A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

UNDANG-UNDANG PONDOK PESANTREN ROUDLOTUSSOLIHIN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung.

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB V PENUTUP. Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan-kegiatan dan peraturan yang berlaku di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB IV. A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanyut oleh arus globalisasi, tetapi sebaliknya ia mampu mewarnai dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Karimah Siswa. terhadap Allah Swt. di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

BAB IV PAPARAN DATA. Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui

BAB IV ANALISIS UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN PESERTA PEMBIASAAN DALAM PENDIDIKAN MODEL BOARDING SCHOOL DI MAS SIMBANG KULON PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Progressif, 1997), hlm Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya:

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB VI PENUTUP. Yatim Dan Fakir Miskin Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung maka. 1. Pembinaan Kejujuran pada anak di Lembaga Panti Asuhan Anak

PENDIDIKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI HUKUMAN (Studi Tentang Pandangan Stakeholder di SMP Miftahurrohman Punduttrate Benjeng Gresik)

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. semua orang, terutama menjadi guru maupun lingkungan masyarakat. Karena

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

PEDOMAN WAWANCARA. Identitas responden Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Anak : Umur anak :

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

PEMBENTUKKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO, KABUPATEN BOYOLALI

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya.

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. a. Apakah bapak kepala sekolah telah membantu guru-guru dalam. menyelesaikan tugas mengajar?

Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. vokasional, terlebih lagi di lembaga pendidikan yang berbasis agama. Sebab tanpa

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi menggunakan metode pembinaan akhlak yang bisa diterapkan di pondok pesantren, meliputi: a. Membiasakan santri untuk mengerjakan hal-hal terpuji. Metode ini sangatlah cocok diterapkan terutama bagi anak-anak kecil yang belum bisa membedakan mana yang benar dan salah. Sebagai contohnya dibiasakan untuk berdisiplin dalam segala kegiatan dan hidup sederhana. b. Menasehati dan mengarahkan. Metode ini diberikan kepada santri yang mulai menginjak dewasa, sehingga bisa membedakan antara yang benar dan salah. Sebagai contohnya menasehati santri tentang keimanan, konsisten menjalankan agama, ikhlas dalam bekerja dan sebagainya. c. Memberikan suri-teladan yang baik. Metode ini diberikan dalam bentuk perilaku terpuji ustadz sehari-hari, baik di depan santri maupun di belakangnya, karena pribadi ustadz bagi santri adalah yang digugu dan ditiru. Dan perlu diingat bahwa ketaatan santri dalam menjalankan 81

82 perintah, larangan, dan nasehat ustadz akan lebih tinggi apabila ustadz juga melaksanakan apa yang dikatakannya. Tata tertib di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan sudah ada dan terpampang di tembok pondok pesantren. Dalam tata tertib itu berisi kewajiban dan larangan santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan. Selain itu juga dicantumkan sangsi yang diberikan dari tiaptiap jenis pelanggaran. Dalam melaksanakan kewajibannya, para santri sudah mau tertib dan mengikuti tata tertib yang ada. Para santri sudah dibiasakan untuk berperilaku disiplin dan taat dengan aturan yang ada. Dalam pelaksanaan tata tertib, pengasuh pondok memantau kegiatan santri agar berjalan dengan baik. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada santri yang tidak melaksanakan kewajiban. Apabila ditemukan ada santri yang tidak melaksanakan kewajiban sebagai santri, maka pengasuh pondok pesantren akan segera menindaklanjuti santri yang bersangkutan. Santri tersebut akan disidang untuk dimintai keterangan terkait kewajiban yang tidak dilaksanakan. Jika santri meninggalkan kewajiban tanpa sebab dan berulang-ulang, maka pengasuh akan menindak dengan member sangsi sesuai yang tertera di papan tata tertib pondok pesantren. Selain harus melaksanakan kewajiban, para santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan juga

83 tidak boleh mengerjakan larangan pondok pesantren. Hal ini untuk membentengi diri para santri dari pengaruh pergaulan yang kurang baik. Maka pihak pesantren mengeluarkan sangsi berupa denda dari pelanggaran yang dilakukan. Dengan sangsi berupa denda maka akan lebih membuat jera para santri tidak melakukan pelanggaran lagi. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dari Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan, dapat kita ketahui bahwa di pondok ini diberlakukan tata tertib yang harus dilakukan oleh para santri dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah langkah yang ditempuh oleh pengasuh pondok pesantren agar tercipta kehidupan pondok pesantren yang agamis dan harmonis. Bentuk tata tertib yang ada di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan meliputi dua hal, yaitu kewajiban yang harus dilakukan oleh para santri dan larangan yang tidak boleh dilakukan oleh para santri. Keduanya memiliki ketentuan dan sangsi masing-masing jika tidak dilaksanakan oleh para santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan. Pertama, kewajiban para santri. Sudah menjadi hal yang lumrah jika seorang santri memiliki kewajiban-kewajiban selama belajar di pesantren. Karena dengan adanya kewajiban maka santri akan terbiasa melakukan sesuatu yang baru dan lebih baik. Adapun kewajiban para santri di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan adalah sebagai berikut :

84 a. Patuh dan hormat kepada Kyai dan keluarganya b. Menjaga nama baik Kyai dan pondok c. Memperlihatkan kepribadian santri d. Sholat berjamaah e. Mengikuti kegiatan yang ditentukan (pengajian, hafalan, setoran, khitobah, membaca mauled, wirid, sekolah diniyyah, membersihkan aula f. Menjaga ketentraman dan ketertiban pondok g. Melaksanakan piket yang telah ditentukan h. Membayar syahriyah paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Jika telat dikenakan denda 1000/hari i. Keluar/masuk/pulang harus izin kepada pengasuh/ibu nyai j. Minimal pulang setengah bulan sekali maksimal di rumah 5 hari k. Bagi santri yang akan keluar (boyong), harus sowan kepada pengasuh beserta orang tua wali l. Melaksanakan peraturan/undang-undang dengan sebaik-baiknya m. Memperlihatkan kesantriannya dalam berpakaian kecuali berangkat sekolah/kuliah (yang sopan) Kedua, larangan para santri. Jenis tata tertib ini adalah sebuah tata tertib yang melarang para santri untuk melakukannya. Apabila ada yang melakukan maka akan mendapatkan sangsi. Sangsi yang diberikan kepada para santri berbeda-beda tergantung besar kecilnya larangan yang dilanggar oleh para santri.

85 Dalam memberikan sangsi, tentunya tidak secara langsung dengan sangsi yang berat. Namun, para santri diberi peringatan sampai tiga kali baru jika santri mengulang lagi akan mendapat sangsi yang berat di kemudian hari. Menurut observasi penulis tata tertib yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan Cukup efektif melihat kesadaran dari para santri yang tinggi. B. Analisis Kepribadian Muslim Santri Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan Pada garis besarnya aspek-aspek kepribadian itu dapat dibagi menjadi 3 (tiga) hal, yaitu: a. Aspek-aspek kejasmaniaan: meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan ketahuan dari luar, misalnya: cara-caranya berbuat, caracaranya berbicara dan sebagainya. b. Aspek-aspek kejiwaan: meliputi aspek-aspek yang tidak segera dilihat dan ketahuan dari luar, misal: cara-caranya berfikir, sifat dan minat. Aspek-aspek kerohanian yang luhur: meliputi aspek-aspek kejiwaan sistem nilai-nilai yang telah meresap dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kehidupan individu itu. Bagi orang-orang yang beragama, aspek-aspek inilah yang menentukan ke arah kebahagian, bukan saja di dunia tetapi juga di akhirat. Aspek-aspek inilah yang memberi kualitas kepribadian keseluruhannya

86 Pendidikan di pondok pesantren mendorong para santri untuk berkepribadian yang baik. Karena salah satu tujuan yang akan dicapai pondok pesantren adalah mencetak santri yang memiliki kepribadian muslim yang baik di masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pembiasaan yang nantinya bisa melatih kepribadian muslim santri menjadi lebih baik. Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan merupakan salah satu pondok pesantren yang bergerak di bidang pendidikan dan keagamaan. Banyak kegiatan keagamaan di pondok ini yang secara tidak langsung melatih kepribadian muslim seorang santri, seperti shalat berjamaah, pelajaran kitab kuning, berakhlak mulia dan menjaga kebersihan serta keamanan pondok bersama. Kepribadian muslim santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan cukup bagus. Hal ini karena di pondok tersebut masih menggunakan sistem pendidikan salaf yang masih menerapkan pembelajaran kitab kuning. Dengan pembelajaran kitab kuning ternyata memiliki pengaruh yang baik terhadap perubahan kepribadian santri. Perubahan akhlak santri yang menjadi lebih berkahlakul karimah disebabkan karena isi dari kitab kuning mengajarkan tentang akhlak mulia. Sehingga sampai saat ini Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan masih berpegang teguh pada pembelajaran salafnya (kitab kuning).

87 Dengan membiasakan melakukan kewajiban sebagai santri, para santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan juga terbiasa melakukan kegiatan yang baik. Seperti melaksanakan shalat jamaah, mengikuti pelajaran pondok, pulang pondok tepat waktu dan menghormati pengsuh dan ustad serta teman sebayanya. Akhlak santri terhadap kyai dan ustadnya sangat tawadu. Mereka sangat menghormati pengasuhnya. Hal ini terlihat ketika para santri bertemu dengan kyai dan ustadnya mereka mencium tangan kyai dan ustad sebagai simbol penghormatan penghormatan seorang santri. Dalam berpakaian juga para santri rapi dan sopan. Mereka dilarang untuk berpakaian mengikuti perkembangan berpakaian yang kurang baik. Tata cara berpakaian mereka sederhana dan nyaman dipandang mata. Sehingga sifat kesederhanaan akan tertanam dalam diri para santri. Dalam kehidupan di pondok pesantren, para santri dibiasakan saling membantu dan bergotong royong dengan sesama temannya. Seperti kerja bakti, iuran membeli air galon, membelikan makan dan sebagainya. Dengan saling membantu dan menolong sesame teman, para santri akan memiliki kepribadian muslim yang gemar membantu sesama. Dengan adanya agenda tersebut, diharapkan para santri memiliki perilaku yang baik di pondok dan masyarakat. Karena pelajaran yang diberikan sebenarnya pembiasaan santri untuk berlaku yang baik di masyarakat.

88 Sebagian besar santri pondok pesantren memiliki kepribadian muslim yang baik dan taat dengan tata tertib yang diterapkan oleh pondok pesantren. Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh yaitu santri semakin tawadhu dengan para pengasuh dan ustad, para santri rajin melaksanakan ibadah, tertib mengikuti pelajaran yang ada, juga memiliki akhlak yang baik dengan teman sebaya dan masyarakat sekitar. C. Analisis Peran Tata Tertib Pondok Pesantren dalam Pembinaan Kepribadian Muslim Santri Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan Dalam suatu lembaga pendidikan, tata tertib/aturan sangat mutlak diperlukan dan harus ada. Karena tata tertib mampu membuat tatanan kehidupan di lembaga pendidikan tersebut menjadi lebih stabil. Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan beberapa tata tertib di dalamnya. Tata tertib yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan bertujuan untuk membina kepribadian muslim santri di pondok tersebut menjadi lebih baik. Kepribadian yang dimaksud adalah seorang santri berperilaku baik atau mempunyai akhlak mahmudah (terpuji). Baik dengan pengurus pondok, ustad, teman sepondok, atau dengan masyarakat sekitar.

89 Dalam praktiknya, ternyata tata tertib yang ada di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan Pekalongan ternyata memiliki peran yang sangat baik dalam pembinaan kepribadian santri. Hal ini terbukti dengan sikap para santri yang semakin tawadhu dan menghormati para pengurus pondok, ustad, juga pergaulan para santri yang baik dengan sesama teman dan masyarakat sekitar pondok pesantren. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan sejumlah santri dan pengurus Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah ternayata dengan adanya tata tertib yang diberlakukan di pondok pesantren dapat membina kepribadian muslim santri menjadi lebih baik. Hal ini bisa dicontohkan ketika dulu belum ada tata tertib, santri seakan seenaknya sendiri di pondok. Namun semenjak ada tata tertib, mereka lebih bisa menyadari akan tata tertibn yang ada. Dalam perkembangannya, Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Sampangan sangat ketat di dalam memberlakukan tata tertib. Sebagai contoh jika ada santri yang tidak melaksanakan shalat secara berjamaah maka akan di denda sesuai yang tertera di papan tata tertib, juga jika ada santri yang tidak mengikuti jadwal pelajaran pondok akan mendapat sangsi yaitu denda dari pengasuh pondok. Tata tertib ini berlaku terus menerus selama santri masih ada di pondok pesantren. Tujuan didakannya tata tertib pondok pesantren adalah sebagai wadah untuk membina kepribadian muslim santri menjadi lebih baik lagi. Santri akan dengan sendirinya mematuhi tata tertib yang ada secara sadar

90 dan tanpa paksaan. Hal ini karena dalam pelaksanaannya santri tidak dipaksa dan ditekan, sehingga bisa memahami hakikat dari tata tertib yang ada yaitu untuk membina kepribadian muslim mereka sendiri. Dengan adanya tata tertib di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Samapangan Pekalongan ternyata memiliki peran yang sangat besar dalam pembinaan kepribadian muslim santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba ul Fallah Samapangan Pekalongan.