BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan sehat tidaknya suatu organisasi. Pengembangan SDM yang terencana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipelajari sumber daya manusia ini hanya masalah-masalah yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

I. PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prenhallindo, Jakarta, 1998, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, pastinya manusia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN TETAP PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

PENERAPAN DISIPLIN KERJA DI BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH (SETDA) KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Produktivitas kerja karyawan adalah sikap mental seseorang yang selalu

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proses administrasi negara yang baik dan benar, yaitu penyelenggaraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. penelitian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai variabel-variabel yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

2.1.2 Faktor-faktor Disiplin Kerja Menurut Singodimenjo dalam Sutrisno (2011:86) bahwa hal yang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini, globalisasi di bidang ekonomi merupakan pemicu perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. 2.1 Dasar-Dasar Pengendalian Intern Perusahaan Pengertian dan Manfaat Pengendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Sikap disiplin kerja yang dimiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan sebuah organisasi dapat dicapai melalui proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (pegawai) merupakan unsur yang strategis dalam menentukan sehat tidaknya suatu organisasi. Pengembangan SDM yang terencana dan berkelanjutan merupakan kebutuhan yang mutlak terutama untuk masa depan organisasi. Dalam kondisi lingkungan tersebut, manajemen dituntut mengembangkan cara baru untuk mempertahankan pegawai pada produktivitas tinggi serta mengembangkan potensinya agar memberikan kontribusi maksimal pada organisasi. Masalah sumber daya manusia yang kelihatannya hanya merupakan masalah intern dari suatu organisasi sesungguhnya mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat luas sebagai pelayanan publik yang diukur dari kinerja. Kinerja karyawan yang rendah mempengaruhi produktivitas perusahaan baik di kualitas maupun kuantitas hasil produksi, sehingga akan memperburuk citra maupun kredibilitas hasil produksi perusahaan itu sendiri, perusahaan yang tingkat produktivtas kerja karyawannya rendah akan berpengaruh pada jumlah produksi barang yang dihasilkan sehingga tidak dapat memenuhi standar kuota hasil produksi, hal ini dapat menimbulkan kerugian besar pada perusahaan. Meningkatkan kualitas manusia, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja dan daya hasil perusahaan, sehingga dapat mewujudkan pegawai yang memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi dan

diperlukan pula peran yang besar dari pimpinan organisasi.dalam meningkatkan kinerja pegawai diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para pegawai, diantaranya adalah terbentuknya disiplin kerja yang baik dan terkoordinasi. Semua organisasi atau perusahaan pasti mempunyai standar perilaku yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pekerjaan, baik secara tertulis maupun tidak, dan menginginkan para pegawai untuk mematuhinya sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja, tetapi dalam kenyataannya sering terjadi kekeliruan.pegawai sebagai manusia mempunyai kelemahan, diantaranya masalah kedisiplinan.oleh karena itu, peningkatan disiplin menjadi bagian yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, sebagai faktor penting dalam peningkatan kinerja.permasalahan yang muncul adalah bagaimanakah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai. Menurut Gary Dessler (2005:53) disiplin kerja adalah sebuah prosedur yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperbaiki atau menghukum seseorang bawahan karena telah melanggar aturan prosedur. Marihot (2002), para ahli menyebutkan beberapa pendekatan untuk meningkatkan disiplin yang meliputi disiplin preventif, korektif dan progresif. Disiplin preventif merupakan tindakan yang dilakukan untuk mendorong karyawan menaati standar dan peraturan sehingga tidak terjadi pelanggaran, atau bersifat mencegah tanpa ada paksaan yang pada akhirnya akan menciptakan disiplin diri. Untuk mencapai tujuan ini, beberapa metode yang perlu dilakukan adalah karyawan mengetahui serta memahami standar, standar harus jelas,

melibatkan karyawan dalam menyusun standar, standar atau aturan dinyatakan secara positif, bukan negatif, dilakukan secara komprehensif yaitu melibatkan semua elemen yang ada yang terkait dalam organisasi dan menyatakan bahwa standar dan aturan yang dibuat tidak semata-mata untuk kepentingan orang yang membuat peraturan, tetapi untuk kebaikan bersama. Kurangnya pengetahuan karyawan tentang perusahaan, peraturan dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner.berbagai upaya pimpinan dilakukan agar dapat mengatasi permasalahan tersebut, seperti melakukan program orientasi pada karyawan baru tentang profil perusahaan, peraturan perusahaan dan standar operasional prosedur di setiap bagian perusahaan.meskipun aturan dan standar sudah diketahui dan dipahami semua karyawan, tidak tertutup kemungkinan adanya pelanggaran.oleh karena itu perlu dilakukan tindakan dalam bentuk disiplin korektif, yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencegah supaya tidak terulang kembali dan tidak terjadi pelanggaran pada hari-hari selanjutnya. Untuk dapat mencapai tujuan ini tindakan disipliner harus berorientasi pada sifat mendidik, yang berarti mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku dengan cara bahwa tindakan indisipliner harus menunjukan konsekuensi yang tidak baik bagi diri sendiri, orang lain dan organisasi. Pengaruh negatif atas penerapan tindakan sanksi korektif yang tidak benar akan berpengaruh terhadap kewibawaan manajerial yang akan jadi menurun, demikian juga dalam tindakan sanksi korektif dalam tim yang tidak benar dapat berakibat terhadap kurangnya partisipasi karyawan dalam organisasi, dimana kerja tim akan

menjadi tidak bersemangat dalam melaksanakan tugas kerja samanya, dan menjadi tercerai-berai karena kesalahan tindakan disiplin tim. Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang sering disebut dengan tindakan disiplin progresif, yaitu pengulangan kesalahan yang sama akan mengakibatkan hukuman yang lebih berat. Tindakan indisipliner bisa dilakukan melalui proses teguran lisan, teguran tertulis, skorsing dan sampai tingkat pemecatan karyawan. Tindakan-tindakan yang dilakukan diatas hanya sebagai kerangka umum yang didasarkan pada pendekatan rasional/ilmiah. Dalam prakteknya, tindakan mendisiplinkan karyawan sangat bervariasi dan melibatkan seni dalam manajemen. Pengawasan terhadap kedisiplinan karyawan merupakan hal mutlak yang diperlukan, baik yang dilakukan secara langsung oleh pimpinan maupun secara tidak langsung oleh manajemen.sehingga ketika melakukan evaluasi tidak salah sasaran dan dapat berdampak positif terhadap kedisiplinan karyawan.demikian pula sistem disipllin yang dilakukan oleh BBPPK lembang. BBPPK adalah sebuah balai latihan yang didirikan oleh pemerintah dibawah kementrian perburuhan pada tahun 1950 yang semula bernama Djawatan Kursus Usaha Tani. Sejak mulai berdiri sampai sekarang sudah 8 kali perubahan nama dilakukan, diantaranya 7 kali perubahan status dengan tugas pokok dan fungsi tetap. Pada perubahan kedelapan terjadi perubahan yang signifikan yaitu status balai dari eselon III menjadi eselon II B dengan lingkup kerja lebih luas lagi menjadi Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja berada dibawah Ditjen Binapenta.Mempunyai motto dengan disiplin, etos kerja yang keras beretika, dan pola pikir cerdas suksesnya

sumber daya manusia yang mandiri dan professional. Tugas pokok Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja itu sendiri yaitu melaksanakan pengembangan inkubasi bisnis dan uji coba model, kerjasama kelembagaan, pelayanan informasi, dan pemberdayaan jabatan fungsional pengantar kerja di bidang pengembangan dan perluasan kerja. Dengan sistem disiplin kerja yang dilakukan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, namun banyak juga penurunan kinerja karyawan yang disebabkan lemahnya penegakan proses pendisiplinan kerja, misalnya pemberlakuan aturan yang tidak konsisten terhadap pelanggaran kerja, pembiaran pelanggaran kerja yang dilakukan karyawan, dan sistem aturan yang berlaku tidak menyeluruh bagi karyawan. Berkaitan dengan adanya permasalahan mengenai disiplin kerja sehinggaakan berpengaruh terhadap kinerja karyawan seperti yang penulis jelaskan diatas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti mengenai disiplin kerja dan kinerja karyawan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang. Dengan ini penulis memberikan judul penelitian ini, yaitu dengan judul: Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PadaBalai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang. 2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah diatas, makapenelitian masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan disiplin kerja karyawan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang 2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang 3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang 1. Tujuan Penelitian Maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah mendapatkan data, dimana data yang diperoleh adalah data primer maupun data sekunder yang akan dijadikan sebagai bahan analisis dan bahan pertimbangan penulis untuk penyusunan skripsi sebagai syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen di Universitas Islam Bandung. Sedangkan tujuan dari penulisan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan disipin kerja karyawan Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang 2. Untuk mengetahui kinerja karyawan Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pada karyawan Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang

1. Manfaat Penelitian 1. Aspek Teoritis Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak lain seperti : 1. Bagi Penulis Dengan penelitian ini, penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang permasalahan yang diteliti di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang.Yaitu tentang pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja kerja karyawan.selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat berguna bagi penulis didalam kehidupan nyata. 2. Bagi Perusahaan Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada perusahaan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan serta tindakan-tindakan yang nantinya berguna bagi perusahaan itu sendiri mengenai disiplin kerja terhadap kinerja kerja karyawan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu masukan dan bahan evaluasi bagi perusahaan dalam melakukan disiplin kerja tehadap kinerja karyawan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang. 3. Bagi Universitas

Dengan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada universitas mengenai pengaruh dispilin kerja terhadap kinerja karyawan. 4. Bagi pihak lain dan masyarakat umum Sebagai bahan bacaan untuk menambah informasi dan wawasan atau menjadi referensi bagi peneliti lain dan menjadi titik tolak dalam melakukan penelitian dalam bidang yang sama. 1. Aspek praktis Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu masukan dan bahan evaluasi bagi perusahaan dalan melakukan analisis mengenai disiplin kerja dan kinerja karyawan. 2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1. Disiplin Kerja Displin merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan kunci terwujudnya tujuan dan tolak ukur yang sangat dominan di lingkungan perusahaan. Seorang pemimpin mampu menerapkan disiplin yang baik dan setiap karyawan yang ada di perusahaan menyadari betapa pentingnya disiplin, mau melaksanakan disiplin tanpa adanya paksaan maka perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang kokoh dan kuat. Satu hal yang perlu diketahui adalah disiplin itu mencerminkan kekuatan untuk itulah kedisiplinan harus diterapkan sejak dini

karena rasa sadar untuk berbuat hal yang tertib, teratur, tanpa orang lain harus mengarahkan, menyuruh, mengawasi atau menertibkannya. Menurut Sondang Siagian (2008:305) mengemukakan bahwa disiplin kerja adalah Tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:129), mengemukakan pernyataan tentang disiplin kerja melalui pernyataan Keith Davis (1985:366), yang berisi Dicipline is management action to enforce organization standards. Berdasarkan pendapat Keith Davis tersebut, menurutnya disiplin dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Menurut T. Hani Handoko (2001:291) disiplin kerja adalah Kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi. Menurut Robet L Mathis (2002:76) disiplin kerja adalah Disiplin merupakan bentuk peraturan-peraturan perusahaan. Menurut T. Hani Handoko (2001:208) ada tipe kegiatan disiplin kerja yaitu: 1. Disiplin preventif Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri karyawan.

Dengan cara ini karyawan menjaga disiplin diri mereka dan bukan karena suatu paksa manajemen. Adapun aturannya seperti: 1. Ketepatan waktu 2. Kehadiran 3. Penggunaan jam kerja 4. Disiplin korektif Adalah kegiatan diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba menghindari pelanggaran-pelanggaran berikutnya.kegiatan korektif sering berupa sesuatu bentuk hukuman dan disebut tindakan kedisipinan.sasaransasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan menilai, bukan tindakan negative yang bersifat menjatuhkan. Secara umum tindakan pendisiplinan adalah sebagai berikut: 1. Peringatan, ini dilakukan dengan mengkomunikasikan semua peraturanperaturan pada semua karyawan 2. Segera atau secepat mungkin, dimana tindakan pendisiplinan ini hendaknya dilakukan secepat mungkin sehingga karyawan dapat memahami hubungan peristiwa untuk dimasa akan datang pelanggaran dapat diperkecil 3. Konsisten dimana karyawan yang melakukan kesalahan yang sama diberikan hukuman yang sama pula

4. Impersonal atau tidak bersifat pribadi, dimana dalam melakukan tindakan pendisiplinan tidak memandang individu dan tidak pandang bulu yang dapat menimbulkan diskriminasi 5. Disiplin progresif Adalah penerapan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaranpelanggaran yang berulang-ulang.tindakan pendisiplinan bertahap terhadap seorang karyawan yang melakukan pelanggaran berulang dan memberi waktu bagi manajemen untuk mendorong karyawan tersebut memperbaiki pelanggaran. Sebuah contoh sistem disiplin progresif yang disusun atas dasar tingkat berat atau kasarnya hukuman secara ringkas dapat ditujukan sebagai berikut: 1. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan lisan 2. Pelanggaran berikutnya akan diberikan peringatan tertulis 3. Pelanggaran yang lebih jumlahnya akan diberikan tindakan berupa skorsing 4. Pelanggaran yang selanjutnya di beri tindakan terakhir pemberhentian atau pemecatan Dari pengertian di atas jika indicator di atas dapat dipahami dan dijalankan oleh manajer atau pimpinan organisasi maka akan membentuk disiplin kerja karyawan yang baik karena tanpa disiplin karyawan yang baik sulit bagi suatu perusahaan mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan karyawan yang baik

mencerminkan bahwa fungsi-fungsi manajemen sdm lainnya telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, sebaliknya juga kedisiplinan karyawan kurang baik, berarti penerapan fungsi-fungsi MSDM pada perusahaan kurang baik. 1. kinerja karyawan Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan.kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian.aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga.pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya.kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil Kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) kinerja diartikan sebagai: hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Nawawi H. Hadari, yang dimaksud

dengan kinerja adalah hasil dari pelaksanaan suatu pekerjaan, baik yang bersifat fisik/mental maupun non fisik/non mental. Menurut Veithzal Rivai (2004: 309) bahwa: Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan dengan upaya untuk mencapai tujuannya. Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.semakin baik kinerja karyawan maka akan berdampak pada kinerja keseluruhan.namun kinerja yang baik tidak hanya di pengaruhi oleh kemampuan dari indvidu itu sendiri dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik, tetapi juga di pengaruhi oleh dukungan dari lingkungan sekitar. Dan menurut Bernadin dan Russel (2000 : 213)pengukuran-pengukuran dari kinerja antara lain: 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan Waktu 4. Efektivitas 5. Kemandirian 6. Hubungan interpersonal

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kinerja merupakan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas serorang karyawan maupun organisasi secara keseluruhan yang mengacu pada pekerjaan yang diberikan dan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja juga merupakan hasil kerja sama antar individu dalam perusahaan. Kinerja individu seseorang yang baik akan berdampak baik kepada perusahaan. Namun kinerja yang baik tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dari individu itu sendiri dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik namun dipengaruhi juga oleh dukungan dan lingkungan sekitar perusahaan. 1. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Disiplin kerja merupakan salah satu aspek kerja, yang keberadaannya harus diperhatikan oleh setiap organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta.hal ini disebabkan karena disiplin kerja merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi besar kecilnya performance kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai. Sebagaimana dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) kinerja diartikan sebagai: hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mario Sumolang, Robert Winerungan, Yance Tawas (2013)dengan judul penelitian Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan dengan teknik sampling sensus dengan hasil penelitian terdapat pengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan

sehingga menolak H 0 dan Menerima H 1 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif displin kerja terhadap kinerja Pegawai. Dalam hubungannya dengan kinerja, Dan Lidden (2009:134) yang dikutip oleh malayu hasibuan (2010:248) menuturkan bahwa: dengan ditegakkannya disiplin maka dapat mengatasi masalah kinerja yang buruk dan memperkuat pengaruh perilaku kerja pegawai dengan kelompok atau lembaga. Apabila disiplin dilaksanakan dengan baik serta tidak menunda waktu maka masalah kinerja tidak dibiarkan menjadi parah dan kemungkinan masalah tersebut dapat diatasi secara cepat dan mudah. DISIPLIN KERJA (X) KINERJA KARYAWAN (Y) 1. Preventif 2. Korektif 3. Progresif 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan waktu 4. Efektivitas 5. Kemandirian 6. Hubungan interpersonal Gambar 1.1 Paradigma Penelitian 2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2005 : 51). Berdasarkan permasalahan yang telah uraikan.untuk menjawab identifikasi masalah, maka penulis dapat merumuskan suatu hipotesis sebagai berikut: Terdapat Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. 1.7.1 Lokasi Penelitian Untuk memperoleh data serta informasi yang dibutuhkan dalam penelitian skripsi ini, maka penulis mengadakan penelitian pada bidang penyelenggaraan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang. 1.7.2 Waktu Penelitian Jadwal Tahapan Penelitian Oktober-januari Tahapan Oktober November Desember januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan judul proposal Penyusuanan proposal dan kuesioner Penyebaran kuesioner

Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan laporan dan pengujian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Unsur penting didalam manajemen sumber daya manusia adalah seorang manusia yang bergerak dalam bidang ketenagakerjaan.dengan demikian yang dipelajari sumber daya manusia ini hanya masalah-masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia.untuk mendapat gambaran yang sangat jelas mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia, berikut ini penulis mengemukakan beberapa pendapat menurut para ahli pakar. Yang pertama pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2011: 10 )mengemukakan bahwa :