BUKU AJAR KEPERAWATAN PEMASANGAN DESFERAL

dokumen-dokumen yang mirip
Kebutuhan cairan dan elektrolit

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dirawat di Rumah Sakit minimal selama 1 bulan dalam setahun. Seseorang yang

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. serta diwariskan melalui cara autosomal resesif (Cappillini, 2012).

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

Teknik Pengelolaan Sediaan Sitologi

BAB I PENDAHULUAN. mengukur hemoglobin pada sejumlah volume darah. Kadar normal hemoglobin

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

BAB I PENDAHULUAN. penyebab intrakorpuskuler (Abdoerrachman et al., 2007). dibutuhkan untuk fungsi hemoglobin yang normal. Pada Thalassemia α terjadi

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TALASEMIA By Rahma Edy Pakaya, S.Kep., Ns

BAB I PENDAHULUAN. mengandung badan inklusi di darah tepi menyebabkan anemia pada

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Thalasemia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Harapan Pada..., Agita Pramita, F.PSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Pengertian Persiapan:

MODUL PRAKTIKUM KEPERAWATAN KLINIK VI A : Pemeriksaan Kadar Gula Darah dan Tes Toleransi Glukosa Oral

TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING

Etiology dan Faktor Resiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

TRANSFUSI DARAH. Maimun ZA. Laboratorium Patologi Klinik FKUB-RSSA Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

BAB III METODE PENELITIAN

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

1 Universitas Kristen Maranatha

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

165

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

No. Dok UPT.PUSKESMAS RANGKASBITUNG. Revisi KERANGKA ACUAN IMUNISASI. Tanggal Halaman A. PENDAHULUAN

PENUNTUN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TEKNIK ASEPTIK. Sebelum melakukan preparasi sediaan steril hal-hal yang harus dilakukan adalah Cuci tangan Memakai APD Mengoperasikan LAF Mengusap LAF

CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi rantai globin mengalami perubahan kuantitatif. Hal ini dapat menimbulkan

INOVASI TERKAIT HIPERBILIRUBINEMIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT

insulin dan memiliki rumus empiris C267H404N72O78S6 dan berat molekul Insulin glargine memiliki struktur sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Talasemia terjadi akibat

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

KERANGKA ACUAN PELAYANAN IMUNISASI PROGRAM IMUNISASI

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasien keganasan berisiko tinggi menderita anemia (Estrin, 1999). Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan (WHO,2009). Terapi

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

Dosis : 0,2-1 unit/kgbb/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah herediter dimana tubuh

Transkripsi:

BUKU AJAR KEPERAWATAN PEMASANGAN DESFERAL Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep. NIP. 19770108 200003 2 001 Mengetahui, Kepala Bagian Ilmu Keperawatan Anak Sari Fatimah, S.Kp, M.Kes. NIP. BAGIAN ILMU KEPERAWATAN ANAK FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJAJARAN 2009

1. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang Pemasangan Desferal, mahasiswa mampu melakukan prosedur pemasangan desferal dengan benar dan tepat 2. Deskripsi : Memberikan obat desferal secara sub cutan yang diberikan melalui alat infusa pump dalam waktu 8-12 jam 3. Tujuan : Menurunkan/mencegah penumpukan Fe dalam tubuh baik itu hemocromatosis (penumpukan Fe di bawah kulit) atau pun hemosiderosis (penumpukan Fe dalam organ) 4. Indikasi & Kontraindikasi : Indikasi : Dilakukan pada klien dengan thalasemia yang mendapatkan transfusi darah secara rutin (berulang) Kadar Fe 1000 mg/ml Dilakukan 4-7 kali dalam seminggu post transfuse Kontraindikasi : Tidak dilakukan pada klien dengan gagal ginjal

5. Konsep Yang Mendasari : Thalasemia Thalasemia adalah kelainan herediter berupa defisiensi salah satu rantai globin pada hemoglobin sehingga dapat menyebabkan eristrosit imatur (cepat lisis) dan menimbulkan anemia. Klasifikasi thalasemia : 1) Thalasemia minor, biasanya tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas, anemia ringan 2) Thalasemia intermediate, ditandai dengan splenomegali dan anemia yang muncul pada usia 2-4 tahun, sehingga membutuhkan transfusi darah. 3) Thalasemia mayor, biasanya ditandai dengan munculnya gejala face cooley, hepatosplenomegali, anemia berat, gangguan pertumbuhan dan deformitas tulang, dimana gejala-gejala tersebut muncul lebih awal sejak usia 2-12 bulan dan sangat ketergantungan terhadap transfusi darah. Komplikasi pemberian transfusi darah yang rutin (berulang) Transfusi darah yang dibutuhkan klien thalasemia berupa PRC (Packed Red Cell), yang diberikan secara rutin setiap kadar Hb klien turun dibawah normal (< 10 mg/dl) sebanyak 10-20 cc/kgbb. Pemberian transfusi darah akan menyebabkan pemecahan Hb yang menghasilkan Fe yang dibutuhkan untuk pembentukan eritrosit yang baru, namun dengan pemberian transfusi darah secara rutin (berulang) akan menimbulkan komplikasi dari pemecahan Hb yang berlebih yang dapat menghasilkan Fe dalam jumlah

yang berlebih sehingga sisa Fe ini akan menumpuk atau tertimbun dalam tubuh manusia, diantaranya : 1) Hemosiderosis, yaitu penumpukan Fe dalam organ baik itu dalam hepar (berakibat hepatomegali), spleen (berakibat splenomegali), jantung, pancreas, atau kelenjar hypofise (penurunan growth hormone). 2) Hemocromatosis, yaitu penumpukan Fe di bawah kulit sehingga warna kulit tampak hitam keabuan. Penumpukan Fe tersebut dapat dikurangi atau dicegah dengan pemberian chelating agent yaitu dengan pemasangan desferal, dimana kelebihan Fe ini akan dapat terbuang melalui urin dan feces. 6. Alat Yang Dibutuhkan : 1) Steril : Syringe 10 cc Wing needle 2) Tidak Steril : Alas Bengkok Kapas alkohol pada tempat tertutup Infusa pump Obat yang diperlukan (desferal) Pengencer (aquadest steril) dalam botol Perban gulung /kantong infusa pump Plester Gunting plester

7. Standar Operasional Prosedur 1. PENGKAJIAN 1.1. Menyampaikan salam kepada klien/keluarganya 1.2. Melakukan pengkajian kondisi klien meliputi : usia, tingkat hemocromatosis & hemosiderosis (kadar Fe) PERSIAPAN 2.1. Mencuci tangan 2.2. Menyusun alat-alat yang diperlukan dengan memperhatikan teknik aseptic dan antiseptik Steril : Syringe 10 cc Wing needle Tidak Steril : Alas Bengkok Kapas alkohol pada tempat tertutup Infusa pump Obat yang diperlukan (desferal) Pengencer (aquadest steril) dalam botol Perban gulung/kantong infusa pump Plester Gunting plester 2.3. Mempersiapkan obat desferal sesuai kebutuhan Melakukan cek ulang obat yang akan diberikan sesuai perencanaan Mengkalkulasi dosis sesuai kebutuhan klien Usia > 5 tahun = 1 gram (2 vial) Usia < 5 tahun = 0,5 gram (1 vial)

Mengencerkan obat dengan tepat : (catatan : 1 vial (0,5 gram) obat desferal dioplous dengan aquadest 4-5 cc) Membersihkan bagian atas botol aquadest dengan kapas alkohol dan menarik cairan aquadest dari botol secukupnya dengan menggunakan syringe/spuit 10 cc, kapas buang ke bengkok Membersihkan bagian atas botol vial desferal dengan kapas alkohol dan membiarkan kering sendiri, membuang kapas alkohol ke bengkok Memasukkan jarum syringe 10 cc yang berisi aquadest melalui karet penutup botol ke dalam botol Kocok vial obat sampai mencampur rata Memegang botol dengan tangan yang tidak dominan dan tarik obat sejumlah yang diperlukan Memeriksa adanya udara dalam syringe/spuit, bila ada keluarkan dengan posisi tepat Mengecek ulang volume obat dengan tepat

Menyambungkan syringe/spuit dengan wing needle Memeriksa kembali adanya udara dalam syringe/spuit & wing needle, bila ada keluarkan dengan posisi yang tepat Menyiapkan infusa pump 3. a b 2.4. Membawa peralatan ke dekat klien MELAKUKAN PEMASANGAN DESFERAL 3.1. Mencuci tangan Menggunakan sarung tangan bila pada pasien yang menderita penyakit menular (AIDS, Hepatitis B) 3.2. Menjaga privacy dan mengatur kenyamanan klien Mendekati dan mengidentifikasi klien Jelaskan prosedur kepada klien dengan bahasa yang jelas Memasang sampiran (bila perlu) 3.3. Memperhatikan teknik aseptic & antiseptik Mempersiapkan alat dan klien : Menyiapkan plester untuk fiksasi Memasang alas/perlak Mendekatkan bengkok pada klien

3.4. Menyuntikkan desferal dengan teknik steril Bersihkan lokasi injeksi dengan alkohol dengan teknik sirkuler atau atas ke bawah sekali hapus Membuang kapas alkohol ke dalam bengkok Membiarkan lokasi kering sendiri Menyuntikkan obat dengan tepat (subkutan : area m.deltoid) Memfiksasi wing needle dengan plester

3.5. Mengatur obat desferal pada alat infusa pump a b Memfiksasi infusa pump dengan menggunakan perban gulung (a) atau kantong infusa pump (b dan c) a b c 3.6. Mencuci tangan

4. EVALUASI 4.1. Melihat kondisi klien 4.2. Memperhatikan respon klien selama tindakan dilakukan 4.3. Menanyakan perasaan klien setelah tindakan dilakukan 5. MENDOKUMENTASIKAN TINDAKAN 5.1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon klien selama tindakan dan kondisi setelah tindakan 5.2. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani disertai nama jelas 5.3. Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi dicoret dengan disertai paraf 5.4. Catatan dibuat dengan menggunak ballpoint atau tinta. 8. Kesimpulan Pemasangan Desferal dilakukan pada anak dengan penyakit Thalasemia, dimana kadar feritinnya > 1000 mg/dl, sehingga pemasangan desferal ini dimaksudkan untuk menurunkan kadar besi yang menumpuk pada pasien Thalasemia baik pada kulit maupun organ, dengan menghambat absorpsi Fe. Pemasangan ini diberikan sebanyak 4-7 kali per minggu pasca transfuse darah. 9. Daftar Pustaka Ashwill & Droske, 1997. Nursing Care of Children. Principle and Practice. USA: W.B. Sanders Company Ball & Bindler, 1999. Pediatric Nursing Caring for Children. Stanford Connecticut: Appleton and Lange Hazinski, M. F. 1999. Manual of Pediatric Critical Care. St Louis.Missouri: Mosby Inc Markum, A. H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta: FKUI Mayers, M & Jacobson, A. 1995. Clinical Care Plans Pediatric Nursing. New York: MC Graw-Hill,Inc

Rollins, S. & Branty, D. 1991. Preparing the Child for Procedurs. St louis: Mosby Wong & Whaley, 1996. Clinical Manual of Pediatric Nursing. USA : CV Mosby Company Wong, D. L. 1996. Clinical Manual For Pediatric Nursing. Fourth Edition. St Louis; The Mosby Company.