2015 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK RUMAH TANGGA MERK TUPPERWARE

dokumen-dokumen yang mirip
@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari Amerika serikat yang berkualitas. Tupperware menerapkan sistem penjualan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya konsumen adalah raja. Tidak ada perusahaan yang dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan informasi dari BPS (Badan Pusat Statistik), menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

2014 S TUDI DES KRIPTIF MENGENAI PERILAKU KONS UMS I MAS YARAKAT DI KELURAHAN S EKEJATI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini menyebabkan persaingan dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A.B Susanto, Himawan Wijarnoko, Power Branding, Quantum Bisnis dan Manajemen, Jakarta, 2004, hlm. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurnia Kaniawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ependi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

2014 PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA

nilai merek nya di mata para pelanggan setianya.

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN TUPPERWARE (Studi Pada Konsumen Tuperware di Universitas Diponegoro)

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari pengunaan untuk event-event penting hingga sebagai kebutuhan seharihari.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN TUPPERWARE (Studi Pada Konsumen Tupperware di Universitas Diponegoro)

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya, selain itu Tupperware terbuat dari bahan plastic dynaplast yang bebas

TRANSKIP WAWANCARA. Informan kunci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

BAB I PENDAHULUAN. kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. para pemasar menggunakan seluruh alat atau unsur-unsur pemasaran secara

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

I. PENDAHULUAN. Manusia pasti mempunyai beragam kebutuhan. Hal pokok yang harus dipenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan keunggulan produk-produknya. Sebagai bukti, Honda pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambar 1. 1 Top Ten Populasi Penderita Diabetes di Dunia Sumber: International Diabetes Federation, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan (Peter dan Olson, 2000).

1. Economic Challenges Awards (November 2012) Kategori: Pemenang Perusahaan Kebanggan Indonesia untuk Sektor Ritel (Metro TV)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bulan Oktober sampai April dan musim kemarau yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. produk otomotif yang beragam jenis dan variasi yang ditawarkan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan yang ketat terutama dalam menghasilkan produk-produk

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cerdas dalam memilih suatu produk, terutama untuk produk fashion seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN. tingkat kinerja atribut-atribut Dancow Batita maka dapat dihasilkan implikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Indonesia, tidak boleh mengabaikan bidang teknologi komunikasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Berawal dari kebutuhan manusia yang beraneka ragam, perusahaanperusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi adalah aktivitas rutin yang dilakukan oleh setiap manusia. Dalam melakukan aktivitas konsumsi guna memenuhi kebutuhan, tentunya setiap orang akan memiliki kecenderungan yang tidak akan sama atau dengan kata lain setiap orang memiliki pola dan preferensi tertentu. Preferensi konsumen merupakan pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Preferensi berhubungan dengan perilaku seseorang dalam berkonsumsi. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa, hal tersebut dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu pertimbangan ekonomi dan pertimbangan non ekonomi. Yang termasuk kedalam pertimbangan ekonomi antara lain adalah pendapatan, harga, kualitas, kuantitas, dan lain-lain. Sedangkan yang masuk kedalam pertimbangan non ekonomi antara lain kepuasan, selera, gaya hidup dan gengsi. Dalam ilmu ekonomi setiap orang dituntut untuk bisa rasional dalam memenuhi kebutuhannya. Bentuk dari kerasionalan dituangkan dalam penganggaran dan skala prioritas, artinya setiap orang harus bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Maka dari itu preferensi atau motif konsumen untuk membeli suatu kebutuhan itu harus jelas. Dengan preferensi yang jelas nantinya akan menentukan bagaimana konsumen memilih setiap barang yang akan dibelinya dengan asumsi bahwa konsumen membuat pilihan tersebut dengan cara yang rasional yakni mereka memilih barang untuk memaksimalkan kepuasan yang dapat dicapainya, dengan anggaran yang terbatas. Di zaman sekarang ini kebutuhan konsumsi masyarakat tidak hanya dalam bentuk makanan saja tetapi juga non makanan seperti untuk rekreasi dan berbelanja (kendaraan, pakaian, sepatu, tas, perhiasan, dan barang bermerek lainnya). Kota Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki

2 tingkat pengeluaran konsumsi yang tinggi. Adapun data mengenai pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan di Kota Bandung ditunjukkan dalam grafik berikut ini: Gambar 1.1 Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan di Kota Bandung Tahun 2009-2013 (%) Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung Gambar 1.1 diatas memperlihatkan bahwa tingkat konsumsi non makanan di Kota Bandung dari tahun 2009-2013 selalu saja lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi makanan. Seperti yang sudah dijelaskan, memang benar bahwa kebutuhan konsumsi masyarakat sekarang ini tidak hanya dalam bentuk makanan saja. Kemajuan zaman juga menyebabkan kebutuhan non makanan seperti rekreasi dan berbelanja pakaian, perhiasan, kendaraan, perabotan rumah tangga, dan lain sebagainya harus dipenuhi. Bila kita melihat fenomena sekarang ini sebagian orang yang akan membeli suatu produk tidak lagi mempertimbangakan soal harga. Justru mereka membeli produk dengan harga yang mahal. Di Kota Bandung sendiri nampaknya pemenuhan kebutuhan tersier sudah menjadi hal yang seakan harus dipenuhi disamping pemenuhan kebutuhan pokok. Mobil, perhiasan, bahkan perabotan rumah tangga dengan harga yang mahalpun banyak dibeli masyakarat, khususnya kalangan ibu-ibu rumah tangga. Salah satu produk yang sekarang ini menjadi hal menarik khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga adalah produk rumah tangga merek Tupperware. Produk rumah tangga merek Tupperware memang sudah sejak dulu ada di pasaran. Secara

3 resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia tahun 1991. Walaupun harga produk tupperware ini cukup mahal jika dibandingkan dengan produk rumah tangga merek lainnya tetapi produk ini sudah diterima dengan baik dihati masyarakat. Ada banyak produk rumah tangga yang dikeluarkan tupperware ini, misalnya peralatan makan, peralatan memasak, dan lain sebagianya. Dari tahun ke tahun penjualan produk tupperware ini khususnya di Indonesia terus saja meningkat. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Nining W Permana selaku Managing Director Tupperware Indonesia bahwa: Indonesia menjadi penyumbang keempat terbesar terhadap pendapatan induk usaha, antara lain setelah Meksiko dan Jerman. Penjualan tahun 2011 di Indonesia tumbuh 40% dibandingkan tahun sebelumnya... (Sumber: https://www.ipotnews.com/m/article.php/14 Feb 2015) Masih dari sumber yang sama, penjualan tupperware di Indonesia pada tahun 2012 naik sebesar 20% dibandingkan tahun 2011, dan pada tahun 2013 penjualan Tupperware di Indonesia melanjutkan pertumbuhan yang kuat, yaitu sebesar 31% dari tahun sebelumnya. Penjualan produk tupperware di Indonesia dipasarkan melalui distributor di setiap kota. Adapun di kota Bandung yaitu PT Fajar Puncak Pratama yang juga dinobatkan sebagai High Performing Distributor produk tupperware dalam beberapa tahun terakhir. Kinerja yang baik tersebut setidaknya menggambarkan bagaimana penjualan Tupperware di Bandung itu sendiri. Terkait dengan hal tersebut penulis bermaksud mengadakan penelitian di salah satu kelurahan di Kota Bandung, yaitu Kelurahan Cicadas. Kelurahan Cicadas adalah satu dari enam kelurahan yang ada di Kecamatan Cibeunying Kidul. Kelurahan Cicadas terdiri dari 15 RW dan 86 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 15.028 jiwa dan jumlah kepala keluarga sebanyak 4.044. Penulis memilih kelurahan ini karena daerah ini merupakan salah satu kelurahan yang jumlah penduduknya banyak dibanding kelurahan lainnya di kecamatan Cibenying Kidul. Dengan penduduk yang banyak tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana produk tupperware ini diterima di lingkungan tersebut. Untuk mengetahui hal itu, penulis melakukan pra penelitian untuk mengetahui jumlah orang yang menggunakan produk tupperware di daerah

4 Cicadas. Hasil sampel pra penelitian penulis kepada 15 orang responden menyatakan bahwa : Tabel 1.1 Jumlah Responden Terkait Produk Tupperware Menggunakan produk tupperware Sumber : Pra penelitian (data diolah) Dari tabel 1.1 bisa dilihat jika 9 dari 15 orang atau sekitar 60% menggunakan produk tupperware, maka hal tersebut membuktikan tingginya tingkat preferensi terhadap produk tupperware. Tidak menggunakan produk tupperware Total 9 orang 6 orang 15 orang 60 % 40 % 100 % Produk tuppeware identik dengan produk rumah tangga berbahan dasar dari plastik. Padahal sekarang ini banyak sekali produk serupa yang bahan dasarnya terbuat dari bahan selain plastik, melamen atau kaca misalnya. Walaupun begitu sekarang ini tupperware juga mengeluarkan produk terobosan baru yang terbuat dari kaca, tetapi kategori Plastic Container sudah melekat dengan brand tupperware ini. Fungsi plastik sebagai wadah makanan dan minuman mendapat perhatian besar. Banyak pertanyaan yang muncul seputar plastik yang aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman. The Green Guide, sebuah website dan majalah yang didedikasikan untuk greener living milik The National Geographic Society menyatakan bahwa: Produk plastik yang aman digunakan untuk pemakaian berulang adalah yang terbuat dari high-density polyethylene (HDPE atau plastik tipe 2), low-density polyethylene (LDPE atau plastik tipe 4) dan polipropilene (PP atau plastik tipe 5). (Sumber: http //tupperwareonlineparty.wordpress.com/14 Feb 2015) Sebagian besar produk tupperware dibuat dari bahan LDPE dan PP (plastik tipe 4 dan 5). Bahan tersebut dianggap aman untuk digunakan sebagai wadah makanan dan dapat digunakan secara berulang. Keunggulan produk tupperware juga diperkuat dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh oleh Tupperware. Tupperware pada tahun 2011-2012 berhasil meraih Top Brand Award. Untuk kedua kalinya Tupperware Indonesia unggul di kategori Plastic Container yang

5 kemudian disusul oleh Lion Star, Maspion, Lock and Lock dan Claris. Selain itu setidaknya ada 10 penghargaan yang didapat Tupperware pada tahun 2014 lalu, yakni sebagai berikut: 1. Top Brand For Kids 2. Top Brand Award 2014 3. Corporate IMAC Award 4. Best Brand Award 5. PR Of The Year 6. ICSA Award 2014 7. Home Preferred Brand 2014 8. Excellent Brand Award 2014 9. Social Media Award 10. Digital Marketing Award (Sumber: http://www.tupperware.co.id/14 Feb 2015) Dilihat dari harga, harga produk tupperware memang lebih mahal jika dibandingkan dengan produk serupa merek lainnya misalnya produk Lion Star yang menjadi pesaing utama tupperware dalam kategori alat rumah tangga (hasil survey Top Brand Indeks yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing dalam: www.topbrand-award.com/14 Feb 2015). Selain itu masih dari survei Top Brand Indeks yang dilakukan di enam kota besar di Indonesia yaitu Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, Semarang dan Surabaya juga membuktikan bahwa walaupun harga produk tupperware itu mahal tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi pelanggan untuk tetap setia menggunakan produk dari tupperware, terutama para ibu rumah tangga. Tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelian produk tupperware tersebut, hal itu berkaitan dengan preferensi atau motif konsumen untuk membeli produk tupperware. Pada dasarnya setiap orang harus mempertimbangkan banyak hal sebelum mengkonsumsi atau membeli suatu produk, salah satunya adalah masalah harga produk. Idealnya setiap orang membeli suatu produk yang harganya lebih murah dibadingkan produk lainnya tanpa mengabaikan kualitas dari produk itu sendiri.

6 Dengan membeli produk yag lebih murah, maka pendapatan akan digunakan atau dianggarkan untuk kebutuhan lainnya. Produk tupperware ini lebih mahal dibandingkan produk serupa merek lainnya, tetapi banyak orang yang membelinya, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Hal itu mengindikasikan bahwa ada faktor yang menyebabkan seseorang untuk tetap membeli produk tupperware, mungkin karena keunggulan yang dimiliki produk tupperware dibandingkan produk merek lainnya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti masalah yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih produk rumah tangga merek tupperware. Adapun judul penelitian selengkapnya yaitu ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK RUMAH TANGGA MERK TUPPERWARE (Survei pada Masyarakat di Kelurahan Cicadas Kota Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat terlihat bahwa yang menjadi permasalahan adalah mengapa orang-orang khusunya ibu-ibu rumah tangga lebih menyukai produk tupperware dibandingkan produk serupa merek lainnya?. Dalam penelitian ini lingkup permasalahan akan dibatasi oleh penulis dalam bentuk rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran umum mengenai preferensi konsumen produk rumah tangga merk tupperware pada masyarakat di Kelurahan Cicadas Kota Bandung? 2. Bagaimana pengaruh anggaran terhadap preferensi konsumen produk rumah tangga merk tupperware pada masyarakat di Kelurahan Cicadas Kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh atribut produk terhadap preferensi konsumen produk rumah tangga merk tupperware pada masyarakat di Kelurahan Cicadas Kota Bandung?

7 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai preferensi konsumen produk rumah tangga merk tupperware pada masyarakat di Kelurahan Cicadas Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui pengaruh anggaran terhadap preferensi konsumen produk rumah tangga merk tupperware pada masyarakat di Kelurahan Cicadas Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap preferensi konsumen produk rumah tangga merk tupperware pada masyarakat di Kelurahan Cicadas Kota Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi tambahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap suatu produk. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rekomendasi bagi pihakpihak khususnya masyarakat dalam upaya penanganan masalah konsumsi. 2. Manfaat Teoritis a. Mengembangkan disiplin ilmu dengan khasanah ilmu ekonomi mikro. b. Memperkaya tulisan yang berhubungan dengan preferensi konsumen terhadap suatu produk dan mendukung penelitian yang telah dilakukan sebelumnya serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.