BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

FUNGSI DAN PERAN BANK

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI

Peranan Bank dan Perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KERANGKA TEORI

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

PERTEMUAN I & II: Oleh: Melinda Rahma Arullia, SE

Dana Pensiun (Pension Fund)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005: 1).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Contoh investasi: pembelian aset seperti saham, pembelian barang modal untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Baridwan (2002:17), laporan keuangan didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Wijaya, Faried dan Hadiwigeno, Soetatwo : 1995). dan menanamkan dananya pada surat-surat berharga.

BAB II LANDASAN TEORI. waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 1 Berdasarkan pengertian

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of services (Triandaru dan Budisantoso, 2009) baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perbankan, Bank, Fungsi Bank dan Jenis Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN PENGERTIAN BANK

UNDANG-UNDANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank menurut Undang-Undang No 10 Tahun 1998 adalah suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan tambahan dana atau uang tidak hanya dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada kaitannya dengan uang. Hal ini tidak salah karena bank memang

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. Pengertian Bank Pengertian Lembaga keuangan menurut Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 1967 menurut Martono, 2002:2 menyatakan bahwa Semua badan melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat. Perbankaan menurut Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan menurut Suyatno dkk, 1988:20 menyatakan bahwa: Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. 2. Jenis-Jenis Bank Menurut Kasmir (2012:32-35) jenis-jenis bank dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Jenis-JenisBank Jenis Bank a. Dilihat dari segi fungsinya 1) Bank Umum Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Jenis Bank 2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) b. Dilihat dari segi kepemilikannya 1) Bank milik pemerintah 2) Bank milik swasta nasional BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan dimiliki oleh pemerintah.. Contoh bank milik pemerintah antara lain Bank Negara Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta. Seperti Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Danamon. 3) Bank milik koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Seperti Bank Umum Koperasi Indonesia. 4) Bank milik asing Bank ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri. Seperti Bank of Amerika, City Bank. 5) Bank milik campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Seperti Inter Pacific Bank, Sanwa Indonesia Bank. c. Jenis Bank jika dilihat dari segi statusnya : 1) Bank devisa Bank Devisa merupakan bank yang melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, travelers cheque. 2) Bank non devisa Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melakasanakan transaksi sebagai bank devisa.

Jenis Bank d. Jenis bank dilihat dari segi cara menentukan harganya 1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional 2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah Sumber: Kasmir (2012:32-35) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu : a) Penetapan bunga ini berdasarkan pada tingkat suku bunga yang biasa dikenal dengan istilah spread based dan berlaku untuk semua produk bank seperti simpanan (tabungan, giro, dan deposito berjangka) dan pinjaman (kredit). b) Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank konvensional menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau presentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini disebut dengan istilah fee based. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyiapkan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Dalam mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut : a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah) c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) e) Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)

3. Fungsi Bank Menurut Susilo, dkk. (2000:6) secara umum, fungsi bank dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2 Fungsi Bank Fungsi Bank a. Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. b. Agent of Development Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil, seperti investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa. c. Agent of Services Bank juga memberikan jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Seperti jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan. Sumber: Susilo, dkk. (2000:6) 4. Peran Bank Menurut Susilo, dkk. (2000:8) bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan, peran tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai berikut: Peran Bank a. Pengalihan aset (asset transmutation) Tabel 2.3 Peran Bank Bank dan lembaga keuangan bukan bank akan memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Bank dan lembaga keuangan bukan bank telah berperan sebagai pengalih asset dari unit surplus (lenders) kepada unit defisit (borrowers).

Peran Bank b. Transaksi (transaction) c. Likuiditas (liquidity) d. Efisiensi (efficiency) Sumber: Susilo, dkk. (2000:8) Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanannya. Lembaga keuangan memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. 5. Kegiatan Bank Menurut Martono (2002:24) kegiatan utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, giro dan kemudian menyalurkan kembali dana yang dihimpun tersebut kepada masyarakat umum dalam bentuk kredit yang diberikan. B. Dana Pensiun 1. Pengertian Pensiun Menurut Kasmir (2012:289) pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

2. Dana Pensiun Pengertian dana pensiun menurut UU Nomor 11 Tahun 1992, Kasmir (2012:289) menyatakan bahwa: Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Badan hukum yang mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti bank umum atau asuransi jiwa. 3. Tujuan pensiun Menurut Kasmir (2012:290-291) tujuan penyelenggaraan dan penerima pensiun dapat dilihat pada Tabel 2.4 sebagai berikut: Tabel 2.4 Tujuan Pensiun Tujuan Pensiun a. Bagi pemberi kerja tujuan untuk menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya b. Bagi karyawan yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh dengan adanya pensiun 1) Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di perusahaan tersebut. 2) Agar di masa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya. 3) Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat menurunkan turn over karyawan. 4) Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. 1) Kepastian memperoleh penghasilan di masa yang akan datang sesudah masa pensiun 2) Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.

Tujuan Pensiun c. Bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun tujuan penyelenggaraan dana pensiun Sumber: Kasmir (2012:290-291) 4. Peserta Dana Pensiun 1) Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan investasi. 2) Turut membantu dan mendukung program pemerintah. Menurut Budisantoso dan Triandaru (2006:271) peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan peraturan dana pensiun. Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992, Budisantoso dan Triandaru (2006:271) menyatakan bahwa: Setiap karyawan yang termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja, berhak menjadi peserta, apabila telah berusia setidaktidaknya 18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya satu tahun pada pendiri atau mitra pendiri. 5. Jenis Jenis Pensiun Menurut Kasmir (2012:291-292) jenis pensiun dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun dapat dilihat pada Tabel 2.5 sebagai berikut: Tabel 2.5 Jenis-Jenis Pensiun Jenis-jenis Pensiun a. Pensiun Normal Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. b. Pensiun dipercepat Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya karena adanya pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.

Jenis-jenis Pensiun c. Pensiun ditunda Pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun c. Pensiun Cacat Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan. Sumber: Kasmir (2012:291-292) 6. Asas-asas Dana Pensiun Menurut Kasmir (2012:296-297) penyelenggaraan program pensiun didasarkan pada asas-asas dapat dilihat pada Tabel 2.6 sebagai berikut: Tabel 2.6 Asas-Asas Dana Pensiun Asas-Asas Pensiun a. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya b. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan c. Asas pembinaan dan pengawasan d. Asas perbedaan manfaat Berdasarkan asas ini kekayaan dana pensiun yang terutama bersumber dari iuran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada pendirinya. Penyelenggaraan program pensiun dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri sehingga cukup memenuhi pembayaran hak peserta. Pembinaan dan pengawasan meliputi sistem pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan dana pensiun. Penyelenggaraan program dana pensiun dimaksudkan agar kesinambungan penghasilan yang menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan manfaat yang mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan secara berkala.

Asas-Asas Pensiun e. Asas kebebasan Pembentukan dana pensiun dilakukan atas untuk membentuk prakarsa pemberi kerja untuk menjanjikan atau tidak manfaat pensiun. membentuk dana pensiun Sumber: Kasmir (2012:296-297) 7. Fungsi Dana Pensiun Menurut Budisantoso dan Triandaru (2006:270) fungsi program pensiun harus dapat dilihat pada Tabel 2.7 sebagai berikut: Tabel 2.7 Fungsi Dana Pensiun Fungsi Dana Pensiun a. Asuransi Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. b. Tabungan Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran dibayarkan oleh karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai tabungan dari para pesertanya. c. Pensiunan Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta. Sumber: Budisantoso dan Triandaru (2006:270)

C. Ahli Waris Pensiunan 1. Pengertian Janda Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun janda-duda pegawai menjelaskan bahwa Janda adalah istri sah menurut hukum dari pegawai negeri atau penerima pensiun pegawai yang meninggal dunia. 2. Pengertian anak Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 menjelaskan bahwa Anak adalah anak kandung yang sah atau anak kandung/anak yang disahkan menurut Undang-Undang Negara dari pegawai negeri, penerima pensiun, atau penerima pensiun janda/duda. Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 Pasal 18 ayat (4) menyatakan bahwa: Anak yang berhak menerima pensiun janda atau bagian pensiun janda ialah anak yang pada waktu pegawai atau penerima pensiun pegawai meninggal dunia : a. belum mencapai usia 25 tahun, atau b. tidak mempunyai penghasilan sendiri, atau c. belum nikah atau belum pernah nikah.