IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

IV. METODE PENELITIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Data

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK INFORMASI PENYEMPURNAAN PERAKITAN VARIETAS MELON

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I-1

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

EVALUASI KUALITAS PELAYANAN JASA PURNA JUAL ALAT FITNES DI PT. PRIMA FITINDO JAYA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 1 Pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. memberikan rahmat-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KOMENTAR DATA PENGUJI DATA PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peran Pengembangan Kualitas Produk Baru dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing

TUGAS AKHIR. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LAPANGAN STUDI LITERATUR. QFD (Quality function deployment) ANALISA DATA PERANCANGAN

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

INTEGRASI METODE QFD DAN AHP DALAM PENGEMBANGAN DESAIN KEMEJA BATIK PRIA

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO...

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG

BAB 2 LANDASAN TEORI...

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas.

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.

BAB 2 LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Evaluasi Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan Metode SERVQUAL. dan QFD. Studi Kasus : Erha Clinic Indonesia cabang Kemanggisan

Transkripsi:

37 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang Selatan dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian ditentukan dengan cara purposive (sengaja). Pemilihan Kecamatan Serpong dan Kecamatan Gunung Sindur sebagai daerah penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah tersebut sebagai daerah sentra produksi anggrek Dendrobium bunga potong, dan merupakan komoditas unggulan di daerah tersebut. Sedangkan wawancara dengan pemulia anggrek Dendrobium bunga potong dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Hias, serta anggota PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia) cabang DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2012. 4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan metode survei berupa wawancara berdasarkan kuesioner dengan petani/pengusaha anggrek Dendrobium bunga potong sebagai pengguna bibit anggrek Dendrobium bunga potong dan pemulia anggrek Dendrobium bunga potong sebagai penghasil varietas anggrek Dendrobium bunga potong, serta wawancara dengan pakar anggrek. Data sekunder sebagai data penunjang diperoleh dari berbagai instansi antara lain Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Hias, internet, jurnal, serta literatur-literatur yang terkait dengan topik penelitian. 4.3 Metode Pengambilan Sampel Berdasarkan dari survei di lapangan diperoleh populasi berjumlah 30 orang. Metode pengambilan sampel untuk perolehan data, diambil dengan cara sensus. Responden yang diambil sebagai konsumen adalah yang dianggap kompeten untuk memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu petani yang menggunakan bibit untuk budidaya anggrek Dendrobium bunga

38 potong Varietas Baru (VB) tetapi pernah atau saat ini sedang menggunakan bibit untuk budidaya anggrek Dendrobium bunga potong Varietas Unggul Hibrida (VUH). Sedangkan responden yang diambil sebagai pemulia/breeder dan ahli anggrek yaitu pemulia dari Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI). Metode pengambilan sampel untuk perolehan data pemulia, diambil dengan cara sensus. Jumlah pemulia yang diwawancara seluruhnya berjumlah 5 orang. Wawancara terhadap pakar anggrek dan pemulia anggrek dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pakar dan Pemulia Anggrek BALITHI No. Nama Pekerjaan/Instansi 1. Dra. Dyah Widyastoety, MS Pakar anggrek/apu-balithi 2. Dra. Nina Solvia, MP (almarhumah) Pemulia anggrek Dendrobium bunga Potong-BALITHI 3. Dr. Ir. Suskandari Pemulia anggrek-balithi Kartikaningrum, MP 4. Ir. Kristina Dwi Atmini, MS Pemulia anggrek-balithi 5. Dr. M. Kosim Kardin, MSc Pemulia anggrek-balithi (pensiun) 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4.4.1 Tabulasi Deskriptif Tabulasi deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah tabel frekuensi. Data ditabulasikan dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama kemudian dipresentasekan berdasarkan jumlah seluruh responden. Persentase yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti. Tabel deskripsi untuk mengetahui karakteristik konsumen, persyaratan konsumen terhadap produk, tingkat kepentingan serta poin penjualan dari setiap persyaratan pelanggan. Hasil dari tabulasi deskriptif juga akan digunakan dalam metode Quality Function Deployment. 4.4.2 Metode Analisis Quality Fuction Deployment Quality Function Deployment merupakan sebuah alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi harapan konsumen terhadap produk. Alat perencanaan utama dalam matriks Quality Fuction Deployment adalah House of Quality (HOQ). HOQ menerjemahkan suara konsumen ke dalam persyaratan teknis bagaimana cara organisasi agar dapat memenuhi persyaratan tersebut.

39 Langkah-langkah dalam penyusunan matriks HOQ adalah sebagai berikut (Besterfield, et al., 1999) : 1. Mendaftarkan Persyaratan konsumen (What) Pada penyusunan matriks HOQ langkah pertama dimulai dari penyusunan persyaratan konsumen. Daftar ini sering disebut apa yang dibutuhkan oleh konsumen terhadap suatu produk. Persyaratan konsumen atau Voice Of Customer (VOC) adalah daftar atribut yang dinilai penting oleh konsumen. Atribut-atribut tersebut merupakan nilai lebih yang diinginkan konsumen dari suatu produk. Penggalian VOC diawali dengan wawancara dengan pakar anggrek. Hasil dari wawancara dengan pakar anggrek diperoleh sejumlah daftar atribut produk yang dibutuhkan sesuai keinginan konsumen, selanjutnya berdasarkan dari daftar keinginan konsumen dilakukan survei pasar untuk menguji validitas dan reliabilitas data. Data yang telah diperoleh disusun kedalam daftar persyaratan konsumen yang dituangkan kedalam kuesioner. Hasil dari pengolahan kuesioner memberikan petunjuk penentuan VOC. 2. Mendaftarkan Persyaratan Teknik (How) Matriks how merupakan jawaban atau respon yang diberikan oleh pemulia atas permintaan matriks what. Persyaratan teknik disusun berdasarkan wawancara yang dilakukan secara focus group discusion (FGD) dengan pihak pemulia dengan mengacu kepada standar mutu anggrek Dendrobium bunga potong (SNI). Untuk pengembangan persyaratan teknik lainnya, beberapa persyaratan teknik diperoleh dari mengidentifikasi produk sejenis dari perusahaan kompetitor. 3. Mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik. Langkah selanjutnya adalah membandingkan persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik, dan menentukan hubungannya masing-masing. Matriks hubungan digunakan untuk menunjukkan dengan grafik derajat pengaruh antara setiap persyaratan teknik dan persyaratan konsumen. Untuk menunjukkan derajat hubungan yang terjadi antara persayaratan konsumen dengan persyaratan teknik. digunakan simbol :

40 = Sebuah segitiga menunjukkan hubungan yang kuat, bernilai 9 = Sebuah lingkaran kosong menunjukkan sebuah hubungan medium, bernilai 3. = Sebuah lingkaran penuh menunjukkan sebuah hubungan yang lemah, bernilai 1. = Sebuah kotak dibiarkan kosong menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai 0. Setelah matriks hubungan lengkap, dilakukan evaluasi terhadap baris dan kolom kosong. Sebuah baris kosong mengindikasikan bahwa sebuah persyaratan konsumen tidak dituju oleh persyaratan teknik. Oleh karena itu, harapan konsumen tidak terpenuhi. Persyaratan teknik tambahan harus dipertimbangkan untuk memuaskan persyaratan konsumen tersebut. Sebuah kolom kosong mengindikasikan bahwa sebuah persyaratan konsumen teknik tidak mempengaruhi setiap konsumen dan setelah dilakukan penyelidikan secara hati-hati mungkin dihilangkan dari HOQ. 4. Mengembangkan matriks hubungan antar persyaratan teknik Matriks hubungan antar persyaratan teknik disusun untuk mengidentifikasi antar persyaratan teknik yang saling mendukung dan saling bertentangandengan persyaratan taknik yang lain. Untuk menunjukkan hubungan yang terjadi antar persyaratan teknik digunakan simbol sebagai berikut : : Hubungan positif kuat, bernilai (+9) : Hubungan positif lemah, bernilai (+3) X : Hubungan negatif lemah, bernilai (-3) XX : Hubungan negatif kuat, bernilai (-9) : Menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai (0) 5. Penilaian Kompetitif Penilaian kompetitif merupakan tabel bobot (atau grafik) yang melukiskan penilaian produk kompetitor. Tabel penilaian kompetitif dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu penilaian kompetitif konsumen dan penilaian kompetitif teknik. Penilaian kompetitif konsumen membuat sebuah blok kolom berhubungan dengan setiap persyaratan konsumen dalam HOQ di sisi kanan

41 matriks hubungan. Sedangkan penilaian kompetitif teknik membuat sebuah blok baris berhubungan dengan setiap persyaratan teknik dalam HOQ dibawah matriks hubungan. Untuk penilaian kompetitif konsumen dan kompetitif teknik digunakan skala Likert Lima tingkat dengan bobot sebagai berikut : 1 = Sangat Tidak Baik 4 = Baik 2 = Tidak Baik 5 = Sangat Baik 3 = Cukup Baik 6. Mengembangkan Prioritas Persyaratan Konsumen Prioritas persyaratan konsumen membuat sebuah blok kolom berhubungan dengan setiap persyaratan konsumen dalam HOQ di sisi kanan penilaian kompetitif konsumen. Prioritas persyaratan konsumen ini terdiri dari kolom untuk kepentingan bagi konsumen, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, point penjualan dan bobot absolut. Setiap persyaratan konsumen diberi rating berdasarkan tingkat kepentingannya oleh konsumen. Rating kepentingan berguna untuk memprioritaskan usaha dan membuat keputusan trade-off. Untuk menyusun kolom kepentingan konsumen digunakan skala Likert lima tingkat, yaitu: 1 = Sangat Tidak Penting 4 = Penting 2 = Tidak Penting 5 = Sangat Penting 3 = Cukup Penting Nilai sasaran ditentukan dengan mengevaluasi penilaian dari setiap persyaratan konsumen dan membuat penilaian baru, atau untuk memutuskan apakah mereka ingin mempertahankan produk mereka agar tidak berubah, memperbaiki produk atau membuat produk mereka lebih baik dari kompetitor. Nilai sasaran menggunakan skala Likert lima tingkat, yaitu : 1 = Sangat Mudah 4 = Sulit 2 = Mudah 5 = Sangat Sulit 3 = Cukup Sulit Faktor skala kenaikan merupakan rasio antara nilai sasaran dengan rating produk dalam penilaian kompetitif konsumen. Semakin tinggi nilainya semakin banyak usaha yang harus dilakukan untuk pengembangan produk.

42 Point penjualan menunjukkan seberapa baik persyaratan konsumen akan menjual. Nilai yang digunakan untuk point penjualan yaitu : 1,0 = Tidak menolong dalam penjualan produk 1,2 = cukup menolong dalam penjualan produk 1,5 = Menolong dalam penjualan produk Bobot absolut diperoleh dari hasil perkalian antara kepentingan bagi konsumen, faktor skala kenaikan dan poin penjualan untuk setiap persyaratan konsumen. Semua bobot absolut dijumlahkan, kemudian dihitung persentase rangking untuk setiap persyaratan konsumen. 7. Mengembangkan Prioritas Persyaratan Teknik Prioritas persyaratan teknik membuat blok baris berhubungan untuk setiap persyaratan teknik dalam HOQ dibawah penilaian kompetitif teknik. Prioritas persyaratan teknik terdiri atas derajat kesulitan teknik, nilai sasaran serta bobot absolut relatif. Derajat kesulitan membantu mengevaluasi kemampuan untuk mengimplementasikan setiap persyaratan teknis yang ditunjukkan dalam baris.pertama dari prioritas teknik. Derajat kesulitan dibuat dengan menggunakan lima skala Likert yaitu : 1 = Sangat Sulit 4 = Mudah 2 = Sulit 5 = Sangat Mudah 3 = Cukup Mudah Nilai sasaran persyaratan teknik ditentukan oleh tim QFD pengembangan produk dan dimasukkan di bawah derajat kesulitan teknis. Hal ini merupakan ukuran obyektif yang mendefinisikan nilai yang harus diperoleh untuk mencapai persyaratan teknik. Untuk menentukan nilai sasaran persyaratan teknik digunakan skala Likert lima tingkat, yaitu : 1 = Sangat Tidak Baik 4 = Baik 2 = Tidak Baik 5 = Sangat Baik 3 = Cukup Baik Dua baris terakhir dari prioritas persyaratan teknik adalah bobot absolut dan bobot relatif. Bobot absolut untuk persyaratan teknik ditentukan dengan mengalikan nilai simbol pada matriks hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik, dengan kepentingan konsumen untuk setiap

43 persyaratan konsumen, kemudian dijumlahkan. Untuk bobot absolut persyaratan teknik ke-j digunakan rumus : Dimana : aj = vektor baris dari bobot absolut untuk persyaratan teknik (j=1, m) Rij = bobot yang ditunjukkan oleh matriks hubungan (i=1,,n,j=1,,m) Ci = vektor kolom dari kepentingan bagi konsumen untuk persyaratan konsumen (i=1,,n) m = nomor persyaratan teknik n = nomor persyaratan konsumen Dengan cara yang sama, bobot relatif untuk persyaratan teknik ke-j diberikan dengan mengganti derajat kepentingan untuk persyaratan konsumen dengan bobot absolut untuk persyaratan konsumen, yaitu : Dimana : bj di = vektor baris dari bobot relatif untuk persyaratn teknik (j=1, m) = vektor kolom dari bobot absolut untuk persyaratan konsumen (i=1,,n) Rating absolut dan relative yang lebih tinggi mengidentifikasi area dimana usaha teknik butuh untuk dikonsentrasikan. Perbedaan utama antara kedua bobot ini adalah bobot relatif juga mencakup informasi faktor skala kenaikan dan poin penjualan. Bobot ini menunjukan dampak dari karakteristik teknis pada persyaratan konsumen. Sejalan dengan derajat kesulitan teknis, keputusan dapat dibuat dengan memperhatikan dimana mengalokasikan sumber daya untuk perbaikan kualitas. Secara ringkas langkah penyusunan HOQ dapat dilihat pada Tabel 5.

44 Tabel 5. Penyusunan Matriks HOQ Pengembangan Varietas Baru Anggrek Dendrobium Bunga Potong Varietas Baru Matriks Terdiri dari: Cara Memperoleh A Syarat Konsumen (What), Survei Pasar merupakan input HOQ B a. Bobot kepentingan kebutuhan konsumen. b. Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa. c. Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa sejenis dari perusahaan pesaing Membandingkan antara produk yang akan dikembangkan dengan produk pesaing, meliputi kepentingan konsumen, nilai sasaran konsumen, faktor skala kenaikan, poin penjualan, bobot absolut, prioritas C Persyaratan teknis-persyaratan teknis terhadap VB yang akan dikembangkan (How) D Kekuatan hubungan antara matriks A dan matriks C persyaratan konsumen Interview dengan produsen/tim pengembang Menjelaskan hubungan antara what dengan how, digambarkan dengan simbol kuat, cukup, dan lemah E F Korelasi antar persyaratan teknis yang satu dengan persyaratan teknis yang lain (matriks C) a. Urutan tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis. b. Informasi untuk membandingkan kinerja teknis produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap kinerja produk pesaing. c. Target kinerja persyaratan teknis produk atau jasa yang baru dikembangkan. Menjelaskan hubungan antar persyaratan teknis, digambarkan dengan simbol positip, negatip, dan 0 Analisis terhadap persyaratan teknis, meliputi: penilaian kompetitif teknik produk yang akan dikembangkan terhadap produk pesaing, derajat kesulitan, nilai sasaran teknik, bobot absolut, prioritas bobot absolut, bobot relatif, prioritas bobot relatif