Jakarta, 10 Maret 2011

dokumen-dokumen yang mirip
SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011

Sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum wr. wb, dan Salam sejahtera bagi kita semua.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

BUPATI BURU. Yang Terhormat :

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY

SAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU TAHUN 2012 WILAYAH BARAT

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sambutan Bupati Buton Utara Pada Musrenbang Perubahan RPJMD Kabupaten Buton Utara Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH :

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

Laporan Kepala Bidang Perencanaan selaku Pejabat Pembuat Komitmen

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

Assalamualaikum Wr. Wb.

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL/ BADANPERENCANAAN PEMBANGUNANNASIONAL. MenteriPPN/KepalaBappenas

Assalamualaikum Wr. Wb.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dihadapi oleh semua negara di dunia. Amerika Serikat yang tergolong sebagai

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Musrenbang 2011 untuk penyusunan RKP Bappenas, 10 Maret 2011

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Acara Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 18 Januari 2012 Rabu, 18 Januari 2012

Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri,

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

EVALUASI UU 25 TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pendahuluan. Latar Belakang

PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH pada acara

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN STAF AHLI MENTERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 25 MEI 2015

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BUPATI MUARA ENIM. Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr, Wb, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.

Transkripsi:

SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta, 10 Maret 2011 Yang saya hormati para Pejabat Eselon I dan II dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasiona/Bappenas Yang saya hormati para Kepala Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia, serta Hadirin Peserta Temu Konsultasi Triwulanan I Bappenas-Bappeda Provinsi seluruh Indonesia yang berbahagia. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera buat kita semua. Terlebih dahulu marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya pada pagi ini kita bisa berkumpul untuk melaksanakan acara Temu Konsultasi Triwulanan I Tahun 2011 antara Bappenas dengan Bappeda Provinsi seluruh Indonesia. Temu konsultasi triwulanan yang akan segera dilaksanakan pada hari ini merupakan temu konsultasi pertama pada tahun 2011. Saya berharap bahwa forum-forum seperti ini terus dikembangkan kedepan, karena forum seperti ini tentunya sangat strategis didalam mendiskusikan dan mencari solusi pemecahan atas berbagai permasalahan pembangunan, khususnya dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kebijakan perencanaan pembangunan. Selain itu, forum seperti ini juga tentunya sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan pemerintah pusat dan daerah. 1

Para peserta temu konsultasi yang saya hormati, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) merupakan salah satu instrumen penting dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sesuai arahan Bapak Presiden, konsep pelaksanaan musrenbang kedepan akan disempurnakan dengan konsep Revitalisasi Musrenbang yang utamanya dilakukan untuk memperkuat koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan program pembangunan baik di pusat maupun di daerah sebagai bentuk format baru musrenbangnas kedepan. Perlunya revitalisasi penyelenggaraan musrenbang tahun 2011 didasari oleh beberapa pokok pikiran sebagai berikut: pertama, amanat konstitusi menegaskan bahwa anggaran negara merupakan sebuah instrumen untuk mencapai tujuan nasional; kedua, politik perencanaan dan penganggaran negara harus dikendalikan oleh tujuan yang akan dicapai (policy driven), dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran (budget driven); ketiga, teknis perencanaan dan penganggaran adalah untuk memastikan tujuan dan sasaran pembangunan nasional dapat dicapai dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya (pemerintah, perbankan dan swasta); meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keadilan alokasi pengeluaran pemerintah, penyaluran kredit perbankan dan investasi swasta; Keempat, revitalisasi musrenbang perlu ditempatkan dalam kerangka optimalisasi sumberdaya (pemerintah, perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional, dan memperbaiki teknis perencanaan dan penganggaran. Ada tujuh tahapan dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012 yaitu (1) Pra Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Pra- Rakorbangpus); (2) Rakorbangpus; (3) Rapat Teknis atau Rapat Koordinasi Teknis (Ratek/Rakornis) Kementerian/Lembaga (K/L); (4) Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi; (5) Pra-Musrenbangnas; (6) Musrenbangnas, dan (7) Pasca Musrenbangnas. Berbagai isu terkini yang berkembang juga tentunya akan menjadi bahan pertimbangan di dalam proses penyusunan RKP Tahun 2012. Berbagai isu utama yang berkembang tersebut diantaranya: (1) Perlunya upaya penguatan ketahanan 2

pangan (dalam upaya menjaga ketersediaan bahan pokok) dan energi; (2) Percepatan pengurangan kemiskinan; (3) Perlunya upaya untuk meningkatkan keterlibatan semua pemangku kepentingan didalam pembangunan; (4) Perlunya meningkatkan value added pemanfaatan potensi dan peluang SDA, bonus demografi, relokasi industri, dan pasar domestik yang besar; serta (5) Upaya-upaya pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya, direktif presiden pada Rapat Kerja III antara Presiden dan para Gubernur Seluruh Indonesia di Istana Bogor yang masih relevan dan dapat menjadi bahan pertimbangan didalam pelaksanaan RKP Tahun 2012, diantaranya: (1) Upaya untuk mengatasi kenaikan harga pangan dan energi; (2) Terealisasikannya pembangunan infrastruktur dan listrik; (3) Penciptaan iklim investasi yang baik; (4) Pelaksanaan program pro-rakyat dan pelayanan masyarakat; serta (5) Kesiagaan dan kesigapan bencana di pusat dan daerah. Apabila kita melihat dari perspektif percepatan pertumbuhan ekonomi, dapat diperhatikan bahwa perekonomian nasional memiliki daya tahan yang relatif baik namun perlu tumbuh lebih cepat. Hal ini dapat diperhatikan dari laju pertumbuhan ekonomi kita selama krisis finansial global tahun 2008/2009 yang menduduki posisi ketiga setelah China dan India. Namun demikian, dalam masa pemulihan paska krisis, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kita relatif lebih rendah dari negaranegara tetangga. Tentunya hal ini mengindikasikan bahwa daya saing nasional didalam memanfaatkan pulihnya permintaan ekspor global masih relatif kurang. Disisi lain, ditinjau dari kualitas pertumbuhan, tingkat kesejahteraan masyarakat masih rentan terhadap gejolak harga (inflasi). Sementara itu, persentase penduduk miskin terus menurun namun masih jauh dari target 8,2 persen pada tahun 2014. Dari sisi sektor produksi, pertumbuhan lebih digerakkan oleh sektor-sektor padat modal. Pemerataan hasil pembangunan menunjukkan adanya perbaikan, hal ini ditunjukkan oleh berkurangnya kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia Antardaerah, namun pemusatan kegiatan ekonomi masih belum berkurang secara signifikan. Kondisi yang lain adalah pertumbuhan ekonomi daerah, masih tidak 3

merata, dengan demikian masih perlu upaya mendorong aglomerasi ekonomi di luar Jakarta dan Jawa untuk meningkatkan kelaikan investasi di bagian timur yang kaya sumber daya alam. Dengan memperhatikan berbagai isu yang berkembang tersebut serta mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 maka telah ditentukan alternatif tema RKP 2012 yang akan digunakan yaitu Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. Selanjutnya prioritas pembangunan nasional yang akan mendukung pelaksanaan RKP Tahun 2012 masih akan bertumpu pada 11 Prioritas Nasional yaitu: (1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Penanggulangan Kemiskinan; (5) Ketahanan Pangan; (6) Infrastruktur; (7) Iklim Investasi dan Usaha; (8) Energi; (9) Lingkungan Hidup dan Bencana; (10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluas, dan Pasca Konflik; (11) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi. Serta 3 Prioritas Lainnya yaitu (1) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; (2) Bidang Perekonomian dan; (3) Bidang Kesejahteraan Rakyat, sebagaimana telah tertuang didalam RPJMN 2010-2014. Namun demikian pencapaian prioritas nasional tersebut tentunya akan diselaraskan dengan program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Percepatan dan Perluasan Koridor Ekonomi Indonesia) serta dilaksanakan melalui four track strategy yaitu pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro-environment dan pengembangan program-program pengurangan kemiskinan yaitu: Klaster 1 Program Bantuan Sosial Berbasis Keluarga, Klaster 2 Program Pemberdayaan Masyarakat, Klaster 3 Program Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro, serta Klaster 4 Program Pro Rakyat. Program-program pengurangan kemiskinan yaitu Klaster 1 hingga Klaster 3 telah dilaksanakan. Sementara itu peningkatan dan perluasan program-program prorakyat Klaster 4 sedang diupayakan melalui 6 program baru. 4

Peningkatan dan perluasan program-program pro-rakyat Klaster 4 yang tengah diupayakan saat ini terdiri dari 6 program utama yaitu: Program Rumah Murah dan Sangat Murah; Program Kendaraan Angkutan Umum Murah; Program Air Bersih Untuk Rakyat; Program Listrik Murah dan Hemat; Program Peningkatan Kehidupan Nelayan; dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan. Perlu kita sadari bersama bahwa tantangan terbesar yang kita hadapi adalah pencapaian berbagai sasaran pembangunan di tahun 2014 sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2010-2014. Beberapa sasaran pembangunan yang harus kita perhatikan bersama yaitu pertama, rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 6,8 persen per tahun, yang diharapkan sebelum tahun 2014 pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 7 (tujuh) persen per tahun; kedua, inflasi diharapkan dapat terkendali pada kisaran 4 6 persen per tahun; ketiga, tingkat pengangguran dapat diturunkan menjadi 5 6 persen pada akhir tahun 2014; serta keempat, tingkat kemiskinan dapat ditekan menjadi 8 10 persen pada akhir tahun 2014. Berbagai sasaran pembangunan tersebut kemudian dijabarkan dalam sasaran pembangunan per wilayah provinsi. Sasaran pembangunan per wilayah provinsi tersebut diarahkan untuk meningkatkan kinerja perekonomian nasional dan sekaligus mengurangi kesenjangan antarwilayah dengan mendorong percepatan pembangunan wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, serta tetap mempertahankan momentum pembangunan di Jawa Bali dan Sumatera. Sebagaimana kita pahami bersama bahwa kinerja pembangunan nasional merupakan agregat dari kinerja pembangunan seluruh daerah, maka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional merupakan kewajiban bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dengan demikian, perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. 5

RPJMN 2010-2014 mengamanatkan perlunya Sinergi Pusat Daerah dan Antardaerah sebagai salah satu prasyarat dari keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan dalam RPJMN 2010-2014. Sinergi tersebut mencakup: (i) kerangka perencanaan kebijakan; (ii) kerangka regulasi; (iii) kerangka anggaran; (iv) kerangka kelembagaan dan aparatur daerah; dan (v) kerangka pengembangan wilayah. Oleh karena itu, perlu dilakukan sinergi pusat dan daerah dalam mensinkronisasikan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan dengan mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang terbatas. Hari ini kita akan melakukan dialog dan konsultasi antara Bappenas dan Bappeda Provinsi dalam membahas berbagai tantangan dan permasalahan pembangunan kedepan. Untuk itu, pertama kami minta Saudara Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Bappenas untuk dapat memaparkan Peran Provinsi Dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Percepatan dan Perluasan Koridor Ekonomi Indonesia). Kemudian kami juga meminta Saudara Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah untuk dapat memaparkan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012, khususnya terkait isu strategis masing-masing provinsi serta konsep dan perkembangan revitalisasi musrenbang. Dalam forum ini, juga dapat didiskusikan lebih mendalam operasionalisasi dari peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat juga wacana pemberian dana dekonsentrasi dari Bappenas kepada Provinsi khususnya di bidang perencanaan pembangunan. Para peserta rapat koordinasi yang saya hormati, Dalam forum yang baik ini, Bappenas akan banyak memberikan kesempatan kepada daerah untuk menyampaikan berbagai isu pembangunan daerah yang dihadapi terutama dalam upaya mencapai sasaran pembangunan nasional serta kami pun mengharapkan masukan bagi penyelenggaraan Musrenbang baik di tingkat pusat (nasional) maupun daerah (provinsi dan kabupaten/kota) untuk 6

selanjutnya secara bersama-sama mencari solusi yang optimal atas berbagai isu-isu pembangunan tersebut. Sebagai penutup saya mengharapkan forum ini dapat berjalan dengan optimal serta dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan proses perencanaan pembangunan kedepan. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Akhirnya, Temu Konsultasi Triwulanan Ke-1 Tahun 2011 dengan ini saya nyatakan resmi dibuka. Selamat berdiskusi! Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, 10 Maret 2011 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Armida S. Alisjahbana 7