IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1867 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 971 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

. ~,:;: ~ '~"':o' :L..:; ..," ,." ~.: 8J~PJ>~Pl5~~ c;ff~~ INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2013 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2064 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVI!'lSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, NOMOR 2029 TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS TAHUN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015;

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

mendapatkan karyawan yang berkopentensi sesuai dengan bidangnya dan terkendali dari jumlah dan waktu sesuai kebutuhan universitas.

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO " NOMOR: 2 TAHUN 2006 <'

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

~~{ Jf'~YlF~~tJ. ~.f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

SISTEM MONITORING KINEJA DOSEN DALAM KEGIATAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI ( STUDI KASUS STMIK CILEGON )

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO. PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NO~OR b TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA \ I I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G U B E R N U R L A M P U N G

DISPOSISI / CATATAN DINAS KOMUNlKASI, INFORMATlKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA / 8:l.b7. Karle : :. ~~~1'iir;Ntf~~~ : CiUJ;Jiiv::u;,'...

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

: 1' Undang-undang Nomor 6 Tahun 20L4 tentang Desa. 0embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor T, Tambahan Lembaran Negara Republik

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KELULUSAN SISWA NON-FORMAL BERBASIS WEB PADA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOTA TERNATE

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

SOP. 0T. Oz.Ot 14 [4ggE luta 12 lgptembgr ifilb. Pembuatan : Tst, Tgt.ebktit. Z0ll Disahkan oleh. : 2i

Transkripsi:

\ IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PELAKS...\NAAN KEGIATAN PENOATAAN KELUARGA 01 PROVINSI OJ~ERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2015 GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Bedasakan Suat Edaan Mentei Oalam Negei tanggal 19 Oesembe 2014 Nomo 47017580/SJ hal OUkungan Pelaksanaan Pendataan Keluaga Tahun 2015. Oalam angka pelaksanaan kegiatan pendataan dimaksud di Povinsi Daeah Khusus Ibukota Jakata, dengan ini menglnstuksikan : Kepada Untuk KESATU KEOUA KETIGA 1. Kepala Badan Pembedayaan Masyaakat dan Peempuan dan Keluaga Beencana 2. Paa Walikota 3. Bupati Kepulauan Seibu 4. Paa Camat 5. Paa Luah Kepala Badan Pembedayaan Masyaakat dan Peempuan dan Keluaga Beencana melaksanakan kegiatan pendataan keluaga tahun 2015 selama 1 (satu) bulan tehitung sejak tanggal1 Mei 2015 sampai dengan tanggal31 Mei 2015. Paa Walikota, Bupati Kepulauan Seibu, Paa Camat dan Paa Luah membantu pelaksanaan kegiatan pendataan keluaga sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU sesuai tugas, fungsi dan kewenangan antaa lain: a. melaksanakan oientasi bagi petugas pendata; b. melaksanakan komunikasi dan edukasi kepada masyaakat; c. penyebaluasan infomasi kepada masyaakat; d. menyusun peta ke~a dan jadwal pelaksanaan; e. pembentukan Pos Koodinasi (Posko); f. menyusun dan menetapkan pola opeasional; dan g. melakukan ekapitulasi tingkat RT, RW. Keluahan, Kecamatan dan Kabupaten/Kota. Pendataan Keluaga wajib dilaksanakan oleh Pemeintah. Kabupaten/Kota secaa seentak setiap 5 (lima) tahun untuk mendapatkan data keluaga yang akuat, valid, elevan dan dapat dipetanggungjawabkan melalui poses pengumpulan, pengolahan, penyajian,. penyimpanan seta pemanfaatan data dan infomasi kependudukan dan'keluaga.

2 KEEMPAT : Pelaksanaan Pendataan Keluaga dilakukan dengan caa mengunjungi setiap keluaga dai umah ke umah melalui wawancaa dan obsevasi oleh kade pendata yang tedii dai Pembantu Pembina Keluaga Beencana RT (PPKB RT), PPKB RW, Kade PKK. Kaang Tauna/Geneasi Muda/ Pamuka. di bawah koodinasi peangkat Keluahan setempat (Penyuluh Keluaga Beencana). KELIMA KEENAM : Pelaksanaan Pendataan Keluaga sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU meliputi seluuh wilayah Povinsi Oaeah Khusus Ibukota Jakata yang mencakup kepala keluaga, identitas keluaga, status pendidikan dan pekejaan anggota keluaga, jenis kelamin, umu, status kawin, usia kawin petama, status keluaga dan kesetaan be-kb. keluaga punya balita, indikato dan status tahapan keluaga, status tahapan keluaga sejahtea, fasilitas jamban, peneangan Iistik, sumbe ai minum, bahan baka yang digunakan dan keluaga mendapat bantuan modal seta ikut kegiatan kelompok UPPKS. : Melapokan pelaksanaan dan hasil pendataan keluaga sesuai jadwal dan tahapan pelaksanaan pendataan sebagaimana diatu dalam Lampian Instuksi Gubenu ini. Instuksi Gubenu ini mulai belaku pada tanggal ditetapkan. Oitetapkan di Jakata pada tanggal 25 Feb ua ; 2015 ~:llnlilnu Povinsi Oaeah Khusus uk6ta Jakata tads Oaeah. ~-... Tembusan: 1. Mentei Oalam Negei 2. Kepala Badan Kependudukan dan Keluaga Beencana Nasional 3. Gubenu Povinsi OKI Jakata 4. Wakil Gubenu Povinsi OKI Jakata 5. Paa Asisten Sekda Povinsi OKI Jakata 6. Inspektu Povinsi OKI Jakata 7. Kepala Badan Peencanaan Pembangunan Oaeah Povinsi OKI Jakata 8. Kepala Badan Pusat Statistik Povinsi OKI Jakata 9. Kepala Oinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Povinsi OKI Jakata 10. Kepala Oinas Kesehatan Povinsi OKI Jakata 11. Kepala Oinas Komunikasi, Infomatika dan Kehumasan Povinsi OKI Jakata 12. Kepala Bio Tata Pemeintahan Setda Povinsi OKI Jaka.ta 13. Kepala Bio Kesejahteaan Sosial Setda Povinsi DKI Jakata 14. Ketua TP PKK Povinsi OKI Jakata 15. Paa Ketua TP PKK Kota/Kabupaten Administasi Povinsi OKI Jakata 16. Paa Ketua TP PKK Kecamatan dan Keluahan Povinsi OKI Jakata

Lampian : Instuksi Gubenu Povinsi Oaeah Khusus Ibukota Jakata Nomo Tanggal 25 TAHUN 2015 25 Febuai 2015 PEOOMAN PELAKSANAAN PENOATAAN KELUARGA 01 PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2015 I. LATAR BELAKANG Salah satu fakto pendukung kebehasilan Pogam Kependudukan dan Keluaga Beencana adalah kemampuan menyediakan data sasaan kegiatan secaa inci dan lengkap melalui sistem infomasi manajemen yang andal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembuatan kebijakan, peencanaan dan penetapan langkah-iangkah opeasional secaa cepat dan tepat. Bagian tepenting dai poses penyediaan data sasaan dalam Sistem Infomasi Kependudukan dan Keluaga Beencana (SIOUGA) adalah penyelenggaaan pendataan keluaga yang dilaksanakan dengan caa kunjungan dai umah ke umah setiap 5 (lima) tahun. Sehubungan dengan hal-hal tesebut di atas, maka pada tahun 2015 pelu dilaksanal<an keglatan pendataan keluaga secaa seentak di seluuh wilayah Povinsi OKI Jakata. II. MAKSUO DAN TUJUAN 1. MAKSUO Untuk mendukung kebehasilan Pogam Kependudukan dan Keluaga Beencana melalui ketesedlaan data sasaan kegiatan secaa inci dan lenqkap melalui Sistem Infomasi Manajemen Kependudilkan dan Keluaga (SIOUGA) yang andal guna mendukung peumusan kebijakan, peencanaan aan penetapan langkahlangkah opeasional secaa cepat dan tepat. 2. TUJUAN a. Tesedianya data basis keluaga yang mampu membeikan gambaan secaa tepat, inci dan menyeluuh di setiap tingkatan dan dapat dipegunakan sebagai alat keja opeasional secaa langsung di lapangan seta untuk kepentingan penetapan langkah, kebijakan, peencanaan, penetapan taget pengendalian dan penilaian kineja pogam oleh paa pelaksana kegiatan di semua tingkatan; b. Tesedianya data sasaan dan peseta Pogam Kependudukan, Keluaga Beencana dan Pembangunan Keluaga yang akuat, tepat dan mutakhi di masing-masing tingkatan Kota/Kabupaten; c. Tesedianya data keluaga dan individu anggota keluaga yang akuat dan mutakhi di masing-masing tingkatan Kota/Kabupaten; dan d. Tewujudnya dukungan data bagi pencapaian kebehasilan Pogam Kependudukan, Keluaga Beencana dan Pembangunan Keluaga di Povinsi OKI Jakata dalam angka peningkatan kualitas keluaga. III. SASARAN DAN RUANG L1NGKUP/JANGKAUAN 1. Sasaan Sasaan Pendataan Keluaga adalah keluaga-keluaga yang ada di tingkat Rukun Tetangga (RT) di wilayah Povinsi OKI Jakata sebagaimana diatu dalam Undang-Undang Nomo 52 Tahun 2009 tentang Pekembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluaga dengan kiteia sebagai beikut : (

2 a. Keluaga inti yang bisa tedii dai ayah, ibu dan anak; ayah dan ibu; ayah dan anak; ibu dan anak; b. Telah/akan bedomisili di wilayah Povinsi OKI Jakata minimal selama 6 (enam) bulan; dan c. Suami-istei pengontak/kost. 2. Ruang Lingkup/Jangkauan Ruang Lingkup Pendataan Keluaga dan Pemutakhian Data Keluaga meliputi : a. Aspek Oemogafi; b. Aspek Keluaga Beencana; c. Aspek Tahapan Keluaga; dan d. Aspek Individu Anggota Keluaga. Jangkauan Pendataan Keluaga mulai dai tingkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Waga (RW), Keluahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota Administasi sampai ke tingkat Povinsi. IV. HASIL YANG OIHARAPKAN Tesedianya data basis keluaga di Povinsi OKI Jakata yang akuat dan mutakhi meliputi aspek Oemogafi, Keluaga Beencana, Tahapan Keluaga dan Individu Anggota Keluaga. V. MANFAAT YANG OIHARAPKAN Tesedianya data basis keluaga di Povinsi OKI Jakata yang dapat dimanfaatkan sebagai dasa untuk : 1. Alat keja di tingkat lapangan yang mutlak dipelukan untuk mengenali sasaan secaa spesifik setiap individual. 2. Penentuan sasaan yang lebih tajam bedasakan kondisi, potensi dan kebutuhan aktual dai masing-masing keluaga yang ada di setiap tingkatan wilayah. 3. Pembuatan peta keluaga bedasakan tingkat pencapaian tahapan keluaga dai tiap-tiap keluaga di suatu wilayah tetentu. 4. Penentuan bentuk pogam dukungan yang sesuai untuk setiap keluaga dan setiap wilayah tetentu dalam pogam pembangunan dan pembedayaan masyaakat. 5. Saana motivasi untuk mendoong setiap keluaga meningkatkan tahap kesejahteaannya seta sekaligus meangsang kepedulian keluaga-keluaga yang sudah lebih mampu untuk besama-sama mengangkat tingkat kesejahteaan keluaga-keluaga yang kuang mampu. 6. Kepentingan pogam pembangunan sektoal yang salah satu di antaanya sangat penting yaitu pogam pengentasan masyaakat dai kemiskinan atau dai ketetinggalannya dalam bebagai aspek kehidupan.

3 7. Meencanakan, memantau maupun menilai pogam-pogam dukungan intevensi baik yang dikembangkan oleh pemeintah maupun yang dikelola dan dilakukan oleh masyaakat dan swasta pada suatu wilayah atau pada suatu kelompok masyaakat di tingkat Kabupaten/Kota. VI. WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN Pendataan Keluaga Tahun 2015 dilaksanakan secaa seentak di seluuh wilayah DKI Jakata mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 31 Mei 2015 dengan tahapan kegiatan sebagai beikut : 1. Pesiapan Pendataan Waktu yang dipegunakan untuk pesiapan melaksanakan pendataan keluaga selama 4 (bulan) mulai bulan Januai 2015 sampai dengan bulan Apil 2015 yang meliputi: a. mempehitungkan secaa cemat kesesuaian antaa cakupan wilayah. kondisi geogafis. jumlah penduduk dan tenaga pendata yang akan telibat dalam pendataan dengan waktu yang disediakan untuk pelaksanaan di lapangan selama 1 (satu) bulan yaitu mulai tanggal1 Mei sampai dengan 31 Mei 2015; b. melaksanakan kegiatan pembekalan, oientasi dan pelatihan bagi petugas pelaksana pendataan yang ditunjuk oleh pejabat yang bewenang. membuat peta ke~a. menyusun jadwal pelaksanaan pendataan. melakukan pematangan kondisi di semua tingkatan wilayah (Povinsi, Kota/Kabupaten Administasi, Kecamatan dan Keluahan) seta penyediaan dan pendistibusian fomuli pendataan; c. melakukan koodinasi dan keja sam a yang eat dengan seluuh instansi/oganisasi tekait untuk menggalang potensi wilayah dalam mempesiapkan tenaga, saana. dana dan yang teutama kesepakatan (komitmen) dalam pola dan metoda opeasional pendataan keluaga dan pemutakhian data keluaga; d. melaksanakan Komunikasi Infomasi dan Edukasi (KIE) dan penyebaluasan infomasi tentang pelaksanaan pendataan keluaga dan pemutakhian data keluaga baik di dalam maupun di lua uangan; e. membentuk Pos Koodinasi (Posko) Pendataan di semua tingkatan untuk mempemudah pengendalian dalam pelaksanaan pendataan; dan f. menyusun dan menetapkan pola opeasional pendataan keluaga dan pemutakhian data keluaga dengan metoda yang sesuai dengan jumlah dan kemampuan tenaga yang tesedia seta kondisi wilayah dengan tetap mengikuti pinsip dan mekanisme pelaksanaan Pendataan Keluaga dan Pemutakhian Data Keluaga yang ditentukan. 2. Pelaksanaan Pendataan Pelaksanaan Pendataan Keluaga dan Pemutakhian Data Keluaga selama 1 (satu) bulan yaitu dai tanggal 1 Mei sampai dengan 31 Mei 2015 dengan uutan kegiatan sebagai beikut : a. Tata Caa Pelaksanaan Pendataan Keluaga 1) Di tingkat RT dimulai dengan inventaisasi jumlah umah tangga dan kepala keluaga yang didata bedasakan data yang ada di Penguus RT setempat. \

4 2) Bedasakan data hash inventaisasi, petugas pendata membuat encana pelaksanaan kunjungan umah dengan menggunakan sket peta keluaga. 3) Pelaksanaan pengisian fomuli pendataan keluaga dilakukan bedasakan nomo uut pad a sket peta keluaga yang telah dibuat melalui kunjungan dai umah ke umah oleh petugas pendata. b. Peangkat Pelaksana 1) Pelaksana Pengumpulan Data Pelaksana pengumpulan data adalah kade yang ada di masyaakat sepeti PPKB RW, PPKB RT, Kade KB, Kade PKK, Guu, Kaang Tauna/Geneasi Muda/Pamuka. 2) Penanggung Jawab Pengumpulan Data Penanggung jawab pengumpulan data pada masing-masing tingkatan adalah Penyuluh KB di Tingkat Keluahan, Pengendali PLKB di Tingkat Kecamatan, Kepala Kanto KB di tingkat Kota/Kabupaten dan Kepala BPMPKB Povinsi DKI Jakata sebagai penanggung jawab di tingkat Povinsi. 3) Koodinato, Pembimbing dan Pemantau Pengumpulan Data Koodinato, Pembimbing dan Pemantau pengumpulan data adalah BPMPKB Povinsi DKI Jakata dan Kanto KB di masing-masing wilayah Kota/Kabupaten Administasi. c. Bimbingan Pendataan Keluaga Matei bimbingan dan pengamatan meliputi kelengkapan fomuli yang digunakan dalam pelaksanaan Pendataan Keluaga, caa pengisian fomuli baik dai segi matei maupun dai teknis pengisiannya, pekembangan cakupan hasil pelaksanaan pendataan secaa bekala (mingguan) melalui penyajian Posko Pendataan Keluaga seta membeikan jalan kelua tehadap masalah yang ditemui paa petugas pendata. 3. Pos Koodinasi Pendataan (Posko) Untuk menudahkan pemantauan cakupan hasil Pendataan Keluaga dan Pemutakhian Data Keluaga, akan didiikan Pos Koodinasi di tingkat keluahan sampai dengan tingkat povinsi. 4. Oientasi Pendataan Keluaga a. oientasi Pendataan Keluaga dilaksanakan di tingkat pusat akan dilaksanakan pada bulan Maet 2015 dan pesetanya 3 (tiga) oang dai masing-masing Povinsi; b. oientasi Pendataal'1 Keluaga di tingkat Povinsi akan dilaksanakan bulan Maet 2015 dlikuti oleh 2-3 oang dai setiap Kanto KB Kabupaten/Kota Administasi; c. oientasi Pendataan Keluaga di Tingkat Kabupaten/Kota akan dilaksanakan pada bulan Maet 2015 dan diikuti oleh paa Pengendali PLKB dan Staf Opeasional di Tingkat Kecamatan; t

5 d. oientasi Pendataan Keluaga di Tingkat Kecamatan akan dilaksanakan pada bulan Apil 2015 dan diikuti oleh paa Penyuluh Keluaga Beencana (PKB) di tingkat Keluahan; dan e. oientasi Pendataan Keluaga di Tingkat Keluahan akan dilaksanakan pada bulan Apil 2015 dan diikuti oleh paa Supeviso (PPKB RW) dan dilanjutkan Oientasi Pendataan Keluaga akan dilaksanakan juga bagi paa pendata. 5. Pelapoan Hasil Pendataan Setelah selesai pelaksanaan pengumpulan data oleh petugas, maka dilanjutkan dengan kegiatan pelapoan dan pengolahan sebagai beikut: a. ekapitulasi hasil Pendataan Keluaga di tingkat RT yang telah dilaksanakan oleh Pendata dibeikan kepada Supeviso pada tanggal 1 Juni 2015 dengan fomuli Rek.RT/F/I/PK/2015; b. ekapitulasi hasil Pendataan Keluaga di tingkat RW yang telah dilaksanakan oleh SupHviso dibeikan kepada Penyuluh KB di tingkat Keluahan pada tanggal 9 Juni 2015 dengan fomuli Rek.DUS/F/I/PK/2015; c. ekapitulasi hasil Pendataan Keluaga di tingkat Keluahan yang telah dilaksanakan oleh Penyuluh KB dibeikan kepada Pengendali PLKB di tingkat Kecamatan pada tanggal 16 Juni 2015 dengan fomuli Rek.Des/F/I/PK/2015; d. ekapitulasi hasil Pendataan Keluaga di tingkat Kecamatan yang telah dilaksanakan oleh Pengendali PLKBdibeikan kepada Pengelola Data di Tingkat Kabupaten/Kota pada tanggal 23 Juni 2015 dengan fomuli Rek.KEC/F/I/PK/2015; dan e. ekapitulasi hasil Pendataan Keluaga di tingkat Kecamatan yang telah dilaksanakan oleh Pengelola Data di Tingkat Kabupaten/Kota dibeikan kepada Pengelola Data di Povinsi pada tanggal 30 Juni 2015 dengan fomuli Rek.Kab/F/I/PK/2015. 6. Pengolahan, Umpan Balik dan Pemanfaatan Data a. dai hasil pengolahan data keluaga di tingkat Povinsi DKI Jakata, maka BPMPKB Povinsi DKI Jakata menyampaikan data hasil pengolahan ke tingkat Kabupaten/Kota sampai dengan tingkat Keluahan; b. hasil pengolahan dan umpan balik data hasil pendataan keluaga disampaikan ke BKKBN Pusat dan dapat dimanfaatkan oleh bebagai instansi pemeintah, swasta dan institusi masyaakat; dan c. semua pihak yang telibat dalam poses pengumpulan, pengolahan dan pembinaan pelaksanaan Pendataan Keluaga dihaapkan dapat mempegunakan hasil Pendataan Keluaga untuk kegiatan peencanaan dan intevensi opeasional di lapangan.

6 VII. PEMBIAYAAN Penyelenggaaan kegiatan Pendataan Keluaga Tahun 2015 dibiayai dai anggaan OIPA APBN BPMPKB Povinsi OKI Jakata tahun 2015. VIII. PENUTUP Oemikian Pedoman Pelaksanaan Pendataan Keluaga ini dibuat sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan Pendataan Keluaga Tahun 2015 di Povinsi OKI Jakata. Saefullah ~ nnn",1l"' 196402111984031002