SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
DSS - Wiji Setiyaningsih, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE"

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 5 No. 2 Februari 2013

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem Pendukung Keputusan atau DSS (Decision Support System) adalah sistem

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KENAIKAN JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING MODELING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK PROMOSI JABATAN

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA DI PERUSAHAAN

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR PADA PT. X

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP ( Hypertext

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK APLIKASI MULTI CRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : Pemilihan Guru Berprestasi)

SISTEM INFORMASI KENAIKAN JABATAN, PERENCANAAN KARIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA PT.SANDRATEX

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR PADA PT. X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN TEST DOMINANT-INFLUENCE-STEADY-COMPLIANCE (DISC) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

ANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA IPNU/IPPNU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. (2015). Pada penelitiannya, Sutran (2015) menggunkan metode Fuzzy Simple

Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

BAB II LANDASAN TEORI. yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

PEMANFAATAN MODEL PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN MUSTAHIK

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE ANALISIS GAP UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON SISWA YANG MENGIKUTI OSN (OLIMPIADE SAINS NASIONAL) PADA SMA 1 PARE MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN PADA CV. ARTHA MANDIRI UNTUK PROMOSI JABATAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERENCANAAN PROMOSI JABATAN HEAD OF DEPARTMENT (HOD)

Jl. Kramat Raya No.18, Jakarta Selatan Jl. Cemerlang No. 8, Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMP Berprestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Penilaian kategori Tabel 2.2 Bobot nilai gap Tabel 3.1 Range Penilaian...44

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGUNAKAN METODE SAW

Sistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ANALISIS DAN PERANCANGAN SELEKSI PEMILIHAN PEGAWAI UNTUK SUATU JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING. Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

PENENTUAN DOSEN PEMBIMBIMBING DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Oleh: Denis Ahmad G ( ) Pembimbing:

Richard Victor G., S.T. 1. Gian Ferdiansyah 2

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak, maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS

Abstract. Keywords: Decision Support System, Profile Matching

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Menggunakan Metode Profile Matching

SNIPTEK 2014 ISBN:

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

Penerapan Metode Profile Matching Dalam Pemberian Penghargaan Berdasarkan Kinerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.

PENYARINGAN KANDIDAT UNTUK PROMOSI JABATAN DENGAN PROFILE MATCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KENAIKAN JABATAN PADA PT DUA KELINCI PATI DENGAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PADA PT. MUGAN INDONESIA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. MITRA INFOSARANA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN STT ADISUTJIPTO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

BAB I PENDAHULUAN. PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Divisi Konstruksi VII merupakan cabang

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SISWA PADA SMAN 5 KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFIL MATCHING

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN DI TOKO BUKU SALEMBA TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE WEIGTED PRODUCT (WP)

PENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

Analisis Promosi Kenaikan Jabatan Berdasarkan Evaluasi Kinerja Pegawai

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK

PEMILIHAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK WIDYA PRATAMA DENGAN METODE PROFILE MATCHING

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB Kunjung Wahyudi Jurusan T. Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman Hakim No. 00 Surabaya Telp. (03) 5945043 Email : kunjungw@yahoo.com, kunjungw@gmail.com Abstrak Pengisian jabatan yang kosong pada proses kenaikan jabatan sering mengalami kesulitan karena pengajuan calon kandidat yang bisa menempati jabatan tersebut dengan cara pencocokan profil karyawan dan profil jabatan yang terdefinisi dengan baik. Untuk meminimumkan kendala tersebut diperlukan suatu system pendukung keputusan yang dapat mengambil beberapa karyawan yang sesuai dengan profil jabatan yang ada. Sistem pendukung keputusan untuk proses profile Matching, dibuat berdasarkan data dan normanorma sumber daya manusia yang terdapat pada suatu perusahaan. Hasil dari proses ini berupa nilai sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih pegawai yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Penempatan Jabatan PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu elemen dalam perusahan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan kerja dari perusahaan tersebut. Jika SDM dapat diorganisir dengan baik, maka diharapkan perusahaan dapat menjalankan semua proses usahanya dengan baik. Terdapat beberapa kendala pengelolaan SDM, salah satunya adalah apabila perusahaan memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan kaderisasi/pergantian jabatan dalam perusahaan menjadi sulit dan menghabiskan banyak waktu karena tiaptiap personal Human Resource Departement (HRD) belum tentu mengenal dengan dekat tiap karyawan yang ada, hal ini akan menjadi kendala yang cukup significant dalam rangka menyusun jenjang karir dari tiap karyawan dan kaderisasi/pergantian jabatan karena halhal tersebut harus dilakukan berbasis kompetensi dari tiaptiap jabatan dan karyawan yang bersangkutan. Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Jadi seandainya terdapat suatu jabatan pada bagian dari perusahaan kosong maka dibutuhkan karyawan untuk mengisinya. Dalam hal ini perlu dilakukan analisis terhadap karyawankaryawan yang menurut perhitungan cocok dengan kriteria jabatan tersebut. Proses analisis tersebut dikenal dengan Analisis Kompetensi. Sistem kompetensi akan mendeskripsikan prestasi dan potensi SDM sesuai dengan unit kerjanya. Pencapaian prestasi karyawan dan potensinya dapat terlihat apakah kompetensinya tersebut telah sesuai dengan tugas pekerjaan yang dimilikinya. Adapun kompetensi itu sendiri akan merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dimiliki karyawan agar dapat melaksanakan tugas dan peran pada jabatan yang diduduki secara produktif dan professional pada CV. Cipta Karya disebut program P2K (Pemetaan Potensi Karyawan), sebagai usaha untuk memetakan potensi karyawan. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem pendukung keputusan penempatan jabatan yang kosong yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proses pengambilan keputusan itu sendiri. Metodologi Penelitian Dalam Penelitian ini metodologi yang digunakan adalah fasefase Proses Pengambilan Keputusan, yaitu: Fase Inteligensi. Tujuan Dan Sasaran Organisasional 2. Mencari Cara Untuk Mencapai Tujuan 3. Pengumpulan Data D6

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Informatika Data aspek kecerdasan : common sense, verbalisasi ide, sistematika berpikir, penelaran dan solusi real, konsentrasi, logika praktis, fleksibilitas berfikir, imajinasi kreatif, antisipasi dan potensi kecerdasan. Data aspek kerja : energi psikis, ketelitian dan tanggung jawab, kehatihatian, pengendalian perasaan, dorongan berprestasi, dan vitalitas serta perencanaan. Data aspek perilaku : dominan, pengaruh, ketenangan, dan pelaksanaan kerja. Data kriteria : umur, jenis kelamin, masa kerja, status nikah, status warganegara, pendidikan terakhir, jurusan. Ketiga data aspek (aspek kecerdasan, aspek kerja, dan aspek perilaku) diperolah melalui proses tes psikotes, dan wawancara secara langsung kepada karyawan. Sedangkan data kriteria diperoleh melalui quisioner. 4. Identifikasi Masalah 5. Kepemilikan Masalah 6. Klasifikasi Masalah. Analisis Profile Matching Analisis profile matching merupakan proses perbandingan kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan. Sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya. Proses profile matching akan menghasilkan nilai Gap Kompetensi, Bobot Gap Kompetensi, Core Factor dan Secondary Factor, dan Ranking Karyawan. 2. Penentuan Nilai Bobot Prioritas Penentuan bobot prioritas akan mendukung pengukuran kinerja terkait dalam hal penilaian prioritas dari indikatorindikator kerja. Hasil dari penilaian bobot prioritas adalah bobot prioritas untuk pengecekan konsistensi. 3. Laporan Hasil Seleksi. Untuk memperoleh laporan hasil seleksi diperlukan langkahlangkah normalisasi matriks keputusan, pembobotan matriks, kedekatan relatif, dan pengurutan pilihan. 4. Pernyataan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas maka disimpulkan bahwa sistem yang dirancang akan menghasilkan laporan seleksi untuk menentukan penempatan karyawan. Fase Desain Proses analisis profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. Fase Pilihan Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dan karena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. No Selisih Bobot Keterangan (Gap) Nilai 0 5 Tidak ada Gap (Kompetensi sesuai yang dibutuhkan 2 4,5 Kompetensi individu kelebihan tingkat/level 3 4 Kompetensi individu kurang tingkat/level 4 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level 5 2 3 Kompetensi individu kurang 2 tingkat/level 6 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level No Selisih Bobot Keterangan (Gap) Nilai 7 3 2 Kompetensi individu kurang 3 tingkat/level 8 4,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level 9 4 Kompetensi individu kurang 4 tingkat/level Fase Implementasi Pada hakekatnya impelemtasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal baru atau pengenalan terhadap perubahan. Pendek kata implementasi berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja. PERANCANGAN Data Domain Berikut ini merupakan data sampel yang diperolah dari CV Cipta Karya.. Data Pribadi Karyawan 2. Data Aspek Kecerdasan Karyawan NO NIP 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ P 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 P2 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 : Common Sense 2 : Verbalisasi Ide 3 : Sistematika Berpikir 4 : Penalaran dan Solusi Real 5 : Konsentrasi 6 : Logika Praktis 7 : Fleksibilitas Berpikir 8 : Imajinasi Kreatif 9 : Antisipasi IQ : Potensi Kecerdasan Data aspek kecerdasan tersebut diperoleh dengan menggunakan test kecerdasan. Test kecerdasan digunakan untuk mengungkap kecerdasan sebagai kepandaian atau kemampuan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. 3. Data Aspek Sikap Kerja Karyawan No NIP EP KT KH PP DB VP P 3 4 3 3 2 P2 4 4 EP : Energi Psikis KT : Ketelitian dan Tanggung Jawab D62

ISBN : 978979398057 Yogyakarta, 22 November 2008 KH : Kehatihatian PP : Pengendalian Perasaan DB : Dorongan Berprestasi VP : Vitalitas dan Perencanaan Data sikap kerja diperoleh melalui tes Pauli. Tes Pauli bertujuan untuk melihat daya tahan, ketekunan dan ketelitian. Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan. Motivasi merupakan hasil dari niat dan kemauan. 4. Data Apek Prilaku Karyawan NO NIP D I S C P 4 4 4 4 2 P2 4 3 4 4 D : Dominance (Kekuasaan) I : Influences (Pengaruh) S : Steadiness (Keteguhanhati) C : Compliance (Pemenuhan) 5. Data Profil Jabatan Untuk sebuah jabatan yang dipromosikan, dalam hal ini jabatan Manajer Produksi perusahaan, maka nilai untuk aspek kecerdasan, aspek sikap kerja dan aspek prilaku yang ditetapakan adalah sebagai berikut : Jabatan D I S C Manajer Produksi 3 3 4 5 Model Untuk Mencapai Tujuan Proses analisis kompetensi (Profile Matching Analysis) akan memberikan hasil akhir berupa ranking untuk setiap karyawan. Ranking tersebut akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk memutuskan karyawan yang dianggap layak untuk menduduki sebuah jabatan. Proses analisis kompetensi tersebut dilakukan dengan menggunakan model linier yang didalamnya terdapat beberapa proses perhitungan matematis sebagai berikut Perhitungan Gap Kompetensi Gap merupakan beda anatara profil karyawan dengan profil jabatan yang dipromosikan. Nilai Gap Untuk setiap aspek yang dinilai adalah sebagai berikut : NO NIP 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ P 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 P2 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 Profil 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4 Jabatan P 2 0 2 2 P2 0 Nilai Gap Aspek Kecerdasan 0 3 0 Perhitungan Dan Penglompokan Core Factor Dan Secondary Factor Setelah dihitung nilai gap dan bobot gap untuk setiap aspek, maka setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Core Factor dan Secondary Factor. Untuk menghitung nilai Core Factor digunakan rumus : Gap NRC NC, dimana IC = Nilai ratarata core factor tiap aspek NC = Jumlah total nilai core factor tiap aspek IC = Jumlah item tiap aspek Sedangkan untuk menghitung Secondary Factor digunakan rumus NS NRS =, dimana IS NRS = Nilai ratarata secondary factor tiap aspek NS = Jumlah total nilai secondary factor tiap aspek IS = Jumlah item tiap aspek Core Factor dan Secondary Factor Aspek Kecerdasan Dari aspek kecerdasan yang menjadi core factor adalah sub aspek,2,5,8,9, dan sub aspek selebihnya menjadi secondary factor. Karyawan dengan NIP P 4 + 4.5 + 4 + 3 + 4 9 = = 3.9 4 + 4 + + 3 + 5 + 4 20 NRS = = = 4 Karyawan dengan NIP P2 5 + 4.5 + 4 + 2 + 4.5 24.5 = = 4.9 5 5 4 + 4 + 4 + 5 + 5 22 NRS = = = 4.4 Perhitungan Nilai Total Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian dihitung nilai total berdasar prosentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Perhitungan dilakukan dengan rumus : NT = X%NRC + Y%NRS, dimana, NT = Nilai total tiap aspek Nilai ratarata core factor NRS = Nilai ratarata secondary factor Nilai X dan Y ditentukan berdasarkan besarnya pengaruh core dan secondary factor terhadap kinerja. Dalam hal ini persentasi core diberi bobot 60%, sedangkan secondary diberi bobot 40%. Sebagai contoh perhitungan nilai total aspek kecerdasan untuk karyawan dengan NIP P adalah : NT = (60%*3.9)+(40%*4) =3.94 Sehingga diperoleh nilai total untuk tiap aspek sebagai berikut : Aspek Kecerdasan P 3.9 4 3.94 2 P2 4.9 4.4 4.7 D63

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Informatika Aspek Sikap Kerja P 5 2.8 4.2 2 P2 4.5 2. 3.54 Aspek Prilaku P 4.5 4.5 4.5 2 P2 4.75 4.5 4.65 Penentuan Ranking Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut dapat ditunjukkan pada rumus : Ranking = A% NI + B%NSK + C%NP, dimana NI = Nilai total aspek kecerdasan NSK = Nilai total aspek sikap kerja NP = Nilai total aspek prilaku Dalam hal ini bobot aspek kecerdasan diberi 20%, aspek sikap kerja diberi 30% dan aspek prilaku diberi 50%. Sehingga diperoleh ranking sebagai berikut : NO NIP NI NSK NP Rangking P 3.94 4.2 4.5 4.27 2 P2 4.7 3.54 4.65 4.32 Gambar 2 Halaman data pegawai Halaman Perhitungan Gap Halaman Perhitungan Gap adalah saat data pegawai telah diisi, kemudian dilakukan seleksi, maka system akan melakukan perhitungan Gap Kopetensi sesuai gambar dibawah ini. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka diperoleh rangking tiap karyawan. Semakin tinggi rangking karyawan, maka semakin besar peluang karyawan untuk menduduki jabatan yang diberikan. Berdasarkan hasil di atas maka karyawan dengan NIP P2 yang paling berpeluang untuk jabatan Manajer Cabang di CV. Cipta Karya. Gambar 3 Halaman perhitungan gap Gambar Relasi antar tabel HASIL (IMPLEMENTASI) Halaman Data Pegawai Halaman ini digunakan oleh staff HRD untuk melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan data pegawai KESIMPULAN Setelah dilakukan perencanaan, perancangan, pemrograman dan pengujian pada sistem pendukung keputusan penempatan jabatan berbasis web ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: Informasiinformasi yang berhubungan dengan pegawai maupun jabatan dapat disimpan dalam suatu database sehingga jika suatu saat diperlukan untuk proses dapat dilakukan dengan mudah lebih mudah daripada dengan bentuk hardcopy. Sistem ini dapat membantu proses seleksi pegawai yang sesuai dengan jabatan yang lowong. Hasil dari proses seleksi pegawai berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambilan keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. DAFTAR PUSTAKA [] Hwang, ChingLai, & Kwangsun Yoon. Multiple Attribute Decision Making, Methods and Application. SpingerVerlag. New York. 98. D64

ISBN : 978979398057 Yogyakarta, 22 November 2008 [2] Kadarsah, Suryadi, Ramdhani Ali. Sistem Pendukung Keputusan. Remaja Rosdakarya. Bandung. 998. [3] Kusumadewi, Sri, dkk. Fuzzy MultiAttribute Decision Making (FUZZY MADM). Graha Ilmu. Jakarta. 2006. [4] Saaty, Thomas L. Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 99. [5] Simamora, Henry.Manajemen Sumber Daya Manusia. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Jakarta. 995. [6] Turban, Efraim, Decision Support and Expert System : Management Support System, 4th ed. Prentice Hall. New York. 995. [7] www.profilematching.com D65