drh. Ahmad Fauzi M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
PROLAPS DAN AMPUTASI RECTUM. Drh. Ahmad Fauzi, M.Sc

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

ANOREKSIA. Keluhan yang paling sering disampaikan oleh pemilik anjing dan kucing

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

Lampiran 1 Klasifikasi status pasien pada prosedur anestesi menurut American Society of Anaesthesiologist (ASA)

KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI

OMPHALOMESENTERIKUS REMNANT

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Intususepsi merupakan salah satu penyebab tersering dari obstruksi usus dan

Modul 24 REPOSISI (MILKING) PADA INVAGINASI SALURAN PENCERNAAN (No. ICOPIM: 5-458)

BAB III KELAINAN KONGENITAL RONGGA MULUT

SAKIT PERUT PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis

Modul 3. (No. ICOPIM: 5-530)

PYLORUS STENOSIS HYPERTROPHY

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

Sem 9 G M Q 79.3 K6 K6 K6 K6 P5.A3 P5.A3 P5.A3 P5.A5 P5.A5 P5.A Sem 3. Sem 5. Sem 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. seorang ahli anestesi. Suatu studi yang dilakukan oleh Pogatzki dkk, 2003

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

DEMAM (PIREKSIA) Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh penyakit

Penyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Modul 11. (No. ICOPIM: 5-467)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens

Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. : ISSN : Agustus 2010

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH UMUM (LAPARATOMY)

Modul 9. (No. ICOPIM: 5-461)

Sejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN : POST OPERASI APPENDIKTOMI HARI KE-2 DI RUANG ANGGREK RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

Modul 26 PENUTUPAN STOMA (TUTUP KOLOSTOMI / ILEOSTOMI) ( No. ICOPIM 5-465)

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Masalah

VENTRICULO PERITONEAL SHUNTING (VPS) : PERBANDINGAN ANTARA VPS TERPANDU LAPAROSKOPI & VPS DENGAN TEKNIK BEDAH TERBUKA KONVENSIONAL

Gambar 1. Contoh rontgent bagian kepala, lateral radiograph anjing umur 12 tahun.

Analisis Leukosit Total, C-Reactive Protein (CRP) dan Fibrinogen untuk Evaluasi Kebocoran Hasil Operasi Enterektomi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, baik anjing ras maupun anjing lokal. Selain lucu, anjing juga

BAB I PENDAHULUAN. menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah. Dalam

Dokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Deskripsi. IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO PADA ANJING

BAB I KONSEP DASAR. dapat dilewati (Sabiston, 1997: 228). Sedangkan pengertian hernia

BAB I PENDAHULUAN. satu kegawatdaruratan paling umum di bidang bedah. Di Indonesia, penyakit. kesembilan pada tahun 2009 (Marisa, dkk., 2012).

BAB I KONSEP DASAR. saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus

PENYAKIT HIRSCHSPRUNG

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

ANESTESI INFUS GRAVIMETRIK PADA ANJING (The Gravimetric Infuson Anaesthesia in Dogs)

Fibrosarcoma merupakan kejadian tumor yang sering terjadi pada anjing ras besar, berumur muda (< 7 tahun) menyerang daerah gingival dan palatum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

Modul 34 EKSISI LUAS TUMOR DINDING ABDOMEN PADA TUMOR DESMOID & DINDING ABDOMEN YANG LAIN (No. ICOPIM: 5-542)

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

PENYAKIT MIOKARDIUM. Penyakit miokardium merupakan salah satu penyakit jantung perolehan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT

PERTEMUAN KE 3 (50 MENIT)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PADA PERFORASI USUS (No. ICOPIM: 5-454)

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Fraktura Os Radius Ulna

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan dokter, hal ini menyebabkan kesulitan mendiagnosis apendisitis anak sehingga 30

PANDUAN SKILL LAB BLOK MEDICAL EMERGENCY (SKILL LAB 4) PENANGANAN ABSES DAN PERIKORONITIS

Modul 2 (ICOPIM 8-835)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

Distribusi Geografik. Etiologi. Cara infeksi

BAB II LANDASAN TEORI. Penyakit usus buntu adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.

CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI. penyebab abdomen akut yang paling sering (Mansjoer, 1999).

FRAKTURA OS FEMUR. Adapun faktor-faktor yang menunjang terjadinya fraktura os femur diantaranya adalah:

APPENDICITIS (ICD X : K35.0)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Premedikasi adalah penggunaan obat-obatan sebelum pemberian agen

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

ARVEOLAR SOFT PART SARCOMA

BAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).

PERTEMUAN KE 1 (50 MENIT)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Modul 16 EKSISI TELEANGIEKTASIS (ICOPIM 5-387)

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

drh. Ahmad Fauzi M.Sc

Definisi Enterotomy adalah operasi insisi (sayatan) pada usus Enterektomi adalah operasi pemotongan sebagian usus Enteropexy adalah fiksasi segmen usus ke dinding cavum abdomen.

Indikasi Menghilangkan jaringan tumor pada usus Mengambil dan menghilangkan benda asing intususepsi atau volvulus pada usus Strangulasi yang sudah mengakibatkan nekrosis jaringan

Intususepsi dan volvulus

Gejala klinis Gejala klinis yang sering muncul antara lain anoreksia, dehidrasi, depresi, sakit dan ketidaknyamanan pada daerah perut, dan muntah. Differensial diagnosa meliputi gastritis akut, intususepsi, pankreatitis akut, peritonitis, dan infeksi parvovirus.

Patofisiologi

Pada suatu penelitian mengenai obstruksi usus pada anjing dan kucing, muntah muncul setelah 24-72 jam. Muntah yang terus menerus dapat terlihat pada obstruksi komplit di daerah proksimal usus, sedangkan muntah intermiten biasanya terlihat pada obstruksi parsial usus bagian distal dan dapat terlihat 2-3 hari setelah obstruksi.

Diagnosa Image Benda asing yang radiopaque dapat dengan mudah terlihat pada radiografi biasa. Benda asing lain yang non-opaque dapat diidentifikasi berdasarkan tipikal bentuk dan kandungan gas yang dilusen. Pada kasus yang membingungkan, diagnosa membutuhkan pemeriksaan dengan media kontras.

Diagnosa Image Pemeriksaan dengan media kontras sebaiknya diulang setiap 6 jam setelah administrasi Barium sulfat untuk diagnosa dari sebagian besar obstruksi usus bagian proksimal. Sedangkan untuk obstruksi bagian distal, dilakukan setelah interval 24 jam. Ultrasonografi cukup bernilai diagnosa sama seperti radiografi. Pattern akustik bervariasi, tergantung pada interaksi benda asing dengan pancaran USG.

Premedikasi Anastesi Persiapan Operasi Atropin sulfat dosis 0,04 mg/kg BB Manajemen cairan Ketamin HCL dosis anjing adalah 10-20 mg/kg BB IM (Kumar, 1997) Xylazin dosis anjing adalah 1-2 mg/kgbb IM Kombinasi ketamin-xylazin: ketamin 5,5 mg/kgbb dan xylazin 2 mg/kgbb dicampur dalam satu syringe

Enterotomy

Tehnik Operasi Enterectomi Teknik penyambungan usus yang biasa dilakukan ada tiga macam yaitu 1) metode end to end 2) Metode side to side 3) metode end to side.

Tehnik Operasi 1) Metode penyambungan usus yang biasa digunakan adalah metode end to end. Kelebihan: mudah mengerjakannya, waktu relatif singkat serta resiko stenosis dan terjadinya kebuntuan usus lebih sedikit. Kekurangan : adanya kontaminasi selama operasi dan resiko kebocoran selama pembedahan. 1) Metode side to side merupakan alternatif yang digunakan ketika ada perbedaan ukuran antara dua segmen usus. Metode side to side membutuhkan waktu yang relatif lama dibanding metode end to end. 2) Metode end to side yaitu metode penyambungan usus berupa satu segmen horizontal yang terbuka ke dinding lateral segmen yang lain (Archibald, 1974).

Enterectomi

Penanganan pasca operasi cairan intravena antiemetik (chlorpromazine, ondansetron, dolasetron, or maropitant). Analgesik (Methadone, Oxymorphone, butorphanol) Antibiotik (Ampicillin, Amoxicillin, Clindamycin, Cephalosporin) Makanan lunak dapat diberikan 12-24 jam pasca operasi jika hewan tidak muntah atau mual. Makananmeningkatkan aliran darah konsentrasi IgA, mencegah ulcerasi, menstimusasi kesembuhan luka&sistem imun (Ralphs et al, 2003)

Referensi Archibald, J., 1974, Canine Surgery, second edition, American Veterinary Publication Inc. Santa Barbara: California. Bojrab, M.J., 1998, Current Techniques In Small Animall Surgery, fourth edition, Lippincott Williams & Wilkins: New york- London. Fossum, T.W., 2007, Small Animal Surgery, third edition, Mosby Inc. St Louis: Misssouri. P 409-412 Kumar, A., 1997, Veterinary Surgical Tehniques, Gandhi Nagar : Bangalore. Tobias, Karen M., 2010. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. First Edition. Published by Wiley Blackwell USA.