BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh individu dalam masa emerging

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Riska Tyas Perdani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sebuah pendidikan terjadi proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, terutama di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan lulusan sekolah menengah atas sedang menempuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, sekarang ini

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan kualitas produknya. Karyawan merupakan harta terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyelesaikan Tugas Akhir (TA) atau skripsi, skripsi merupakaan karya ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Andalas dengan beban sebesar empat satuan kredit semester (SKS),

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

HUBUNGAN ANTARA PEMALASAN SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK. S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. guna mengembangkan bakat serta kepribadian siswa. Mulyasa (2011)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Tindakan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena

BAB I PENDAHULUAN. 2005: 11). Unsur-unsur dalam dakwah adalah subjek (da i), objek (mad u), materi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu sarana mendidik anak bangsa untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

PENDAHULUAN Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya sesuai dengan program akademis dalam arti bahwa mahasiswa tersebut telah menempu

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap mahasiswa memiliki keinginan untuk lulus dari perguruan tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang berada di

Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengerjakan tugas-tugas studi, baik itu yang bersifat akademis maupun non

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puncak dari seluruh kegiatan akademik di bangku kuliah adalah menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju. dengan tata cara hidup orang dewasa (Ali dan Ansori, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan Tinggi. Menurut Feldman dan Eliot, 1990 Remaja saat ini mengalami tuntutan dan harapan, demikian juga bahaya dan godaan, yang tampaknya lebih banyak dan komplek (Santrock, 2003 ). Mahasiswa diharapkan menjadi tulang punggung atau penerus guna menjadi tenaga professional yang berkualitas untuk membangun bangsa dan Negara. Mahasiswa harus menempuh masa studinya minimal 3,5 tahun menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 60 tahun 1999 Tentang Pendidikan tinggi Indonesia, mahasiswa dapat menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Pasal 109) dan akan melewati fase akhir studinya dengan menyusun skripsi. Dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, Ujian akhir program studi suatu program sarjana dapat terdiri atas ujian komprehensif atau ujian karya tulis, atau ujian skripsi (Pasal 16 peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi). Skripsi merupakan salah satu syarat utama kelulusan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dan berhak memperoleh gelar sarjana strata satu. Skripsi adalah salah satu tugas yang memiliki nilai ilmiah yang tinggi, karena dalam pengerjaan skripsi seorang mahasiswa dituntut untuk mempertanggungjawabkan hasil belajarnya selama di Perguruan Tinggi. Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1) pada masa akhir studinya berdasarkan hasil penelitian, kajian kepustakaan, atau pengembangan tentang suatu masalah yang dilakukan dengan seksama. Penyelesaikan skripsi dengan baik, tepat waktu dan perencanaan yang matang mulai dari awal sampai dengan akhir pengerjaan skripsi, mutlak diperlukan, namun pada kenyataanya dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa sering menghadapi suatu permasalahan yang dapat mengahambat kelancaran studi sehingga studi mahasiswa menjadi semakin lama. 1

2 Sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh Universitas Muhammadiyah Malang bahwasannya mahasiswa yang telah lebih dari satu tahun belum menyelesaikan skripsi, mahasiswa tersebut akan mendapatkan teguran apabila memungkinkan mahasiswa tersebut mengganti judul skripsisnya, selain itu mahasiswa akan dikenakan biaya sesuai dengan peraturan Universitas Muhammadiyah Malang yaitu membayar setengah dari uang pendaftaran skripsi. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 21 desember 2010, terdapat 124 mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi lebih dari enam bulan. Pada semester genap tahun akdemik 2010/2011 tercatat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang telah melakukan her regristrasi sejumlah 225 mahasiswa (sumber data dari BAA UMM pada tanggal 8 agustus 2011), dari data tersebut terdapat 124 mahasiswa yang telah menempuh skripsi lebih dari enam bulan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat mahasiswa aktif sebanyak 55,1% yang belum menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Tata Usaha Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 11 mei 2011, terdapat 23 mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi lebih dari enam bulan pada periode 1 tahun 2011. Pada semester genap tahun akdemik 2010/2011 tercatat mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2004, 2005, 2006 dan beberapa mahasiswa yang telah Re-NIM yang melakukan her regristrasi sejumlah 111 mahasiswa (sumber data dari BAA UMM pada tanggal 8 agustus 2011), dari data tersebut terdapat 23 mahasiswa yang telah menempuh skripsi lebih dari enam bulan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat mahasiswa aktif sebanyak 20,7% yang belum menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Tata Usaha Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 11 mei 2011 jumlah Mahasiswa Jurusan Perikanan yang menempuh skripsi periode tahun ajaran 2007-2010 terdapat 55 Mahasiswa dan ada 17 mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi lebih dari enam bulan. Pada semester ganjil tahun akdemik 2007/2008 tercatat Mahasiswa

3 Jurusan perikanan Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2001, 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006 yang telah melakukan her regristrasi sejumlah 67 Mahasiswa (sumber data dari BAA UMM pada tanggal 8 agustus 2011), dari data tersebut terdapat 55 Mahasiswa yang telah menempuh skripsi dan 12 Mahasiswa yang telah mengerjakan skripsi lebih dari enam bulan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat Mahasiswa aktif sebanyak 82% yang belum menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Tata Usaha Jurusan Tenik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 11 mei 2011 Jumlah Jurusan Tenik Sipil yang menyelesaikan skripsi periode tahun ajaran 2006-2011 terdapat 349 Mahasiswa dan ada 271 mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi lebih dari enam bulan. Pada semester genap tahun akdemik 2010/2011 tercatat mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 dan beberapa mahasiswa yang telah Re-NIM yang melakukan her regristrasi sejumlah 429 mahasiswa (sumber data dari BAA UMM pada tanggal 8 agustus 2011), dari data tersebut terdapat 349 yang telah mengerjakan skripsi dan terdapat 309 mahasiswa yang telah menempuh skripsi lebih dari enam bulan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat mahasiswa aktif sebanyak 81,3% yang belum menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Tata Usaha Jurusan Argoteknologi/Argonomi Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 20 Juli 2011 Jumlah Jurusan Argoteknologi/Argonomi yang menempuh skripsi periode tahun ajaran desember 2009 sampai dengan November 2010 terdapat 22 Mahasiswa dan ada 18 mahasiswa yang menyelesaikan skripsi lebih dari enam bulan. Pada semester genap tahun akdemik 2010/2011 tercatat mahasiswa Jurusan Agronomi FPP Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang telah melakukan her regristrasi sejumlah 28 mahasiswa (sumber data dari BAA UMM pada tanggal 8 agustus 2011), dari data tersebut terdapat 22 mahasiswa yang telah menempuh skripsi dan terdapat 17 mahasiswa yang telah menempuh skripsi lebih dari enam bulan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat mahasiswa aktif sebanyak 78,5% yang belum menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang.

4 Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Tata Usaha Jurusan Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 11 mei 2011 Jumlah Jurusan Teknik Elektro yang menyelesaikan skripsi tahun ajaran januari 2008 sampai dengan februari 2011 terdapat 76 Mahasiswa yyang telah menyelesaikan skripsi lebih dari enam bulan. Pada semester ganjil tahun akdemik 2007/2008 tercatat mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 dan beberapa mahasiswa yang telah Re-NIM yang melakukan her regristrasi sejumlah 220 mahasiswa (sumber data dari BAA UMM pada tanggal 8 agustus 2011), dari data tersebut terdapat 76 mahasiswa yang telah menempuh skripsi lebih dari enam bulan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat mahasiswa aktif sebanyak 34,5% yang belum menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Berdasarkan hasil wawancara kepada 3 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Psikologi yaitu SH, LFI, NA pada tanggal 2-4 Desember 2010 yang telah mengerjakan skripsi lebih dari satu tahun di Fakultas Psikologi Univeritas Muhammadiyah Malang, faktor penyebab mahasiswa yang lama dalam penyelesaian skripsi, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang menjadi hambatan, seperti kecemasan, persepi terhadap dosen, menunda-nunda dalam penyelesaian mengerjakan skripsi dan motivasi dalam mengerjakan skripsi tersebut, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahaiswa, seperti kurangnya dukungan, kesulitan memperoleh bahan-bahan, kurangnya sarana dan prasarana, serta adanya aktivitas lain yang dirasa lebih penting dari mengerjakan skripsi. Hambatan-hambatan tersebut dapat menyebakan mahasiswa untuk melakukan prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsinya. Pada kalangan ilmuwan istilah prokrastinasi untuk menunjukkan pada suatu kecenderungan menunda-nunda menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, pertama kali digunakan digunakan oleh Brown dan Holzman (Ghufron & Rini. 2010). Dalam Cuan dkk, 1999, seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk menunda, tidak sesegera memulai suatu pekerjaan, menghadapi pekerjaan atau tugas disebut sebagai seorang yang melakukan prokrastinasi. Seseorang yang telah melakukan prokrastinasi dinamakan procrastinator. Setiap procrastinator mempunyai alasan

5 yang berbeda-beda dan sifatnya sangat individual. Faktor-faktor yang menyebabkan prokrastinasi adalah takut gagal, tidak menyukai tugas, sebagai sikap pemberontakan, kesukaran mengambil keputusan, ketergantungan yang kuat pada orang lain, dan pengambilan resiko yang berlebihan (Solomon dan Rothblum, 1984). Setiap penundaan dalam menghadapi suatu tugas disebut prokrastinasi, tidak peduli apakah penundaan tesebut mempunyai alasan atau tidak. Berdasarkan penelitian Solomon dan Rothblum, (1984) didapatkan bahwa, Prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh rasa takut akan gagal sehingga pemikiran irasional tersebut mempengaruhi perilaku dia dalam tugasnya misalnya melakukan penundaan dalam menyelesaikan tugas. Penelitian selanjutnya Catur dkk, (2008) diperoleh hasil bahwa mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert memeliki kecenderungan prokrastinasi yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovet. Hal ini disebabkan karena performansi individu ekstrovet pada aktivitas motorik akan terlihat lebih bertenaga dan lebih cepak berinisiatif dalam bergerak. Sebaliknya individu dengan tipe kepribadian introvert cenderung memperlambat gerak mereka pada aktivitas motorik. Dalam Rumiani, (2006) Prokrastinasi yang dilakukan seseorang menjadi indikasi kurangnya motivasi berprestasi (need for achievement) seseorang untuk tampil optimal seperti sering terlambat, persiapan yang terlalu lama sehingga tidak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi yang ditunjukkan dengan semangat hidup yang tinggi, ulet,optimis dan memiliki dorongan untuk meraih sukses (Uyun, 1998). Prokrastinasi yang dilakukan seseorang menjadi indikasi kurang motivasi seseorang untuk tampil optimal seperti sering terlambat, persiapan terlalu lama sehingga tidak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Menurut Atkinson (dalam Wahyuni, 2010) menyatakan bahwa motivasi adalah sebuah istilah yang mengarah kepada adanya kecenderungan bertindak untuk menghasilkan suatu atau lebih pengaruh-pengaruh. Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai kenginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Motivasi merupakan konsep hipotesis untuk suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi dan tingkah laku seseorang untuk mengubah situasi yang tidak menyenangkan atau tidak memuaskan.

6 Berdasarkan hasil penelitian Sukiniarti, (2006) terdapat hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa tentang sistem PJJ dengan hasil belajar di UT pada kelompok belajar di UPBJJ Jakarta. Eratnya hubungan ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx1y sebesar 0,73. Ke dua, terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx2y sebesar 0,82. Ke tiga, terdapat hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa tentang sistem PJJ dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi Ry12 sebesar 0,86 dan koefisien determinasi R2 sebesar 73,82%. Ini berarti bahwa hasil belajar mahasiswa di UT ditentukan oleh pemahaman mahasiswa tentang SPJJ dan motivasi belajar secara bersama-sama sebesar 73,82%. Berdasarkan hasil penelitian Maentiningsih, (2008) diperoleh hasil pada remaja sama-sama memiliki mean empirik secure attachment dan motivasi berprestasi yang lebih tinggi dari nilai mean hipotetiknya. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara secure attachment pada remaja dengan motivasi berprestasi. Kemudian berdasarkan hasil dari analisis data dengan korelasi rank spearman diperoleh nilai korelasi spaerman s rho sebesar 0.995 dan sig (2-tailled) 0.000 (p<0.01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara secure attachment dengan motivasi berprestasi pada remaja. Adanya hubungan yang signifikan antara secure attachment dengan motivasi berprestasi pada remaja tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor yang dominan seperti jenis kelamin, usia, urutan anak dan tinggalnya subjek penelitian. Dari Hasil penelitian Fibrianti, (2009) diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi. Nilai koefisien korelasi =-0,372 menunjukan arah hubungan kedua variabel negatif, yaitu semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin rendah prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi, sebaliknya semakin rendah dukungan orangtua maka semakin tinggi prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi. Dari hasil penelitian Rumiani, (2006) diperoleh dengan analisis data melalui korelasi parsial diperoleh korelasi negatif antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik menunjukkan bahwa penurunan motivasi berprestasi secara proporsional akan diikuti oleh kenaikan prokrastinasi akademik dan sebaliknya

7 semakin tinggi motivasi berprestasi maka prokrastinasi akademik akan rendah. Hal ini berarti pula bahwa munculnya prokrastinasi akademik dapat digunakan untuk memprediksi munculnya prokrastinasi akademik. Hasil penelitian ini didukung oleh Sweeny (1979); Biordy (1980) dan Aitken (1982) yang menemukan korelasi negatif antara motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik (dalam Ferrari,1995). Beberapa penelitian tentang motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik juga menunjukkan hal yang sama yaitu siswa yang melakukan prokrastinasi akademik menunjukkan motivasi berprestasi yang rendah (Rumiani, 2006). Permasalahan dalam mengerjakan skripsi ini, merupakan masalah yang dianggap masalah yang besar. Memandang nilai pentingnya motivasi, karena motivasi merupakan unsur utama dalam permasalahan produktivitas manusia. Manusia melakukan aktivitas didorong oleh faktor-faktor kebutuhan biologis, insting unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Maka dari itu dapat ditegaskan bahwa motivasi akan selalu bangkit dengan adanya kebutuhan. Kebutuhan itu timbul karena adanya keadaan yang tidak seimbang, tidak serasi atau rasa ketegangan yang menuntut suatu kepuasan.kalau sudah seimbang dan terpenuhi pemuasannya berarti tercapailah suatu kebutuhan yang diinginkan. Berdasarkan dengan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa apabila motivasi menyelesaikan skripsi yang tinggi tertanam pada setiap individu terutama pada mahasiswa yang untuk menyelesaikan skripsi, maka prokrastinasinya rendah sehingga, tugas yang dihadapinya tidak akan menjadi masalah dan selesai tanpa mengulur-ngulur waktu. Sebaliknya, apabila seseorang yang motivasinya rendah, maka prokrastinasinya tinggi. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian yang berjudul Hubungan antara Motivasi Menyelesaikan Skripsi dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu: apakah ada hubungan antara motivasi menyelesaikan skripsi dengan prokrastinasi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang?

8 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi menyelesaikan skripsi dengan prokrastinasi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. D. Manfaat Penelitian Dengan hasil penelitian ini, diharapkan manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis yang bisa didapatkan adalah memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan untuk menambah wacana tentang motivasi dan prokrastinasi pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam memahami bagaimana cara yang tepat untuk menyikapi setiap tugas maupun tanggung jawabnya khusunya penyelesaian skripsi sebagi insan akademis sehingga dapat mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya prokrastinasi. Selanjutnya bagi pihak yang terkait dapat menyusun strategi yang efektif untuk menyelesaikan skripsi sehingga tidak melaakukan prokrastinasi.