BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah pertumbuhan peradaban manusia banyak menunjukkan bukti bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelangsungan organisasi adalah kuat tidaknya pemimpin, karena pemimpin merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan yang akan dicapai. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Siagian bahwa arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan harus sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana yang tersedia. Arah yang dimaksud tertuang dalam strategi dan taktik yang di susun dan di jalankan oleh organisasi yang bersangkutan. 1 Oleh karena itu, posisi pemimpin tidak bisa diserahkan kepada sembarang orang. Dia harus benar-benar profesional dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari yang menyatakan bahwa apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya. 2 Dalam satuan pendidikan kepala sekolah menduduki jabatan penting untuk dapat menjamin kelangsungan proses pendidikan sebagaimana yang telah digariskan oleh peraturan perundang-undangan. Salah satunya adalah kepala 1 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, konsep, strategi, dan implementasi, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,2003), hlm Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al-bukhari, Matan al-bukhari, Juz I, (Semarang : Toha Putra,t.th), hlm

2 2 sekolah menduduki jabatan sebagai pemimpin formal pendidikan di sekolahnya, yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan bawahan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dalam hal ini kepala sekolah bertugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun penciptaan iklim madrasah yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. 3 Esensi kepemimpinan adalah kepengikutan (followership) 4. Tanpa adanya bawahan atau pengikut tidak akan terbentuk kepemimpinan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mampu menciptakan suatu kondisi dimana dia bisa benar-benar diakui sebagai seorang pemimpin yang berwibawa dan diikuti oleh bawahannya (guru, staf dan murid). Dari uraian di atas kiranya dapat dipahami bahwa kepala sekolah mau tidak mau harus memiliki kemampuan memimpin, dan untuk dapat menggerakkan bawahan disesuaikan dengan kemampuan memimpin yang dimiliki, namun harus menguasai yang dipimpin, karena bawahan yang dipimpin memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Di sinilah pentingnya kepala sekolah untuk memiliki kemampuan memimpin guna tercapainya tujuan yang ditetapkan. Ketika melihat fenomena di madrasah masih banyak ditemukan kepala madrasah yang memiliki kemampuan memimpin yang minim, mungkin karena kurangnya pelatihan- 3 Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir, Administrasi Pendidikan, Teori, Konsep dan Issu, (Jakarta: Program Paska Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia,2000), hlm.33 4 Wahjosumijo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta: Raja grafindo Persada, 2001), Cet.III,hlm.104

3 3 pelatihan yang diikuti tentang kepemimpinan atau karena usia yang sudah udhur akhirnya dalam memimpin terkesan apa adanya. Berdasarkan uraian di atas, akan dikaji tentang kepemimpinan kepala sekolah yang meliputi kemampuan memimpin, fungsi, dan peran kepala sekolah sebagai pemimpin dan pengaruhnya terhadap produktivitas guru. Yang diharapkan dapat ditemukan kemampuan memimpin yang efektif bagi kepala sekolah dan hubungannya dengan produktivitas guru. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini perlu diutarakan dengan maksud agar penelitian tidak keluar dari permasalahan yang diteliti. Dalam melakukan penelitian tidak semua Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kecamatan Wiradesa tetapi penelitian ini hanya dilakukan di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, karena antara MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan berdekatan jaraknya sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kemampuan memimpin kepala sekolah di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan?

4 4 2. Bagaimana produktivitas guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan? 3. Bagaimana hubungan antara kemampuan memimpin kepala sekolah dengan produktifitas guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kemampuan memimpin kepala sekolah di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan 2. Untuk mendiskripsikan produktivitas guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan 3. Untuk menganalisis hubungan antara kemampuan memimpin kepala sekolah dengan produktivitas guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberikan konstribusi di bidang pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah.

5 5 2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan input dan pedoman bagi kepala sekolah dalam memimpin para guru agar produktivitas baik dan meningkat F. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoreitis Secara etimologis pemimpin dan kepemimpinan itu berasal dari kata pimpin (Inggris to lead), maka dengan konjugasi berubah menjadi pemimpin (leader) dan kepemimpinan (leadership). 5 Adapun pengertian kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dipahami karena setiap ahli dalam mendefinisikan kata ini menurut perspektif mereka masing-masing. Menurut Mardjian sebagaimana yang dikutip mengatakan bahwa kepemimpinan adalah keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta menggiatkan orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan, atau dengan definisi yang lebih lengkap dapat dicapai karena dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses pemberian jalan yang mudah (fasilitas) dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah dicapai. 6 Abdul Aziz Wahab mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi kelompok kearah pencapaian tujuan 7 5 K. Permadi, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta:Rineka Cipta, 1996), hlm.9. 6 Hidayat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1968), hlm Abdul Aziz Wahab, Anatomi organisasi dan kepemimpinan pendidikan, (Bandung: Alfa beta, 2008), hlm.82.

6 6 Pengelolaan sekolah tidak lepas dari kemampuan kepala sekolah dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan, bagi seorang kepala sekolah tentunya harus mempunyai kemampuan-kemampuan dalam memimpin sekolah yaitu kemampuan kepala sekolah sebagai manajer yang meliputi kemampuan menyusun program, kemampuan menyusun organisasi, kemampuan menggerakkan staf atau guru, kemampuan mengoptimalkan sumber daya sekolah. Selanjutnya kemampuan kepala sekolah sebagai administrator yang meliputi kemampuan kepala sekolah dalam mengelola administrasi kegiatan belajar mengajar, kemampuan mengelola kesiswaan, kemampuan mengelola administrasi keuangan, kemampuan mengelola administrasi ketenagaan, kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana, kemampuan mengelola administrasi persuratan. Kemampuan yang lain yang harus dimiliki kepala sekolah adalah kemampuan yang berkaitan dengan pembinaan kedisiplinan dan pembangkitan motivasi. 8 Adapun kepala sekolah menurut B. Suryosubroto, kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah, sehingga ia berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukan pada tempat paling atas. 9 Hidayat Soetopo dan Wasty Soemanto, menjelaskan bahwa fungsi utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ialah menciptakan situasi belajar mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar dan murid-murid dapat 8 E. Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm B. Suryobroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta,2004), hlm

7 7 belajar dengan baik. Dalam melaksanakan fungsi tersebut kepala sekolah memiliki tanggung jawab ganda yaitu melaksanakan administrasi sekolah sehingga tercipta situasi proses belajar mengajar yang baik, dan melaksanakan supervisi sehingga guru-guru bertambah dalam menjalankan tugas-tugas pengajaran dan dalam membimbing pertumbuhan murid-murid. 10 Menurut Zakiyah Dradjat, guru adalah pendidik professional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab yang dipikul di pundak para orang tua. 11 Pendapat lain menyebutkan bahwa guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu guru harus : a. Membantu siswanya kepada tujuan yang hendak di capai. b. Mampu mempengaruhi siswanya. c. Mampu berpandangan luas, dan d. Memiliki kriteria sebagai guru yang baik Kajian Penelitian yang Relevan Kajian penelitian yang relevan merupakan hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai serta hubungannya dengan penelitian terdahulu yang relevan. Dengan kata lain kajian penelitian yang 10 Ibid, hlm Zakiyah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakrta: Bumi Aksara, 1992), hlm Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik, Dasar-dasar ilmu pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 182.

8 8 relevan merupakan pernyataan hasil penelitian ( yang ada ) yang relevan dengan masalah penelitian. 13 Kedudukan penelitian yang akan peneliti lakukan merupakan pengembangan dari hasil riset sebelumnya agar menghindari adanya temuantemuan yang sama, penulis memberikan beberapa contoh penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara tipe kepemimpinan kepala sekolah dan produktivitas guru di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Kadipaten Wiradesa Pekalongan. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Produktivitas Guru di MTs Gondang Wonopringgo Pekalongan, Fitria Yuliani, Time New Roman, 2006, dengan hasil penelitian bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan produktivitas kerja guru. 3. Kerangka Berpikir Masalah kepemimpinan merupakan masalah yang menarik untuk dibicarakan karena posisi strategis yang dimilikinya sangat memepengaruhi tumbuh kembang dan maju mundurnya sebuah organisasi atau komunitas. Maka dibutuhkan seorang pemimpin yang betul-betul memiliki kompetensi kepemimpinan dan memiliki kemampuan dalam menerapkannya segala aktivitas organisasi yang dipimpin guna tercapai tujuan yang ditetapkan. Produktivitas banyak dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah situasi/kondisi tempat kerja, iklim yang kondusif relatif akan membuat tenaga kerja dapat bekerja dengan tenang dan baik, situasi/kondisi demikian 13 Nana Sudjana, Ibrahim, Pelatihan dan Penilaian pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 182.

9 9 merupakan tugas dari seorang pemimpin. Pemimpin yang baik dituntut untuk dapat menciptakannya. Sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas bawahan. Dari pemaparan di atas bahwa pemimpin yang mampu memimpin, maka akan meningkatkan produktivitas anggota tersebut, jadi apabila kemampuan memimpin kepala sekolah baik dan efektif maka produktivitas guru akan baik dan relatif meningkat begitu juga sebaliknya apabila kemampuan memimpin kepala sekolah tidak baik/efektif maka relatif produktivitas guru akan menurun/tidak baik 4. Hipotesis Berdasarkan analisis teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Kemampuan memimpin kepala sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan dengan produktivitas guru G. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitain ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk

10 10 deskriptif dengan menggunakan angka-angka statistik 14. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam masyarakat. 15 sehingga dalam pemecahan masalah ini menggunakan data yang ada di lapangan 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah segala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. 16 Berdasarkan judul penelitian ini, maka variabel dalam penelitian adalah : a. Kemampuan memimpin kepala sekolah sebagai variabel bebas, dengan indikator : perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. 17 b. Produktivitas guru sebagai variabel terikat, dengan indikator : kualitas guru serta proses belajar mengajar Populasi Penelitian Populasi adalah subjek penelitian 19. Untuk menentukan subjek penelitian, berpijak pada variabel judul penelitian ini yaitu hubungan antara 14 Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hlm Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta:PT Bumi Aksara), hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta), hlm E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),hlm Sudarman Danim, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 144.

11 11 Kemampuan Memimpin Kepala Sekolah Dengan Produktivitas Guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, maka subjek penelitian yang akan digunakan adalah tenaga kependidikan di MIS Kadipaten, yang terdiri dari 1 kepala sekolah, dan 13 guru, MIM Kauman yang terdiri 1 kepala sekolah dan 13 guru, di MIS Kauman 1 Kepala Sekolah dan 12 Guru dan di MIS Waru Lor terdiri dari 1 Kepala Sekolah dan 13 Guru. Jadi jumlah yang diteliti berjumlah 51 orang guru. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti atau sebagian dari individu yang diteliti. 20 Dalam pengambilan sampel ini, peneliti mengikuti pendapat Suharsimi Arikunto yaitu jika subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara atau alat untuk mengumpulkan data, dengan maksud untuk memperoleh data yang valid dan representatif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Metode Observasi 19 Ibid, hlm Ibid, hlm. 104.

12 12 Observasi, yaitu pengamatan dan catatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian 21. Metode ini akan digunakan sebagai alat bantu untuk mendapatkan data tentang letak geografi MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, keadaan fisik sekolah serta pelaksanaan proses belajar mengajar dan fasilitas pendidikan yang lain. b. Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang yang tertulis. 22 Metode ini akan digunakan untuk memperoleh data yang berasal dari dokumen administrasi sekolah. Seperti struktur organisasi madrasah, daftar guru, jumlah siswa, daftar tingkat kelulusan siswa, dan lain sebagainya. c. Metode Wawancara Wawancara adalah alat ukur yang diberikan kepada individu yang berupa pertanyaan dalam bentuk lisan 23. Metode ini akan digunakan untuk mendapatkan data secara langsung dari tenaga kependidikan dan pengurus mengenai data yang dibutuhkan, seperti : sejarah berdirinya sekolah, proses belajar mengajar, dan lain-lain yang diperlukan. Adapun teknik yang digunakan dalam wawancara adalah bebas terpimpin. 21 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakrta: Raja Grafindo Persada,1995), hlm Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Bari Algesindo,th), hlm. 109.

13 13 d. Metode Angket Angket adalah jumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. 24 Angket ini ditujukan kepada guru-guru MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan untuk mencari data tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Angket ini bentuknya tertutup dan tipe multiple choice. 5. Teknik Analisa Data Analisis data penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah antara variabel X dan Y terdapat korelasi positif yang signifikan. Kemudian dalam analisis ini, menggunakana rumus product moment dengan rumus sebagai berikut 25 ; rxy = N XY ( X ) ( Y ) { N. X 2 ( X) 2 } {N. Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : rxy N XY x Y = Koofesien korelasi antara variable x dan y = Jumlah subjek yang di teliti = jumlah produk antara x dan y = jumlah skor variabel X = jumlah skor variabel y Ibid, hlm Anas Sudjiono, Pengantar Statistik, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999), hlm.

14 14 X 2 = Hasil pengkuadratan skor variabel X yaitu X 2 ( dijumlahkan ) Y 2 = hasil pengkuadratan skor variabel Y yaitu Y 2 ( dijumlahkan ) 6. Uji Normalitas Data Hasil perhitungan analisis korelasi kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan ketentuan apabila r hitung > r tabel maka ada hubungan antara Kemampuan Memimpin Kepala Sekolah Dengan Produktivitas Guru Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Wiradesa, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel, maka tidak ada hubungan antara Kemampuan Memimpin Kepala Sekolah Dengan Produktivitas Guru Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Wiradesa G. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi Bab II : Kepemimpinan Kepala Sekolah dan kinerja guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, berisi tentang Kemampuan Pemimpin, yang meliputi: Pengertian kepemimpinan, Kepala sekolah yang meliputi: pengertian kepala sekolah, fungsi dan peran kepala sekolah, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah serta kriteria kepala sekolah, Produktivitas yang meliputi pengertian dan

15 15 bentu-bentuk produktivitas guru serta faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, Pengajuan Hipotesis Bab III Gambaran umum kondisi MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, yang berisi letak sekolah, Tinjauan Historis, Identitas Madrasah, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, keadaan Guru, Keadaan Siswa, keadaan sarana dan prasarana MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Kepemimpinan Kepala Sekolah MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, Produktivitas guru MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Bab IV: Hubungan antara kemampaun kepemimpinan kepala sekolah dengan produktifitas guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Analisis Kemampuan Kepemimpinan kepala sekolah, dan Analisis Produktivitas Guru MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, serta Pengaruh Kemampuan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Produktivitas Guru di MIS Kadipaten, MIM Kauman, MIS Kauman dan MIS Waru Lor Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan Bab V : Penutup berisi simpulan, saran-saran dan penutup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Seperti halnya model pembelajaran, dalam penelitian juga dikenal suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Moch. Idochi Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Moch. Idochi Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta DAFTAR PUSTAKA Anwar, Moch. Idochi. 2004. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dan kegagalan suatu proses belajar mengajar secara umum dapat dinilai dari outputnya, yakni orang-orang sebagai produk pendidikan. Bila pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan masalah dalam penelitian ini tentang Kinerja

BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan masalah dalam penelitian ini tentang Kinerja BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan masalah dalam penelitian ini tentang Kinerja Kepala Madrasah sebagai lieder di MTs Sirajul Munir Kabupaten Kotawaringin Timur makadapat disimpulkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah sebagai administrator memegang kunci bagi perbaikan dai kemajuan sekolah. Ia harus mampu memimpin dan menjalankan peranannya agar segala kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Metode penelitian adalah strategi umum yang dipakai di dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar memperoleh data yang valid dan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya masing-masing. Salah satu kegiatan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya masing-masing. Salah satu kegiatan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dalam berinteraksi manusia harus mengembangkan sumber daya manusianya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan Sumber daya Manusia salah satunya dilakukan melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun informal. Pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai organisasi yang menjalankan proses pendidikan dengan segala fungsi dan hasilnya, mempunyai perangkat yang mewujudkan fungsi dan tugasnya melalui manajemen

Lebih terperinci

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 69 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH: PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dan metode analisis data secara kuantitatif. 1 Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan wadah dalam bentuk suatu struktur organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan wadah dalam bentuk suatu struktur organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Setiap organisasi dan semua organisasi apapun jenisnya pasti memiliki dan memerlukan seorang pemimpin dan pimpinan tertinggi yang harus menjalankan kegiatan kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan disini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelatif field research (penelitian lapangan). Penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian dengan jenis kuantitatif. Karena penelitian di sini merupakan penelitian lapangan yang memerlukan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting dalam masyarakat, karena pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Yulia Rachmawati (08120143) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah mempunyai tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang potensial dibidang pembangunan. 1. mempunyai pola asuh tertentu untuk membesarkan buah hatinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang potensial dibidang pembangunan. 1. mempunyai pola asuh tertentu untuk membesarkan buah hatinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah salah satu media yang dipakai dalam menulis dengan prosedur yang telah ditentukan. 1 Dalam penelitian, yang dicari adalah pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan suatu prosedur atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk menemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan, dengan kata lain metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PEELITIA Penelitian ini merupakan Field Research, yaitu suatu penelitian yang langsung dilakukan dikancah/medan terjadinya gejala-gejala. 1 Tujuan utamanya adalah untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah alat atau instrumen yang hendak dibahas secara luas dan sistematik. Metode penelitian biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan Contingent Praise terhadap motivasi belajar Qur an Hadist di MA

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan Contingent Praise terhadap motivasi belajar Qur an Hadist di MA BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan Contingent Praise terhadap motivasi belajar Qur an Hadist di MA Roudlotul Banat Pereng Sidoarjo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan di medan/tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, karena ketepatan dalam menentukan metode penelitian yang dilaksanakan, akan memberikan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian masyarakat menyatakan metode adalah cara atau jalan sehubungan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian masyarakat menyatakan metode adalah cara atau jalan sehubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah Metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang 70 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah sistem, sehingga keberhasilan dari proses pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pendidik atau guru. Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam kegiatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode dalam penelitian.sedangkan metode penelitian menurut Arif furchan adalah strategi umum yang di anut dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai caracara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Menurut Wahyu dan Masduki bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN bebas. Adapun variabel dalam penelitian yang berjudul Studi korelasi antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SDN Perning yang terletak di Jl. Raya Perning Desa Perning, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Telp. (0343)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif korelasional, yaitu berusaha menggambarkan dan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif korelasional, yaitu berusaha menggambarkan dan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif korelasional, yaitu berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN BAB. III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua sebagai peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sebagai factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sebagai factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Menurut Sumadi suryabrata, variable sering dikatakan sebagai gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering juga dinyatakan variable penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses menemuan pengetahuan menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena untuk membuktikan ada tidaknya hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek yang hendak diteliti atau keseluruhan obyek penelitian. 30 Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian (juga sering disebut metodologi) adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data, dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah sutu proses pengumpulan yang sistematis dan analisa yang logis terhadap informasi ( data) untuk tujuan tertentu. Sedangkan, metode penelitian (seringkali disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Field Research (penelitian lapangan) yaitu telaah atau studi kasus yang membuat penginderaan secara

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan pada dasarnya untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan dengan cara mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peniliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang di hadapi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi kehidupannya, baik aral yang hanya sebagai penghias ataupun aral yang berfungsi sebagai rintangan kehidupannya.

Lebih terperinci

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah penting dalam dunia pendidikan adalah rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan memiliki arti bahwa lulusan pendidikan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada dasarnya penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Agar penelitian mencapai hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei atau peninjauan secara langsung pada lokasi penelitian untuk memperoleh data sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nurul Hidayah Bojonegara yang bertempat di Kp. Pengrango RT/RW. 003/002

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam mengatur pada standar nasional pendidkan untuk menjamin. prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. beragam mengatur pada standar nasional pendidkan untuk menjamin. prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. 1 Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.

Lebih terperinci