BAB I PENDAHULUAN. menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari Taurat, para Nabi, dan Tulisan-tulisan, atau yang diringkas sebagai Tanak Taurat,

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

Yehezkiel: Manusia Penglihatan

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

NABI DAN FUNGSINYA Para nabi yang digunakan Allah adalah manusia yang tidak jauh berbeda dengan kita. Di bawah ini kita akan mempelajari sedikit latar

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

Yehezkiel: Manusia Penglihatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia

BAB I. Pendahuluan. Banyak ilmu yang mengkaji tentang manusia, masing masing dengan

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

DIPENUHI & DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh ulah dan perilaku manusia.

Written by Peter Yoksan Thursday, 11 September :46 - Last Updated Thursday, 11 September :00

BAB I PENDAHULUAN. 1. PERMASALAHAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

APA ITU PERJANJIAN LAMA?

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

BAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Yesaya Melihat Masa Depan

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

BAB V REFLEKSI TEOLOGIS

UKDW. Bab I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Paham Dosa Kekristenan

a. Pengajaran Perjanjian Baru mengenai otoritas Tuhan dalam Perjanjian Lama secara kesuluruhan

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengurapan Rohani Kristus di bawah tiga jabatan umum: Nabi, Imam dan Raja

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

Dipanggil dan Diutus Menjadi Berkat (Kej 12)

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

Yesaya Melihat Masa Depan

7:7 Juga berangkat pulang ke Yerusalem beberapa rombongan orang Israel dan imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang dan budak di bait Allah

Pdt. Gerry CJ Takaria

UKDW BAB I Latar Belakang Permasalahan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yesaya Melihat Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beribu-ribu tahun yang lalu hingga sekarang ini, baik yang dicatat dalam

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

UKDW BAB I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

ywvutsrponmlkjihgfedcbazyxwvutsrponmlkjihgfedcba

ALKITAB SAUDARA. Disadur oleh Judy Bartel dari Buku Your Bible oleh L. Jeter Walker LEMBAGA KURSUS TERTULIS INTERNASIONAL

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

Iman dalam Yesus Kristus

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB IV MAKNA ARUH MENURUT DAYAK PITAP. landasan untuk masuk dalam bagian pembahasan yang disajikan dalam Bab IV.

Studi Hubungan Pemikiran Teologis Paulus dan Markus tentang Penebusan Dosa TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, dijumpai berbagai tradisi atau budaya

RESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik

GRAP AI TEOLOGI: Kumpulan Tulisan-Tulisan Teologi

Buku buku Perjanjian Baru

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

NABI YEHEZKIEL: KUALITAS HIDUP SEOFLING UTUSAN ALLAH DEMI KEBAIKAN BANGSA (Yehezkiel Bab 2 - Bab 3)

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682

BAB I PENDAHULUAN. ajarannya akan berbeda dengan mainstream, bahkan memiliki kemungkinan terjadi

KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata

BAB I PENDAHULUAN. material sampai pada segi yang bersifat mental, sehingga tidak mudah untuk menemukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Amin Abdullah, studi mengenai agama-agama ini bertujuan untuk

The State of incarnation : Exaltation

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

Dipercayai bahwa perjamuan itu merupakan rencana dalam kampanye Persia melawan Yunani.

BAB I PENDAHULUAN. sistem sosial kehidupan. Iswanto (dalam Jabrohim, 2001:59) mengemukakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Masalah Hidup bersama dalam masyarakat merupakan hakekat manusia sebagai makhluk sosial. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 1 Masyarakat sebagai suatu kesatuan tersebut berfungsi sebagai alat kontrol terhadap anggota-anggotanya agar seluruh anggota menghormati dan menjalankan proses sosial sesuai dengan norma-norma budaya yang ada. Artinya, seorang individu mempunyai perhatian terhadap orang lain dalam setiap kegiatannya. 2 Salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya suatu sistem sosial atau proses bermasyarakat disebut sebagai kritik sosial. 3 Kritik sosial sebagai alat kontrol dapat mempengaruhi kelangsungan kehidupan atau kesatuan kelompok tertentu serta mempengaruhi proses pembentukan kepribadian sesuai dengan keinginan kelompok tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial yang ada. Dengan demikian, maka usaha dari kritik sosial sebagai salah satu bentuk komunikasi masyarakat untuk mengontrol sistem sosial adalah agar dapat menyadarkan individu atau kelompok tentang apa yang sedang dan telah dilakukan, serta dapat mengadakan pendekatan terhadap individu untuk mengubah sikap diri. 4 1 Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi (Bogor: Ghalia Indah, 2005), 39. 2 Ibid., 42. 3 http://sebuahcatatansastra.blogspot.com/2009/02/kritik-sosial.html, diunduh pada Rabu, 29 Februari 2012 pukul 07.52 WIB. 4 Astrid Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial (Bandung: Binacipta, 1977), 139. 1

Nabi dalam tradisi Yahudi dan Kristen adalah pemimpin umat yang dipanggil Allah untuk memperingati umat agar tidak menyimpang dari perintah-perintah Allah. Nabi bertindak atas nama Tuhan dan memberikan petunjuk dari Allah tentang bagaimana beribadah kepada Tuhan, panggilan bertobat dan panggilan untuk hidup kudus. Istilah nabi dalam bahasa Ibrani adalah נ ב יא (navi) yang artinya seorang yang dipanggil, atau seorang yang memanggil kepada manusia atas nama Allah. Selain (khozeh) yang keduanya adalah ח ז ה (ro eh) dan ר א ה (navi), dipakai juga kata נ ב יא bentuk aktif dari kata melihat, yang kemudian diterjemahkan dengan kata pelihat. 5 Dalam bahasa Yunani dipakai istilah profhtej (profetes) yang terdiri dari dua unsur, yaitu fétés (dari kata kerja fémi) yang berarti berbicara dan pro yang dapat berarti atas nama dan sebelumnya. Dengan demikian dapat berarti berbicara atas nama, mengumumkan atau berbicara sebelumnya, meramalkan. Jadi seorang nabi bukan hanya peramal, melainkan juga seorang yang mengumumkan sesuatu. 6 Hölscher menyebutkan bahwa ciri utama dari seorang nabi adalah kelakuan yang bersifat ekstase atau berada di luar kesadaran diri. 7 Para nabi tidak berperan sebagai revolusioner di bidang keagamaan, bukan pula sebagai pendiri agama baru, akan tetapi sebagai pembaharu dan penyemangat iman kepercayaan yang lama. Artinya, para nabi mempertahankan, meneruskan, mengontrol dan mengembangkan kepercayaan yang pada awal turut menciptakan umat Allah. Mereka peka terhadap kehadiran Tuhan dalam sejarah dan dalam kehidupan manusia. 8 Pengalaman yang mendalam dengan Tuhan berupa penglihatan 5 Karel Sosipater, Etika Perjanjian Lama: Law & Obedience (Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2010), 416. 6 W. S. Lasor, et al., Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 184. 7 Ibid. 8 C. Groenen, Pengantar ke dalam Perjanjian Lama (Yogyakarta: Kanisisus, 1979), 211. 2

dan pendengaran batiniah membuat para nabi menjadi yakin bahwa mereka dipanggil untuk menyampaikan pesannya kepada umat. Penggunaan istilah nabi paling nyata dalam pesan Allah kepada Musa, yaitu pada waktu Musa diumpamakan seperti Allah dan Harun sebagai penyambung lidah (Keluaran 4:15-16), dan pada waktu Musa digambarkan sebagai Allah bagi Firaun dan Harun adalah nabinya (Keluaran 7:1-2). Di sinilah nabi dilukiskan sebagai penyambung lidah Allah. 9 Menurut Gottwald, pada masa monarki nabi-nabi aktif di Israel 10 yang dimaksudkan untuk melayani sebagai penasihat raja-raja, maupun untuk bernubuat kepada rakyat, bangsa, atau terkadang kepada bangsa asing. Yehezkiel adalah nabi yang diutus Tuhan kepada bangsa Israel yang telah berada pada masa pembuangan di Babel pada tahun 593 SZB. 11 Dalam tugasnya, Yehezkiel dipanggil sebagai penjaga Israel (Yehezkiel 3:16-21; 33:1-20). Panggilan nabi Yehezkiel sebagai penjaga berbeda dengan nabi lainnya dalam sejarah Israel. Seorang penjaga biasanya berdiri dan berjaga-jaga tanpa tidur di atas menara penjaga yang dibuat tinggi dalam sebuah benteng pertahanan, sehingga ia bisa melihat kedatangan orang atau orang secara sekelompok dari jarak yang jauh. Bila yang dilihat adalah musuh, maka ia harus memperingatkan rakyat untuk bersiap-siap menghadapi musuh. Demikian pula dengan tugas Yehezkiel sebagai penjaga Israel yang mengawasi dan menjaga kehidupan bangsa Israel di pembuangan. Panggilan Yehezkiel sebagai penjaga Israel ini secara tersirat berarti Yehezkiel memiliki tugas untuk mengontrol kehidupan bangsa Israel selama berada pada masa pembuangan. Yehezkiel merupakan individu yang diutus Tuhan untuk memperhatikan dan menjaga kehidupan bangsanya yang telah kehilangan identitas, 9 W. S. Lasor, et al., Pengantar Perjanjian, 183-184. 10 Norman K. Gottwald, The Hebrew Bible: A Social-Literary Introduction (Philadelphia: Fortress Press, 1987), 458. 11 A. Th. Kramer, Singa Telah Mengaum (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1980), 71. 3

baik secara politik maupun keagamaan. Dengan asumsi dasar ini maka terlihat adanya hubungan antara panggilan Yehezkiel sebagai penjaga dengan teori kritik sosial. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan mengkaji peran nabi Yehezkiel berdasarkan teori kritik sosial, dengan judul ANALISIS PANGGILAN YEHEZKIEL SEBAGAI PENJAGA ISRAEL BERDASARKAN TEORI KRITIK SOSIAL I. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang dirumuskan adalah bagaimana panggilan Yehezkiel sebagai penjaga Israel berdasarkan teori kritik sosial. I. 3. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menganalisis panggilan Yehezkiel sebagai penjaga Israel berdasarkan teori kritik sosial. I. 4. Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya bersifat teoritis. 12 Metode penelitian yang digunakan adalah metode hermeneutik dengan pendekatan sosio-historis. Pendekatan sosio-historis dilihat dari dua pengertian, yaitu sejarah di dalam teks dan sejarah dari teks. Sejarah di dalam teks adalah hal-hal yang berkaitan dengan sejarah teks itu dituturkan yakni tokoh-tokoh Press, 1983), 32. 12 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University 4

tertentu, peristiwa-peristiwa, keadaan-keadaan sosial, ataupun gagasan-gagasan. Dalam hal ini teks berfungsi sebagai jendela yang melaluinya kita dapat memandang kepada suatu periode sejarah. Sedangkan sejarah dari teks adalah riwayat atau sejarah teks itu sendiri, misalnya bagaimana teks muncul, mengapa, kapan, di mana, untuk siapa ditulis dan sebagainya. 13 Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa studi pustaka. Dengan demikian, melalui metodologi ini diharapkan penulis dapat menganalisa dan memperoleh berbagai informasi, khususnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. I. 5. Signifikansi Penelitian Adapun signifikansi penelitian ini mencakup dua hal, yakni secara teori dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu Perjanjian Lama; dan secara praktis dapat membuka wawasan penulis serta memberikan sumbangan pemikiran kepada pembaca tentang teori kritik sosial yang dikaji dari panggilan nabi Yehezkiel sebagai penjaga bangsa Israel. I. 6. Garis Besar Penulisan Garis besar penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut. Bab I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, serta signifikansi penelitian. Bab II TEORI KRITIK SOSIAL Dalam bab ini penulis memaparkan teori yang berkaitan dengan tujuan penelitian penulis, yakni teori kritik sosial. Mulia, 2006), 52. 13 John H. Hayes, Carl R. Holladay, Pedoman Penafsiran Alkitab (Jakarta: BPK Gunung 5

Bab III YEHEZKIEL SEBAGAI PENJAGA ISRAEL Dalam bab ini penulis memaparkan latar belakang sosio-historis bangsa Israel, pribadi nabi Yehezkiel, kitab Yehezkiel serta latar belakang panggilan Yehezkiel sebagai penjaga Israel. Bab IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab ini penulis memaparkan analisa dan refleksi teologis berdasarkan bab II dan bab III. Bab V PENUTUP Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan. 6