah media paling umum dipakai, media merupakan bahasa yang paling umum dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Kelebihan dan kelemahan dari media gambar: 1. Kelebihan media gambar a) Sifatnya kongkrit, gambarnya lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal 18 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

b) Gambar dapat mengatasi batasan ruangan dan waktu, tidak semua objek benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak semua anakanak dapat dibawa ke objek atau peristiwa tersebut. Gambar dapat mengatasi hal tersebut, air terjun Niagara atau Danau Toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tidak dapat kita lihat seperti apa adanya, gambar amat bermanfaat dalam hal ini. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan mengkaji dan merefleksi secara kritis, dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas hingga dalam penelitian ini digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan menurut pendekatan kualitatif pelaksanaan penelitian ini mencakup 4 ( empat) langkah dalam setiap siklusnya, sebagai berikut : (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. 3.1.Rancangan Tindakan Dalam pelaksanaan penelitian ini, dilakukan tindakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dilakukan dalam beberapa siklus pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Siklus I 1. Perencanaan Menyangkut segala persiapan yang akan dilakukan berkenaan dengan penelitian tindakan dan kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan (1) menyusun rencana pembelajaran (RPP), (2) menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan, (3) menyiapkan format observasi dan, (4) menyiapkan tes evaluasi yang terdiri dari : 10 soal pilihan ganda, 10 menjodohkan, 10 benar atau salah, 20 isian dan 5 essay dengan jumlah soal seluruhnya 55 dengan skor total 75. 2. Tindakan Tindakan yang harus dilakukan oleh guru dalam upaya perbaikan, peningkatan, dan perubahan sebagai berikut : (1) melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada RPP seperti menjelaskan materi sesuai rencana pembelajaran, (2) membentuk kelompok, (3) memberikan petunjuk dan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok, (4) diskusi kelompok, (5) membantu dan membimbing pada masing-masing kelompok, (6) melaksanakan diskusi, (7) menarik kesimpulan dan (8) melaksanakan evaluasi. 19 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

3. Observasi Observasi dilaksanakan untuk mengamati aktifitas yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh observer. Sebagai observer diminta bantuan rekan sejawat dari guru SD tempat pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mengisi format observasi yang telah dikembangkan pada perencanaan yaitu melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa yang meliputi : (1) mengamati perilaku siswa dan melihat siswa yang aktif dalam belajar, (2) memantau diskusi kerjasama antar siswa dalam diskusi kelompok, (3) kemandirian dalam mengerjakan soal yaitu mengerjakan soal-soal yang diberikan seperti pilihan ganda, isian, benar atau salah, menjodohkan dan essay. 4. Refleksi Pada tahapan ini peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan dan catatan yang diperoleh selama observasi secara sistematis dari hasil pembelajaran dan pengamatan tersebut didefleksi, dianalisis kemudian disimpulkan untuk menentukan solusinya berdasarkan hasil observasi atau temuan pada saat pembelajaran berlangsung antara: (1) mencatat hasil observasi yaitu pengamatan terhadap guru dan siswa dan, (2) mengevaluasi hasil observasi yaitu menilai pengamatan terhadap guru dan siswa dan (3) merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. 3.2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, aktivitas guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian maka instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa, kelompok siswa, dan soal tes 3.3. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III di SDN Bereng Bengkel dengan jumlah siswa 32 orang siswa. Selama kegiatan penelitian peneliti dibantu oleh guru kelas yang bertindak sebagai pengamat (observer). 3.4. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengambilan data dengan menggunakan tes awal dan tes akhir, yaitu untuk mengetahui kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS. 2. Lembar observasi untuk guru. Lembar observasi yang digunakan untuk menilai kemampuan peneliti sebagai guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung dinilai oleh seorang observer sebagai rekan atau teman sejawat selama pelaksanaan pembelajaran yang berdasarkan lembar observasi dengan ketentuan-ketentuan yang harus dikuasai oleh seorang guru, antara lain : (1) menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) penguasaan terhadap materi pelajaran, (3) 20 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

memberikan petunjuk/membimbing kegiatan diskusi, (4) mengamati kegiatan siswa, (5) memotivasi siswa, (6) kemampuan mengelola kelas, (7) kemampuan merencanakan tindakan. 3. Lembar Observasi Siswa Lembar observasi siswa digunakan untuk menilai kemampuan siswa sebagai subjek penelitian pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang dimana sistem penilaian itu dinilai oleh seorang peneliti sebagai guru, atau teman sejawat sebagai observer selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung berdasarkan lembar observasi tersebut memuat ketentuan-ketentuan yang harus dikuasai oleh siswa, antara lain: (1) mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, (2) semangat siswa dalam belajar, (3) siswa mengerjakan tugas sesuai dengan arahan guru, (4) berani mengemukakan pendapat, (5) siswa melaksanakan tugas diskusi dengan tertib, (6) siswa bisa menghargai dan menerima pendapat orang lain,(7) diskusi antar siswa, (8) ke aktifan belajar siswa, (9) kerjasama. 4. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini setelah didapat jawaban dari siswa, maka penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut : yaitu melakukan teknik pengumpulan data melalui observasi terhadap guru dan siswa. 1. Data hasil belajar yang diambil dengan memberikan tes awal diidentifikasi dengan rumus: F P x 100% (Sutomo,2004 :135) N P = Persentase yang dicari F = Jumlah skor yang didapat N = Total skor Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan pembelajaran pada siklus I digunakan kriteria sebagai berikut: 80% - 100% = sangat tercapai 60% - 79% = tercapai 50% - 59% = cukup tercapai 40% - 49% = kurang tercapai 0% - 39% = sangat kurang tercapai 2. Data observasi tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan data kerja kelompok siswa pada saat pembelajaran dianalisa dengan rumus: F P x 100% (Sutomo,2004 :135) N 21 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

P = Persentase yang dicari F = Jumlah skor yang didapat N = Total skor Menurut Soraji (2003:45) untuk penelitian aktivitas guru, siswa dan tugas belajar pokok, dengan kriteria tingkat penugasan siswa sebagai penilaian dalam menentukan skor dengan pedoman pada rumus di bawah ini: 86-100 = A sangat baik 76-85 = B baik 56-65 = C kurang 0-55 = D sangat kurang 22 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Sekolah Dasar Negeri Bereng Bengkel terletak di Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. SDN Bereng Bengkel didirikan pada tahun 1986 dengan nama SD Inpres Bereng Bengkel Sampai tahun 2011 ini, SDN Bereng Bengkel memiliki 1 unit bagunan sekolah yang terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan. Jumlah siswa sampai tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 182 orang siswa dari siswa kelas I sampai kelas VI. 4.2. Deskripsi Data Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan, maka untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar untuk topik kerjasama di lingkungan rumah, sekolah dan sekitar, maka terlebih dahulu dilakukan pre tes pada siswa kelas kelas III di SDN Bereng Bengkel dengan jumlah siswa 32 orang siswa. 4.3. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus II Kegiatan siklus II yang telah dilaksanakan supaya pemahaman siswa terhadap materi lebih meningkat dan pembelajaran lebih baik lagi sehingga aktivitas siswa meningkat. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II sebagai berikut: a. Perencanaan Menyangkut segala persiapan yang akan dilakukan berkenaan dengan penelitian tindakan dan kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP, (2) menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan, (3) menyampaikan format observasi dan (4) menyiapkan tes evaluasi yang terdiri dari : 10 soal pilihan ganda, 10 menjodohkan, 10 benar atau salah, 20 isian dan 5 essay dengan jumlah seluruhnya 55 dengan skor total 75.

KESIMPULAN dan SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperolah dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Dengan mengunakan media berupa gambar, maka dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II. 2. Selain peningkatan hasil belajar siswa, juga terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam belajar, karena siswa tertarik dengan media yang digunakan dalam pembelajaran. Demikian juga dengan aktivitas guru, guru lebih bergairah dalam mengajar topik ini karena siswa dengan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar yang baik maka diharapkan agar para guru dapat memilih model pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan dan dianjurkan agar para guru dapat menggunakan media gambar agar siswa tidak bosan, suasana lebih antusias dan siswa dapat bisa bekerjasama dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Aryana.2000.Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Materi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Terhadap Pelajaran Ekosistem. Tidak Dipublikasikan. Malang: PPS UPM Budiman.1998.Profesionalisme Guru Masa Depan. Jakarta: CV. Rajawali Depdiknas.2003.Pengembagan Kurikulum dan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Idris.1985. Wawasan Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Lavin.1997. Teori Belajar dan Teori-Teori Pembelajaran. Direktorat jenderal pendidikan tinggi. Departemen pendidikan dan kebudayaan 23 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

24 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

25 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL 26 V o l u m e 1 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 4

27 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014