BAB I PENDAHULUAN. maka perlu pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pengawasan (Supervisi) Kepala Sekolah. supervisi atau pengawasan sekolah. 1

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya, tetapi juga mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dengan mengembangkan kemampuan intelektual, potensi, spiritual,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, mengenai Pola

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Berdasarkan Undang-Undang RI No.20 tahun yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat

BAB I PENDAHULUAN. jawab kepala sekolah. Pemimpin adalah orang yang melakukan kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. berdiri secara utuh. Sekolah adalah organisasi yang komplek dan unit, seiring

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Kajian Konsep Dan Teoritis)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan dan mendesainnya sebaik mungkin. positif dalam pembangunan dan peningkatan SDM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

: Kompetensi Manajerial, Kepala Sekolah, Kinerja guru

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sekolah benar-benar sangat diperlukan, karena sekolah

BAB I PENDAHULUAN. akan cepat dicapai bila mana didukung oleh sumber daya alam yang memadai dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Salah satu unsur tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan masalah dalam penelitian ini tentang Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. di dalam proses pembelajaran. Guru yang profesional dituntut agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pelaksanaan (supervisi) kepala madrasah. berasal dari kata super dan visi yang mengandung arti melihat

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

PERSEPSI GURU TERHADAP PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk pengembangan pribadi dan profesional. 1

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. optimal kepada pelanggannya agar tujuan yang dicita-citakan tercapai. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

PEGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU IPS SMA NEGERI KECAMATAN BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS.

BAB I PENDAHULUAN. 1 SamsulNizar, Filsafat PendidikanIslam(Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 41.

PROFESIONALITAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEBERHASILAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada pendidikan Formal, guru merupakan tonggak penentu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan

SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki peserta didik tersebut. Guru adalah orang yang paling berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI GEUMPANG KABUPATEN PIDIE. Oleh: Yusran

BAB I PENDAHULUAN. 2011, hlm Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi pendidikan, Gava Media, Yogyakarta,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB I PENDAHULUAN. Terdahulu, (g) Kerangka Pemikiran, dan (h) Sistematika Pembahasan.

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Penerbit Alumni, 1987), hlm Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BAB II LANDASAN TEORI. penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan disemua jenjangnya, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan manajemen sekolah baik yang konvensional maupun yang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai suatu lembaga, sekolah memiliki struktur organisasi dalam menjalankan aktivitas lembaganya dan salah satu di antaranya adalah perpustakaan, perpustakaan merupakan bagian dari sekolah, merupakan wadah atau unit untuk memberikan pelayanan informasi kepada peserta didik untuk memastikan layanan yang telah di rencanakan, maka perlu pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah. Pidarta, mengutip pendapat Jones, pengawasan (supervisi) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektifitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan. 1 Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi prilaku personil dalam organisasi pendidikan dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang telah di tetapkan, kemudian dari hasil pengawasan tersebut apakah dilakukan perbaikan, pengawasan meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan dengan rencana yang telah di tetapkan, intruksi-intruksi yang di keluarkan, prinsip-prinsip dan bentuk-bentuk yang di tetapkan. Prinsip prinsip pengawasan adalah: a. Strategi menentukan keberhasilan dengan mengukur perbuatan 1 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep, Strategi, dan Implementasi), PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011. hlm. 155 1

2 b. Membandingkan perbuatan dengan standar yang di tetapkan dan menetapkan perbedaan-perbedaan jika ada yang terjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan c. Responsif terhadap perubahan perubahan kondisi dan lingkungan. d. Cocok dengan organisasi pendidikan dengan memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personel pendidikan e. Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan. 2 Para kepala sekolah di harapkan melakukan kegiatan kegiatan berikut: (1). Senantiasa belajar dari pekerjaan sehari -hari terutama dari cara kerja guru dan pegawai sekolah lainnya, (2). Melakukan observasi kegiatan manajemen secara terencana, (3). Membaca berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan, (4). Memanfaakan hasil penelitian orang lain, (5). Berfikir untuk masa yang akan datang, (6). Merumuskan ide-ide yang dapat di uji cobakan. 3 Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai seorang pemimpin seharusnya dalam praktik sehari-hari selalu berusaha memperhatikan dan mempraktikan fungsi kepemimpinan di dalam kehidupan sekolah. 1. Dalam kehidupan sehari-hari kepala sekolah akan di hadapkan kepada sikap guru, staf dan para siswa yang mempunyai latar belakang kehidupan, kepentingan serta tingkat sosial budaya yang berbeda sehingga tidak mustahil terjadi konflik antar individu bahkan antar kelompok. 2 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2009. hlm. 59-60 3 Mulyasa. Op Cit., 127

3 2. Sugesti atau sasaran sangat diperlukan oleh para bawahan dalam melaksanakan tugas, para guru, staf dan siswa suatu sekolah hendaknya selalu mendapatkan saran, anjuran dari kepala sekolah sehingga dengan sasaran tersebut selalu dapat memelihara bahkan meningkatkan semangat, rela bekorban, rasa kebersamaan dalam melaksanakan tugas masing-masing. 3. Dalam mencapai tujuan setiap organisasi memerlukan dukungan, dana, sarana dan sebagainya. 4. Kepala sekolah berperan sebagai katalisator, dalam arti mampu menimbulkan dan menggerakkan semangat para guru, staf dan siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 5. Rasa aman merupakan salah satu kebutuhan setiap orang baik individu maupun kelompok. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus dapat menciptakan rasa aman didalam lingkungan sekolah, sehingga guru, staf dan siswa melaksanakan tugasnya merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah, kekhawatiran, serta memperoleh jaminan keamanan dari kepala sekolah. 6. Seorang kepala sekolah selaku pemimpin akan menjadi pusat perhatian, artinya semua pandangan diarahkan ke kepala sekolah sebagai orang yang mewakili kehidupan sekolah. 7. Kepala sekolah pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para guru, staf dan siswa. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus

4 selalu membangkitkan semangat, percaya diri terhadap guru, staf dan siswa, sehingga mereka menerima dan memahami tujuan sekolah secara antusias, bekerja secara tanggung jawab kearah pencapaian tujuan sekolah maupun tujuan pendidikan. 8. Setiap orang dalam kehidupan organisasi baik secara pribadi maupun kelompok, apabila kebutuhannya diperhatikan dan dipenuhi. Untuk itu kepala sekolah diharapkan selalu dapat menghargai apapun yang dihasilkan oleh para mereka yang menjadi tanggungjawabnya. 4 Sementara itu, peran dan status pustakawan sebagai tenaga kependidikan telah diatur secara jelas dalam Undang Undang SISDIKNAS dalam Bab XI Pasal 39 tentang tenaga kependidikan. Yaitu. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Lalu, dilanjutkan keterangannya dalam penjelasan Undang undang tersebut bahwa yang di maksud tenaga kependidikan meliputi pengelolaan satuan pendidikan, pemiliki pamong belajar, pustakawan, pengawasan, dan peneliti. 5 Dalam mencapai tujuan pendidikan pustakawan juga mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan mutu pendidikan serta menentukan tercapainya tujuan pendidikan, keberadaan perpustakaan 4 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005. hlm. 107-109 5 Undang Undang SISDIKNAS, Bab XI, Pasal 39. Tentang Tenaga Kependidikan. UU RI No 20 Tahun 2003,. hlm.27

5 harus memberikan kontribusi yang jelas terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Secara rinci seseorang yang diangkat sebagai petugas perpustakaan sekolah harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang perpustakaan sekolah b. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang pendidikan c. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki minat terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah d. Perpustakaan sekolah harus bekerja keras, tekun, dan teliti dalam melaksanakan tugasnya e. Petugas perpustakaan sekolah harus terampil mengelola perpustakaan sekolah. 6 Pada dasarnya petugas perpustakaan sekolah terdiri dari dua bagian, yaitu seorang yang bertindak sebagai kepala perpustakaan sekolah yang sering disebut juga dengan kata pustakawan atau guru pustakawan, dan beberapa orang anggota staf perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa penyimpanan koleksi bahan pustaka yang di atur secara sistematik dengan 6 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta, 2011. hlm.175-176

6 cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah. Pendidikan tidak akan terlaksana dengan baik apabila unsusr-unsur pendukung, diantaranya pustakawan,guru, dan siswa, tidak menjalankan tugas dan fungsi mereka dengan baik. Pustakawan dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsi nya untuk mengelola pustaka dengan baik agar bisa membantu sepenuhnya usaha pendewasaan anak didik dalam meningkatkan proses pembelajaran demi mencapai tujuan sekolah dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu, kerjasama antara kepala sekolah, guru, pustakawan, dan staf sekolah yang lainnya dibutuhkan dalam penyelenggaraan koleksi perpustakaan sekolah, hal tersebut agar mereka sanggup mengemban misi mereka dalam keseluruhan rangkaian pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Dalam sekolah yang sangat bagus kita dapat menjumpai kepala sekolah yang agresif, profesional dan dinamis, tekun menyediakan program-program pendidikan yang di anggap penting. Kepala sekolah lah yang membuat perbedaan antara sekolah yang bagus dengan sekolah yang lain. Dimana kepala sekolah minimal harus mampu berfungsi sebagai supervisor. Supaya jangan terjadi kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan oleh tenaga perpustakaan dalam melaksanakan tugas. Akan tetapi di Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Sabak Auh di temukan persoalan bahwa tenaga perpustakaan belum melakukan

7 pelaksanakaan tugas nya dengan baik di dalam perpustakaan, di mana penulis menemukan gejala-gejala sebagai berikut: 1. Kepala sekolah kurang memperhatikan adanya kesalahan kesalahan yang terjadi pada tenaga perpustakaan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. 2. Kepala sekolah kurang memberikan bimbingan kepada tenaga perpustakaan dalam melakukan pengelolaan perpustakaan 3. Kepala sekolah jarang memberikan teguran kepada tenaga perpustakaan yang tidak disiplin dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya sebagai penyelenggaraan perpustakaan. 4. Masih adanya tenaga perpustakaan yang lalai dengan tugas,fungsinya serta perannya, khusunya dalam mengelola perpustakaan. 5. Masih adanya tenaga perpustakaan kurang terampil dalam mengelola perpustakaan. 6. Kurangnya kedisiplinan tenaga perpustakaan dalam melakukan tugas nya. Berdasarkan gejala di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengawasan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Tenaga Perpustakaan di SMA N 01 Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dan kekeliriuan dalam memahami judul penelitian ini, maka peneliti perlu menjelaskan tentang hal-hal yang

8 berkenaan dengan judul penelitian, adapun penjelasan istilah adalah sebagai berikut: 1. Pengawasan Pengawasan adalah pengontrolan tertinggi, penyeliaan. 7 Selain itu, pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas mencapai tujuan. 8 Secara etimologi, istilah supervisi berasal dari bahasa inggris supervision yang berarti pengawasan. 9 2. Kepala sekolah Kepala sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. 10 3. Tenaga Pepustakaan Tenaga perpustakaan adalah petugas yang bertanggungjawab melaksanakan pengelolaan perpustakaan pada satuan pendidikan. Tenaga adalah kekuatan badan, daya, sesuatu yang menyebabkan bergerak. 7 Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, Amelia, Surabaya, 2003, hlm.457. 8 Suharsimi Arikunto, Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Aditya Media, Yogyakarta, 2008., hlm. 13. 9 Sudarwan Danim, Khairil, Profesi Kependidikan, Alfabeta, Bandung, 2012,. hlm. 152 10 Zukhrufarisma, Peran Kepala Sekolah Profesional, Wordpress. Com, 2012

9 Perpustakaan adalah kumpulan buku-buku bacaan, dan sebagainya, kesusastraan, buku kesusastraan. 11 Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan pelayanan segala macam informasi baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, video, komputer, dan lain-lain. 12 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang dan gejala-gejala yang ada, bahwa yang menjadi pokok permasalahan kajian ini adalah pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan, maka dapat diidentifikasikan masalah yang akan teliti sebagai berikut: a. Bagaimana pengawasan kepala sekolah terhadap pelakasanaan tugas tenaga perpustakaan di SMA N 01 Sabak Auh Kabupaten Siak b. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan SMA N 01 Sabak Auh dilaksanakan dengan baik. c. Faktor-faktor apa pengdukung dan penghambat pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan 11 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Modern English Press. Jakarta, 1991.hlm.1211 12 Pawit M. Yusuf, Yaya Suhendar,Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2005, hlm. 1

10 d. Usaha- usaha apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam pengawasan pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh. Kabupaten Siak e. Seperti apa pelaksanaan pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan di SMA N 01 Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak. 2. Batasan Masalah Mengingat ada beberapa masalah pada penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahannya dengan meneliti tentang sepeti apa pelaksanaan pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan serta faktor-faktor yang pendukung dan penghambat pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan judul penelitian, maka penulis membuat perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Seperti apa pelaksanaan pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan di SMAN 01 Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak?

11 b. Apa faktor-faktor pengdukung dan penghambat pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan di SMAN 01 Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan di SMAN 01 Sabak Auh Kabupaten Siak b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang pendukung dan penghambat pengawasan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas tenaga perpustakaan di SMAN 01 Sabak Auh Kabupaten Siak. 2. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: a. Sebagai bahan masukan atau informasi bagi kepala sekolah, bahwa perlu melakukan pengawasan secara terus menerus agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal, khususnya dalam pengawasan kepala sekolah terhadap pelakasanaan tugas tenaga perpustakaan b. Penelitian dalam bidang ini sesuai dengan dasar penulis, yang mengambil jurusan kependidikan islam Konsentrasi Administrasi Pendidikan.

12 c. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Administrasi Pendidikan untuk memperoleh gelar S.Pd.I