BAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan dan dapat bersaing perusahaan - perusahaan manufaktur perlu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mengidentifikasikan bahwa stock split merupakan alat yang. penting dalam praktik pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber,

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan informasi cenderung meningkat, tak terkecuali di pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan. Dalam pasar modal, ada banyak informasi yang bisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dikutip dari Sinar Harapan.Co).

BAB I PENDAHULUAN. kurang terpecaya, karena sinyal yang diberikan bersifat costly atau. investor percaya akan kondisi perusahaan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya

BAB I PENDAHULUAN. salah satu jalan keluarnya. Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan keuntungan di masa mendatang. Tujuan dari investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mediator untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi teka-teki di bidang ekonomi (Bringham dan Gapenski,1994). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PENDAHULUAN. melalui pasar modal. Investasi di pasar modal mengandung unsur ketidakpastiaan

instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan pasti membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT OPTIMAL RANGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMECAHAN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpublikasi yang bermanfaat sebagai sumber dan pembanding. Berikut merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, khususnya pada perdagangan saham yang terdapat di

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternative pendanaan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun informasi pribadi (private) (Syaichu dan Puspito, 2007).

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini ditandai dengan adanya kesepakatan dalam bidang bisnis yaitu ASEAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lengkap mengenai kondisi perusahaan emiten (Suhendra 2005 dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

Oleh: Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang berfungsi secara optimal

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini investasi di Indonesia semakin berkembang, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya volume perdagangan saham hal tersebut menandakan bahwa saham

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

PENGARUH STOCK SPLIT : ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal investasi. Investasi di pasar modal diharapkan mampu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Sumber dana yang diperoleh berasal dari sumber dana intern dan

BAB I PENDAHULUAN. mendaftarkan sahamnya di pasar modal atau berstatus ( go public ). Pasar

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Likuiditas (liquidity) mengacu pada ketersediaan sumber daya

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I LATAR BELAKANG. Indonesia, tempat perdagangan saham bagi perusahaan yang sudah go public dilakukan di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan berupa return dan capital gain. Investasi adalah komitmen atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. surat berharga (obligasi) ataupun saham. Pasar modal memungkinkan para

BAB I PENDAHULUAN. akan datang dan mampu melakukan perencanaan investasi yang efektif. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Persaingan industri manufaktur di era ekonomi global semakin ketat. Agar tetap bertahan dan dapat bersaing perusahaan - perusahaan manufaktur perlu melakukan berbagai macam inovasi dan terus meningkatkan produksi dengan standar internasional. Untuk melakukan hal tersebut perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Salah satu cara yang dapat di lakukan oleh perusahaan manufaktur yang telah go public untuk mendanai kebutuhannya adalah dengan memperjual belikan instrumen keuangan jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun), seperti, obligasi, waran, right, reksa dana dan berbagai instrumen derivative seperti option, futures, dan lain lain di pasar modal. Pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli instrumen keuangan jangka panjang dengan resiko untung dan rugi. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument keuangan jangka panjang Salah satu instrumen jangka panjang yang paling popular dan banyak di pilih oleh perusahaan adalah. Saham dapat di definisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan. Dengan memiliki, secara otomatis investor ikut serta dalam kepemilikan perusahaan tersebut dan

2 berhak untuk ikut menikmati keuntungan dari perusahaan melalui deviden yang dibagikan. Selain untuk pendanaan usahanya, dengan menerbitkan kesempatan perusahaan untuk semakin berkembang menjadi lebih besar. Perusahaan bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat, supplier dan pemasok bahan baku perusahaan untuk ikut membeli perusahaan sehingga akan timbul rasa memiliki dan menambah loyalitas untuk membesarkan perusahaan. Bagi masyarakat memberikan kesempatan untuk menanamkan modalnya dan ikut memiliki perusahaan serta memperoleh potensi keuntungan yang menarik dari deviden ataupun capital gain. Deviden merupakan keuntungan yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada para pemegang, pembagian deviden bisa berupa uang tunai ataupun dalam bentuk tambahan. Capital gain merupakan keuntungan yang di peroleh oleh pemegang akibat dari selisih antara harga beli dan harga jual. Agar dapat menarik minat investor menanamkan modalnya, perusahaan perlu memperhatikan harga nya. Harga yang beredar menjadi salah satu pertimbangan investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan yang mereka anggap akan memberikan keuntungan. Investor sering menjadikan harga sebagai cerminan dari kinerja perusahaan. Perusahaan dengan harga yang terus meningkat dinilai memiliki kinerja yang baik dan menjadi salah satu faktor yang dapat menarik minat investor untuk membeli perusahaan tersebut.

3 Namun harga yang terus meningkat pada suatu titik dapat menimbulkan masalah tersendiri. Harga yang terlalu tinggi akan menyebabkan para investor,khusunya investor kecil dengan modal yang terbatas menjadi kurang tertarik untuk membeli tersebut. Hal ini akan menyebabkan perusahaan tidak tersebar secara merata, hanya dimiliki oleh sekelompok golongan. Dampak lainnya adalah harga perushaan di pasar modal akan menjadi stagnan dan mempengaruhi likuiditas. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan dapat melakukan corporate action. Beberapa bentuk corporate action yang biasa di lakukan oleh perusahaan antara lain adalah right issue, stock deviden, stock cash, dan stock split. Dengan melakukan corporate action diharapkan dapat menarik minat investor untuk kembali menanamkan modalnya. Salah satu bentuk corporate action yang biasa di lakukan perusahaan untuk menurunkan harga nya adalah dengan melakukan stock split, dimana perusahaan memecah lembar nya menjadi lebih banyak diikuti dengan penurunan harga secara proporsional. Contoh: Stock split dengan perbandingan 2:1 dimana setiap 1 lembar lama bernilai Rp. 1.000,- akan ditukarkan dengan 2 lembar baru bernilai Rp. 500,- Tujuan perusahaan melakukan stock split adalah untuk menempatkan pada trading range yang optimal. Dengan harga yang lebih rendah, diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk membeli tersebut karena harganya

4 menjadi lebih terjangkau. Selain itu, stock split bertujuan agar distribusi menjadi lebih luas serta meningkatkan likuiditas. Di mata masyarakat stock split dianggap sebagai sinyal positif dari perusahaan akan prospek perusahaan di masa depan karena tidak semua perusahaan dapat melakukan stock split. Untuk melakukannya perusahaan harus menanggung biaya yang ditimbulkan oleh stock split tersebut. Dengan adanya stock split masyarakat mengharapkan bisa mendapatkan return di masa yang akan datang. Stock split yang menjadikan harga menjadi lebih murah akan menimbulkan reaksi pasar, dimana hal tersebut akan menarik lebih banyak minat pembeli sehingga akan mempengaruhi volume aktivitas perdagangan perushaan. Reaksi pasar tersebut dapat di ukur dengan menggunakan TVA (Trading Volume Activity). Pada dasarnya perusahaan selalu mengharapkan pengaruh yang positif dari peristiwa stock split. Hal ini lah yang memicu banyak perusahaan khususnya manufaktur dalam kurun waktu 2010 2014 melakukan stock split. Walaupun secara teoritis stock split tidak menambah kesejahteraan investor dan tidak memberikan nilai ekonomi bagi perusahaan karena stock split hanya menambah jumlah lembar yang beredar. Namun pada kenyataanya pasar bereaksi terhadap pengumuman stock split. Reaksi pasar tersebut dapat menimbulkan pengaruh positif maupun negatif yang dapat dilihat dari perubahan yang terjadi terhadap harga, return dan TVA. Berikut contoh dari perusahaan - perusahaan manufaktur yang melakukan stcok split dari tahun 2010 2014.

5 Harga PT Daya Varia Laboratoria (DVLA) setelah melakukan stock split pada tahun 2010 terus mengalami penurunan. Saham DVLA yang dibuka di harga Rp. 1.240 pada saat stock split merosot hingga Rp. 1.150 pada hari ke 6 setelah stock split dan menjadi Rp. 1.230 pada hari ke 10 setelah stock split. Return DVLA setelah stock split yang dihitung menggunakan abnormal return menunjukan abnormal return negatif pada hari +1, +2, +3, +4, +5, dan +9. Volume perdaganan DVLA yang diukur menggunakan Trading Volume Activity (TVA) mengalami penurunan setelah stock split pada hari-hari berikut: +2, +4, +6, +8, +9, dan +10. Harga PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) setelah melakukan stock split pada tahun 2011 mengalami penurunan. Saham MAIN yang dibuka di harga Rp. 1.050 pada saat stock split terus merosot sejak hari pertama setelah stock split sampai hari ke 10 setelah stock split. Pada hari ke 10 harga MAIN menjadi Rp. 1.010. Return MAIN setelah stock split yang dihitung menggunakan abnormal return menunjukan abnormal return negatif selama 10 hari setelah stock split. Volume perdaganan MAIN yang diukur menggunakan Trading Volume Activity (TVA) mengalami penurunan setelah stock split pada hari-hari berikut: +1,+3, +5, +6, +7, dan +9. Pada tahun 2012 PT Indomobil Sukses Tbk (IMAS) setelah melakukan stock split harga nya yang di buka di harga Rp. 7.750,00 pada saat stock split turun menjadi Rp. 7.950 pada hari ke +2 setelah stock split dan menjadi Rp. 6.600,00 pada hari ke +10 setelah stock split. Setelah stock split, return IMAS yang dihitung menggunakan abnormal return menunjukan abnormal return negatif pada hari +1,

6 +3, +4, +5, +6, +8, +9, dan +10. Volume perdagangan TOTO 10 hari setelah stock split yang di ukur menggunakan TVA mengalami penurunan bila dibandingkan dengan TVA pada saat stock split. Penurunan TVA terjadi pada hari +4, +5, dan +7. PT Nipress Tbk (NIPS) yang melakukan stock split pada tahun 2013 harga nya yang di buka di harga Rp. 392,32 pada saat stock split turun hingga ke harga Rp. 367,49 pada hari ke 10 setelah stock split. Return NIPS setelah stock split yang dihitung menggunakan abnormal return menunjukan abnormal return negatif pada hari ke +1, +2, +4, +,5, +6, dan +10. Volume perdagangan ALMI 10 hari setelah stock split yang di ukur menggunakan Trading Volume Activity mengalami penurunan pada hari-hari ke +2, +6, +8, dan +10 setelah stock split. PT Indal Alumunium Industry (INAI) yang melakukan stock split pada tahun 2014 harga nya yang di buka di harga Rp. 320 pada saat stock split turun hingga ke harga Rp. 296 pada hari ke 10 setelah stock split. Return INAI setelah stock split yang dihitung menggunakan abnormal return menunjukan abnormal return negatif dari hari ke +1, +2, +3, +5, + 7, dan + 8. Volume perdagangan INAI 10 hari setelah stock split yang di ukur menggunakan TVA mengalami penurunan pada hari +1, +3, +4, +6, dan +8. Untuk data lebih lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.1 di lampiran yang akan menggambarkan kondisi harga, return, dan trading volume activity perusahaan - perusahaan di atas selama 10 hari setelah stock split:

7 HARI KE Tabel 1.1 Harga Saham, Abnormal Return dan Trading Volume Activity DVLA, MAIN, IMAS, NIPS dan INAI saat stock split s/d 10 hari setelah stock split DVLA 2010 MAIN 2011 IMAS 2012 NIPS 2013 INAI 2014 Harga Return TVA Harga Return TVA Harga Return TVA Harga Return TVA Harga Return TVA +10 1230 1.98% 0.0103% 1010-1.52% 0.30% 6600-6.62% 0.30% 367.489-4.70% 0.21% 296 0.97% 0.0003% +9 1210-0.02% 0.0125% 1010-0.44% 0.23% 7150-0.21% 0.26% 382.388 7.80% 0.89% 296 2.02% 0.0002% +8 1230 0.47% 0.0246% 1010-0.07% 0.48% 7050-4.62% 0.23% 357.557 0.58% 0.64% 293-0.86% 0.0001% +7 1210 5.75% 0.0840% 1020-0.65% 0.22% 7350 0.28% 0.07% 357.557 1.11% 1.05% 297-0.36% 0.0033% +6 1150 0.82% 0.0004% 1020-0.05% 0.28% 7250-2.73% 0.13% 357.557-1.93% 0.52% 295 1.60% 0.0012% +5 1160-0.43% 0.0054% 1020-1.68% 0.29% 7400-3.34% 0.08% 367.489-0.17% 1.17% 290-1.82% 0.0086% +4 1160-1.28% 0.0020% 1030-0.78% 0.44% 7800-0.20% 0.11% 362.523-5.73% 0.65% 293 1.02% 0.0029% +3 1160-1.80% 0.0029% 1020-0.21% 0.20% 7800-1.53% 0.13% 382.388 10.41% 1.61% 290-5.66% 0.0360% +2 1180-2.96% 0.0023% 1020-0.46% 0.29% 7950 4.23% 0.12% 347.625-7.05% 0.09% 304-3.55% 0.0396% +1 1210-2.16% 0.0047% 1030-0.49% 0.24% 7550-2.18% 0.05% 372.455-2.77% 0.21% 314-1.77% 0.0012% STOCK SPLIT 1240 1050 7750 392.320 320 Sumber: www.ok.com (data diolah)

8 Stock split merupakan suatu fenomena yang masih diperdebatkan dan menjadi teka - teki di bidang ekonomi. Hal ini terlihat dengan adanya perbedaan antara teori dan praktik. Dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai stock split menunjukan bahwa stock split menimbulkan reaksi pasar. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Bhuvaneshwari.D & Ramya. K (2014) terhadap perusahaan-perusahaan di CNX NIFTY di NSE selama periode antara Januari 2006 s/d Desember 2013 terhadap 15 perusahaan yang melakukan stock split, mengungkapkan bahwa stock split memiliki efek yang positif terhadap harga perusahaan dan memiliki dampak perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return. Sejalan dengan penelitian Bhuvaneshwari dan Ramsya, hasil penelitian Riyadi. S dan Andrefia. S (2013) di PT Unilever menunjukan bahwa stock split menimbulkan reaksi pasar yang positif hal ini ditunjukan dengan kenaikan rata-rata harga setelah stock split. Selain itu penelitian Riyadi & Andrefia juga menemukan terdapat perbedaan aktivitas volume antara sebelum dan sesudah stock split. Penelitian Irwansyah M.A dkk (2013) yang menganalisis perbedaan harga pasar, return dan volume perdagangan sebelum dan sesudah stock split mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa pasar bereaksi negatif terhadap pengumuman stock split hal ini ditunjukan dengan tidak adanya perbedaan tingkat harga pasar dan return antara sebelum dan sesudah stock split. Namun stock split berpengaruh signifikan terhadap Trading Volume Activity.

9 Rumanti & Moerdiyanto (2011). Menyatakan kebijakan stock split berpengaruh signifikan terhadap Trading volume activity dan abnormal return, namun hanya terjadi pada hari-hari tertentu saja. Rusliati dan Esti (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham menyatakan stock split berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan yang dihitung melalui bid-ask spread. Namun menimbulkan reaksi pasar yang negatif, hal ini dapat dilihat dengan menurunnya harga serta return yang tercermin dalam abnormal return yang negatif. Sementara itu Sutrisno dkk (2000). Menyatakan bahwa stock split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga, volume perdagangan dan likuiditas yang di ukur dengan spread, tetapi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap varians dan abnormal return baik ditinjau secara individual maupun sebagai sebuah portofolio. Dengan tidak adanya perbedaan abnormal return yang siginfikan berarti juga tidak terdapat perubahan terhadam return. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini lebih memfokuskan pada perusahaan yang termasuk kedalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Perbedaan lain terletak pada obyek dan tahun penelitian yang digunakan dalam penelitian. Penulis mencoba menggunakan periode penelitian yang lebih panjang dan terbaru yaitu tahun 2010-2014 agar dapat mencerminkan kondisi perekonomian dan pasar modal saat ini. Agar lebih jelas berikut tabel kesamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdulu:

10 Tabel 1.2 Kesamaan dan Perbedaan Penelitian Nama Peneliti Judul Penelitian Kesamaan Perbedaan D. Bhuvaneshwari dan Dr.K.Ramya (2014) -Periode penelitian Impact of Stock split Announcement on Stock Price -Meneliti harga -Meniliti return berbeda Populasi dan sample penelitian berbeda Slamet RIyadi dan Selvi(2013) Muhamad Ajib Irwansyah, Saryadi, Andi Wijayanto (2013) Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto (2012) Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida (2010) Wang Sutrisno, Fransica Yuniartha, dan Soffy Susilowati (2000) Analisis Dampak Stock split Terhadap Harga, Volume dan Keputusan Investasi Analisis Perbedaan Harga, Return dan Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split Pengaruh Stock split terhadap Return dan TVA Stock split terhadap Likuiditas dan Return Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta -Meneliti harga -Meneliti harga -Meniliti return -Meneliti TVA -Meniliti return -Meneliti TVA -Meneliti return -Meneliti harga -Meneliti return -Periode penelitian berbeda -Populasi dan sample penelitian berbeda -Teknik Pengumpulan data berbeda -Menggunakan Uji Kruskal Wallis -Periode penelitian berbeda -Populasi dan sample penelitian berbeda -Periode penelitian berbeda -Populasi dan sample penelitian berbeda -Meneliti bid ask spread -Periode penelitian berbeda -Populasi dan sample penelitian berbeda -Meneliti bid ask spread -Periode penelitian berbeda -Populasi dan sample penelitian berbeda

11 Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh stock split dengan judul: Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham, Return dan Trading Volume Activity (TVA) (Suatu Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana stock split pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Bagaimana harga pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Bagaimana return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 4. Bagaimana Trading Volume Activity pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 5. Apakah stock split menimbulkan perbedaan harga disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 6. Apakah stock split menimbulkan perbedaan return disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 7. Apakah stock split menimbulkan perbedaan Trading Volume Activity disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:

12 1. Untuk mengetahui stock split pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui harga pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Untuk mengetahui reuturn pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 4. Untuk mengetahui Trading Volume Activity pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 5. Untuk mengetahui apakah stock split menimbulkan perbedaan harga disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur di BEI. 6. Untuk mengetahui apakah stock split menimbulkan perbedaan return disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur di BEI. 7. Untuk mengetahui apakah stock split menimbulkan perbedaan TVA disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur di BEI. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu secara praktis dan teoritis yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1.4.1 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan sumbagan dan manfaat bagi pihak-pihak yang berminat dan terkait dengan permasalahn yang akan dibahas. Adapun pihak-pihak yang dimaksud antara lain:

13 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai metode penelitian yang menyangkut masalah akuntansi keuangan pada umumnya, serta memperluas informasi dalam bidang pasar modal, khususnya mengenai stock split. Selain itu penelitian ini menjadi salah satu sarana bagi peneliti untuk dapat mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang selama ini peneliti dapat dari mengikuti perkuliahan. 2. Investor Sebagai informasi dan bahan masukan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam berinvestasi di pasar modal yang berkaitan dengan pemecahan (stock split). 3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan yang berada di BEI mengenai dampak stock split dan menjadi alternatif bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk menarik minat investor agar menanamkan modalnya. 1.4.2 Kegunaan Teoritis Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi pada bidang kajian akuntansi keuangan dan pasar modal khususnya mengenai stock split. Selain itu sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya di

14 bidang akuntansi keuangan, khususnya yang ingin mendalami dan meneliti lebih lanjut mengenai stock split. 1.5 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana stock split pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Bagaimana harga pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Bagaimana return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 4. Bagaimana Trading Volume Activity pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 5. apakah stock split menimbulkan perbedaan harga disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 6. apakah stock split menimbulkan perbedaan return disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 7. apakah stock split menimbulkan perbedaan Trading Volume Activity disekitar tanggal peristiwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.