11/23/2007 MATERI KULIAH 7 REKAYASA BIOPROSES

dokumen-dokumen yang mirip
Rekayasa Bioproses. Deskripsi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Pertemuan Ke-8 Penggandaan Skala (Scale up) Bioproses. Penggandaan skala bioproses:

PENGGANDAAN SKALA BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat menggandakan skala bioproses dengan menggunakan salah satu metoda

Rekayasa Bioproses. Pertemuan Ke-2. Prinsip Bioreaktor & Sistem Batch

VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium

Rekayasa Bioproses. Deskripsi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Strategi Perancangan Bioreaktor: Pertemuan Ke-6 Dasar Perancangan Bioreaktor

Rekayasa Bioproses. Pertemuan Ke-4 Dasar Perancangan Bioreaktor

Rekayasa Bioproses. Deskripsi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bioreaktor sistem batch: Bioreaktor Sistem Batch. Sistem Bioreaktor ideal:

Rekayasa Bioproses. Pertemuan Ke-3. Bioreaktor Sistem Kontinyu

Rekayasa Bioproses. Deskripsi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Pertemuan Ke-5 Bioreaktor Sistem Kontinyu. Bioreaktor sistem kontinyu:

Bioreaktor Sistem Fedbatch & Kontinyu

Peningkatan Skala (scalingup) Bioreaktor. Djumali Mangunwidjaja Bagian Bioindustri Dept Teknologi Industri Pertanian,IPB

Rekayasa Bioproses. Prinsip pengendalian bioproses. Deskripsi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Pertemuan Ke-9 Pengendalian Bioproses

Perancangan bioproses. By: KUSNADI,MSI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. BIOREAKTOR SISTEM BATCH. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat menyusun alur proses batch dalam bioreaktor

PENGENDALIAN BIOPROSES

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

V. BIOREAKTOR SISTEM KONTINYU. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat menyusun alur proses kontinyu dalam bioreaktor

PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Sistem pengering pilihan

SATUAN OPERASI FOOD INDUSTRY

FENOMENA PERPINDAHAN. LUQMAN BUCHORI, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir.

Matematika Terapan dan Pemodelan (RK 1441): Konsep Dasar Pemodelan

Pokok Bahasan V RANCANG BANGUN BIOREAKTOR

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Iklim Mikro Rumah Tanaman Daerah Tropika Basah

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FENOMENA PERPINDAHAN LANJUT

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

VIII. PENGENDALIAN BIOPROSES. Kompetensi: Setelah kuliah mahasiswa dapat menetapkan kendali bioproses pada rancangan bioproses

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

PERANCANGAN MIXER MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB RYN MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB

FENOMENA PERPINDAHAN. LUQMAN BUCHORI, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP

Teknologi pengeringan bed fluidasi (fluidized Bed)

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Scale-Up of Food Process

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

Aliran Fluida. Konsep Dasar

PHENOMENA PENCAMPURAN BALIK DIDALAM REAKTOR PLUG FLOW. ZUKRINA MASYITOH, ST Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR CAMPURAN BLACK LIQOUR-UDARA

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

RENCANA PEMBELAJARAN (RP) / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) E-LEARNING MATA KULIAH FENOMENA TRANSPORT

KAJIAN EXPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI DENGAN NANOFLUIDA Al2SO4 PADA HEAT EXCHANGER TIPE COUNTER FLOW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Proses Perpindahan Panas Konveksi Alamiah dalam Peralatan Pengeringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

SIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

LEMBAR PENGESAHAN. : Prak. Teknologi Kimia Industri

TERMODINAMIKA I G I T A I N D AH B U D I AR T I

Kajian Pola Aliran Berayun dalam Kolom Bersekat

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB 7 SUHU DAN KALOR

TUTORIAL III REAKTOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERALATAN INDUSTRI KIMIA

Semarang, Agustus 2011 Sekretaris Jurusan Teknik Kimia. Dr. Ir. Ratnawati, MT NIP

TUGAS AKHIR PERANCANGAN KOMPOR BRIKET BIOMASS UNTUK LIMBAH KOPI

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Konsep Dasar Pendinginan

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH

Perpindahan Panas Konveksi. Perpindahan panas konveksi bebas pada plat tegak, datar, dimiringkan,silinder dan bola

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.3.Manfaat Percobaan 1. Mahasiswa dapat menentukan pengaruh variabel laju alir gas terhadap hold up gas (ε).

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

31 4. Menghitung perkiraan perpindahan panas, U f : a) Koefisien konveksi di dalam tube, hi b) Koefisien konveksi di sisi shell, ho c) Koefisien perpi

ANALISIS LAJU ALIRAN PANAS PADA REAKTOR TANKI ALIR BERPENGADUK DENGAN HALF - COIL PIPE

Pemodelan Numerik Reaksi Enzimatik Imobilisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: fluida, impeller, pengadukan, sekat, vorteks.

METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pengolahan Data dan Penulisan Laporan

A. Kerangka Pemikiran

I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

ANALISA PENGARUH JUMLAH BILAH PENGADUK JENIS FLAT BLADE PITCH PADDLE TERHADAP KAPASITAS PENGADUKAN DAN BESARNYA DAYA MOTOR

Before UTS. Kode Mata Kuliah :

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Transkripsi:

MATERI KULIAH 7 REKAYASA BIOPROSES Penggandaan Skala (Scale-up) bioreaktor Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Pengembangan proses berdasar pendekatan empiris-pragmatispragmatis 1

Pengembangan proses berdasar pendekatan empiris-sistematis sistematis (pemodelan matematik) Fenomena termodinamik tidak tergantung pada skala misal lkelarutan oksigen Fenomena mikrokinetik tidak tergantung pada skala misal perilaku intrinsik makhluk hidup Fenomena perpindahan tergantung pada skala misal unsur hara/nutrien /substrat yang dikonsumsi makhluk hidup dipasok dg perpindahan massa, makhluk hidup merupakan subyek fenomena geser yg merupakan perpindahan momentum 2

Proses Perpindahan dalam bioreaktor Mekanisme perpindahan: Pengaliran (konveksi) dan Difusi (konduksi) Proses perpindahan sangat tergantung pada ukuran atau skala: Tetapan waktu perpindahan untuk pengaliran : tr = L/V Untuk bejana berpengaduk: V = NxL, maka kebutuhan tenaga per satuan volume (P/V) pada peningkatan skala: tr = L 2/3 Tetapan waktu perpindahan secara difusi : td = L 2 /D Waktu perpindahan (tr dan td dapat meningkat selama peningkatan skala, sedang waktu konversi (tc) relatif tetap Fenomena yang berkaitan dengan pengaliran dan difusi 3

Metoda untuk meningkatkan skala (scale-up) bioreaktor Metoda dasar Metoda semi dasar Analisis dimensional Kaidah ibu jari (rules of thumb) Coba-coba (trial and error) Cara lain untuk memperkecil perbedaan skala lab dan lapangan adalah dengan teknik pengecilan ukuran (Scale down) pada kondisi sama (OTR, waktu pencampuran, gaya geser, dan substrat/nutrien) Skala penuh Rancangan awal Bioreaktor skala penuh Penerapan pada skala penuh Skala kecil Simulasi skala kecil kondisi lingkungan sama dengan skala penuh Pemilihan galur optimasi kondisi lingkungan Metoda dasar Pemecahan neraca mikro untuk perpindahan momentum, massa, dan panas Rumit karena: harus menggunakan komponen perpindahan dalam 3 arah Neraca bersifat ganda, pemecahan neraca momentum menghasilkan komponen alir yang harus digunakan dalam neraca massa dan panas Neraca momentum untuk zat alir homogen Metoda ini hanya digunakan untuk: Sistem sederhana Kondisi aliran jelas Tidak ada aliran 4

Metoda semi dasar Pemecahan neraca disederhanakan: didasarkan pada penggunaan persamaan aliran yang disederhanakan Model aliran yang banyak digunakan: Aliran curah (bulk flow) Aliran piston (plug flow) Aliran piston dengan dispersi Aliran tercampur baik ( dalam 1 tangki/ seri beberapa tangki Neraca massa untuk aliran piston satu arah dengan dispersi: (-v(dc/dx 2 ))+(De(d 2 c/dx 2 ))-r=0 Neraca massa untuk seri beberapa tangki (tangki no. n+1): Q v (C n -C n+1 )=V n+1 r n+1 Analisis dimensional Menggunakan gugus nirmatra (tidak berdimensi) sebagai parameter dalam rancang bangun bioreaktor yang dijaga tetap selama peningkatan skala Bilangan Nirmatra yang digunakan untuk scale-up bioreaktor Momentum Reynolds Gaya dakhil / Gaya viskositas Massa Fourier Waktu proses / Waktu difusi Fo=D t /D 2 Panas Nusselt Perpindahan panas total/ perpindahan panas konduksi Reaksi Kimia Damkohler I Laju reaksi kimia/ perpindahan massa secara konveksi Re=QvD(Re b =QND 2 ) π π Nu=α.aD/λ Da 1 =rl 2 /vc 5

Kaidah ibu jari (rules of thumb) Menggunakan patokan perpindahan oksigen (p O2 ) adalah fungsi dari K la yang merupakan fungsi dari P/V % Penggunaan patokan untuk peningkatan skala: Tetapan P/V (30%), tetapan K la (30%), tetapan V ip (20%), tetapan p O2 (20%) Pada bejana berpengaduk: K la = e(pg/v) a.(v s ) b Peningkatan skala menyebabkan nilai a dan b mendekati sistem koalesensi Ukuran bejana/m 3 a b 0,005005 095 0,95 067 0,67 0,5 0,6-0,7 0,67 1,0 0,4-0,5 0,50 0,002-2,6 0,4 0,50 Coba-coba (trial and error) Metoda coba-coba merupakan metoda lama yang sudah jarang digunakan dalam peningkatan skala, karena banyak kelemahan. Metoda ini diterapkan secara bertahap pada sejumlah bioreaktor yang ukurannya meningkat. Kondisi proses ditentukan, misal laju pengadukan, susunan media/nutrisi, dan kondisi lingkungan lain. Metoda ini masih banyak digunakan untuk optimasi proses 6

TUGAS KELOMPOK: Tugas ke 6 Dari hasil pengerjaan tugas sebelum UTS, tentukan skala bioproses untuk pilot plant atau aplikasi lapangan serta modifikasinya 7