BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

P R O F I L DESA DANUREJO

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV KEADAAN UMUM DESA BANJARSARI

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

IV. GAMBARAN UMUM. Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

Provinsi Lampung. Sejarah terbentuknya Desa Candimas berawal dari pemekaran. Desa Merakbatin yaitu sekitar tahun Pada tahun 1986 terbentuklah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

KONDISI UMUM WILAYAH

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat. Desa Tanjungsari adalah desa hasil pemekaran wilayah Desa Tanjungkerta pada tahun 1980. Desa ini diapit oleh dua sungai yaitu Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy. Secara geografis batas-batas wilayah Desa Tanjungsari adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa Puteran/Tanjungkerta-Kecamatan Pagerageung, sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Cikidang-Kecamatan Sukaresik, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamaju/Sukapancar-Kecamatan Pagerageung dan sebelah timur berbatasan dengan Sungai Citanduy-Kecamatan Panumbangan-Ciamis. Secara geografis Desa Tanjungsari dapat dilihat pada lampiran Peta Wilayah Desa Tanjungsari (Lihat Lampiran 3). Kondisi geografis Desa Tanjungsari ini berada pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (dpl). Topografi seperti ini termasuk dataran tinggi dengan curah hujan 1400 mm per tahun dan suhu rata-rata 26 27 derajat Celcius. Jumlah bulan hujan di desa ini adalah tiga sampai delapan bulan. Luas wilayah Desa Tanjungsari sekitar 407,737 hektar yang terbagi menjadi empat dusun/kampung, yaitu Dusun Bojongsoban, Dusun Hegarsari, Dusun Cicalung dan Dusun Mekarsari dengan delapan Rukun Warga (RW) dan 29 Rukun Tetangga (RT). Jarak Desa Tanjungsari dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Sukaresik adalah 3,5 kilometer, dengan jarak tempuh sejauh 15 menit dengan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya adalah 34 kilometer, dengan jarak tempuh 45 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Jarak dari Pusat

Pemerintahan Propinsi Jawa Barat adalah 90 kilometer dengan jarak tempuh dua jam menggunakan kendaraan bermotor. 4.1.2 Demografi Desa Tanjungsari 4.1.2.1 Penduduk Penduduk merupakan salah satu bagian dari ekosistem yang menempati suatu wilayah tertentu. Wilayah yang dimaksud di Indonesia adalah yang dapat berupa kampung, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi yang secara ke seluruhan terintegrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penduduk Desa Tanjungsari berdasarkan data monografi desa (2007) adalah 4211 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1171 KK (963 KK laki-laki dan 208 KK perempuan) atau dengan rata-rata anggota rumah tangga sekitar empat jiwa per KK. Tahun 2008 jumlah penduduk Desa Tanjungsari mengalami peningkatan sebanyak 156 jiwa, dimana jumlah penduduknya mencapai 4367 jiwa. Jumlah kepala keluarganya sebanyak 1242 KK (1022 KK laki-laki dan 220 KK perempuan) dengan peningkatan jumlah KK sebanyak 71 KK dibanding tahun 2007. Sedangkan rata-rata anggota rumah tangga tahun 2008 masih sama dengan tahun 2007 yaitu sekitar empat jiwa per KK. Penduduk Desa Tanjungsari menurut jenis kelamin pada tahun 2007 diantaranya laki-laki berjumlah 2113 jiwa, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 2098 jiwa. Pada tahun 2008, jumlah ini mengalami peningkatan, dimana jumlah penduduk laki-laki menjadi 2186 jiwa dan jumlah penduduk perempuannya adalah 2181 jiwa. Untuk nilai sex ratio pada tahun 2007 maupun tahun 2008 mencapai 100, yang artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 100 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk Desa Tanjungsari pada tahun 2007 adalah 14,38 jiwa per hektar. Sedangkan kepadatan penduduk tahun 2008 adalah 14,92 jiwa per hektar. Data ini masih belum diperbarui hingga bulan Juli 2009 (akhir dilakukannya penelitian ini).

Berikut adalah tabel data kepadatan penduduk di Desa Tanjungsari dari tahun 2007 hingga tahun 2008. Tabel 1. Perkembangan Kepadatan Penduduk Desa Tanjungsari Tahun 2007 hingga Tahun 2008 Tahun Jumlah penduduk (orang) Jumlah Kepala Keluarga (KK) Kepadatan Penduduk Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan (jiwa/ha) 2007 2 113 2 098 963 208 14,38 2008 2 186 2 181 1 022 220 14,92 Perkembangan 73 83 59 12 0,54 Sumber: Data Monografi Desa Tanjungsari Tahun 2008 Jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya di Desa Tanjungsari berdekatan. Sedangkan jarak tempat tinggal dengan lahan pertanian tidak begitu jauh, dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih sekitar 15-20 menit. 4.1.2.2 Pendidikan Pada umumnya tingkat pendidikan penduduk Desa Tanjungsari adalah tamat SD/sederajat yaitu sebesar 53,53 persen. Kemudian di tempat kedua adalah penduduk yang tamat SMP yakni sebesar 10,16 persen (Tabel 2). Tabel 2. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Tanjungsari Tahun 2008 No Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (orang) (%) 1. TK 102 2,53 2. Tidak tamat SD 124 3,08 3. Tamat SD 2 142 53,23 4. Sedang SD 550 13,67 5. Tidak tamat SMP 58 1,44 6. Tamat SMP 409 10,16 7. Sedang SMP 115 2,86 8. Tidak tamat SMA 48 1,19 9. Tamat SMA 269 6,69 10. Tamat D-1, D-2, D-3 dan S-1 180 4,47 11. Sedang D-1, D-2, D-3 dan S-1 27 0,67 Jumlah 4 024 100,00 Sumber: Data Monografi Desa Tanjungsari Tahun 2008

4.1.2.3 Suku Bangsa Penduduk yang berada di Desa Tanjungsari merupakan penduduk asli dan pendatang. Untuk penduduk pendatang pada umumnya berasal dari desa atau kecamatan yang bersebelahan dengan Desa Tanjungsari dan Kecamatan Sukaresik yang etnisnya masih Sunda. Menurut data monografi desa (2008), terdapat tujuh orang penduduk yang berasal dari etnis bukan Sunda, yakni tiga orang etnis Betawi dan empat orang etnis Jawa. 4.1.2.4 Kegiatan Ekonomi Masyarakat Mayoritas penduduk Desa Tanjungsari bermata pencaharian sebagai buruh tani dan petani, yaitu 1910 (75,23 persen). Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi pilihan utama bagi penduduk di desa ini. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Klasifikasi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2008 Jumlah No Mata Pencaharian (jiwa) Presentase (%) 1 Tani dan Buruh Tani 1 910 75,23 2 Karyawan a. Pegawai Negeri Sipil/ABRI/POLRI 71 2,80 b. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil/ABRI/POLRI 7 0,27 c. Swasta 264 10,40 3 Sektor Peternakan 3 0,12 4 Pedagang 36 1,42 5 Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga 205 8,07 6 Angkutan 24 0,94 7 Jasa Lainnya 19 0,75 Total 2 539 100,00 Sumber: Data Monografi Desa Tanjungsari Tahun 2008 Menurut Yasin dan Ahmad (1996), penduduk yang berada pada kisaran umur 15-54 tahun tergolong kepada tenaga kerja produktif. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat

bahwa struktur penduduk di Desa Tanjungsari yang masih produktif (15-54 tahun) berjumlah 3052 jiwa (69,89 persen). Sedangkan untuk penduduk berusia non produktif (> 55 tahun) berjumlah 1198 jiwa (27,43 persen). Jumlah umur produktif yang lebih besar dari pada jumlah umur non-produktif menyebabkan semakin tingginya kebutuhan terhadap pekerjaan dan kesempatan berusaha. Gejala sosial yang timbul selanjutnya ialah semakin tingginya permintaan kebutuhan akan lahan. Rumah tangga yang memiliki anak yang berusia muda, yaitu usia 0-14 tahun, sebanyak 117 jiwa (2,68 persen). Tabel 4. Klasifikasi Penduduk Desa Tanjungsari Menurut Umur Tahun 2008 No Kelompok umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1. 0-14 117 2,68 2. 15-54 3 052 69,89 3. > 55 1 198 27,43 Jumlah 4 367 100,00 Sumber: Data Monografi Desa Tanjungsari Tahun 2008 4.1.3 Struktur Organisasi Sosial Masyarakat Desa Tanjungsari Secara struktural, struktur organisasi di Desa Tanjung Sari terdiri dari Kepala Desa yang dibantu oleh seorang Sekretaris Desa yang membawahi Kepala Urusan (Kaur) Umum, Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Kesejahteraan Rakyat, Kaur Ulu- Ulu, Kaur PTD dan Kaur Keuangan. Untuk Kaur Kesejahteraan di desa ini adalah Amil zakat, sedangkan untuk Kaur Umumnya adalah Polisi Desa (Poldes) yang bertugas menjaga keamanan desa. Polisi desa biasanya melakukan patroli keliling desa setiap harinya. 4.1.3.a Kelembagaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelembagaan PKK hingga tahun 2009 beranggotakan 70 orang yang terdiri dari anggota khusus dan anggota umum. Anggota khusus adalah anggota perwakilan untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di luar desa. Anggota umum adalah anggota biasa yang kegiatannya di desa saja. Ketua PKK di Desa Tanjungsari adalah Ibu Kepala Desa, yaitu Ibu Empu Marpo ah.

Kelembagaan PKK di desa ini bernama Dasa Wisma, yang artinya mengemban 10 program kegiatan pembinaan diantaranya: (1) penghayatan dan pengamalan Pancasila, (2) gotong royong, (3) pangan, (4) sandang, (5) perumahan dan tata laksana rumah tangga, (6) pendidikan dan keterampilan, (7) kesehatan, (8) pengembangan kehidupan berkoperasi, (9) kelestarian lingkungan hidup dan (10) perencanaan sehat. Untuk program pertama dan kedua, merupakan tanggung jawab dusun satu, untuk program ketiga dan keempat adalah tanggung jawab dusun dua, program kelima, keenam dan ketujuh merupakan tanggung jawab dusun tiga, sedangkan untuk program kedelapan, kesembilan dan kesepuluh adalah tanggung jawab dusun empat. Kegiatan PKK terdiri dari dua macam: pertama, kegiatan bulanan yang biasanya diadakan setiap tanggal 16 pada tiap bulannya. Dimana setiap dusun mendapat giliran untuk panitia dalam merencanakan dan mengadakan kegiatan bulanan ini. Kedua, kegiatan pembinaan yang biasanya dilaksanakan pihak kecamatan dan kebupaten. Kegiatan binaan ini dapat berupa pemberian materi/pengetahuan mengenai balita sehat, tumbuhan obat-obatan, penggunaan garam beryodium dan lain sebagainya. Perwakilan PKK desa ini untuk kegiatan pembinaan adalah anggota khusus yang nantinya akan mentransfer pengetahuan yang diperoleh kepada anggota PKK umum. Dana PKK berasal pemerintah sebesar Rp. 250.000,- per triwulan. Sedikitnya dana yang ada membuat para ibu-ibu anggota PKK menggunakan dana pribadi di setiap pelaksanaan kegiatannya. 4.1.3.b Kelompok Tani Sukarakatiga Kelompok tani yang berada di Desa Tanjungsari ini bernama Kelompok Tani Sukarakatiga. Kelompok tani ini didirikan pada tahun 1992. Kelompok tani di desa ini ada empat sub-kelompok, yaitu Surakatiga satu, dua, tiga dan empat sesuai dengan jumlah dusun yang ada di desa tersebut. Saat ini anggota kelompok tani Sukarakatiga berjumlah kurang lebih 30 sampai 35 orang tiap sub-kelompoknya. Secara umum, anggota kelompok tani Sukarakatiga berkontribusi aktif dalam kegiatan kelompok. Hal ini dapat dibuktikan melalui kelengkapan daftar hadir rapat

kelompok tani Sukarakatiga. Rapat tersebut merupakan pertemuan rutin yang dilakukan satu bulan sekali. Kegiatan ataupun pelatihan yang dilakukan kelompok tani ini hanya seputar pertanian meliputi penyediaan benih, pupuk organik, traktor, sprayer dan pemotong rumput. 4.1.3.c Badan Permusyawaratan Desa Struktur organisasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan tujuh orang anggota. Keberadaan badan ini adalah sebagai lembaga yang mewakili penduduk desa dalam mengemukakan aspirasinya. Jumlah aspirasi yang telah ditampung selama tahun 2008 ada tiga permasalahan, diantaranya masalah pembangunan, pelayanan dan pembinaan. 4.1.3.d Karang Taruna Karang taruna di desa Tanjungsari berdiri pada tahun 2007. Saat ini anggota aktif sejumlah 30 orang dengan pengurus sebanyak lima orang. Struktur organisasi kepengurusannya diantaranya ketua, wakil ketua, sekretaris I dan II dan bendahara Beberapa kegiatan yang telah dilakukan diantaranya: 1. Mengadakan kegiatan sosial, yaitu di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan. 2. Mengikuti kegiatan olahgara antar desa, seperti turnamen voli dan tenis meja. 3. Mengadakan turnamen tenis meja dan voli pada tahun 2008. 4.1.4 Sarana dan Prasarana Secara fisik, jalan Desa Tanjung Sari merupakan jalan berbatu yang dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Sehingga akses menuju Desa Tanjung Sari ini dapat dikatakan cukup memadai. Jalan ini dibangun melalui dana swadaya masyarakat sendiri dan dana dari pemerintah kabupaten. Selain jalan, sarana dan prasarana lainnya yang dapat dilihat ialah aliran listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Aliran listrik tersebut dimanfaatkan masyarakat Desa Tanjungsari selama kurun waktu 24 jam penuh. Jumlah pelanggan listrik di desa ini mencapai 1198

rumah. Untuk sarana jaringan komunikasi, berdasarkan data monografi desa (2008) tidak ditemukan adanya telepon sebagai alat komunikasi rumah tangga. Oleh karena itu, masyarakat Desa Tanjungsari menggunkan komunikasi telepon seluler untuk berkomunikasi. Desa Tanjungsari memiliki delapan sarana pendidikan formal, diantaranya enam Taman Kanak-kanak/sederajat, enam Sekolah Dasar/sederajat dan empat Sekolah Menengah Pertama/sederajat. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak ada di desa ini, maupun di desa-desa lainnya di Kecamatan Sukaresik. Jarak sarana pendidikan tersebut dari rumah warga tidak jauh. Untuk menempuh jarak tersebut, dapat dilakukan dengan berjalan kaki. Sarana kesehatan yang terdapat di Desa Tanjung Sari adalah berupa posyandu sebanyak lima unit, poskesdes satu unit, sedangkan untuk sarana kesehatan Puskesmas tidak terdapat di desa ini. Tenaga medis yang melaksanakan praktek di desa ini adalah satu orang bidan desa, satu orang paramedis dan lima orang dukun. Sedangkan jumlah rumah peribadatan yang terdapat di desa terdiri dari sepuluh unit masjid dan sebelas unit mushola. Di desa ini tidak terdapat gereja, karena penduduk Desa Tanjungsari 100 persen beragama Islam. Masyarakat Desa Tanjungsari memiliki bendungan irigasi untuk mengairi sawahnya. Air bendungan irigasi ini berasal dari Sungai Cikidang dan kemudian air pembuangannya dialirkan ke Sungai Citanduy. 4.2 Profil Responden 4.2.1 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Pada Tabel 5 berikut ini dapat dilihat klasifikasi pendidikan 40 responden, diantaranya responden yang tingkat pendidikannya SD/sederajat berjumlah 34 orang (85,00 persen). Kemudian responden yang tingkat pendidikannya SMP berjumlah empat orang (10,00 persen). Sedangkan responden yang tingkat pendidikannya SMA adalah

dua orang (5,00 persen). Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Faktor Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden (Orang) (%) SD/Sederajat 34 85,00 SMP 4 10,00 SMA 2 5,00 Total 40 100,00 4.2.2 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Berikut ini adalah klasifikasi responden menurut pekerjaannya yang meliputi pekerjaan utama dan sampingan. Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 40 responden, 26 orang (65,00 persen) responden memiliki mata pencaharian utama sebagi petani, baik sebagai petani pemilik maupun penggarap. Sedangkan yang lainnya memiliki pekerjaan utama sebagai pedagang tiga orang (7,50 persen), buruh bangunan satu orang (2,50 persen), buruh tani satu orang (2,50 persen), supir angkot/ojek satu orang (12,50 persen), enam orang (15,00 persen) perangkat desa dan dua orang lainnya (5,00 persen) memiliki pekerjaan utama lainnya, yaitu ibu rumah tangga dan da wah. Tabel 6. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan No Jumlah (orang) Persentase (%) Jenis Pekerjaan Utama Sampingan Utama Sampingan 1 Petani 27 12 67,50 30,00 2 Dagang 3 3 7,50 7,50 3 Buruh bangunan 1 4 2,50 10,00 4 Buruh tani 1 3 2,50 7,50 5 Supir angkot/ojek 1 1 2,50 2,50 6 Perangkat desa 6 0 15,00 0,00 7 Lainnya 1 4 2,50 10,00 8 Tidak ada 0 13 0,00 32,50 Total 40 40 100,00 100,00 Tabel 6 di atas juga menunjukkan bahwa terdapat 13 orang (32,50 persen) masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan sampingan. Artinya, masyarakat desa hanya mengandalkan pendapatan dari pekerjaan utama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mereka yang tidak memiliki pekerjaan sampingan ini pada merupakan responden yang memiliki pekerjaan utama sebagai petani. Faktor penyebabnya adalah (1) Tidak ada keahlian lain yang mereka miliki selain bertani, (2) Tidak punya modal dan (3) Faktor usia yang sudah tua. Seperti keterangan Bapak DD (62 tahun) berikut ini:...masyarakat di desa ini hanya bertani yang dindalkan sebagai mata pencaharian utama. Seperti saya, mau kerja yang lain misalnya, berdagang, gak punya modal, mau jadi buruh bangunan, gak ahli. Ditambah lagi karena usia saya yang sudah tua, jadi dari bertani saja. Ada juga petani yang punya sawah atau menggarap sawah orang lain menjadi buruh tani juga, tapi ya masih di lingkungan pertanian juga neng.. 4.2.3 Distribusi Responden Menurut Pendapatan Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa tiga responden (7,50 persen) memiliki pendapatan di bawah Rp. 500.000,-. Kemudian terdapat 23 orang responden (57,50 persen) pendapatannya berada diantara Rp. 500.000,- hingga Rp. 1.000.000,- dan 14 orang respoden (35,00 persen) memiliki pendapatan di atas Rp. 1.000.000,-. Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Jumlah Pendapatan No Jumlah Kategori Pendapatan Per Bulan (Orang) Persentase (%) 1 Rendah : < Rp. 500.000,- 3 7,50 2 Sedang: Rp. 500.000-Rp. 1.000.000,- 23 57,50 3 Tinggi: > Rp. 1.000.000,- 14 35,00 Total 40 100,00