BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin. berkembang diberbagai bidang terutama dalam bidang otomotif,

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

STUDI PEMANFAATAN CAMPURAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA-ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

VARIASI UKURAN TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT EPOXY ALUMUNIUM-SERBUK TEMPURUNG KELAPA UNTUK KAMPAS REM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR KERJA PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM NON ASBES TERBUAT DARI KOMPOSIT POLIMER SERBUK PADI DAN TEMPURUNG KELAPA

PEMANFAATAN SERBUK BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR. Prisma Frendi Wardana, Yuyun Estriyanto, Suharno.

Analisis Keausan Kampas Rem Non Asbes Berbahan Limbah Organik Kulit Tempurung Kemiri

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

Kata kunci : Kampas Rem, Limbah Kulit Mete, Phenolic Resin, Laju Keausan D.1

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERBUK BAMBU. Nur Efendi, Ranto, Yuyun Estriyanto ABSTRACT

PEMANFAATAN SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN GESEK ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR. Dian Prasetyo, Yuyun Estriyanto, Budi Harjanto.

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM NON-ASBESTOS BERBAHAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

I. PENDAHULUAN. kekakuan, ketahan terhadap korosi dan lain-lain, sehingga mengurangi. konsumsi bahan kimia maupun gangguan lingkungan hidup.

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KARAKTER DINAMIS DAN WAKTU GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. penghasil kayu, yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan,baik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

TINJAUAN PEMBUATAN KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSISI SERAT KELAPA PADA KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kereta Api di Indonesia

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT

PERBANDINGAN PENGUJIAN MEKANIS TERHADAP KAMPAS REM ASBES DAN NON-ASBESTOS DENGAN MELAKUKAN UJI KOMPOSISI, UJI KEKERASAN, DAN UJI KEAUSAN

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HOT PRESS PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN KOMPOSIT KAMPAS REM SERBUK BONGGOL JAGUNG PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z SKRIPSI. Oleh : HARISYAH NASUTION K

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KACA DAN PISTON BEKAS SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KANVAS REM SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE METALURGI SERBUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

Sayid Khaidir Ali Mulahela 1 *, Agus Dwi Catur 2, Pandri Pandiatmi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Mataram

PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEAUSAN, KEKUATAN TARIK DAN IMPACT KOMPOSIT SERAT AMPAS TEBU BERMATRIK POLYESTER

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PELAPISAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN TIMAH PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. material teknik. Material komposit khususnya dengan penguatan serat alam mulai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

Pengaruh Penambahan Karbon Pada Karakteristik Kampas Rem Komposit Serbuk Kayu

SISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang dimana industri sudah semakin maju khususnya. industri otomotif dan kompetisi produk semakin transparan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. komposit tidak hanya dari komposit sintetis tetapi juga mengarah ke komposit

STUDI SIFAT MEKANIS CHARPY IMPACT KAMPAS REM BERBASIS HIBRID KOMPOSIT EPOXY / SERBUK BASALT/ ALUMINUM/ SERBUK KULIT KERANG ABSTRAK

PENELETIAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT KERETA API MENGGUNAKAN SERBUK PASIR BESI NON FERRO DAN SERAT KULIT KELAPA

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi ramah lingkungan semakin serius dikembangkan oleh negaranegara di dunia saat ini. Hal ini menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti oleh pakar-pakar untuk dapat mendukung kemajuan teknologi terutama kendaraan bermotor. Tuntutan teknologi ini disesuaikan pula dengan kebutuhan dan keadaan alam yang mendukung untuk pemanfaatannya secara langsung. Teknologi juga harus memperhatikan faktor keselamatan bagi pemakainya. Keselamatan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan para produsen kendaraan bermotor. Sistem pengereman menjadi bagian penting yang tidak boleh dikesampingkan. Sistem pengereman yang baik harus dapat menunjang daya dan kecepatan pada kendaraan. Kampas rem merupakan komponen utama dari sistem pengereman. Kampas rem merupakan salah satu bentuk teknologi komposit yang dikembangkan pada kendaraan bermotor. Kampas rem terbuat dari bahan asbestos maupun yang terbuat dari non-asbestos. Sebelum tahun 1870, sistem rem pada kendaraan masih menggunakan bahan yang sama seperti pada bahan rodanya, yaitu kayu. Setelah 1870 bahan roda mengalami perkembangan yaitu beralih ke bahan besi, sehingga sistem rem yang digunakan berasal dari bahan besi, akan tetapi sistem rem ini tidak pakem, oleh karena itu perkembangan harus dilakukan agar keselamatan dari pengendara tetap terjaga (Pratama, 2011). Untuk menyiasati masalah tersebut, maka mulailah dikembangkan bahan material komposit untuk kampas rem. Material komposit memiliki beberapa keuntungan yaitu ringan, kuat, tidak terpengaruh korosi dan mampu bersaing dengan logam, tidak kehilangan karakteristik dan kekuatan mekanisnya. Sekitar tahun 1908, bahan asbestos mulai digunakan yang merupakan paduan kuningan dan serat metal yang disatukan menggunakan binder (bahan pengikat) namun belum dicetak. Hingga pada tahun 1920 kampas rem mulai dicetak dengan serat metal dengan ukuran yang lebih pendek, logam kuningan yang lebih halus serta 1

2 tambahan bahan organik. Bahan kampas rem asbestos juga mempunyai beberapa kekurangan seperti kurang tahan terhadap tekanan, hanya tahan panas maksimal 200 o celcius, dan jika pada keadaan basah cenderung bersifat licin. Bahan kampas rem asbestos sangat membahayakan kesehatan, dikarenakan dapat mengganggu saluran pernafasan dan banyak negara-negara maju telah menghentikan produksi bahan gesek asbes, karena bahan asbes dapat menyebabkan penyakit kanker paruparu (Sutikno, 2008) Pada jaman sekarang produksi kampas rem mulai dikembangkan ke model kampas rem non-asbestos. Kampas rem model ini menggunakan serat alam sebagai bahan serat pada kompositnya. Keunggulan dari kampas rem nonasbestos adalah lebih ramah lingkungan, karena tidak memberikan efek buruk pada kesehatan manusia. Selain ramah lingkungan, kampas rem non-asbestos juga memiliki kelebihan lain seperti memiliki sifat friksi yang baik dibandingkan kampas rem asbestos. Untuk memperkaya jenis-jenis bahan serat pada komposit kampas rem non-asbestos, maka mulai digunakan bahan serat yang berasal dari bahan yang dapat diperbaharui/hayati. Bahan serat termasuk pada bahan friksi yang mana akan habis jika terus menerus tergesek oleh piringan cakram atau bisa dikatakan sebagai bahan habis pakai. Jika selalu menggunakan bahan yang berbasis tambang yang bukanlah termasuk bahan yang tidak terbaharui maka akan terjadi krisis bahan sumber daya alam. Indonesia adalah negara dengan garis pantai yang panjang dan memiliki iklim tropis. Kondisi tersebut sangat mendukung keberlangsungan hidup berabagai tanaman yang ada. Pohon kelapa merupakan tanaman yang sangat melimpah di alam Indonesia. Pohon kelapa lebih dimanfaatkan buahnya untuk bahan memasak, membuat minuman, diambil minyaknya, membuat roti dan lainlain. Bagian buah kelapa belum maksimal pemanfaatannya sehingga banyak bagian yang dibuang. Selain buah kelapa tersebut juga dihasilkan atau didapat bahan-bahan lain yang tersisakan seperti sabut, tempurung, air, ampas daging, batang, daun dan akar kelapanya. Limbah ini semakin hari semakin banyak jumlahnya dengan minimnya pemanfaatan dari limbah tersebut. Seiring kemajuan

3 ilmu pengetahuan yang kian pesat, limbah kelapa ini dapat juga dimaksimalkan pengolahannya dan diambil manfaatnya untuk keperluan kehidupan manusia mulai dari akar hingga daunnya. Salah satu limbah yang tersisakan dari produksi pengolahan kelapa adalah tempurung kelapa. Tempurung kelapa merupakan bahan yang sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan serat. Tempurung kelapa memiliki sifatsifat modulus dan kekuatan yang tinggi. Dalam hal ini khususnya tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai filler atau sebagai serat penguat bahan friksi pada komposit kampas rem non-asbestos. Secara umum zat penyusun di dalam bahan friksi terdapat bahan serat, bahan pengisi dan bahan pengikat. Bahan pengikat terdiri dari berbagai jenis resin diantaranya phenolic, epoxy, silicone, dan rubber. Resin tersebut berfungsi untuk mengikat berbagai zat penyusun di dalam bahan friksi. Bahan pengikat dapat membentuk sebuah matriks pada suhu yang relatif stabil (Desi Kiswiranti, 2007). Hanung Fredianto (2015) pada penelitiannya yang berjudul KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI SUPLEMEN MATERI KAJIAN MATA KULIAH KOMPOSIT DI PRODI PTM JPTK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA menyimpulkan bahwa komposisi kampas rem komposit serbuk tempurung kelapa yang paling optimal dibandingkan dengan kampas rem Indoparts dengan nilai koefisien gesek sebesar 0,378 yaitu pada komposisi 2 dengan komposisi 30% serbuk tempurung kelapa, 30% serbuk aluminium, dan 40% resi epoksi. Pada komposisi tersebut didapatkan koefisien gesek sebesar 0,489. Kampas rem yang diteliti adalah kampas rem sepeda motor. Mengacu pada penelitian tersebut diperlukan penelitian lanjutan umtuk mengetahui koefisien gesek kampas rem yang diaplikasikan untuk mobil. Pengujian menggunakan mesin Prony Brake dan kampas rem pembandingnya adalah kampas rem merk nissin. Penelitian dimulai dengan membuat formula yang telah dihasilkan dari penelitan Hanung Fredianto (2015). Setelah itu dilakukan proses pencampuran bahan-bahan sampai pembuatan kampas rem. Melalui proses penekanan dan

4 pemanasan pada saat pencetakan (sintering) akan dihasilkan kekuatan dan kekerasan kampas rem. Setelah pengujian dilakukan maka akan didapat hasil yang diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bahan alternatif kampas rem yang beredar di pasaran. Adapun penelitian ini dianggap perlu dilakukan untuk mencari bahan kampas rem yang bukan hanya unggul dalam sifat-sifat mekanik tetapi juga optimal dalam aplikasinya serta memanfaatkan material limbah alam dalam jumlah yang cukup besar. Selain itu juga untuk mengetahui komposisi bahan penyusun yang digunakan. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan, dengan mengambil judul penelitian: KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM NON-ASBESTOS BERBAHAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengadakan identifikasi masalah guna menghindari terjadinya ketidakakuratan dalam penelitian yang dilakukan ini. Identifikasi terhadap permasalahan tersebut antara lain : 1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terbatas dan harganya relatif mahal. 2. Tuntutan akan kemajuan teknologi otomotif yang memerlukan sistem pengereman yang baik untuk keamanan dan kenyamanan pengendara. 3. Kampas asbestos memiliki dampak negatif dan tidak ramah lingkungan. 4. Dibutuhkan inovasi dalam pembuatan kampas rem non-asbestos dari bahan yang ramah lingkungan dan mudah di dapat. 5. Pemanfaatan limbah bonggol jagung yang kurang optimal, sehingga perlu dikembangkan terutama untuk material komposit. 6. Perlunya penelitian lanjutan tentang pengujian koefisien gesek kampas rem berbahan serbuk tempurung kelapa yang diaplikasikan untuk rem mobil.

7. Mengetahui pengaruh antara variasi komposisi kampas rem dengan bahan friksi serbuk tempurung kelapa terhadap koefisien gesek kampas rem. 5 C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan guna mencegah penelitian yang dilakukan ini meluas dari pembahasan dan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka akan dilakukan pembatasan masalah tersebut antara lain : 1. Pembuatan kampas rem mobil dengan memanfaatkan limbah tempurung kelapa. 2. Memvariasikan komposisi bahan komposit kampas rem yang memanfaatkan limbah tempurung kelapa. 3. Uji performansi pengereman kampas rem serbuk tempurung kelapa dan kampas rem merk nissin menggunakan mesin Prony Brake. 4. Membandingkan hasil perhitungan rumus koefisien gesek antara kampas rem serbuk tempurung kelapa dengan kampas rem merk nissin. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu diantaranya : 1. Adakah pengaruh variasi komposisi bahan kampas rem mobil nonasbestos berbahan serbuk tempurung kelapa terhadap performansi pengereman yang dihasilkan? 2. Manakah variasi komposisi bahan kampas rem mobil non-asbestos berbahan serbuk tempurung kelapa paling ideal yang mendekati performansi pengereman kampas rem mobil merk nissin? E. Tujuan Penelitian Setelah ditentukan perumusan masalah pada penelitian ini, penulis juga menentukan tujuan dalam penelitianini, diantaranya yaitu :

6 1. Mengetahui pengaruh variasi komposisi bahan kampas rem mobil nonasbestos berbahan serbuk tempurung kelapa terhadap performansi pengereman yang dihasilkan. 2. Mengetahui variasi komposisi campuran bahan kampas rem mobil nonasbestos berbahan serbuk tempurung kelapa yang paling ideal yang mendekati performansi pengereman kampas rem mobil nissin. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang penelitian material komposit khususnya pada material kampas rem mobil yang dapat diterapkan di dunia otomotif. b. Sebagai pedoman, pertimbangan dan pengembangan pada penelitian sejenis untuk masa yang akan datang. c. Sebagai bahan pustaka di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin 2. Manfaat Praktis a. Memberikan alternatif dalam pemanfaatan limbah tempurung kelapa, yang dapat dijadikan filler komposit kampas rem mobil. b. Memberikan alternatif mengenai bahan kampas rem mobil non-asbestos yang relatif lebih aman dari pada penggunaan kampas rem mobil berbahan asbestos. c. Memberikan informasi cara pembuatan kampas rem mobil dengan bahan dasar serbuk tempurung kelapa dan serbuk aluminium bermatriks resin epoksi.