BAB I PENDAHULUAN. untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut adalah adversity

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupan, manusia memerlukan berbagai jenis dan macam

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar untuk perkembangan

BAB II KAJIAN TEORETIK. lambang pengganti suatu aktifitas yang tampak secara fisik. Berpikir

Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient pada Guru SLB-C Islam di Kota Bandung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Tingkat Adversity Quotient Peserta Didik MTs Darul Karomah

Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient pada Guru di Madrasah Aliyah Al-Mursyid Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dengan segala kemajuan teknologi yang mengikutinya,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, berbagai sektor kehidupan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data, serta penyajian hasilnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kemahasiswaan tertua yang berada di lingkungan Universitas X di

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seringkali kebutuhan ekonomi menjadi kebutuhan yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika Khaerunnisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sisten Kredit Semester UKSW, 2009). Menurut Hurlock (1999) mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

BAB I PENDAHULUAN. banyak hal-hal yang tidak terduga seperti kecelakaan, bencana alam, bahkan

ADVERSITY QUOTIENT PADA MAHASISWA BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi seorang guru membutuhkan persyaratan-persyaratan spesifik di

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:43) analisis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kontribusi yang sangat besar pada masyarakat (Reni Akbar

Ani Khoerunni mah 1, Kriswandani 2, Wahyudi 2. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang, yang

Sartika, namun dengan kuatnya iklim yang terdapat di lingkungan SD Dewi Sartika,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

PERTEMUAN 3 MENGEMBANGKAN DIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan Adversity

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya mengajar. Guru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Adversity Quotient

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Kinerja Guru. performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak memiliki tempat ibadah yang tetap, salah satu faktor yang mempengaruhi

TINGKAT ADVERSITY QUOTIENT ATLET DIY M. Yunus Sb, BM Wara K. dkk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbasis eksport melakukan PHK ataupun merumahkan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN ADVERSITY QUOTIENT PADA PESERTA DIDIK MTs DARUL KAROMAH SKRIPSI. Oleh: ANUGRAH RAHMAYANI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Adapun alasan atau faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk

Pertemuan 3 MENGEMBANGKAN DIRI

Studi Deskriptif Adversity Quotient Mahasiswa Berprestasi Rendah Fakultas Psikologi Unisba Angkatan 2012

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2016 dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis perekonomian di Indonesia yang berdampak sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2006: ) No. 22 tahun 2006 tujuan

AAT SRIATI UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN JATINAGOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata adversity berasal dari bahasa Inggris yang berarti kegagalan atau kemalangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membawa siswa menuju tujuan yang ditetapkan.2

BAB II KAJIAN TEORI. dapat ditemukan cara mengatasi situasi tersebut. Menurut Billstein a problem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sikap sikap dan keterampilan, serta peningkatan kualitas hidup menuju

KECERDASAN ADVERSITAS

BAB II LANDASAN TEORI. bagian yaitu tinjauan teori mengenai kepuasan berwirausaha, Adversity Quotient.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penelitian ini adalah teori perilaku terencana yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai aspek bidang kehidupan

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan ####

Kiky Floresta et al., Pelevelan Adversity Quotient (AQ) Siswa...

Kata kunci : Adversity Quotient, dimensi Adversity Quotient (Control, Ownership and Origin, Reach, Endurance), siswa kelas sepuluh SMA X Di Magelang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

Adversity Quotient sebagai Acuan Guru dalam Memberikan Soal Pemecahan Masalah Matematika. Suhartono

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman modern yang penuh dengan pengaruh globalisasi ini, kita dituntut

STUDI DESKRIPTIF ADVERSITY QUOTIENT MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASAR JENIS KELAMIN DAN KEMAMPUAN MAHASISWA

GAMBARAN ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA DI SMU NEGERI 27 JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi sebagian lapisan masyarakat mendorong mahasiswa

PETERPAN AND CINDERELLA SYNDROME


BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, hampir setiap hari manusia menemui kesulitankesulitan

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian dengan pendekatan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN MANAJEMEN QOLBU TERHADAP PENINGKATAN ADVERSITY QUOTIENT. Oleh : NURRATRI PRAMAWATI IRWAN NURYANA K

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi telah menumbuhkan berkah berupa lahirnya para entrepreneur baru.

POLA ASUH ORANGTUA DEMOKRATIS, KREATIVITAS DAN ADVERSITY QUOTIENT REMAJA AWAL. Veny Iswantiningtyas 1 Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HALAMAN PERSEMBAHAN...

Nur Asyah Harahap 1) dan Ria Jumaina 2) Dosen FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Negara.Namun permasalahannya saat ini ialah banyak peserta didik yang kurang mencintai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu yang hidup pasti pernah menemui permasalahan. Kemampuan yang harus dimiliki agar setiap individu dapat bertahan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut adalah adversity quotient. Kesuksesan suatu pekerjaan dan hidup setiap individu ditentukan oleh adversity quotient. 1 Adversity quotient merupakan suatu kemampuan individu dalammenggunakan kecerdasannya untuk bertahan dalam menghadapi segala macam kesulitan sampai menemukan jalan keluar, memecahkan berbagai permasalahan, dan mereduksi hambatan dan rintangan, dengan mengubah cara berpikir dan sikap terhadap kesulitan tersebut. Stoltz mendefinisikan adversity quotient sebagai kemampuan seseorang dalam mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan tersebut dengan kecerdasan yang dimiliki sehingga menjadi sebuah tantangan untuk diselesaikan (Stoltz, 2000). Sayangnya, sangat banyak peserta didik MTs Darul Karomah terindikasi kurangnya kemampuan adversity quotient. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek penelitian di MTs Darul Karomah 1 Hamdani Bakran Adz-Zakeiy, Prophetic Intelligence: Kecerdasan Kenabian Mengembangkan Potensi Rabbani Melalui Peningkatan Kesehatan Rohani. Yogyakarta, Pustaka Al Furqon, 2006.

karena peneliti telah cukup lama mengetahui MTs Darul Karomah, yaitu sejak peneliti menjalani PKLI pada Juli 2012. Hal tersebut dapat mendukung peneliti mendapatkan data yang sebenarnya dari subyek penelitian karena subyek telah cukup mengenal dan percaya pada peneliti. Kepercayaan yang diperoleh peneliti dari subyek dibuktikan dengan atas inisiatif, subyek menceritakan tentang siapa dirinya atau sekedar curhat. Rasa percaya tersebut sangat memungkinkan subyek memberikan data keperluan penelitian ini dengan sebenarnya, tidak melakukan faking, baik faking good maupun faking bad. Indikasi kurangnya kemampuan adversity quotient peserta didik MTs Darul Karomah yang sebelumnya telah peneliti sebut diperoleh dari data setelah peneliti menyebar angket DCM (Daftar Cek Masalah) saat PKLI. Data tersebut adalah sebagai berikut. 1. Sering khawatir kalau mendapat giliran maju ke depan 2. Sering cemas bila ada ulangan 3. Merasa lelah dan tidak bersemangat 4. Belajar kalau ada ulangan karena sering merasa malas belajar 5. Ada beberapa pelajaran yang tidak disenangi 6. Sering menyesali diri 7. Ingin pindah ke kelas lain karena seorang kawan selalu menjengkelkan 8. Pribadi salah seorang guru menyebabkan pelajarannya tidak diperhatikan

9. Khawatir tidak diterima di SMA/MA tujuan 10. Merasa cita-cita tidak sesuai dengan kemampuan padahal ada keinginan untuk mengetahui bakat dan kemampuan diri, yang berarti pada dasarnya subyek belum mengetahui kapasitasnya 11. Pelajaran di sekolah terlalu berat Kesebelas pernyataan tersebut merupakan indikasi kurangnya kemampuan adversity quotient peserta didik MTs Darul Karomah. Dimana pernyataan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima menunjukkan lemahnya dimensi control peserta didik. Pernyataan keenam menunjukkan lemahnya dimensi origin-ownership. Pernyataan ketujuh dan kedelapan menunjukkan lemahnya dimensi reach. Pernyataan kesimbilan, kesepuluh, dan kesebelas menunjukkan lemahnya dimensi endurance. Adversity quotient terdiri dari empat dimensi, yaitu control, origin-ownership, reach, dan endurance. Dimensi control merupakan dimensi yang menggambarkan sejauh mana seseorang mempengaruhi dan mengendalikan respon positifnya terhadap situasi apapun. Dimensi origin-ownwership menggambarkan sejauh mana seseorang menanggung akibat dari suatu situasi tanpa mempermasalahakn penyebabnya, dan sejauhmana seseorang mengandalkan diri sendiri untuk memperbaiki situasi tersebut. Dimensi reach menggambarkan sejauh mana seseorang membiarkan kesulitan menjangkau bidang lain dalam pekerjaan dan hidupnya. Dimensi endurance menggambarkan

seberapa lama seseorang mempersepsikan kesulitan dan penyebab kesulitan akan berlangsung. Dimana keempat dimensi tersebut menentukan tingkat kemampuan adversity quotient masing-masing individu. Individu yang memiliki kemampuan adversity quotient rendah disebut quitter. Individu yang memiliki kemampuan adversity quotient sedang/cukup disebut camper. Individu yang memiliki kemampuan adversity quotient tinggi disebut climber. Sesuai dengan pernyataan Stoltz mengenai pengertian adversity quotient di bagian awal bahwa adversity quotient ditentukan oleh kecerdasan, peneliti secara spesifik memilih kecerdasan intelektual sebagai penentu tingkat kemampuan adversity quotient individu. Kecerdasan intelektual adalah kemampuan yang di dalamnya mencakup belajar dan pemecahan masalah, menggunakan kata-kata, dan simbol. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengambil judul Hubungan antara Kecerdasan Intelektual dengan Adversity Quotient pada Peserta Didik MTs Darul Karomah. B. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang dikemukakan pada penelitian ini adalah. 1. Bagaimana tingkat adversity quotient peserta didik MTs Darul Karomah?

2. Bagaimana tingkat kecerdasan intelektual peserta didik MTs Darul Karomah? 3. Apakah ada hubungan antara kecerdasan intelektual dengan adversity quotient pada peserta didik MTs Darul Karomah? C. Tujuan Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah. 1. Mengetahui tingkat adversity quotient peserta didik MTs Darul Karomah 2. Mengetahui tingkat kecerdasan intelektual peserta didik MTs Darul Karomah 3. Mengetahui ada/tidak hubungan antara kecerdasan intelektual dengan adversity quotient pada peserta didik MTs Darul Karomah D. Manfaat Hasil penelitian mengenai hubungan antara kecerdasan intelektual dengan adversity quotient pada peserta didik MTs Darul Karomah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis untuk mengembangkan keilmuan psikologi.