PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

MANAJEMEN STRESS BAGI PEKERJA KEMANUSIAAN

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

( ) Perguruan Tinggi lulus / tidak lulus, semester

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008).

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

No : 12 / IV / SEMAKU / 2017 Yogyakarta, 17 April Dengan ini Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter SEMAKU mengucapkan terima kasih kepada:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

Lampiran 1 : Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres. Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres

Work-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

Pengetahuan Dasar Mengenai Kegiatan Relawan Bencana

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan baru semakin memperburuk suasana. Dalam sebuah survei yang dilakukan Princeton Survey Research

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

Laporan Hasil Assessmen Psikologis Penyintas Bencana Tanah Longsor Banjarnegara Tim Psikologi UNS 1. Minggu ke-1 (18 Desember 2014)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

WINARINI WILMAN, PhD. Fakultas Psikologi UI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersamasama,

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

OLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada

YOGA: HARMONISASI MANAJEMEN STRESS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang ibu. Wanita sebagai Ibu adalah salah satu dari kedudukan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan. pembangunan pada berbagai bidang. Dalam melaksanakan pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.

Dicky Pelupessy Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI. Sesi Pembelajaran Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) 29 November 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BABI. kehidupan yang memiliki tugas perkembangan yang berbeda-beda. Tahap-tahap

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

Strategi Memberdayakan Coaching & Counseling Untuk Menjawab % Permasalahan Hubungan Industrial

BAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang untuk dapat beraktivitas dengan baik. Dengan memiliki tubuh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aspek fisik maupun emosional. Keluhan tersebut akan menimbulkan upaya untuk

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini

BAB I PENDAHULUAN. dari kemacetan hingga persaingan bisnis serta tuntutan ekonomi kian

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin sulitnya kondisi perekonomian di Indonesia menjadikan. persaingan diantara perusahaan-perusahaan semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perubahan kelangsungan hidup seseorang. Perubuhan-perubahan yang terjadi. diberbagai bidang termasuk bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan

L1. Aktivis Gereja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

melihat pekerja sosial sebagai seorang yang menduduki jabatan sebagai pekerja sosial yang bekerja untuk pemerintah, sehingga mendapat status sebagai

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Di era global seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi pembangunan bangsa. Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003, merupakan usaha sadar dan

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

BERPIKIR POSITIF MINIMALKAN PARANOID Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si., psikolog*

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil maka dalam proses perencanaan tujuan tersebut akan mengalami banyak

Adhyatman Prabowo, M.Psi

Transkripsi:

PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA Pelatihan Koordinasi & Kaji Cepat Bencana (K2B) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Cisarua, 5 November 2009 Nathanael E.J. Sumampouw, M.Psi, Psi. Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI

Pekerja Kemanusiaan: Beresiko Mengalami STRES? Jika Ya, apa penyebabnya?

Apa Itu Stres? Stress is our response to events we perceive as threatening to our needs. Merupakan reaksi normal dan alamiah yang dirancang untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kehidupan manusia. Tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari hari

Fisik Emosi Pemikiran Perilaku/kinerja

Fakta 1. Pekerja kemanusiaan adalah pekerjaan yang berpotensi menimbulkan stres 2. Banyak pekerja kemanusiaan mengalami stress 3. Stress yang dialami staf mempengaruhi kinerja organisasi dan misi yang dibawanya

Pekerja kemanusiaan adalah pekerjaan yg berpotensi menimbulkan stres Terpisah dari keluarga Tuntutan fisik yang tinggi dan tempat kerja yang sulit. Jam kerja yang panjang, beban kerja yang tinggi, sering mengalami kelelahan. Kurangnya waktu, sumber daya, dandukungan dalam bekerja. Konflik dengan rekan kerja, pemerintah atau masyarakat Sering terpapar pengalaman yang traumatis

Banyak pekerja kemanusiaan mengalami stress Lebih dari 1/3 staf menunjukkan tanda tanda stress yang cukup berat di akhir masa penugasan (USAID, 2004).

Stres & Pekerja kemanusiaan Dianggap punya kualitas luar biasa secara emosi & psikologis lebih kuat. Akibatnya perhatian & pemenuhan kebutuhan pekerja kemanusiaan sering terabaikan. Hambatan dalam diri enggan mengakui masalah yang dialami >> takut terlihat lemah

Dampak stres pekerja kemanusiaan Rendahnya komitmen kerja, mudah berhenti kerja Tingginya angka kecelakaan atau sakit. Tingginya absensi Menurunnya efisiensi kerja Tidak mampu bekerja dengan baik: melakukan perbuatan yang menempatkan rekan kerja dan masyarakat dampingan dalam masalah. Pekerja Kemanusiaan malah menjadi FAKTOR RESIKO bagi masyarakat dampingan..!

SEGITIGA PEKERJA KEMANUSIAAN ORGANISASI KELUARGA MASYARAKAT

Sumber Stres: Masyarakat tempat kita bekerja. Organisasi tempat kita bekerja. Diri sendiri Keluarga

Hub dengan Masy Dampingan: Terus menerus menghadapi orang yang mengalami masalah dengan berbagai perasaan negatifnya. Tuntutan yang tinggi dari orang atau masyarakat yang didampingi untuk siap sedia setiap saat.

Hubungan dengan organisasi tempat bekerja: Kelebihan beban kerja Kurang mampu menjalankan peran Ketidakjelasan peran Konflik peran Masalah-masalah lain dalam organisasi: aturan yang tidak jelas, fasilitas yang tidak memadai, masalah dgn atasan & rekan kerja.

Masalah dengan diri sendiri: Memiliki standard yang tinggi dalam pencapaian kinerja. Memiliki tuntutan yang sangat tinggi terhadap dirinya, merasa diri super Mengabaikan kebutuhan-kebutuhan pribadinya, demi melayani kebutuhan orang lain.

Masalah dengan keluarga: Tuntutan kebutuhan keluarga Masalah dalam hubungan suami-isteri Masalah dalam pengasuhan anak Masalah dalam keluarga besar Komunikasi dan kedekatan dengan keluarga berkurang akibat pekerjaan

INGAT..! Bekerja menyebabkan stres Manusiawi Memperhatikan kebutuhan diri dan kebutuhan orang lain: sama pentingnya.

Tampilan Masalah pd Pekerja Kemanusiaan Kejenuhan (Burn-out) Stress atau trauma sekunder Compassion Fatigue (kelelahan kepedulian)

merupakan reaksi stres yang diakibatkan oleh pekerjaan sehingga orang yang mengalaminya biasanya menjadi tidak peduli lagi pada sekelilingnya, lelah secara emosional, menarik diri, dan menjadi sinis terhadap apapun. Ibarat benda atau masakan: sudah hangus, gosong.

Pikiran-Pikiran tidak sehat yang menyebabkan burn out: Hidupku adalah bekerja. Saya harus mampu dan tahu sepenuhnya untuk membantu semua orang. Saya harus disukai dan disetujui oleh setiap orang: sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dan bangga pada diri saya. Umpan balik negatif = ada yang salah dengan yang saya lakukan. Segalasesuatu dalam pekerjaan harus berjalan seperti yang saya inginkan. Saya harus tahu segalanya dan tidak boleh salah.

Gejala utama burn out: 1. Menurunnya rasa humor. 2. Mengabaikan jam istirahat. 3. Meningkatnya waktu kerja tambahan dan tidak memanfaatkan libur. 4. Meningkatnya keluhan fisik. 5. Menarik diri dalam hubungan sosial. 6. Unjuk kerja yang berubah dari biasanya. 7. Meningkatnya perilaku beresiko. 8. Adanya perubahan kondisi psikologis

Gejala Burn-Out: membolos kerja datang terlambat pada hari kerja, penurunan kualitas layanan, sulit berkonsentrasi, berkurangnya inisiatif dalam bekerja, tidak menghargai orang lain, terlalu banyak bekerja atau sebaliknya, mencari kambing hitam, tidak mempercayai rekan kerja, atau pimpinan, sering terlibat konflik dengan orang lain, melakukan perilaku beresiko.

Proses Terjadinya Burn Out: 1. Tahap BULAN MADU: puas dengan pekerjaan, bekerja dengan penuh antusias, TAPI pekerjaan mulai tak menarik dan kehilangan energi dalam bekerja. 2. Tahap HABIS BENSIN: mengalami kelelahan (sudah mulai sulit tidur dan mungkin menggunakan obat-obatan). 3. Tahap KRONIS: muncul keluhan fisik seperti: terus menerus lelah dan mudah sakit. Berdampak pada kondisi psikologis: mudah marah dan mengalami gejalagejala depresi.

Proses Terjadinya Burn Out: 4. Tahap KRISIS: mengalami suatu penyakit sehingga tidak dapat bertugas, relasi dengan keluarga terpengaru (mudah marah pada anak/istri/suami). 5. Tahap MEMBENTUR TEMBOK: masalah psikologis yang dialami menjadi lebih serius dan berdampak pada kerentanan mengalami penyakit yang serius, karier terancam hilang.

Tips Mencegah Burn-Out: 1. Temukan motivasi, nilai, dan makna pekerjaan anda. 2. Ciptakan kelompok dukungan. 3. Buatlah daftar berbagai aktivitas yang anda sukai dan urutkan dari yang penting sampai tidak penting menurut anda. 4. Mulailah program self-care. 5. Lakukan hal-hal yang membuat anda merasa senang setiap hari, meskipun itu tampak bodoh.

Trauma Sekunder Kondisi psikologis yang terjadi saat seseorang yang tidak mengalami bencana secara langsung namun ikut mengalami berbagai reaksi emosional dari orang-orang yang terkena dampak langsung bencana.

Compassion Fatigue Keadaan psikologis pekerja kemanusiaan yang terjadi karena terus-menerus berhadapan dengan masyarakat dengan situasi sulit (stres, trauma), & pekerja kemanusiaan dituntut untuk terus-menerus peduli pada keadaan masyarakat dengan situasi sulit tersebut.

Apa yang dapat dilakukan?

Dukungan Psikososial bagi Pekerja Kemanusiaan Professional Kesehatan Mental Diri sendiri Lingkungan terdekat Institusi

Peran Lembaga sebagai peletak kebijakan dasar Organisasi harus memiliki kebijakan kebijakan yang mengatur pengurangan sumber sumber stres yang mungkin dapat dialami stafnya. Organisasi secara sistematis menyeleksi staf dan melakukan asesmen secara mendalam untuk melihat kesesuaiannya dengan pekerjaan yang akan dilakukannya sebelum mengirim staf tersebut ke lapangan. Memastikan stafnya memperoleh penjelasan dan pelatihan yang memadai sebelum bekerja di lapangan. Organisasi dapat menyediakan sarana untuk membantu staf mengurangi tekanan yang dihadapinya dalam bekerja.

Kegiatan praktis yang bisa dilakukan Diri Sendiri/ Lembaga Professional Peer Kes-Men Pre - Saat Pasca Pre - Saat Pasca Pre - Saat Pasca

..membantu diri sendiri sebelum membantu orang lain..

Mengapa kita perlu mengelola stres?

Apakah stres selalu berdampak negatif? Dalam batas tertentu stres berdampak pada prestasi yang optimal stres berdampak pada kesehatan tubuh yang prima

Pentingnya Mengelola Stres Mengelola stres = Buka & tutup mulut balon

Perjalanan Stres

Cara Kelola Stres Dikelola berdasarkan tahap perkembangan stres mencegah maju ke tahap selanjutnya Tiap tahap butuh strategi berbeda & punya banyak alternatif strategi Tidak ada satu cara yg manjur utk semua

Cegah Stress Ubah situasi tidak Menyenangkan! A. Dalam diri: Jaga kesehatan diri - Komunikasi asertif Penyelesaian konflik Pengaturan waktu Berbagi perasaan Problem solving skills Berpikir positif

Cegah Stress Dari Luar Diri Adanya Briefing sebelum berangkat & Debriefing pada saat selesai bertugas Kesempatan untuk Rest & Relax Dibentuknya Support Group

Kelola Respon Emosi: Emotion focused coping Pandangan bhw situasi mengancam membuat kita merasa takut, cemas, marah, dll Untuk mengatasinya Berpikir positif Relaksasi

Kurangi Stres: Relaksasi! Kegiatan u/mendapatkan ketenangan atau merasa santai Mengatasi cemas, gelisah, marah, sulit konsentrasi, sakit kepala, sulit tidur, dampak stres lainnya Berpikir lebih jernih untuk penyelesaian masalah Istirahatkan pikiran dr masalah sehari2 Meningkatkan kesehatan fisik & mental Ibadah Melakukan hobi Mandi air hangat Mendengarkan musik Latihan Pernafasan YOGA

OLAH RAGA Manfaat Olahraga: Menyalurkan perubahan fisik yang terjadi akibat stres Memacu tubuh mengeluarkan hormon endorfin dan dopamin mengurangi rasa sakit, kecemasan, dan kesedihan & menghasilkan perasaan senang dan bahagia Mengalihkan perhatian Meningkatkan kesehatan dan vitalitas tubuh

PENTING!!! Setiapcara diatas hanya dapat memblokir perjalanan stres pada tahap tertentu Karenanya, usaha manajemen stres perlu dilakukan secara komprehensif sesuai tahap perjalanan stres

Bagaimana menjadi pekerja kemanusiaan yang efektif? 1. Memiliki tujuan utama yang jelas 2. Siap terhadap dunia yang berbeda 3. Siap secara fisik 4. Mampu berjarak dari masalah 5. Paham tentang reaksi stres & mengelola stres

Rescuer vs Helper Rescuer 1. Reaktif dalam menolong 2. Siap memberikan bantuan tanpa mempertimbangkan apa yang sudah atau bisa dilakukan oleh pihak lain 3. Tersinggung apabila bantuan tidak diterima atau tidak bermanfaat 4. Merasa bersalah dan bila keadaan tidak lancar 5. Cenderung menjadi perfeksionis, keras pada diri sendiri Helper 1. Ada perencanaan dalam menolong 2. Tanya terlebih dahulu apa yang telah dilakukan, rencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Memberi bantuan secara profesional, terlepas apakah bantuan tersebut dihargai/tidak. 4. Memiliki keberanian untuk menerima ketidaksempurnaan (diri,situasi) & ketidaksepahaman. 5. Tahu katerbatasan diri & biarkan orang lain mengambil alih.

Hal yang diharapkan dari helper..? Yang diharapkan dari seorang relawan: Menjadi seorang helper. Empati bukan SIMPATI Memberi bantuan sesuai kebutuhan survivor. Bekerja secara profesional & obyektif. Relawan yang mampu menjaga & merawat dirinya sendiri

Terima Kasih! i For More Information Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI Kampus UI Depok Telp/fax: 021-7873745 E-mail: info@puskapsiui.or.id

Pelayanan: Pelatihan Manajemen Stress bagi Pekerja Kemanusiaan Psychological Debriefing Tailor made training service